Anda di halaman 1dari 24

Interaksi Genetika

dan
Lingkungan Patologis

dr. Iwing Dwi Purwandi, M.M.R


“ Apakah penyakit
ini menurun?”
“Sampai seberapa
jauhkah pentingnya
faktor keturunan pada
penyakit ini?”
“ Apa faktor yang
mempengaruhi
interaksi genetik
dan Lingkungan?”
Faktor ekstrinsik penyakit

Faktor intrinsik penyakit

Interaksi antara faktor


ekstrinsik dan intrinsik
Faktor ekstrinsik penyakit
• Faktor ekstrinsik merupakan penyebab penting dari
kejadian penyakit pada manusia seperti infeksi, trauma
mekanis, bahan kimia beracun, radiasi, suhu yang
ekstrim, masalah gizi dan stres psikologik.
• Namun pandangan ttg penyakit yang hanya
memperhitungkan Faktor ekstrinsik saja tidaklah
lengkap.
• Penyakit merupakan bagian dari individu, jadi harus
dipertimbangkan mekanisme respon intrinsik dari
individu dan semua proses biologis yang terpengaruh
oleh agen ekstrinsik tersebut.
Faktor intrinsik penyakit
• Faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, ras) dan
kelainan-kelainan yang didapat dari
perjalanan penyakit sebelumnya yang perlu
dipertimbangkan → patogenesa penyakit.
• Keadaan genetik merupakan bagian esensial
penyebab penyakit. Anatomi, fisiologi, dan
termasuk cara memberikan respon terhadap
cedera ditentukan oleh informasi genetik.
Interaksi antara faktor ekstrinsik
dan intrinsik
• Terdapat keseimbangan antara keturunan dan
lingkungan sebagai penyebab timbulnya penyakit.
Pada ujung yang satu terdapat penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik sementara
pada ujung yang lainnya terdapat penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh susunan genetik yang salah.
Host

Agen Environment
Klasifikasi tradisional penyakit
manusia
1.Yang seluruhnya ditentukan genetis
2.Yang hampir seluruhnya ditentukan
lingkungan
3.Ditentukan baik oleh genetik dan lingkungan
GENOM
Gen manusia memiliki beberapa sifat
1. Asam Nukleat dan Kode Genetik
Zat kimia yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan
penyaluran semua informasi yang diperlukan untuk
perencanaan dan pembentukan fungsi dari satu sel
bahkan seluruh tubuh secara utuh adalah asam nukleat.
2. Gen dan Kromosom
DNA ditemukan hampir di seluruh bagian dalam nucleus
(inti). Sewaktu sel mulai membelah, bahan tersebut mulai
mengatur dirinya untuk membentuk untaian kromosom.
Kromosom ini mengandung banyak molekul DNA yang
tersusun dalam urutan tertentu.
Ekspresi Kelainan Genetik
• GANGGUAN MENDELIAN {PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH KELAINAN GEN-TUNGGAL}
• GANGGUAN DENGAN PEWARISAN MULTIFAKTOR
• GANGGUAN SITOGENETIK
• GANGGUAN GEN-TUNGGAL DENGAN POLA
PEWARISAN ATIPIKAL
Gangguan Mendelian (Kelainan Gen
Tunggal)
• Pola Pewarisan Gangguan • Penyakit Akibat Mutasi
Gen-Tunggal pada Protein Enzim
• Gangguan Dominan • Fenilketonuria
Autosoma I • Galaktosemia
• Gangguan Resesif Autosomal • Penya kit Penimbunan
• Gangguan Terkait-X LisosomaI
• Penyakit Akibat Mutasi • Penyakit Penimbunan
Glikogen (Glikogenosis)
pada Protein Struktural
• Sindrom Marfan • Penyakit yang Disebabkan
• Sindrom Ehlers-Danlos oleh Mutasi pada Protein
yang Mengendalikan
• Penyakit Akibat Mutasi PertumbuhanSel
Protein Reseptor • Neurofibromatosis: Tipe I
• Hiperkolesterolemia FamiliaI dan 2
Gangguan Resesif Terkait -X
• Distrofi otot Duchenne
• Hemofllia
• Penyakit Granulomatosa Kronik
• Deff glukosa 6-Fosfat dehydrogenase
• Agamaglobulinemia
• Sindrom Wiskot-Aldrich
• Diabetes Insipidus
• Sindrom Lesh-Nyhan
• Sindrom X Rapuh / Fragile X Syndrom
GANGGUAN DENGAN PEWARISAN
MULTIFAKTOR (POLOGENIK)
• Berperan pada banyak ciri fisiologik manusia (misal,
tinggi, berat badan, tekanan darah, warna rambut).
• Sifat fisiologik atau patologik multifactor
dipengaruhi oleh efek aditif dua atau lebih gen yang
efeknya kecil, tetapi dikondisikan oleh pengaruh
lingkungan
• Diperkirakan terdapat suatu efek ambang sehingga
suatu penyakit akan bermanifestasi hanya apabila
melibatkan sejumlah tertentu gen efektor, serta
pengaruh lingkungan yang tepat.
• Risiko mengalami suatu gangguan multifactor
ditentukan oleh jumlah gen mutan yang diwarisi
• Angka rekurensi gangguan (dalam rentang 2%-7%)
sama untuk semua anggota keluarga derajat-satu
• Kemungkinan terkena, kedua kembar nonidentik<
kedua kembar identik < 100%,
• Risiko rekurensi kelainan fenotipe pada kehamilan
berikutnya bergantung pada hasil akhir kehamilan
sebelumnya. Apabila salah seorang anak terkena,
terdapat kemungkinan sampai 7% bahwa anak
berikuLnya akan terkena, tetapi setelah dua anak
terkena, risiko meningkat menjadi 9%.
1. Kelainan jantung bawaan.
2. Labiopalatoschizis.
3. Hipertensi.
4. Diabetes mellitus.
5. Skizofrenia
6. Spina bifida.
7. Gout
Hipertensi
• Faktor resiko yang dapat dikendalikan atau
dikontrol yaitu obesitas, kurang olah raga, merokok,
menderita DM, mengkonsumsi garam berlebih,
minum alkohol, diet, KB, minum kopi, pil dan stress
emosional.
• Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan atau
tidak dapat dikontrol yaitu umur, jenis kelamin, dan
genetik.
DM
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
1. Ras dan etnik.
2. Riwayat keluarga dengan diabetes .
3. Umur. Resiko untuk menderita meningkat seiring
dengan meningkatnya usia. Usia>45 tahun harus
dilakukanpemeriksaan DM.
4. Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir >4000 gram
atau riwayat pernah menderita DM gestasional
(DMG).
5. Riwayat lahir dengan berat badan rendah <2500
gram.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi :
1. Berat badan lebih (IMT >23 kg/m²)
2. Kurangnya aktivitas fisik.
3. Hipertensi
4. Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL atau trigliserida >
250 mg/dL) dengan diet tidak sehat.
5. Diet dengan tinggi gula dan rendah serat akan
meningkatkan risiko menderita prediabetes dan
DM tipe 2.
GANGGUAN SITOGENETIK
• Gangguan Sitogenetik yang Melibatkan Autosom
• TRISOMI 21 (SINDROM DOWN)
• TRISOMI 18 (SINDROM EDWARD)
• TRISOMI 13 (SINDROM PATAU)
• SINDROM DELESI KROMOSOM 22q11
• Gangguan Sitogenetik yang Melibatkan Kromosom
Seks
• Sindrom Klinefelter
• Sindrom Turner
GANGGUAN GEN-TUNGGAL DENGAN
POLA PEWARISAN ATIPIKAL
• Triplet Repeat Mutations: Sindrom X Rapuh
• Penyakit yang Disebabkan oleh Mutasi Gen
Mitokondria
• Genomic lmprinting: Sindrom Prader-Willidan
Angelman

Anda mungkin juga menyukai