EPIDEMIOLOGI ASPIRASI BENDA ASING

Aspirasi benda asing pada saluran napas dilaporkan dapat terjadi pada semua usia, tetapi yang
paling sering adalah pada anak kelompok usia di bawah 3 tahun (80%) dengan puncaknya pada
usia 1 – 2 tahun. Angka kejadiannya mencapai 0,6 kasus per 100.000 anak. Beberapa penelitian
deskriptif di beberapa negara melaporkan angka kejadian aspirasi benda asing pada saluran napas
lebih sering dijumpai pada anak laki-laki daripada anak perempuan, dengan persentase 51%-75%
dan dengan perbandingan 1,5-3:1. Hal ini berkaitan dengan karakteristik pada anak laki-laki
yang lebih impulsif.

Pada aspirasi benda asing, benda asing lebih sering masuk ke bronkus kanan daripada kiri karena
bronkus utama kanan lebih pendek dari bronkus utama kiri, panjangnya pada orang dewasa 2-5
cm dan mempunyai 6-8 cincin tulang rawan. Panjang bronkus utama kiri kira-kira 5 cm dan
mempunyai cincin tulang rawan sebanyak 9-12 buah. Bronkus utama kanan membentuk sudut
25° ke kanan dari garis tengah, sedangkan bronkus utama kiri membuat sudut 45° ke kiri dari
garis tengah. Dengan demikian bronkus utama kanan hampir membentuk garis lurus dengan
trakea, sehingga benda asing eksogen yang masuk ke dalam bronkus akan lebih mudah masuk ke
dalam lumen bronkus utama kanan dibandingkan bronkus utama kiri. Faktor lain yang
mempermudah masuknya benda asing ke dalam bronkus utama kanan ialah kerja otot trakea
yang mendorong benda asing itu ke kanan. Selain itu udara inspirasi ke dalam bronkus utama
kanan lebih besar dibandingkan dengan udara inspirasi ke bronkus kiri. Bronkus utama kanan
bercabang menjadi tiga yaitu superior, medius dan inferior sedangkan bronkus utama kiri
bercabang menjadi dua yaitu superior dan inferior.

http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/PGD07_Benda-asing-Q.pdf
http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_261Aspirasi%20Benda%20Asing%20pada%20Anak.pd
f
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26816/Chapter%20II.pdf?sequence=4&is
Allowed=y