Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PEREDARAN DARAH

Dalam sejarah Kristen di abad pertengahan dan masa Renaissance, pengaruh


gereja Kristen melumpuhkan (stifle) perkembangan sains, bahkan jika pengamatan sains
tersebut sebenarnya didukung oleh perhitungan dan pemikiran rasional. Sementara, sains di
era kejayaan Islam berkembang luas disebabkan ajaran Islam mendorong (encourage) dan
mendukung riset sains. Selain itu, dalam Islam pencarian ilmu pengetahuan merupakan
bagian dari ibadah kepada Tuhan (an act of worship to God).
Kemajuan ilmu kedokteran saat ini nampaknya melupakan kontribusi dari
sejumlah teks-teks agama, salah satunya adalah Quran dan Hadits. Pada sebuah tulisan
disebutkan mengenai deskripsi yang akurat tentang struktur anatomi, prosedur bedah,
karakteristik fisiologi dan pengobatan medis. Paper ini ditulis sebagai review atau rangkuman
untuk menyajikan secara akurat kontribusi Al Quran dan Hadits dengan fokus khusus pada
sistem jantung. Sistem jantung ini sangat erat kaitannya dengan sistem peredaran darah.
Mungkin penting untuk diketahui disini, bahwa kata "heart" dalam dunia
kedokteran berarti jantung, bukan hati. Adapun "hati" dalam kedokteran adalah liver. Karena
itu kata qalb dalam bahasa Arab, diterjemahkan oleh penulis paper tersebut menjadi "heart",
yang dalam bahasa Indonesia berarti jantung.
Mengenai sistem jantung, darah dan sirkulasinya, terdapat sebuah ayat Al Quran yang
menyatakan bahwa
  
   
    
   
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" (Qaaf 16).
Ini menunjukkan relasi antara Allah SWT dengan hamba-Nya, sekaligus mengisyaratkan
pentingnya pembuluh darah di leher dan hubungannya dengan jantung.

Al Qur'an memang bukan kitab sains, namun petunjuk hidup bagi manusia. Bagi orang yang
beriman, Al Qur'an juga tidak butuh bukti untuk kebenaran isinya. Namun demikian, adanya
sejumlah isyarat-isyarat ilmiah yang belakangan terbukti sesuai dengan perkembangan sains
modern semakin menunjukkan bahwa Al Quran bukanlah sebuah kitab yang biasa, tetapi
sebuah mukjizat dari Allah SWT.
1. Pembuluh Darah
Apabila kita lihat secara anatomis, vena jugular membawa darah dari bagian
kepala (otak, kranium/tempurung kepala, wajah) dan leher untuk kembali ke jantung jadi
bisa disimpulkan betapa penting dan vitalnya pembuluh ini.
Dari ayat diatas dapat terlihat kalau pencipta Al-Qur’an (Allah SWT) benar-
benar mengetahui betapa pentingnya darah, pembuluh darah, serta sirkulasi darah di
seluruh tubuh. Jika Allah tidak mengetahui pentingnya darah, pasti analogi yang
digunakan bukanlah pembuluh darah yang notabenenya berfungsi untuk mengalirkan
darah. Lalu jika Allah tidak mengetahui sirkulasi darah di seluruh tubuh, buat apa Allah
men-spesifikasi-kan analoginya dengan pembuluh darah di leher?
Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Qur’an ialah Al-Aatiin
(aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang mengalirkan darah langsung dari
jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Dalam Surat Al Haqqah ayat 45 dan 46 Allah
berfirman:
   
   

“Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar
Kami potong urat tali jantungnya.”
Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap Allah
maka sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang keluar dari
jantungnya (aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya.
Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari
kontraksi jantung, selain itu volume darahnya masih sangat banyak (hanya punya 1
percabangan kecil yaitu koroner) oleh karena itu ketika aorta dipotong maka
konsekuensinya ialah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat lalu syok dan dengan
mudahnya dapat menimbulkan kematian.
Ayat ini menjelaskan bahwa:
1. Darah dipandang sebagai suatu “kendaraan” untuk hidup,
2. Arteri yang langsung berasal dari jantung (aorta) penting untuk mempertahankan
hidup.
1. Jantung

Jantung disebutkan beberapa kali di Al-Qur’an dan hadits. Perbedaan keadaan


jantung (seringkali kata “heart” diartikan sebagai “hati” dalam teks Indonesia)
digambarkan di Al-Qur’an menjadi tiga: keadaan jantung orang mukminin, kafirun, dan
munafiqun. Orang-orang mukminin digambarkan memiliki jantung yang hidup, orang
kafir memiliki jantung yang mati, sedangkan orang munafik memiliki jantung yang sakit.
Dua tipe jantung yang dijelaskan dalam Qur’an yaitu jantung secara spiritual dan fisik.
Para ulama menyatakan terdapat 2 tipe dari jantung spiritual: syubhat (keragu-
raguan karena suatu hal yang dalilnya masih dalam pembicaraan atau masih ada
perselisihan, maka lebih baik menghindari hal tersebut sebagai bentuk kehati-hatian) dan
syahwat/nafsu yang ketika berlebihan maka akan membawa keburukan. Emosi, tingkah
laku, pengetahuan, penyakit, keinginan, kejujuran, aksi dan reaksi semuanya berakar
pada jantung. Dengan demikian, peranan jantung di dalam Islam tidak hanya dipandang
secara fisiologi tetapi juga dari sisi psikologi.
Al-Qur’an dan hadits menganalogikan jantung sebagai pengatur emosi sehingga
menjadikan jantung memiliki banyak karakteristik yang pada kedokteran modern
dianggap berasal dari otak.
Selain memandang jantung dari sisi psikologis, Islam juga memandang jantung dari segi
anatomis dan fisiologis.
2. Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang
berarti darah. Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin.
Hemoglobin berfungsi untuk mengankut oksigen dan karbondioksida.
a. Plasma
Plasma merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari
makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein
yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain
berupaalbumin yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah , globulin yang
berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan
darah. Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum.
Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.
b. Sel-Sel Darah
sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :
 Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang
berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit
bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan
tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.
 Leukosit (sel darah putih), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan
kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang
masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan
fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas. Diapedesis artinya dapat
menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh kuman
dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per
mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3darah
yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm 3disebut
menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika
kadar leukosit di atas 200.000 per mm3 disebut menderita kanker darah atau
leukemia.
 Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit
dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya
bulat atau lonjong dan tidak berinti.
Setiap komponen darah mempunyai fungsi tertentu, sehingga fungsi darah
beraneka macam, yaitu sebagai berikut :
 Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke
seluruh tubuh.
 Plasma darah, mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke
seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, dan
hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
 Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing yang masuk
dalam tubuh.
 Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin
untuk menetralkan racun.
 Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting
adalah trombosit
 Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C walaupun suhu
lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara
merata ke seluruh tubuh.
3. Golongan Darah
Karl Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli dari Austria, menemukan cara
penggolongan darah dengan sistem AB0. Menurut beliau, darah dapat dibedakan menjadi
golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penentuan golongan darah berdasarkan
kandungan Aglutinogen (antigen) dan Aglutinin (antibodi) dalam darah. Aglutinogen
merupakan protein dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada
dua jenis aglutinogen pada darah yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin
merupakan protein di dalam plasma darah yang menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin
berfungsi sebagai zat antibodi. Terdapat dua macam aglutinin yaitu aglutinin α (alfa) dan
aglutinin β(beta). Aglutinin α disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan
aglutinogen A. Sedangkan aglutinin β disebut juga serum anti B yang akan
menggumpalkan aglutinogen B.
Tranfusi darah adalah proses penyaluran darah dari orang satu ke orang yang
lainnya. Donor berarti pemberi dalam tranfusi darah dan resipien berartipenerima dalam
tranfusi darah. Golongan darah 0 disebut donor universal, artinya secara teori dapat
ditransfusikan ke semua golongan darah tanpa digumpalkan oleh resipien. Hal
inidisebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen. Sedangkan
golongan darah AB disebut resipien universal, karena secara teori dapat menerima
transfusi darah dari golongan apa saja. Hal ini disebabkan karena golongan AB tidak
mengandung aglutinin sehingga tidak akan menggumpalkandarah jenis apapun dari
donor.
Islam sendiri melihat donor darah ini adalah sesuatu yang bermanfaat bagi
kemaslahatan. Hal ini dapat dilihat dari pendapat beberapa ulama. Salah satunya adalah
Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Ibrahim Aali Syaikh rahimahullah. Menurut Ust.
Hammad Abu Mu’awiyah dalam tulisannya, Syaikh Al-Allamah tersebut
memperbolehkan kegiatan donor darah. Hal ini dilihat dari tiga sudut pandang yang
berbeda yakni orang yang menerima, pendonor, dan yang membuat rujukan atau
dokternya. Menurutnya, orang yang menerima haruslah yang benar-benar membutuhkan,
tidak membahayakan bagi si pendonor dan yang memberikan rujukan adalah seorang
dokter muslim, jika tidak ada maka diperbolehkan dengan dokter selain muslim.
Dalil yang dipakai Syaikh Ali antara lain, Surat Al-Baqarah ayat 173
  
  
   
    
     
     

”Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa
dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya”. Ayat ini merujuk pada resipien
atau penerima darah adalah orang yang benar-benar dalam keadaan yang kritis. Dan kita
juga dilarang untuk memperjual-belikan darah tersebut.
Sedangkan bagi si pendonor beliau mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad
SAW yang mengandung makna:“Tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan
jiwa dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.” yang terakhir tentang siapa yang
memberikan rujukan, beliau mengutip Hadist Nabi yang diriwayatkan Al-Bukhari yang
maknanya kurang lebih Rasulullah menyewa seorang penunjuk jalan yang pada saat itu
masih memeluk agama orang kafir quraisy. Ini berarti tidak mengapa jika yang
memberikan rujukan adalah seorang dokter yang bukan seorang muslim jika memang
tidak ada dokter yang muslim.
Senada dengan Hammad Abu Mu’awiyah, dalam situs pribadinya Ahmad Sarwat,
LC mengatakan donor darah itu diperbolehkan. Hal ini berdasarkan beberapa fatwa dari
beberapa ulama antara lain, Fatwa Syeikh Husamuddin bin Musa ‘Ufanah, Fatwa Dr.
Yusuf Al-Qaradhawi, Fatwa Syaikh Zaid Bin Muhammad Al-Madkholi. Fatwa ini
diambil karena donor darah belum ada ketentuannya jika merujuk pada empat mazhab
(Imam Abu Hanifah Imam Malik Imam Asy-Syafi’I Imam Ahmad bin Hanbal). Pada
masa hidup beliau-beliau belum ada istilah donor darah sehingga tidak ada mazhab yang
membahas mengenai hal itu.
Dalam hal ini donor darah yang diberikan hanya sebatas untuk keperluan menolong
resepien yang membutuhkannya. Maka selain itu, mengalirkan darah diluar alasan darurat,
seperti marus yang untuk diminum, maka menjual dan meminumnya hukumnya haram.
4. Kelainan pada Peredaran Darah
Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
a. Anemia, merupakan keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah
merah. Kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen
sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang
berat juga dapat mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat
terganggunya produksi eritrosit.
b. Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada, gelisah, pucat, dan kulit
terasa dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak segera mendapat pertolongan
dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktor-faktor yang
meningkatkan resiko terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar
kolesterol tinggi, merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang
olahraga.
c. Varises, yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang
parah, pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh
cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena
bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya.
Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau ambeian.
d. Tekanan darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah
normal. Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan
sampai pingsan. Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun
tekanan darah, muntaber, dan pendarahan.
e. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan
normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress,
kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga dan kelebihan obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiolog untuk para medis, Alih Bahasa: Sri Yuliani
Handoyo, Jakarta : PT. Gramedia, 1989.
Qardhawi, Yusuf, Dr., Al-Halal Wa Al-Haram, Beirut : Maktabah Al-Islami, 1994, Cet. Ke-
15.
Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid, Mustafa Al-Babi Al-Halaby Wa Auladuhu, 1339.
Sabiq, Sayyid, Fiqhus Sunnah , Lebanon : Dar Al-Fikri, 1981.

Anda mungkin juga menyukai