Anda di halaman 1dari 22

Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

KAPAL LAYAR MOTOR TENGIRI

PERTEMUAN PERTAMA

Tujuan pembelajaran :

Kapal layar motor (KLM) tengiri, merupakan kapal pinisi tradisional yang terbuat dari kayu. KLM ini
mengangkut hasil bumi dari Sulawesi Utara / Menado seperti kopra dan lain – lain yang dibawa ke Surabaya.
Sebaliknya dari Surabaya KLM akan membawa barang-barang dagangan ke Menado. Pada suatu sore saat KLM
Berlayar, terjadi kerusakan pada generator KLM sehingga arus listrik di KLM padam. Giro kompas dan GPS
mati, sehingga KLM berlayar hanya dengan menggunakan kompas manual serta tanpa lampu penerangan.
Pada suatu malam yang cukup gelap dan cuaca buruk, KLM Tengiri bertabrakan dengan kapal tanker
pengangkut BBM, sehingga terjadi kerusakan dan kebocoran yang cukup parah pada lambung KLM Tengiri.
ABK telah berusaha mengatasi kebocoran namun kapal tetap tidak berhasil diperbaiki secara darurat sehingga
kapal mengalami kemiringan dan akhirnya tenggelam. Sebelum tenggelam ABK menyelamatkan diri terjun ke
laut dengan menggunakan life jacket.

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang beberapa bagian dari kapal


2. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam kecelakaan di kapal.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan cara-cara yang baik untuk meninggalkan kapal

Pertanyaan pembantu

1. Jelaskan beberapa bagian dari kapal


a. Haluan kapal
Haluan kapal : merupakan bagian depan kapal. Bagian / sisi depan kapal.
Umumnya berbentuk runcing mirip segitiga yang berguna untuk memecah ombak yang berasal dari
depan kapal.
b. Buritan kapal
Buritan kapal : merupakan bagian belakang dari kapal.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 1


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Bentuknya bisa bermacam-macam : tajam seperti segitiga, tumpul, dll.


Pada kapal tertentu geladak buritan kapal dapat disertai tempat pendaratan helicopter.
c. Lambung kapal
Lambung kapal : merupakan bagian kanan dan kiri kapal.
d. Geladak utama kapal / gelada katas kapal
Geladak utama kapal / gelada katas kapal : merupakan geladak luar kapal yang terluas.
e. Garis air (water line)
Garis air / water line : merupakan garis yang terletak di bagian lambung kapal sebelah bawah di
dekat permukaan air.
Pada kapal yang tidak bermuatan garis ini berada di atas permukaan air, sedangkan pada kapal
yang bermuatan penuh garis air ini bisa berada di bawah permukaan air.
f. Anjungan kapal
Anjungan kapal : merupakan bagian bangunan kapal tempat nahkoda dan beberapa ABK
mengendalikan / mengemudikan kapal.
Biasanya merupakan bagian bangunan kapal yang letaknya tertinggi di kapal tersebut.
g. Palka.
Palka : merupakan tempat meletakkan barang-barang angkutan kapal.

2. Jelaskan macam – macam kecelakaan di laut


Macam-macam kecelakaan di laut :
a. Controlled :
Masih ada waktu cukup untuk memanfaatkan peralatan keselamatan seperti Life Craft, sekoci, dll.
Yang berada diatas kapal / platform
b. Uncontrolled :
Tidak cukup waktu

Beberapa contoh kecelakaan di laut :


a. Man offer board (terjatuh ke laut)
b. Platform collapse (runtuhnya bangunan kapal misalnya : anjungan)
c. Kebakaran di kapal
d. Kapal tenggelam

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 2


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

e. Kecelakaan saat transfer pekerja


f. Dll

3. Cara – cara yang baik untuk meninggalkan kapal :


Hal-hal yang harus diperhatikan penumpang akan meloncat ke laut :
a. Terjun ke laut merupakan usaha terakhir setelah tidak dapat memanfaatkan PFD
b. Harus memakai life jacket / pelampung
c. Ketinggian tidak melebihi 5 meter dari air
d. Perhatikan lokasi tempat di air / laut yang akan di loncati :
 Bebas serpihan
 Tidak menimpa korban yang lain
e. Perhatikan arah angin :
 Perhatikan bendera yang berkibar
 Basahi tangan dengan air, angkat dan putar perlahan, maka sisi tangan yang terasa dingin
merupakan arah angina bertiup.
 Jangan meloncat sejajar dengan arah angin.
 Arah loncatan berlawanan dengan arah angin, ambil sudut 300 – 450.
f. Saat meloncat :
 Tutup hidung dan mulut dengan jari telunjuk dan jari tengah bila ibu jari punya kuku yang
panjang disimpan di belakang telapak akan tidak melukai wajah.
 Peluk pelampung dengan erat menggunakan tangan yang lain. pandangan kearah horizontal.
Melangkah kedepan dan meloncat dengan posisi kaki menyilang dan dikunci untuk melindungi
bagian vital dari hentakan permukaan air.
g. Setelah berada di dalam laut putar badan 1800 sehingga posisi badan menghadap kearah sumber
bahaya agar bisa melakukan atisipasi bila ada serpihan maupun bahaya yang bersumber dari
sumber kecelakaan
 Berenang menjahui kapal / platform yang collapse. Arah renang kebelakang bukan ke depan.
 Gunakan tenaga seefisien mungkin.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 3


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

KAPAL LAYAR MOTOR TENGIRI

PERTEMUAN KEDUA

Ketika ABK meninggalkan kapal dengan cara meloncat ke laut, beberapa ABK juga mengalami luka ditubuhnya.
Luka ditubuh di dalam laut dapat merangsang datangnya hewan-hewan laut berbahaya yang menggigit.

Tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam hewan laut yang menggigit serta manajemen
penanganannya.

Pertanyaan pembantu :

4. Jelaskan macam-macam binatang laut yang berbahaya karena gigitannya, serta management
penanganannya.

Binatang yang berbahaya karena gigitannya


1. Ikan hiu (shark)

Grey nurse shark Hammerhead shark

Ikan hiu merupakan hewan yang menakutkan untuk penyelam maupun perenang. Lebih-lebih dengan
cerita atau film tentang ikan hiu yang dibesar-besarkan. Data-data tentang serangan ikan hiu banyak
membantu pengetahuan secara ilmiah tentang ikan hiu ini. Kira-kira didapatkan 250 spesies yang
berbahaya untuk manusia. Ikan hiu yang berbahaya menempati hamper sebagian besar lautan di dunia.
Serangan ikan hiu terjadi di laut antara 470 lintang selatan dan 460 lintang utara. Tidak pernah dilaporkan
adanya serangan di daerah artik atau antartika.

Serangan ikan hiu sering terjadi di daerah dengan temperature hangat dan di daerah daerah tropis
dengan temperature air lebih dari 200C. serangannya tergantung dari musim, cuaca, kehangatan air

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 4


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

maupun jam berapa banyak terdapat penyelam. Penyelidikan menunjukkan bahwa setelah tengah hari
sampai matahari tenggelam sering terjadi serangan ikan hiu karena aktif mencari makan.

Ukuran ikan hiu bervariasi antara 15 cm – 15m panjangnya. Jenis ikan hiu yang sangat besar makanan
utamanya adalah organisme jenis plankton karena susunan giginya tidak cocok untuk objek-objek yang
lebih besar. Makanan alamnya adalah ikan-ikan besar, ikan hiu lain dan binatang-binatang laut lainnya.
Umumnya ikan hiu dengan panjang1.2 meter yang mempunyai gigi gigi cukup kuat sangat berbahaya
bila didekati penyelam saat ada darah atau makanan di dalam air.

Susunan gigi ikan hiu terdiri dari beberapa deret untuk tiap rahang. Kekuatan menggigit sangat besar,
sebagai contoh untuk jenis yang cukup besar dapat mencapai 18 metrikton/inchi persegi permukaan gigi
(30kg / millimeter persegi)/ Penglihatannya cukup baik untuk membedakan warna dan obyek-obyek
bergerak, mampu melihat sampai 15 meter, tergantung kejernihan air. Lebih dari 15 meter yang
berfungsi adalah organ penciuman dan organ lainnya. Otot – otot mata memungkinkan ikan hiu
mempunyai lapang pandang yang konsisten meskipun ikan hiu mengadakan maneuver.

Organ penciuman mampu membedakan darah dan makanan di air secara cepat. Kemoreseptor dari kulit
mampu membedakan bahan-bahan iritan, perubahan kadar garam, gerakan air dan perubahan kimia di
dalam air. Pengetahuan mengenai fungsi ini digunakan untuk membuat bahan-bahan kimia penangkal
hiu.

Pendengaran ikan hiu mempunyai reseptor sensoris yang disebut ampullae of lorenzim, untuk
mendeteksi getaran rendah dari air, antara lain gerakan gerakan ikan maupun orang yang berenang.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 5


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Gejala klinik akibat gigitan :

a. Local
1. Luka cukup luas, tepi tidak rata, multiple dana rah luka parallel seperti terpotong / tergencet
2. Pendarahan hebat
3. Di dalam luka ditemukan tulang-tulang yang retak dan jaringan yang rusak
4. Luka lecet terjadi bila tubuh ikan hiu bergeseran dengan tubuh manusia
b. Umum
1. Syok / presyok oleh karena kehilangan banyak darah
2. Kematian dapat terjadi bila banyak kerusakan pada pembuluh darah besar.

Tabel tingkatan luka akibat gigitan ikan hiu

Tingkat luka Bagian yang terluka Prognosis


Tingkat - 2 arteri femoralis Fatal
1 - 1 arteri femoralis dan 1 arteri
tibialis posterior
- 1 arteri femoralis 1/3 atas
Tingkat - 1 arteri femoralis 2/3 bawah Dapat bertahan bila
2 - 1 arteri brachialis cukup pertolongan di
- 2 arteri tibialis posterior pantai
- Luka perut termasuk usus
Tingkat - 1 arteri tibialis posterior Selalu hidup bila
3 - Luka superficial pada leher, terapi cukup waktu
tidak ada pembuluh darah terjadi kecelakaan
besar yang robek

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 6


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Pertolongan pertama :
a. Penderita dikeluarkan dari air secepat mungkin. Lakukan pertolongan secepatnya di pantai, jangan
langsung dikirim ke rumah sakit
b. Tekan luka untuk mengurangi pendarahan
c. Tenangkan penderita
d. Tidaurkan di tempat datar dengan posisi kepala lebih rendah dan diberi selimut
e. Siapkan untuk dikirim ke rumah sakit dengan ambulance
f. Jangan berikan sesuatu lewat mulut
g. Penderita sebaiknya tetap tinggal paling sedikit 30 menit, baik diberikan pengobatan / tidak. Kebanyakan
penderita yang meninggal oleh karena keragu-raguan dalam pengiriman ke rumah sakit.
Pengobatan di tempat :
a. Siapkan perlengkapan transfuse untuk penderita
b. Berikan analgesic / sedative, missal morfin 15 mg, bila diperlukan
c. Buat catatan status penderita dengan lengkap
d. Setelah syok diatasi, penderita dikirim dengan ambulance, kalau perlu dengan resusitasi.
Perawatan di rumah sakit;
a. Langsung ke ruang bedah untuk di operasi
b. Kultur bakteriologis.
Pencegahan:
a. Pemasangan anti jarring hiu sepanjang pantai
b. Pemakaian peledak, gelombang ultrasonic, bahan kimia dan tirai gelembung (buble curtain).
c. Repelan listrik, tetapi untuk ikan hiu yang cukup besar kurang berguna
d. Body sack (kantong tubuh) untuk kecelakaan kapal
e. Untuk penyelam / perenang sebaiknya sebagai berikut :
1. Memakai pakaian pelindung warna gelap
2. Jangan berenang selagi dalam keadaan luka
3. Jangan buang air kecil di dalam air
4. Jangan bawa ikan
5. Jangan bawa peledak bawah air
6. Bergerak pelan-pelan, tenang dan tidak panic
7. Bila berenang harap bergerombol
8. Bila menyelam berpapasan dapat mengurangi kemungkinan serangan 50%
f. Penyelam dianjurkan tetap tinggal jauh dari permukaan bila menyelam di tempat yang banyak ikan hiu,
antara lain gas-gas atau panah injector CO2
g. Jangan berenang sendiri di tempat yang sering terjadi serangan ikan hiu

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 7


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

2. Barracuda

Laporan-laporan tentang bahaya serangan Barracuda membingungkan karena ada perbedaan besar
sifat-sifat agresivitas diantara 20 spesies yang ada. Barracuda adalah family sfirenide dan merupakan
pemakan daging (carnivore) yang ganas.

Barracuda raksasa dapat mencapai panjang 1.8 – 2.4 meter dengan berat sekitar 48 kg, mulutnya besar
dan dipenuhi gigi taring seperti pisau. Barracuda ini ditemukan di india barat, Brazil, Utara Florida dan
Indo pasifik dari laut merah sampai kepulauan Hawai.

Umumnya banyak tempat di laut tropis dan subtropis. Para penyelam melaporkan bahwa Barracuda
tertarik kepada sesuatu yang masuk ke dalam air, terutama yang berwarna cerah.

Gejala klinik akibat gigitannya:


a. Bekas gigitan Barracuda dibedakan dengan ikan hiu karena luka yang ditimbulkan berbeda. Luka
berupa laserasi yang lurus, tidak seperti ikan hiu yang berbentuk seperti cekungan
b. Terdapat gejala umum syok dan lain-lain
Pertolongan tertama :
a. Tekan luka untuk menghentikan pendarahan
b. Penderita dibaringkan, jangan dipindah-pindah, usahakan pengobatan setempat
c. Tenangkan penderita
d. Jangan berikan sesuatu lewat mulut
Pengobatan
a. Kalau perlu berikan hemostatisis
b. Tunggu sampai kondisi tenang dan stabil
c. Terapi cairan / transfuse darah bila diperlukan.
d. Berikan sedative antara lain diazepam, morfin
e. Berikan antibiotika
f. Kirim ke rumah sakit

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 8


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Pencegahan :
a. Jangan berenang di tempat Barracuda
b. Hindari pakaian yang cerah dan sinar matahari terang selama berenang
c. Jangan menombak Barracuda
d. Jangan membawa ikan yang ditombak

3. Moray eels

Merupakan anggota murenide yang terdiri lebih dari 20 spesies. Ditemukan terbatas di daerah tropis
dan subtropics. Tropical moral eels (gymnotherex javanicus) terdapat di daerah Indo Pasifik. Moray eels
jarang menggigit bila tidak diganggu. Gigitanya tajam seperti pisau karena rahang dan mulutnya kecil.
Ikan ini tetap tinggal diam seperti posisi anjing bulldog sampai meninggal. Tubuhnya berotot dan ditutupi
kulit yang kuat dan tidak tertembus oleh pisau.
Moray eels badannya cukup licin dan sukar dipegang, panjangnya ssampai 10 kaki dan diameter
lebih dari 1 kaki, tinggal di dalam lobang-lobang karang di dasar laut seperti ular.

Gejala klinik local akibat gigitan moray eels:


a. Luka biasanya kasar dan berupa robekan
b. Pendarahan hebat kemudian terjadi infeksi sekunder
c. Pernah dilaporkan adanya gejala seperti terkena racun dengan gejala paralisis local
Komplikasi yang serius adalah kehilangan darah sehingga terdapat gejala syok.
Pertolongan pertama :
a. Tekan luka untuk menghentikan pendarahan
b. Tidurkan penderita, jangan digerakkan
c. Tenangkan penderita
d. Jangan berikan sesuatu lewat mulut
Pengobatan seperti pada luka gigitan barracuda

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 9


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Pencegahan:
a. Jangan menombak moray eels
b. Jangan mengusik tempat tinggalnya
c. Memakai sarung tangan dan sepatu karang

4. Groper

Merupakan anggota family serranide. Panjangnya dapat mencapai 3.5 meter dan berat sampai 227
kg. pemakan daging yang membahayakan terutama karena ukurannya yang besar dan tidak mengenal
takut. Tinggal di sekitar batu karang.

Gambaran klinik local akibat gigitannya:


a. Luka besar dengan banyak jaringan yang tercecer
b. Pendarahan hebat dan infeksi sekunder
Keadaan umum : tanda-tanda syok
Pertolongan pertama seperti pada luka gigitan barracuda.
Pengobatan seperti pada luka gigitan barracuda
Pencegahan:
a. Jangan mengusik tempat tinggalnya
b. Jangan membawa ikan yang telah tertombak
c. Bekas lemak/perpirasi dapat menarik perhatian gropher
d. Teknik menghadapi dengan bunyi-bunyian, bubble dan lain-lain seperti ikan hiu, tidak berguna buat
gropher

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 10


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

KAPAL LAYAR MOTOR TENGIRI

PERTEMUAN KETIGA

Di dalam laut dan pantai terdapat hewan-hewan laut yang berbahaya, kecuali terdapat hewan-hewan laut
yang menggigit juga terdapat hewan-hewan laut yang menyengat.

Tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam hewan laut yang menyengat dan managemen
penanganan akibat sengatannya.

Pertanyaan pembantu

5. Jelaskan macam-macam binatang laut yang berbahaya karena sengatannya dan management penanganan
akibat sengatannya serta pencegahannya
macam-macam binatang laut yang berbahaya karena sengatannya atau racunnya
1. Ikan pari (stringray)

Stringray merupakan salah satu grup terbesar dan penting binatang menyengat. Stringray yang terbesar
yaitu giant Stringray of Australia tinggal di wilayah Indo Pasifik, panjang 4.5 meter dan lebar 2.1 meter
dengan berat lebih 325 kg. di Amerika dilaporkan lebih dari 1500 serangan Stringray tiap tahun. Dikenal
banyak family Stringray di dunia dan masing-masing family mempunyai banyak spesies.

Biasanya tinggal di laut dengan iklim tropis, subtropics dan hangat. Salah satu family yaitu Potamotrigonide
tinggal di air tawar, sedangkan lainnya hidup di air laut. Sering berenang di laut dangkal dan tinggal
tergeletak di atas pasir serta hanya mata, beberapa bagian sirip dan ekor yang kelihatan. Makanannya jenis
molusca, cacing maupun udang.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 11


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Biasanya mempunyai 1 penyengat, namun tidak mustahil ditemukan lebih dari 1 penyengat yang runcing
baru tumbuh dari ekornya, mula-mula tersembunyi di bawah lapisan kulit. Penyengat tersebut terdiri dari
alat yang runcing dank eras seperti tulang disebut vasodentine. Sepanjang kedua sisinya terdapat deretan
gigi-gigi yang tajam. Salah satu sisinya terdapat lekuka yang dalam mengandung jaringan lunak yang
memproduksi racun.

Gambaran klinik akibat sengatan :


a. Luka tusuk sampai luka robek sepanjang 15 cm
b. Mendadak sakit selama 1 – 2 jam dan berkurang setelah 6 – 12 jam sampai beberapa hari. Bila terjadi
infeksi sekunder maka nyeri kambuh lagi.
c. Pendarahan banyak, rasa nyeri berkurang diikuti pengeluaran cairan mucus
d. Satu duri tertinggal dapat dilihat di dalam kulit
e. Sekitar luka bengkak dan pucat, setelah 1 jam dikelilingi warna kebiruan
f. Nekrosis lokalm ulcerasi dan infeksi sekunder
g. Dapat juga terjadi osteomyelitis
Keadaan umum
a. Seperti tanda syok, kadang diikuti mual dan muntah
b. Kematian dapat terjadi bila duri mengenai daerah jantung / cairan pleura
Pertolongan pertama
a. Penderita ditidurkan dengan posisi badan yang cedera lebih tinggi, tenangkan penderita
b. Cuci dan bersihkan luka (membersihkan racun)
c. Bila ada duri yang tertinggal diambil
d. Keluarkan darah dari luka, bila perlu diincisi
e. Berikan air panas (500C) pada luka sampai rasa sakit hilang biasanya selama 30 – 90 menit
f. Anggota badan yang luka dimmobilisasi dan dinaikkan, tutup dengan penutup steril
g. Berikan tindakan medis
Pengobatan :
a. Atasi pendarahan
b. Anestesi local tanpa adrenalin
c. Analgesic antara lain petidin / codein, aspirin
d. Foto rontgen untuk mengetahui sisa sisa tulang dan lain-lain
e. Monitor tanda vital, elektrolit, dan lain-lain
f. Antibiotika
g. Debridemen
h. Terapi simtomatik
Pencegahan
a. Kaki diseret bila berjalan di air
Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 12
Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

b. Memakai sepatu untuk menggurangi tingkat penyengatan, duri bisa menembus sepatu
c. Hai-hati bila memegang jala ikan

2. Ular laut (sea snake)


Yellow Bellied

Ular laut merupakan binatang biasa yang hidup di air di daerah tropis di Pasifik dan Laut India, dari pulau
Sama Barat sampai pantai timur Afrika, Jepang sampai sekitar Parsi, sepanjang pantai Asia sampai Australia.
Khusus sepesies Hidrofis hidup di air tawar di telaga bonbon, Philipina.

Habitat hidupnya di perairan pantai, mulut sungai, akar-akar pohon, lubang karang bahkan sering terjaring
oleh para nelayan. Tempatnya cukup dangkal karena perlu makanan di dasar laut kemudian naik ke
permukaan.

Ular laut mampu menyelam beberapa jam bukan karena dapat mengambil O2 dari air, tapi karena
perkembangan paru-paru sebelah kanan memungkinkan sebagai cadangan oksigen. Mungkin juga karena
mengurangi metabolismenya dan kenaikan toleransi terhadap hipoksia.

Ular laut lincah berenang maju maupun mundur, dapat tinggal diam mengambang di air. Di darat tidak
mampu bergerak lincah selincah di air. Racunnya lebih toksik daripada king kobra.

Gambaran klinik akibat gigitannya :


a. Terdapat tanda gigitan / luka tusuk sampai dengan 20, biasanya 4, dan ada gigi tertinggal pada luka
b. Masa tenang tanpa gejala selama 10 menit sampai dengan beberapa jam
c. Euphoria, cemas, gelisah
d. Lidah terasa tebal, tenggorokan kering
e. Kelemahan yang berkembang menjadi paralisis
f. Trimus, gejala-gejala kejang otot dan spasme
g. Paralisis, bulbar, sukar bicara
h. Depresi pernafasan
i. Payah jantung, kejang-kejang, koma
j. Mioglobinuria (kencing coklat kemerahan)
Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 13
Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Pertolongan pertama :
a. Ligase luka
b. Immobilisasi badan dan anggota badan
c. Tenangkan penderita
d. Kalau ada ularnya diidentifikasi
e. Terapi medis
Pengobatan
a. Incise dan pengobatan luka
b. Anti bisa ular, hati-hati reaksi alergi / syok anafilaktik
c. Kalau perlu pernafasan buatan dengan endotrakeal tube
d. Koreksi elektrolit
e. Control fungsi ginjal
f. Control terhadap syok kardiovaskuler
g. Sedative kalau perlu
Pencegahan
a. Jangan memegang ular laut
b. Seret kaki bila jalan sepanjang dasar yang berlumpur
c. Gunakan pakaian pelindung

3. Ikan kalajengking (scorpion fish)

Family scorpaenidae, ikan scorpion tersebar di daerah tropis dan temperature hangat. Sedikit yang
tinggal di laut artic. Kebanyakan scorpaenidae ukurannya cukup besar dan mempunyai nikai komersial
karena dapat dimakan, sedangkan lainnya ukurannya kecil dan tidak mempunyai nilai komersial. Tinggal
dekat karang pada kedalaman lebih dari 93m.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 14


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

3 golongan utama spesies sebagai berikut


a. Zebra fish (sp. Pteroids)

Alat beracun berupa 13 duri dorsal, 3 duri anal, dan 2 duri pelvik yang kesemuanya berhubungan
dengan kelenjar racun. Duri tersebut umumnya panjang runcing dan tersembunyi.
b. Scorpion fish (sp. Scorpaena)
Racunnya berasal dari 12 duri dorsal, 3 duri anal dan 2 duri pelvik yang kesemuanya berhubungan
dengan kelenjar racun

c. Stone fish (sp synauceja)

Stone fish mempunyai 13 duri dorsal, 3 anal dan 2 duri pelvik yang kesemuanya berhubungan
dengan kelenjar racun.
Gambaran klinik akibat sengatannya :
a. Menurunnya fungsi pernafasan, hemoragik pulmonal oedem
b. Payah jantung dan paralisis otot pernafasan
c. Pingsan, sinkop, hipotensi
d. Malaise, panas
e. Bradikardi, aritmia dan cardiac arrest
f. Delirium, inkoordinasi, konvulsi
g. Pemulihan dapat terjadi beberapa bulan dan ditandai dengan periode lemah dan mual
Pertolongan utama :
a. Keluarkan dari air, tenangkan penderita

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 15


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

b. Immobilisasi anggota badan yang sakit


c. Kompres local dengan air panas (500C) selama 30 menit
d. Beberapa penulis menyarankan ligase luka bila segera ditemukan setelah sengatan atau ancaman
kematian
e. Aplikasi lokal dengan KMnO4 dapat mengurangi sakit
f. Bila diperlukan resusitasi kardiopulmonal
Pengobatan local
a. Injeksi local dengan buscopan, potassium permanganate atau emitin HCl akan menyebabkan keadaan
lebih baik pada 15 menit pertama (emtin 0.5 – 1 ml pada konsentrasi 50 mg/ml)
b. Local anestesi tanpa adrenalin
c. Incise dan debridemen
d. Analgesic peroral jarang berguna, kadang i.v, pethidine dapat digunakan
e. Bagian yang luka dinaikkan
f. Antibiotika local antara lain neomycin
Pengobatan umum :
a. Stonfish antivene 1 ml menetralkan 10 mg racun (racun 1 duri)
b. Tetanus profilaksis
c. Antibiotika sistemik
d. Debridemen luka
e. Resusitasi
f. Pengontrolan gejala klinik, tensi, nadi, fungsi paru
g. Awasi komplikasi paralisis bulbar

4. Ikan sembilang, lele (cat fish)

Disebut cat fish karena kedua sengatnya yang keluar dari depan mulutnya digunakan sebagai alat peraba.
Banyak terdapat di air tawar maupun air laut di sekitar kepulauan Indonesia maupun Australia. Tinggal di
lumpur di dasar air. Mempunyai 3 duri penyengat, 1 dorsal dan 2 lateral / pectoral.

Racunnya merupakan vasokonstriktor dan labil terhadap panas. Racun ini merupakan protein yang larut
dalam air dan dapat menimbulkan imunitas. Racun dapat keluar dari pangkal duri masuk ke dalam luka.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 16


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Gambaran klinik local akibat tusukan durinya :


a. Nyeri local mendadak dan bertambah selama 10 menit, nyer tidak sebanding dengan ukuran lukanya
b. Nyeri bertambah hebat selama 1 – 2 jam dan dapat berakhir dalam beberapa jam, kadang dapat
mengakibatkan nekrosis jaringan
c. Kepucatan local diikuti pembengkakan, mungkin ditambah warna kebiruan
d. Rasa tebal di tempat luka
e. Infeksi sekunder
f. Kelenjar linfe regional membesar
g. Anoreksia dan muntah-muntah
h. Tanda-tanda syok, tidak pernah dilaporkan kematian
Pertolongan pertama
a. Penderita ditidurkan, immobilitasi tangan dan kaki, dan bagian yang sakit posisi lebih atas
b. Atasi pendarahan
c. Berikan air panas (500C) atau bahan panas yang lain
d. Jangan pakai turniket / ligature
e. Cuci dengan sodium biarbonat / potassium permanganate
f. Berikan pengobatan yang cukup
Pengobatan
a. Anestesi local tanpa adrenalin
b. Pemanasan lampu inframerah dapat sukses pada beberapa kasus
c. Analgesic
d. Antibiotika local / sistemik
Pencegahan
a. Jangan / hati-hati memegang ikan ini
b. Seret kaki bila jalan di air yang berlumpur
c. Memakai sepatu

5. Ubur-ubur (sea wasp)

sea wasp merupakan hewan yang sangat beracun. Racunnya berbahaya untuk anak-anak, bahkan juga untuk
orang dewasa dengan kemampuan kardiorespirasi rendah. Banyak terdapat di laut dengan iklim panas.
Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 17
Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Tubuhnya pucat biru transparan sehingga sukar dilihat. Senang tinggal di air yang tenang. Kecepatan
berenang 4 loncatan dan cenderung melawan air. Badannya tipis berbentuk kotak umuran 20 cm dan
mempunyai tentakel sampai 15 buah dengan panjang sampai 3m. tentakel tersebut dapat melekat dengan
lengket oleh adanya semacam agar-agar toksin yang merupakan 2 macam protein dengan berat molekul
10.000 – 150.000. keduanya kardiotoksik yang lebih ringan juga bersifat hemolitik. Tiap-tiap spesies
mempunyai antigen spesifik yang bersifat mematikan, dermatonekrotik dan hemolitik. Masing – masing
tidak mempunya cross immunity (immunitas silang).

Pengaruh toksin pada jantung:


a. Tekanan arteri naik
b. Diikuti hipotensi / hipertensi
c. Bradikardi, jantung ireguler
d. Pengaruh pada baroresptor stimuli atau penekanan batang otak
e. Fibrilasi ventikuler dan asistol – chemotion serebral
Gambaran klinik akibat racun:
a. Penderita menjerit oleh karena nyeri yang sangat mendadak pada kulit, berusaha menggaruk tentakel
yang melekat
b. Menjadi bingung, bertindak irasional dan tenggelam
Gejala local
a. Dalam beberapa detik timbul garis-garis merah / coklat kebiru-biruan berdiameter 0.5 cm
b. Keadaan akut ini akan hilang setelah beberapa jam
c. Bila penderita bertahan maka setelah 7 – 10 hari timbul nekrosis dan ulcerasi
Gejala umum
a. Nyeri hebat selama ada gangguan kesadaran, dapat berlanjut ke koma maupun kematian
b. Nyeri berkurang dalam 4 – 12 jam, kematian dapat terjadi dalam 10 menit pertama. Bila lewat jam
prtama, biasanya dapat bertahan hidup.
c. Gejala kardiovaskuler merupakan gejala yang menonjol
Pertolongan pertama :
a. Cegah tenggelam
b. Tekan daerah yang luka
c. Berikan alcohol, spirtus atau cairan lain yang mengandung alcohol untuk mengurangi sensitivitas dan
nematosit. Bila tidak ada maka keringkan tentakel dengan garam, gula, talk, dan lain-lain
d. Ambil tentakel yang kering 1 arah, hati-hati dengan pasir. Nelayan yang berpengalaman menggunakan
pisau silet untuk mengambil tentakel dari kulit yang terluka.
e. Resusitasi bila diperlukan
f. Awasi penderita
g. Berikan anti toksin
Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 18
Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Pengobatan
a. Anestesi local
b. Analgetik, kalau perlu morphin / pethidine
c. Hidrokortison 200 mg i.v tiap 2 jam
d. Menolong pernafasan dengan resusitasi O2 dan lain-lain
e. Largactil 100 mg
f. Noradrenalin bila diperlukan
g. Monitoring EKG, tekanan darah dan lain-lain
h. Sea wasp anti toksin
i. Local : zalf yang mengandung steroid
Pencegahan :
a. Memakai pakaian pelindung
b. Membatasi berenang hanya pada musim-musim yang aman tiap tahun
c. Mencegah bersinggungan dengan sea wasp bila diketahui di daerah tersebut terdapat sea wasp
d. Membersihkan sebagian pelabuhan dengan jala
e. Vaksinasi
f. Membiarkan diri terkena binatang ini selagi masih kecil akan menimbulkan imunitas

6. Cone-Shell (kerang lonjong)

Merupakan jenis kerang yang mempunyai warna indah yang sangat berharga untuk kolektor. Binatang
ini mempunyai proboscis yang dapat dikeluarkan lewat ujung yang sempit, tapi dapat mencapai seluruh
tubuh kerang. Jadi dengan memegang bagian yang tumpul masih mungkin terkena sengatan.
Melalui proboscis dapat dikeluarkan harpoon kecil yang membawa 1 – 20 gigi radular yang dapat
menembus kulit dan menyuntikkan racun. Kemudian akan dibentuk harpoon baru dan siap dipakai, yang
dapat menembus pakaian.
Yang berbahaya adalah jenis cone shell pemakan ikan. Toksin yang dihasilkan dapat meracuni otot.
Gambaran klinis akibat sengatan
a. Tusukan pada kulit bervariasi, mulai tidak terasa sampai nyeri hebat
b. Tempat luka dapat bengkak kemerahan, pucat dan dikelilingi warna kebiruan
Gejala utama
Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 19
Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

a. Terasa tebal dan gangguan yang menjalar ke seluruh tubuh. Khususnya mulut dan lidah
b. Paralisis otot mulai dari daerah yang luka, kesukaran menelan dan bicara oleh karena paralisis bulber
c. Paralisis pernafasan
d. Keadaan klinik berubah setelah 1 – 6 jam

Pertolongan pertama
a. Tanpa paralisis
1. Ligase
2. Istirahatkan penderita dan observasi, siapkan pengobatan
b. Dengan paralisis
1. Pernafasan buatan dari mulut ke mulut
2. Pijat jantung
3. Tenangkan penderita
4. Buat catatan klinis kemajuan penderita
c. Bila syok, tidurkan dengan posisi kepala lebih rendah
Pengobatan
a. Pernafasan buatan pada paralisis respirasi
b. Pada paralisis umum, jangan berikan makanan / minuman lewat mulut
c. Pijat jantung
d. Anestasi local
e. Jangan berikan obat-obatan yang menekan pernafasan
Pencegahan
a. Pendidikan kepada kolektor kerang
b. Cegah kotak dengan cone shell
c. Jangan bawa kerang hidup di saku.

7. Sea urchin (bulu babi)

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 20


Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

Binatang bulu babi hidup di Indonesia, Australia dan hamper semua perairan. Mempunyai duri yang
panjang, runcing dan rapuh. Racun terletak pada ujung duri. Panjang duri 20 – 25 cm. warna hitam duri ini
akan putus bila masuk kedalam kulit dan dapat menimbulkan paralisis. Kematian pernah dilaporkan, tapi
tidak pernah terjadi di Australia. Racunnya dapat didialisis menjadi bahan seperti asetilkolin
Gambaran klinik akibat racunnya
a. Local
1. Sakit cukup hebat pada luka tusuk, sekitar luka jadi terasa tebal dan nyeri, dapat bertahan beberapa
jam
2. Pembengkakan sekitar luka
3. Kehitaman pada tusukan hilang setelah 4 hari
4. Daerah luka menjadi terinfeksi dan mengelupas dalam beberapa hari.
b. Umum
1. Lemah, syok
2. Paralisis (paralisis bulbar)
3. Depresi pusat pernafasan
4. Gejala umum dapat menetap selama 6 jam atau lebih
Pertolongan pertama
a. Di Mauru dikatakan bahwa mengoleskan air kencing pada luka dapat menyembuhkan, kadang-kadang
juga merendam bagian yang luka di lumpur
b. Immobilisasi bagian yang luka
c. Dicuci dengan methyl spirtus atau air hangat 500C
d. Tekan daerah yang luka
e. Pernafasan buatan
Pengobatan
a. Local
1. Pengambilan semua duri
2. Antibiotika local
3. Antibiotika spectrum luas
b. Umum
a. Pernafasan buatan
b. Pada paralisis bulbar, jangan beri makan / minum lewat mulut
c. Perhatikan perawatan mata
d. Adrenalin / anti histamine, steroid sistemik
e. Infus.
Pencegahan
a. Jangan dekati binatang bulu babi
b. Memakai sepatu yang keras bila berjalan di karang
Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 21
Semester 3

PENUNTUN TUTOR BLOK ILMU KESEHATAN KAPAL DAN PELABUHAN KASUS KE 2

c. Duri dapat menembus sarung tangan, tapi masih lebih baik memakai sarung tangan daripada tidak.

Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah 2016 – 2017 22

Anda mungkin juga menyukai