Anda di halaman 1dari 1

ERIKA RETNANINGTYAS

04171133066

PPH PSL 4 ayat 2 & 3

1. Warisan

Contoh:

Bapak Budi membeli sebidang tanah pada bulan Desember 2016 dengan harga Rp100 juta
belum termasuk PPN.

Dari hal ini, Bapak Budi harus melunasi pajak-pajaknya seperti PPN, PPh 4 ayat 2 atas
pengalihan tanah atau bangunan dengan tarif sebesar 2,5%, BPHTB dan lain sebagainya.

Ketika pelaporan di Maret 2017, Bapak Budi harus memasukan pembelian tanahnya tersebut
ke dalam SPT. Nantinya, saat Bapak Budi akan mewariskannya kepada salah satu dari
anaknya, maka warisan yang didapat oleh anak Bapa Budi merupakan warisan yang bukan
merupakan objek pajak.

Jika ke dua syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pewaris, maka warisan tersebut ketika
diwariskan bukan lagi merupakan bukan objek pajak melainkan menjadi objek pajak.

2. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana


dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti penyertaan
modal

Contoh :

Wajib Pajak X menyerahkan 20 unit mesin bubut yang nilai bukunya adalah
Rp25.000.000,00 kepada PT Y sebagai pengganti penyertaan sahamnya dengan
nilai nominal Rp20.000.000,00. Harga pasar mesin-mesin bubut tersebut adalah
Rp40.000.000,00. Dalam hal ini PT Y akan mencatat mesin bubut tersebut
sebagai aktiva dengan nilai Rp40.000.000,00 dan sebesar nilai tersebut bukan
merupakan penghasilan bagi PT Y. Selisih antara nilai nominal saham dengan
nilai pasar harta, yaitu sebesar Rp20.000.000,00 (Rp40.000.000,00 -
Rp20.000.000,00) dibukukan sebagai agio. Bagi Wajib Pajak X selisih sebesar
Rp15.000.000,00 (Rp40.000.000,00 - Rp25.000.000,00) merupakan Objek
Pajak.

Anda mungkin juga menyukai