Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Anjak
piutang juga merupakan perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau
pembelian atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan
dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).
Kemudian dari peran lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa
manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi
masalah dunia usaha adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya
penjualan.
2. Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk
pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan kredit
standing perusahaan .
3. Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan
klien karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik
perdagangan dalam negeri maupun perdagangan internasional.
4. Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui peningkatan
perputaran modal kerja.
5. Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko
kredit macet ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.

Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan


meningkatkan pendapatan nasional.Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan
Anjak Piutang (Factoring) adalah Undisclosed/ Non Notification Factoring dan
Disclosed/ Notification Factoring.

B. Perumusan Masalah
Adapun Perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari Anjak Piutang?
2. Apa Peran-peran dari Lembaga Anjak Piutang dalam Ekonomi?
3. Bagaimana Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak Piutang?
4. Apa Keuntungan dan Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang?
5. Apa Jasa-jasa dan Biaya yang diberikan?
6. Apa saja fasilitas-fasilitas yang diberikan dan pihak-pihak mana yang terlibat?
7. Apa Peran Anjak Piutang dengan Ekonomi serta Prospek Perkembangannya?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengertian Anjak Piutang
2. Untuk mengetahui Peran-peran dari Lembaga Anjak Piutang.
3. Untuk mengetahui Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak
Piutang.
4. Untuk mengetahui Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang.
5. Untuk mengetahui Jasa-jasa dan Biaya yang diberikan
6. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas yang diberikan dan pihak-pihak mana
yang terlibat
7. Untuk mengetahui Peran Anjak Piutang dengan Ekonomi serta Prospek
Perkembangannya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anjak Piutang

Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu


perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.

Menurut Kasmir dalam “Bank dan Lembaga Keuangan lainnya”


menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring adalah
perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau
pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan
atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).

Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan


Nomor NO.172/KMK.06/2002 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan
luar negeri.

Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan
pihak yang membiayai (factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang
(biasanya untuk layanan yang diberikan atau barang yang dijual) dari pihak kedua
debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih tagihannya dengan potongan atau
diskon ke pihak ketiga, suatu lembaga keuangan khusus untuk mendapatkan uang
dalam bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke perusahaan pembiayaan
dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan.

Agar dapat lebih memahami tentang perjanjian anjak piutang ini maka dapat
dilihat dari tiga serangkai hukum yaitu :

1. Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau saja adalah Penjual,
Pembeli dan Perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah
disesuaikan dengan hakekat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang atau
dikenal sebagai factor adalah badan usaha yang menawarkan anjak piutang
lihat pengertian di atas. Klien adalah pihak yang menggunakan jasa dari anjak
piutang (mudahnya adalah pihak yang menjual piutang kepada factor).
Penjual atau supplier masuk dalam pengeritan klien. Sementara nasabah atau
konsumen merupakan pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.

3
2. Obyek Hukum. Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas adalah piutang itu
sendiri. Baik itu dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain.
3. Peristiwa hukum atau hubungan hukumnya adalah perjanjian anjak piutang,
yaitu perjanjian antara perusahaan anjak piutang dengan klien.

Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu:
1. Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit
perusahaan.
2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset
(piutang).
3. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan
tiga pihak

Ada bermacam-macam bentuk piutang yang bisa diambil alih oleh


perusahaan Factoring, antara lain:
1. Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu
perusahaan, baik yang sudah jatuh tempo maupun tagihan yang baru dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu
2. Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu
perusahaan yang jatuh tempo pembayarannya masih memerlukan beberapa
waktu lagi
3. Perusahaan factoring membeli tagihan dari suatu perusahaan, dimana
pembayaran atas tagihan itu berdasarkan proses pengiriman barang yang
memerlukan waktu
4. Perusahaan factoring membeli tunai surat-surat berharga yang belum jatuh
tempo
5. Perusahaan factoring membeli tunai dokumen lain yang sifatnya tagihan di
masa yang akan datang, seperti tagihan dari biro-biro perjalanan dan kartu
kredit

B. Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi

Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai


masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada
prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber
permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan tidak tercapai.
Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan
penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara kredit
(Piutang) masih terabaikan.

4
Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan
semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas
usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber
pembiayaan dari lembaga keuangan..

C. Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak Piutang


Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara
perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan anjak
piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui kebutuhannya sejak awal maka akan
lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak piutang.

Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan:


a. Undisclosed/ Non Notification Factoring
Adakalanya perusahaan ingin performance bonafiditasnya tetap terjaga
dimata pelanggan (debitur) walaupun sebetulnya perusahaan sedang kesulitan dana.
Untuk itu pada saat pengalihan piutang maka perusahaan tidak memberitahu
pelanggan (debitur) bahwa piutang sudah dialihkan ke perusahaan anjak piutang
(factoring). Transaksi anjak piutang ini dinamakan Undisclosed/Non Notification
Factoring. Mekanisme transaksi Undisclosed sebagai berikut :
1. Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
a. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan (klien) dengan
lembaga anjak piutang (factoring) dimana perusahaan menyerahkan
kopi faktur penagihan piutang dan dokumen terkait lainnya sedangkan
dokumen asli tetap dipegang perusahaan.
b. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimal 80% dari
nilai faktur.
2. Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih kepada debitur/pelanggan.
a. Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana kepada factoring
ditambah dengan biaya anjak piutang (service charge/discount charge)

b. Disclosed/ Notification Factoring, Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh


pembiayaan dari anjak piutang tidak ingin direpotkan oleh tugas menagih kepada
debitur maka perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas disclosed factoring yaitu
segera menyerahkan pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak piutang.

5
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
2. Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan lembaga
anjak piutang dimana perusahaan menyerahkan faktur penagihan dan
dokumen terkait lainnya (dokumen asli).
3. Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan sudah
dialihkan ke lembaga anjak piutang.
4. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum 80% dari nilai
faktur.
5. Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan penagihan kepada
debitur.
6. Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak piutang.
7. Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai faktur) kepada
perusahaan (klien) setelah sebelumnya dikurangi biaya administrasi.

Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa risiko yang mungkin timbul
diantaranya:
1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan (klien) ingkar janji
(wanprestasi) yaitu tidak mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada
factoring walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari debitur
sehingga anjak piutang mengalami kerugian.
2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada
saat jatuh tempo sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak
piutang yang mengalami kerugian.

Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/ perjanjian dibuat maka
perlu ditetapkan pihak yang bertanggung jawab atas penanggungan resiko. Jika
debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang menanggung resiko tersebut
perusahaan (klien) maka perjanjiannya dinamakan with recourse factoringsedangkan
jika lembaga anjak piutang yang menanggung risiko kerugiaannya maka
perjanjiannya dinamakanwithout recourse factoring.

Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan lembaga anjak piutang,


ternyata usaha anjak piutang lebih dominan kepada pemberian jasa
pembiayaan (financing service) atas pengalihan piutang dari klien (perusahaan).
Namun demikian lembaga anjak piutang juga memberikan jasa dibidang non
pembiayaan (non financing service). Jasa non pembiayaan ini pada dasarnya untuk
melayani pengelolaan piutang (kredit) perusahaan klien.

6
Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya :
1. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit yaitu lembaga
anjak piutang membantu perusahaan untuk menilai calon customer/debitur.
2. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales ledger
administration/sales accounting).
3. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien termasuk menetapkan
prosedur penagihan.
4. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan terhadap risiko
piutang terutama jika transaksi perdagangan secara internasional (export
financing) yang rentan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.

Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perusahaan (klien) tidak


perlu membentuk bagian kredit tersendiri dalam organisasi. Lembaga anjak piutang
sudah secara otomatis telah melaksanakan fungsi bagian crediet (credit
departement) dimana lembaga anjak piutang akan memberikan laporan hasil kerjanya
secara periodik kepada perusahaan (klien)

Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu kewajiban bagi


perusahaan (klien) yaitu membayar biaya anjak piutang. Biaya ini terdiri dari:

a. Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien menggunakan jasa
untuk pengelolaan/ pembukuan penjualan (sales ledger) dari transaksi
penjualan yang dilakukan klien. Besarnya biaya berkisar antara 0,5% – 2,5%
tergantung kesepakatan antara anjak piutang dan klien.
b. Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien memperoleh
pembiayaan (dana tunai) dari lembaga anjak piutang. Besarnya biaya discount
charge antara 2% – 3%. Biaya ini juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak.

D. Keuntungan dan Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang

Keuntungan Anjak Piutang


Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Anjak Piutang.
a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi
b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditur dan debitur
c. Membantu manajemen pihak kreditur dalam penyelenggaraan kredit

7
2. Bagi Kreditur (Klien)
a. Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutang
b. Memperbaiki sistem administrasi yang semrawut
c. Memperlancar kegiatan usaha
d. Dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditur
dapat berkonsentrasi ke usaha lainnya

3. Bagi Debitur
a. Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar
secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga
untuk segera membayar dengan berbagai cara.

Manfaat anjak piutang bagi perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana


tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) yang bisa digunakan
untuk modal kerja perusahaan. Aliran kas (cash in flow)akan lebih lancar
karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai jatuh
tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat
dialihkan ke lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu mengelola
administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama dengan
lembaga anjak piutang (credit insurance).
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat
dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini tidak
merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya
(customer).
5. Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya
penjualan.
6. Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk
pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan kredit
standing perusahaan .
7. Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan
klien karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik
perdagangan dalam negeri maupun perdagangan internasional.
8. Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui peningkatan
perputaran modal kerja.

8
9. Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko
kredit macet ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
10. Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional

E. Jasa-jasa dan biaya yang diberikan

Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak piutang


mempunyai dua macam jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-
jasa yang dlakukan oleh perusahaan anjak piutang, sebagai berikut:

1. Jasa Pembiayaan (financing service)


Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayarn
dimuka (prefinancing) kepada kreditur yang besarnya tergantung dari kesepakatan
kedua belah pihak. Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan with
resource atau dengan without resource. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang
dilakukan sekitar 60%-80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak dan
penyerahan bukti-bukti penjualan.

2. Jasa Non Pembiayaan (non financing service)


Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian jasa
pengelolaan administrasi kredit. Biasanya kegiatan jasa ini meliputi: Analisis
kelayaka suatu kredit, Melakukan adminsitrasi kredit, Pengawasan terhadap kredit
termasuk pengendaliannya dan Perlindungan terhadap suatu resiko kredit

Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yan diberikan pihak anjak piutang juga
akan membebankan sejumlah biaya kepada kreditur. Dalam praktiknya paling tidak
ada dua jenis biaya yang dibebankan kepada kliennya akibat dari pembiayaan yang
dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee dan biaya administrasi terhadap
pembiayaan tertentu.

. F. Pihak Yang Terlibat dan Fasilitas Yang Diberikan

Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang
saling berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan
perusahaan anjak piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Adapun pihak-
pihak yang terlibat dalam kegiatan transaksi anjak piutang antara lain sebagai berikut:

9
1. Kreditur atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang
untuk ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli
sesuai perjanjian dan dan kesepakatan yang telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang akan mengambil
alih atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya.
3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalh (utang) kepada kreditur
(klien)

Kemudian fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak piutang dalam


penagihan atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditur (kliennya). Dilihat
dari berbagai sisi, sebagai berikut:

1. Berdasarkan Pemberitahuan
 Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang
dalam penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur
 Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak
piutang tanpa sepengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran
terhadap kesepakatan yang telah dibuat dan atau oleh perusahaan anjak
piutang mengandung suatu resiko.
2. Berdasarkan Tanggung Jawab
 Withrecourse. Dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk
melunasi segala kewajibannya, maka resiko kredit tersebut menjadi
tanggung jawab si pihak kreditur dan pihak anjak piutang mengembalikan
tanggung jawab penagihannya
 Without resource. Dalam fasilitas ini apabila semua resiko yang tidak
terbayar dalam suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak
anjak piutang sepenuhnya dan bukan tanggung jawab kreditur
3. Berdasarkan Pelanggan
 Full service factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang
memberikan semua jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa
pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan, ermasuk fasilitas untuk
menanggung resiko untuk kredit yang macet
 Resource factoring. Jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi
hampir semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak
terbayar tagihannya. Dalam hal ini resiko kredit tetap berada pada kreditor
 Bulk factoring. Jasa yang diberikan terhadap kreditur hanyalah fasilitas
jasa pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur
 Maturity factoring. Fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditur adalah
perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan

10
dari debitur dan perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang
diberikan adalah tanpa pembiayaan.
 Invoice discounting. Pemberian fasilitas jasa hanyalah untuk yang
berbentuk pembiayaan anjak piutang
 Undisclosed factoring. Perusahaan anjak piutang memberikan proteksi
terhadap kemacetan pelunasan piutng sampai dengan ersentase tertentu dari
jumlah faktur yang telah disetujui
 Advanced payment. Transaksi pengalihan piutang dimana pembaarannya
dilakukan pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur
4. Berdasarkan Wilayah
 Domestic factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya
beroperasi di wilayah Indonesia
 International factoring. Merupakan kegiatan anjak piutang yang
kegiatannya dapat dilakukan antar negara seperti pembiayaan fasilitas
ekspor impor

G. Peran Anjak Piutang Dalam Ekonomi Serta Prospek Perkembangannya

1. Peran Anjak Piutang Dalam Ekonomi


Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai
masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada
prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber
permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan tidak tercapai.
Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan
penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara kredit
(Piutang) masih terabaikan.

Kelemahan dibidang manajemen/ pengelolaan piutang menyebabkan semakin


meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang
pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber
pembiayaan dari lembaga keuangan.

Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka
mengatasi masalah dunia usaha adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya
penjualan.
b. Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk
pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan
Credit standing perusahaan

11
c. Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing
perusahaan klien karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan
secara bebas baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan
internasional.
d. Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui
peningkatan perputaran modal kerja.
e. Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko
kredit macet ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
f. Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional

2. Prospek Perkembangan Perusahaan Anjak piutang


Dengan berkembangnya cara penjulan dengan sistem kredit, diharapkan
perusahaan factoring akan mempunyai prospek yang baik pula untuk berkembang.
Sejak diresmikannya kehadiran lembaga factoring melalui paket deregulasi bulan
Desember 1988 sampai Mei 1990 telah beroperasi tiga buah
bisnis factoring. Sementara itu menurut Departemen Keuangan sudah ada 20 lembaga
keuangan nonbank yang telah mengajukan permohonan izn pendirian
perusahaan factoring. Tiga biah bisnis factoring yang sedang berjalan merupakan
bagian usaha perbankan, yaitu: Bank Internasional Indonesia, Bank Central Asia, dan
Bank Dagang Negara.

Meningkatnya volume perdagangan secara kredit yang berskala besar akan


diikuti oleh semakin rumitnya kegiatan penagihan. Dengan demikian,factoring akan
mendapat tempat dan memiliki prospek bisnis yang besar. Hadirnya factoring di
Indonesia akan memperkaya dan menambah sumber pembiayaan perusahaan
disamping aspek positif lainnya, yaitu: Dorongan ekonomis bagi perekonomian
secara keseluruhan.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulannya adalah anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi


keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan
memberikan suatu diskon. Kemudian dari peran lembaga anjak piutang dalam
ekonomi, Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam
rangka mengatasi masalah dunia usaha

Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan


semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas
usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber
pembiayaan dari lembaga keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer usaha yang
menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah
masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan
terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target
penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha
peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk
penjualan secara kredit (Piutang) masih terabaikan.

Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara


perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan anjak
piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui kebutuhannya sejak awal maka akan
lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak piutang.

Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non


Notification Factoring dan Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak piutang
bagi perusahaan (klien) adalah perusahaan yang kesulitan dana akan segera
memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) dan Aliran
kas (cash in flow) akan lebih lancar, tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan
administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang, perusahaan (klien)
tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru, dan anjak
piutang dapat memperbaiki ancer penagihan supaya penagihan lancar dan tidak
merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya (customer)

13
. B. SARAN
Setelah membaca makalah ini, penulis menyarankan agar tidak hanya
menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya sumber rujukan, tetapi juga mencari
referensi lain yang menyangkut pembahasan tentang supervisi klinis untuk lebih
memahami tentang supervisi klinis tersebut.
.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://veriyenpaone.blogspot.com/2012/11/makalah-anjak-piutang_5900.html

http://luthfiakumala.blogspot.com/2013/05/manfaat-anjak-piutang.html

http://nitaqony.blogspot.com/2013/12/anjak-piutang.html

https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-anjak-piutang.html

15

Anda mungkin juga menyukai