Pendahuluan
1
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
lanjut setelah diketahui benar-benar terjadi suatu kejadian. Penuntutan dilakukan oleh penuntut
hokum di siding pengadilan setelah berkas perkara yang lengkap diajukan ke pengadilan.
Persidangan pengadilan dipimpin oleh hakim atau majelis hakim. Vonis dijatuhkan hakim
dengan ketentuan: keyakinan pada diri hakim bahwa memang telah terjadi suatu tindak pidana
dan bahwa terdakwa memang bersalah. Keyakinan hakim harus ditunjang oleh sekurang-
kurangnya 2 alat bukti yang sah. Aturan hukum medikolegal di Indonesia diatur oleh KUHP
(Kitab Undang-undang Hukum Pidana).
2
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord),
dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama 25 tahun.
Pasal 351 KUHP:
o Penganiyaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak 4500 rupiah
o Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun
o Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun
o Penganiyaan disamakan dengan sengaja merusak kesehatan
o Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana
Pasal 353 KUHP
o Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara
paling lama 4 tahun
o Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana
penjara paling lama 7 tahun
o Jika perbuatan mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama 9
tahun
Pasal 355 KUHP
o Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam
dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.
o Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara
paling lama 15 tahun.
3
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan
luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat
o Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah
sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat
tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan cap jabatan
yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
Pasal 179 KUHAP
o Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau
dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
o Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang
memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan
sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan
sebenanr-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.
Pemeriksaan Luar 2,4
Agar pemeriksaan dapat terlaksana secermat mungkin, pemeriksaan harus mengikuti
suatu sistematika:
1. Label mayat: Mayat diberikan label oleh kepolisian. Label berwarna merah muda yang
terikat pada ibu jari kanan. Label diberikan sebagai salah satu alat pemastian identitas.
2. Tutup mayat: jenis/bahan, warna, corak, ada pengotoran atau tidak
3. Bungkus mayat: jenis/bahan, warna, corak, adanya bahan yang mengotori
4. Pakaian: Pakaian dicatat secara teliti dari atas sampai kebawah, dari luar hingga dalam.
Pakaian dapat disimpan sebagai barang bukti
5. Perhiasan: perhiasan dicatat dengan teliti (jenis, bahan, warna, merk, bentuk, ukiran
nama/inisial)
6. Tanda kematian: untuk memastikan bahwa korban yang dikirim benar-benar sudah mati
Thanatologi 2,4
Thanatologi merupakan topik dalam ilmu kedokteran forensik yang mempelajari hal mati
serta perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang setelah mati. Perubahan dini pada tubuh yang
telah mati adalah tubuh kehilangan gerak, tampak pucat, terjadi relaksasi otot menyeluruh,
pendataran bagian tubuh yang tertekan, dan segmentasi kolom darah dalam arteri sentralis retina.
4
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
4. Pembusukan (decompensatio)
Saat kematian, masih terdapat proses pertahanan tubuh. Suatu saat, bakteri dalam usus
akan berkembang biak (golongan clostridia). Pembusukan awal akan tampak sebagai
bercak kehijauan pada perut kanan bawah, kurang lebih 18 jam postmortal dan makin
menjalar serta timbul perubahan pada kulit.
5. Lilin mayat (adipocare)
Adipocere adalah suatu keadaan dimana tubuh mayat mengalami mhidrolisis dan
hidrogenisasi pada jaringan lemaknya, dan hidrolisis ini dimungkinkan oleh karena
5
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
terbentuknya lesitinase, suatu enzim yang dihasilkan oleh Klostridium welchii, yang
berpengaruh terhadap jaringan lemak.
6. Mummifikasi
Traumatologi2,4
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan
berbagai tindak kekerasan. Berdasarkan kasus korban mempunyai tanda-tanda kekerasan oleh
benda tajam. Cedera/kematian akibat trauma dapat berupa kekerasan tajam, kekerasan tumpul,
tersetrum listrik, panas dan dingin, perubahan tekanan lingkungan, akselerasi, dan kimiawi. Ada
tiga hal yang ciri khas/ hasil dari trauma yaitu adanya luka, perdarahan dan atau skar dan
hambatan dalam fungsi organ. Pemeriksaan terhadap luka :
Penyebab luka
o Gambaran luka seringkali dapat memberi petunjuk mengenai bentuk benda
yangmengenai tubuh, misalnya luka yang disebabkan oleh benda tumpul
berbentuk bulat panjang akan meninggalkan negative imprint oleh timbulnya
marginal haemorrhage.
o Luka lecet tekan memberikan gambaran bentuk benda penyebab luka.
Arah kekerasan
o Pada luka lecet geser dan luka robek, arah kekerasan dapat ditentukan. Hal
inisangat membantu dalam melakukan rekonstruksi terjadinya perkara.
Cara terjadinya luka –luka akibat kecelakaan biasanya terdapat pada bagian tubuh yang
terbuka.
6
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
o Bagian tubuh yang biasanya terlindung jarang mendapat luka pada suatu
kecelakaan. Daerah terlindung ini misalnya daerah ketiak, sisi depan leher, lipat
siku, dan lain-lain.
o Luka akibat pembunuhan dapat ditemukan tersebar pada seluruh bagian tubuh.
o Pada korban pembunuhan yang sempat mengadakan perlawanan, dapat
ditemukan luka tangkis yang biasanya terdapat pada daerah ekstensor
lengan bawah atau telapak tangan.
o Pada korban bunuh diri, luka biasanya menunjukkan sifat luka percobaan(tentativ
e wounds) yang mengelompok dan berjalan kurang lebih sejajar.
Hubungan antara luka yang ditemukan dengan sebab mati
o Harus dapat dibuktikan bahwa terjadinya kematian semata-mata disebabkan oleh
kekerasan yang menyebabkan luka
o Harus dapat dibuktikan bahwa luka yang ditemukan adalah benar-benar luka
yang terjadi semasa korban masih hidup (luka intravital)
o Perhatikan tanda intravitalitas luka berupa reaksi jaringan terhadap luka
o Tanda intravitalitas : ditemukannya resapan darah, proses penyembuhan luka,sebukan
sel radang, pemeriksaan histo-enzimatik, pemeriksaan kadar histamin bebas dan
serotonin jaringan
7
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
Lidah
Tonsil
Kelenjar gondok
Kerongkongan (esophagus)
Batang tenggorok (trakea)
Tulang lidah (os. Hyoid), rawan gondok kartilago thyroidea) dan rawan cincin (cartilage
krikoidea)
Arteria carotis interna
Kelenjar kacangan (tymus)
Paru-paru
Jantung
Aorta thoracalis
Aorta abdominalis
8
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda
yang memiliki permukaan tumpul. Luka yang terjadi dapat berupa memar (kontusio, hematom),
luka lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka terbuka/robek (vulnus laseratum).
Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler
dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Luka memar kadangkala memberi
petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah suatu
perdarahan tepi (marginal haemorrage).
Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya
kekerasan, jenis benda penyebab (karet, kayu, besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat
longgar, jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah,
penyakit (hipertensi, penyakit kardiovaskular, diatesis hemoragik).
Pada bayi, hematom cenderung lebih mudah terjadi karena sifat kulit yang longgar dan
masih tipisnya jaringan lemak subkutan, demikian pula pada usia lanjut sehubungan dengan
menipisnya jaringan lemak subkutan dan pembuluh darah yang kurang terlindung.
Akibat gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari letak benturan, misalnya
kekerasan benda tumpul pada dahi menimbulkan hematom palpebra atau kekerasan benda
tumpul pada paha dengan patah tulang paha menimbulkan hematom pada sisi luar tungkai
bawah.
Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warnyanya. Pada
saat timbul, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu atau hitam, setelah 4-5
hari akan berwarna hijau yang kemudian akan berubah menjadi kuning dalam 7-10 hari, dan
akhirnya menghilang dalam 14-15 hari.
Kasus gantung hampir sama dengan penjeratan. Perbedaannya terdapat pada asal tenaga
yang dibutuhkan untuk memperkecil lingkaran jerat..
9
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
Pada penjeratan, tenaga tersebut datang dari luar, sedangkan pada kasus gantung, tenaga
tersebut berasal dari berat badan korban sendiri, meskipun tidak perlu seluruh berat badan
digunakan.
1. Kerusakan pada batang otak dan medulla spinalis. Hal ini terjadi akibat dislokasi atau
fraktur vertebra ruas leher, misalnya pada judicial hanging (hukum gantung).
Terhukum dijatuhkan dari ketinggian 2 m secara mendadak dengan "menghilangkan"
tempat berpijaknya sehingga mengakibatkan terpisahnya C2-C3 atau C3-C4, yang juga
terjadi akibat terdorong oleh simpul besar yang terletak pada sisi leher. Medula spinalis
bagian atas akan tertarik/teregang atau terputas dan menekan medula oblongata. Kadang-
kadang medula oblongata pada batas pons terputas sehingga menyebabkan hilang
kesadaran, sedangkan denyut jantung dan pernapasan masih berlangsung sampai 10-15
menit.
2. Pada autopsi sering ditemukan adanya faring yang terluka dan biasanya tidak ada
pembendungan, sedangkan arteri carotis terputar sebagian atau seluruhnya.
3. Asfiksia akibat terhambatnya aliran udara pernapasan.
4. Iskemia otak akibat terhambatnya aliran arteri-arteri leher.
5. Refleks vagal.
Kasus gantung biasanya merupakan kasus bunuh diri (gantung diri) meskipun kasus
pembunuhan kadang-kadang dilaporkan yaitu untuk menunjukkan kesan seolah-olah si korban
bunuh diri dengan maksud untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Typical hanging, terjadi bila titik gantung terletak di atas darah oksiput dan tekanan pada
arteri carotis paling besar.
Atypical hanging, bila titik penggantungan terdapat di samping, sehingga leher dalam
posisi sangat miring (fleksi lateral) yang akan mengakibatkan hambatan pada arteri carotis
dan arteri vertebralis. Saat arteri terhambat, korban segera tidak sadar.
Kasus dengan letak titik gantung di depan atau dagu.
10
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
• Pada wajah mayat terdapat pembengkakan dan memar sehingga diperkirakan karena
kekerasan benda tumpul tetapi tidak diketahui warna luka memar.
• Pada punggung terdapat beberapa memar berbentuk 2 garis sejajar (railway hematom)
sehingga diperkirakan karena kekerasan benda tumpul tetapi tidak diketahui warna luka
memar.
• Di daerah paha di sekitar kemaluannya terdapat beberapa luka bakar berbentuk bundar
berukuran diameter kira-kira 1 cm, suspek tanda kekerasan berupa luka bakar yang
diakibatkan karena kontak kulit dengan benda bersuhu tinggi dengan bentuk bundar
berdiameter kira-kira 1 cm.
• Di ujung penisnya terdapat luka bakar yang sesuai dengan jejas listrik akibat trauma
listrik.
• Jejas jerat yang melingkari leher dengan simpul di daerah kiri belakang yang membentuk
sudut ke atas akibat kasus gantung
• Tidak terdapat resapan darah di kulit leher tetapi sedikit resapan darah di otot leher sisi
kiri akibat kasus gantung.
• Patah ujung rawan gondok sisi kiri, tidak selalu terjadi pada kasus gantung tetapi
mungkin terjadi pada kasus gantung.
11
Makalah PBL Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik
Kesimpulan
Daftar Pustaka
12