I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama (inisial) : Tn. B
- Usia : 75 Tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. Hasta Karya I Gg. Al-Ikhlas RT. 07 Desa
Pagarruyung Tanah Bumbu
- Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
- Status Pernikahan : Menikah
- Agama/keyakinan : Islam
- Pekerjaan : Pedagang
- Diagnosa medik : BPH Post Operasi
- No. Medical Record : 1.39.xxxxx
- Tanggal Masuk : 08 Oktober 2018
2. Penanggung jawab
- Nama : Tn. A
- Usia : 40 Tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : PNS
- Hubungan dengan klien : Anak
1
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Selama di rumah sakit klien tidak mampu melakukan ibadah hal ini dikarenakan
keterbatasan anggota gerak
2
2. Tanda-tanda vital:
- Suhu : 36,7 0C
- Nadi : 80 x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
3. Sistem pernafasan:
- Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, dan tidak adanya sekret
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar, tomur
- Dada :
Bentuk dada: simetris tidak ada benjolan
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi: tidak
Gerakan dada: perkembangan simetris
Keadaan proxsesus xipoideus: px teraba dan tidak ada nyeri tekan
Suara nafas: tidak ada suara napas tambahan
Apakah ada suara nafas tambahan: tidak ada (vesikuler)
Apakah ada clubbing finger: tidak ada
4. Sistem kardiovaskuler:
- Conjunctiva (anemia/tidak), bibir (pucar, cyanosis): tidak ada anemis, bibir
lembab tidak ada cyanosis
- Arteri carotis: terba kuat
- Tekanan vena jugularis: teraba kuat
- Ukuran jantung: tidak terjadi kardiomeghali
- Ictus cordis/apex: tidak terlihat
- Suara jantung: tidak ada suara jantung tambahan
- CRT: < 3 detik
5. Sistem pencernaan
- Bibir: terlihat bibir lembab
- Mulut: tidak ada gangguan menelan, dan mulut terlihat bersih
- Gaster: tidak ada nyeri ulu hati
- Abdomen:
I: tidak ada lesi dan benjolan
A: bising usus 8x/menit
P: terdengar tympani
P: tidak ada nyeri tekan
- Anus (kondisi, spinkter ani, koordinasi): -
6. Sistem indra
- Mata: kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan mudah, mata simetris,
bulu mata lebat merata, alis tipis, sklera bergerak simetris, dan konjungtiva tidak
anemis.
- Hidung: tidak ada gangguan penghidu, tidak sekret yang menghalangi penciuman
3
- Telinga: keadaan daun telinga simetris, ada gangguan fungsi pendengaran karena
faktor usia
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
- status mental: fokus kelawan bicara, ada gangguan berbicara
- kesadaran dengan GCS: E4 V5 M6
- bicara: tidak ada gangguan bicara
b. Fungsi kranial (saraf kranial I s/d XII):
Tidak ada tanda-tanda gangguan pada ke-12 syaraf
Dekstra Sinistra
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 55
Keterangan:
0 : Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 : Kontraksi yang lemah tanpa terlihat gerakan sendi
2 : Pergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi gravitasi
3 : Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak melawan tahanan
4 : Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tahanan
5 : Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa adanya kelelahan otot
8. Sistem muskuloskeletal
- kepala (bentuk kepala): dapat menoleh.
- vertebrae (bentuk, gerakan, ROM): bentuknya normal, tidak ada keluhan dan
dapat dilakukan ROM
- pelvis:tidak ada nyeri(keluhan) pada pelvis
- lutut (ROM): lutut kiri dan kanan dapat ditekukkan
- bahu : bahu simetris
- tangan: tidak ada kelemahan pada tangan
- kesulitan untuk berdiri
9. Sistem integumen
- rambut: pertumbuhan rambut dikepala merata dengan ada warna rambut putih,
kering dan cukup bersih.
- kulit: warna kulit sawo matang, teraba hangat, dikulit ada bulu-bulu halus dan
tidak ada ruam dan sudah ada kerutan
- kuku:cukup bersih
4
- Tidak ada ekskresi urin berlebihan, polidipsi, dan poliphagi.
- Tidak
- ada suhu tubuh yang tidak seimbang, keringat berlebihan, leher kaku.
- Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut.
B. Kebutuhan Cairan
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien hanya meminum air mineral
- Frekuensi minum: 4-5 x/hari
- Kebutuhan dipenuhi selain dengan minum juga dengan Inf. Nacl dengan 14
tpm
E. Kebutuhan Olahraga
- Keluarga mengatakan klien tidak ada memiliki aktivitas olahraga
5
F. Rokok/Alkohol dan obat-obatan
- Keluarga menjelaskan bahwa klien tidak merokok (sudah berhenti) dan
tidak memiliki kebiasaan (kecanduan) minuman dalam bentuk apapun. Serta
tidak memiliki ketergantungan obat.
G. Personal hygiene
- Mandi: pada pagi istri dan anak klien menyeka
- Cuci rambut: rambut di lap saja
- Gunting kuku: ketika baru panjang baru anak klien memotongnya
- Gosok gigi: dilakukan jika dirasa perlu
H. Aktivitas/mobilitas fisik
- Klien hanya bisa berada ditempat tidur dan melakukan mika-miki (bisa
sendiri secara perlahan atau pun di bantu keluarga).
- Skala aktivitas: 2
Ket:
1= mandiri
2= memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
3= memerlukan bantuan / pengawasan / bimbingan orang lain
4= memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain serta alat bantu
5= tergantung secara total
I. Rekreasi
- Keluarga menjelaskan bahwa klien jarang keluar rumah.
6
Pemeriksaan penunjang
7
deplesi natrium ringan
Kontra Indikasi :
Hipernatremia, retensi
cairan
Infus Ciprofloxacin Antibioti Indikasi : 2 x 400 ml Pemasangan
Ciprofloxacin k Mengatasi infeksi infus
kuninolo akibat bekteri seperti
n infeksi saluran kemih,
infeksi pada saluran
pencernaan dan infeksi
menular seksual.
Kontraindikasi :
ibu hamil, ibu
menyusui, gangguan
ginjal, tendonitis,
penyakit jantung
Antrain Antrain dan Tranexa Indikasi: 3 x 500 Injeksi IV
natrium mic acid Pereda nyeri mg
metamizole Kontraindikasi:
Penyakit ginjal, anemia
aplastik, ibu hamil,
hipersesitivitas dan
tidak boleh diberikan
pada anak dibawah 1
tahun
X. ANALISA DATA
No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 10 Oktober DS: klien mengatakan nyeri tekan pada Pembesaran Nyeri akut
2018 area kandung kemi prostat
/11.00 Wita
DO:
P : nyeri ketika ditekan
Q : terasa nyut-nyut (tertusuk-tusuk)
R : nyeri tidak menjalar
S : skala nyeri 4 (nyeri sedang)
T :nyeri kadang-kadang terutama saat di
pegang
Pemeriksaan penunjang
8
Pembesaran Retensi Urin
DS: - Klien menggatakan sulit untuk prostat
BAK ± 3 bulan terakhir (sumbatan)
- Klien menggatakan pada saat
BAK keluar sedikit-sedikit
- Klien mengatakan terasa penuh
pada bagian kandung kemih
9
perawatan meliputi lokasi, yang akan
diharapkan nyeri karakteristik, dilakukan
teratasi / durasi,
berkurang. frekuensi,
beratnya nyeri
Kriteria Hasil: dan pencetus
Tingkat Nyeri: nyeri
Melaporkan
nyeri berkurang 2. Observasi 2. Observasi
Tidak ada adanya petunjuk petunjuk non
ekspresi nyeri non verbal verbal dapat
wajah mengenai mengetahui
Tidak ada ketidak apakah nyeri
ketegangan otot nyamanan masih ada
(relax) atau tidak
Skala nyeri 1
(ringan) 3. Memberikan
informasi
3. Berikan nyeri
informasi mengurangi
mengenai nyeri, kecemasan /
seperti penyebab kegelisahan
nyeri, berapa yang dialami
lama nyeri akan klien
dirasakan.
4. Memberikan
efek rileks
4. Ajarkan teknik kepada klien
non
farmokologis
(tarik napas 5. Dapat
dalam) memblok rasa
nyeri klien
5. Koloborasi agar klien
pemberian obat tidak merasa
10
anti nyeri nyeri
Nanda-I NIC-NOC
diagnosis
Keperawatan
Definisi dan
Klasifikasi 2018-
2020
. Retensi urine Tujuan : setelah 1. Kaji 1. Melihat
b.d pembesaran
dilakukan penegluaran pengelur
prostat
(Sumbatan) tindakan urine dan an
keperawatan 3x6 system jumlah
jam masalah kateter urine
retensi urine 2. Dorong 2. Memban
teratasi klien untuk tu untuk
Kriteria Hasil : berkemih pengelur
BAK normal bila terasa an urine
Tidak ada ada
distensi dorongan
kandung 3. Dorong
kemih pemasukan 3. Semakin
Kandung cairan banyak
kemih kosong pemasuk
secara penuh an cairan
Balance cairan maka
seimbang akan
- K terjadi
a pengelua
n ran urine
d 4. Intrusksikan
u klien untuk 4. Latihan
n latihan untuk
g perineal memulai
dan
k menghen
e tikan
11
m aliran
i urine
h
Nanda-I
k NIC-NOC
diagnosis
o
Keperawatan
s
Definisi
o dan
Klasifikasi
n 2018-
2020
g
s
e
c
a
r
a
p
e
12
frekuensi dan faktor T : nyeri kadang-kadang
terjadi nyeri) terutama saat di pegang
2. Mengobservasi
adanya petunjuk non
verbal mengenai S: Klien mengatakan
ketidaknyamanan memahami penjelasan
(melihat ekspresi masalah nyeri, teknik
wajah klien saat non farmakologis dan
melakukan pengkajian prosedur mendapatkan
nyeri) obat
3. Memberikan
informasi mengenai O: non verbal klien
nyeri, seperti menunjukkan kurangnya
penyebab nyeri, ekspresi nyeri
berapa lama nyeri
akan A: Nyeri akut b.d agens
dirasakan.(menyampa cidera biologis, adanya
ikan pada klien maligna
tentang apa saja nyeri
itu berapa nyeri yang P:lanjutkan intervensi
dirasakan, melakukan 1. Lakukan pengkajian
penkes) nyeri komperhensif
4. Mengajarkan teknik meliputi lokasi,
non farmokologis karakteristik, durasi,
(tarik napas dalam). frekuensi, beratnya
(mengajarkan tekhnik nyeri dan pencetus
napas dalam caranya nyeri
tarik napas melalui 2. Observasi adanya
hidup hitungan 123 petunjuk non verbal
hembuskan melalui mengenai ketidak
mulut) nyamanan
Memberitahukan 3. Ajarkan teknik non
prosedur mendapatkan
farmokologis (tarik
obat yang sudah
diresepkan napas dalam)
13
2 12.00 1. Mengaji apakah DS: klien mengatakan
ada tanda-tanda sudah banyak
dar ritensi urine mengeluarkan urin dari
2. Menganjurkan biasanya
klien untuk
berkemih jika ada
dorongan untuk S: klien mengatakan
berkemih saat BAK sudah agak
3. Mengkaji keluar lancar
urin dan
karakteristik O: Urin yang keluar
4. Kolaborasi 1500 cc/ hari dan urin
pemberian obat jernih
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Dorong klien
untuk berkemih jka
ada dorongan
- Motivasi klien
untuk melakukan
pemasukan cairan
14
Hari/Tanggal: Kamis, 11 Oktober 2018
No Jam Nomor Tindakan Evaluasi Paraf
Tindakan Diagnosa
NANDA
Manajemen nyeri: Data Subjektif :
1 15.00 00085
1. Melakukan DS:Klien
Wita
pengkajian nyeri menyampaikan
secara komprehensif nyerinya berkurang
meliputi lokasi, P : ketika Nyeri ketika
karakteristik, durasi, di tekan
frekuensi, beratnya Q : terasa nyut-nyut
nyeri dan pencetus (tertusuk-tusuk)
nyeri (menyakan klien R : nyeri tidak menjalar
dimana lokasi, durasi S : skala nyeri 3 (nyeri
frekuensi dan faktor sedang)
terjadi nyeri) T : nyeri kadang-
2. Mengobservasi kadang terutama saat di
adanya petunjuk non pegang
verbal mengenai
ketidaknyamanan
(melihat ekspresi S: Klien mengatakan
wajah klien saat memahami penjelasan
melakukan pengkajian masalah nyeri, teknik
nyeri) non farmakologis dan
3. Memberikan prosedur mendapatkan
informasi mengenai obat
nyeri, seperti
penyebab nyeri, O: non verbal klien
berapa lama nyeri menunjukkan
akan kurangnya ekspresi
dirasakan.(menyampa nyeri
ikan pada klien
tentang apa saja nyeri A: Nyeri akut b.d agens
itu berapa nyeri yang cidera biologis, adanya
dirasakan, melakukan maligna
penkes)
15
4. Mengajarkan teknik P:lanjutkan intervensi
non farmokologis 1. Lakukan
(tarik napas dalam). pengkajian
(mengajarkan tekhnik nyeri
napas dalam caranya komperhensif
tarik napas melalui meliputi lokasi,
hidup hitungan 123 karakteristik,
hembuskan melalui durasi,
mulut) frekuensi,
5. Memberitahukan beratnya nyeri
prosedur dan pencetus
mendapatkan obat nyeri
yang sudah 2. Observasi
diresepkan adanya petunjuk
non verbal
mengenai
ketidak
nyamanan
3. Ajarkan teknik
non
farmokologis
(tarik napas
dalam)
16
pemberian obat jernih
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Dorong klien
untuk berkemih jka
ada dorongan
- Motivasi klien
untuk melakukan
pemasukan cairan
17
3. Memberikan non farmakologis dan
informasi mengenai prosedur mendapatkan
nyeri, seperti obat
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri O: non verbal klien
akan menunjukkan
dirasakan.(menyampa kurangnya ekspresi
ikan pada klien nyeri
tentang apa saja nyeri
itu berapa nyeri yang A: Nyeri akut b.d
dirasakan, melakukan agens cidera biologis,
penkes) adanya maligna
4. Mengajarkan teknik
non farmokologis P:intervensi
(tarik napas dalam). dihenrikan (pasien
(mengajarkan tekhnik pulang)
napas dalam caranya
tarik napas melalui
hidup hitungan 123
hembuskan melalui
mulut)
A: Masalah teratasi
sebagian
P: intervensi
18
dihentikan (pasien
pulang)
19
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,
20