No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr. Sapta Eka Putra, MH.Kes.
Doplang NIP.19670909 200904 1 001
1. Pengertian Pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan pelanggan.
Medis adalah semua hal yang berhubungan dengan pencegahan, diagnosis,
dan pengobatan suatu masalah kesehatan tertentu.
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mm Hg.
Pelayanan medis hipertensi adalah pelayanan yang diterima seseorang
dalam hubungannya dengan pencegahan, diagnosis, dan penatalaksanaan
hipertensi.
2. Tujuan Sebagai pedoman pelayanan medis hipertensi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No /SK.DPL/2016 tentang Standart dan Pelayanan
Klinis
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi 1, Ikatan Dokter Indonesia, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2013, hal. 236-243.
5. Prosedur
6. Langkah-langkah 1. ANAMNESIS.
a. Menanyakan identitas pasien.
b. Menanyakan keluhan utama pasien, seperti: sakit/nyeri kepala,
gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan
kabur, atau rasa sakit di dada.
c. Menanyakan riwayat penyakit dahulu pasien, seperti: riwayat
hipertensi sebelumnya dan riwayat penyakit kardiovaskular lain.
d. Menanyakan riwayat penyakit keluarga pasien, seperti: riwayat
hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
e. Menanyakan kondisi sosial ekonomi pasien, seperti: pola makan
(konsumsi garam berlebihan), konsumsi alkohol berlebihan,
aktivitas fisik kurang, kebiasaan merokok, psikososial dan stress.
2. PEMERIKSAAN FISIK.
a. Melakukan pemeriksaan keadaan umum pasien.
b. Melakukan pemeriksaan tanda vital pasien terutama tekanan darah
dan frekuensi nadi pasien.
c. Melakukan pemeriksaan fisik organ terutama jantung, paru,
ektremitas, dan status neurologis.
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Melakukan pemeriksaan penunjang seperti urinalisis (proteinuri), tes
gula darah, tes kolesterol, atau EKG jika perlu.
4. DIAGNOSIS.
Menegakkan diagnosis hipertensi sesuai kriteria JNC VII
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 1 2 0 mmHg < 80 mm Hg
Pre-Hipertensi 1 2 0 - 139 mmHg 80-89 mmHg
7.2.1/3.2
Hipertensi stage -1 1 4 0 - 159 mmHg 90-99 mmHg
Hipertensi stage -2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
5. PENATALAKSANAAN
a. Menyarankan pada pasien untuk mengubah gaya hidup.
Modifikasi gaya
hidup
Obat-obatan
inisial
Keterangan:
DM : Diabetes Melitus
BB : Beta Blocker
7.2.1/3.2
b. Meresepkan obat anti hipertensi sesuai indikasi dan ada tidaknya
Obat yang direkomendasikan
Indikasi khusus Diuretik BB ACEi ARB CCB Antagonis
aldosteron
Gagal jantung √ √ √ √ √
Pasca infark √ √ √
miokard akut
Risiko tinggi √ √ √ √
penyakit koroner
DM √ √ √ √ √
Penyakit ginjal √ √
kronik
Pencegahan √ √
stroke berulang
kontraindikasi pada pasien.
c. Menyarankan pasien dengan hipertensi urgensi untuk rawat inap.
d. Merujuk pasien dengan hipertensi disertai komplikasi, resistensi
hipertensi, atau hipertensi emergensi ke rumah sakit.
6. EDUKASI
Mengedukasi pasien tentang pola hidup sehat dan cara minum obat di
rumah
7. Bagan Alir
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan Diagnosis
Edukasi
7.2.1/3.2
PELAYANAN MEDIS HIPERTENSI
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr. Sapta Eka Putra, MH.Kes.
Doplang NIP.19670909 200904 1 001
Unit : …………………………………………………………………………
Nama Petugas : …………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………
…………………………….
NIP: …………………..
7.2.1/3.2