Anda di halaman 1dari 3

Sekilas Filsafat

Filsafat bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang
sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat
adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

Filsafat sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika,


metode dan sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan
kehidupan lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.

Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan


pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk
solusi tertentu.

Adapun tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat
dasar dan menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat menghasilkan pula
kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu
mengetahui bagaimana cara mengadakannya.

Bagi Hatta, pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu
(Hatta, 1966). Nanti, bila orang telah banyak membaca atau mempelajari
filsafat, orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu menurut
konotasinya filsafat yang ditangkapnya. Lengeveld juga sependapat.
Menurutnya setelah orang berfilsafat, barulah ia maklum dengan filsafat itu;
makin dalam ia berfilsafat ia akan makin paham maksud dari filsafat
(Lengeveld, 1961).

Hatta dan Lengeveld memang benar. namun tidak masalah bagi kita untuk sedikit
mengenal filsafat dengan definisi yang digeneralkan.

Secara etimologis, kata filsafat memiliki arti yang sepadan dengan kata
falsafah dalam bahasa Arab atau kata philosphy dalam bahasa Inggris, atau
kata philoshopie dalam bahasa Prancis dan Belanda, atau philoshophier dalam
bahasa Jerman. Semua kata tersbut berasal dari kata Latin philosophia sebuah
kata benda yang merupakan hasil dari kegiatan philoshopien sebagai kata
kerjanya.
Kata philosphia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai)
atau philia (persahabatan, atau tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan,
ketrampilan, pengalaman praktis, dan intelgensi). Kata yang hampir sama
dengan philien atau philia dan sophos tersebut juga dijumpai dalam bahasa
Latin, yaitu: philos (teman atau sahabat) dan sophia (kebijaksanaan).

Dengan demikian, secara etimologis kata filsafat dapat diartikan sebagai


cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta pada pengetahuan yang
bijaksana, atau dapat diartikan pula sebagai cinta secara mendalam akan
kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau cinta secara
sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran (love of wisdom or love of the
vision of truth).

Karena luasnya objek filsafat, para filsuf-pun punya pengertian tentang


filsafat tersendiri. Di antaranya sebagai berikut.

Menurut Aristoteles

Filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan
tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Menurut Al Farabi

Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya.

Menurut Bertrand Russel

Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan


sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian
akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

Menurut Rene Descartes

Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikannya.

Para filsuf di atas memiliki kesamaan terhadap filsafat yaitu sebagai induk
dari semua ilmu, jembatan antara theisme dan sains serta pencarian kebenaran.
Dan perlu diingat pula, Ilmu, Tuhan, dan Kebenaran selalu berbeda bagi setiap
orang.
Sejatinya adalah bijak bagi kita untuk tidak mencoba menarik kesimpulan namun
mencarinya lebih dalam. Filsafat selalu berada disekitar kita, akrab dengan
kita tanpa kita sadari. Sempatkan waktumu untuk teman(Filsafat) yang selalu
terabaikan.

“Kamu tidak dapat mengatakan bahwa pemikiran tertentu benar selama-lamanya.


Tapi pemikiran itu bisa jadi benar dari tempat kamu berdiri.”- Jostein
Gaarder

Anda mungkin juga menyukai