Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melatar belakangi tentang semua keindahan, membuat saya semakin

mempercayai bahwa yang ada di dunia ini indah. Indah dengan pandangan yang

berbeda, dengan bentuk yang berbeda, dengan rasa yang berbeda. Agama pun

mengikuti keindahan tersebut, terlebih filsafat.


Kebudayaan atau pun yang disebut juga dengan peradaban, mengandung

pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks,

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat(kebiasaan),

dan pembawaan lainnya di peroleh dari anggota masyarakat.


Dan kebudayaan itu juga mempunyai berbagai konsepsi di antaranya

konsepsi dalam agama, filsafat dan keindahan yang akan kami bahas dalam

makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kebudayaan?
2. Bagaimana konsepsi IBD dalam Agama?
3. Bagaimana konsepsi IBD dalam Filsafat?
4. Bagaimana konsepsi IBD dalam Keindahan?
5. Apa hubungan antara Agama, Filsafat, dan Kebudayaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa itu Kebudayaan?
2. Untuk mengetahui Bagaimana konsepsi IBD dalam Agama?
3. Untuk mengetahui Bagaimana konsepsi IBD dalam Filsafat?
4. Untuk mengetahui Bagaimana konsepsi IBD dalam Keindahan?
5. Untuk mengetahui hubungan antara Agama, Filsafat, dan

Kebudayaan? 1
2
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Kata “Kebudayaan” berasal dari kata Sankerta budhayah, yaitu bentuk

jamak dari budhi yang yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian

kebudayaan dapat di artikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan

“budaya”perkembangan majmuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi”

sehingga dibedakan antara”budaya” yang berari “daya dari budi” yang berupa

cipta, karsa, dan rasa,dengan “keebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa

dan rasa. Sedangkan Dalam ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu

Arti nya sama saja.1


Kebudayaan atau pun yang disebut juga dengan peradaban, mengandung

pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks,

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat(kebiasaan),

dan pembawaan lainnya di peroleh dari anggota masyarakat.2


Mempelajari pengertian kebudayaan bukan suatu kegiatan yang mudah,

mengingat banyaknya batasan konsep dari berbagai bahasa, sejarah, dan sumber

bacaannya atau literaturnya, baik yang berwujud ataupun yang abstrak yang

secara jelas menunjukan jalan hidup bagi kelompok orang (masyarakat).

Demikian pula dalam pendekatan metodenya sudah banyak disiplin ilmu lain

seperti sossiologi, psikoanalisis, psikologi (perilaku) mengkaji bermacam-macam


1 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2001), cet.Ke-8, h.21

2 Ibid., h. 19

3
4

masalah kebudayaan, yang tingkat kejelasannya bergantung pada konsep dan

penekanan masing-masingunsur konsepny. Bahkan ada yang bertentangan dalam

hal pertanyaan tentang segi epistemologis dan ontologis. Walaupun demikian,

menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju sengan dalil

proposisi yang di ajukan oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man and

His Work tentang teori kebudayaan yaitu:3


1. Kebudayaan dapat di pelajari.
2. Kebudayaan berasal atau bersumber dari segi

biologis,lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah eksistensi

manusia.
3. Kebudayaan men]mpunyai struktur.
4. Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek.
5. Kebudayaan bersifat dinamis.
6. Kebudayaan mempunyai variabel
7. Kebudayaan memperhatikan keteraturan yang dapat

dianalisis dengan metode ilmiah.


8. Kebudayaan merupakan alat bagi seorang(individu) untuk

mengatur keadaan totalnya dan ,enambah arti bagi kesan kreatifnya.

Sedangkan unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di

dunia,baik yang kecil, bersahaja dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan

dengan hubungan jaringan yang luas. Menurut konsep B. Malinowski,

kebudayaan di dunia mempunyaitujuh unsur universal, yatu: Bahasa, Sistem

teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi,

dan kesenian.4

3 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar, (Bandung: PT Refika


Aditama, 2001), cet.Ke-8, h.20

4 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar, (Bandung: PT Refika


Aditama, 2001), cet.Ke-8, h.22
5

B. Konsepsi IBD dalam Agama

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yg

dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Salah

satu syarat yang teramat penting dalam kehidupan manusia adalah keyakinan,

yang oleh sebagian orang dianggap sebagai agama.

Yang menjadi pokok utama bagi manusia untuk mempercayai Tuhan dan

perlunya hidup beragama adalah kebutuhan manusia akan rasa aman. Mereka

yakin tiada daya dan upaya yang akan mempengaruhi kalau Tuhan tidak

mengizinkan. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang

memiliki kekuatan dan kasih sayang serta Tuhan yang menjadi sasaran beribadah.

Bagi orang yang percaya kepada Tuhan, perasaannya merasa selalu

dilindungi oleh Tuhan baik dalam keadaan apapun, mereka tidak merasa takut.

Kita perlu mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan, mengingat kebutuhan jiwa

pada diri kita. Begitu juga dengan orang yang kehilangan kepercayaan diri, harga

diri dan kasih sayang, kalau mereka percaya akan Tuhan maka mereka akan bisa

menghadapinya dengan penuh ketenangan.

Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau

budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Seperti di Bali,

sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka mempunyai cara tersendiri

dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan, mereka memuja Tuhan dengan

sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang berwarna warni. Daerah

lainnya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan sebagainya mempunyai cara


6

tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara atau pun kebudayaannya berbeda

tetapi tujuannya sama yaitu Tuhannya.5

Dalam Islam, istilah ini disebut dengan adab. Islam telah menggariskan

adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya. Adab-adab

Islami ini meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Tuntunannya turun langsung

dari Allah melalui wahyu kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu

wa Ta’ala menjadikan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai teladan

terbaik dalam hal etika dan adab ini.

Sebelum kedatangan Islam, yang berkembang di tengah-tengah masyarakat

Arab ketika itu ialah budaya jahiliyah. Di antara budaya jahiliyah yang dilarang

oleh Islam, misalnya tathayyur, menisbatkan hujan kepada bintang-bintang, dan

lain sebagainya.

Dinul-Islam sangat menitik beratkan pengarahan para pemeluknya menuju

prinsip kemanusiaan yang universal, menoreh sejarah yang mulia dan memecah

tradisi dan budaya yang membelenggu manusia, serta mengambil intisari dari

peradaban dunia modern untuk kemaslahatan masyarakat Islami.6

C. Konsepsi IBD dalam Filsafat

Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal secara logis,

sistematis dan universal untuk memahami sebuah masalah. Sedangkan


5 https://pgmi-iain.blogspot.co.id/2011/10/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-agama.html
diakses pada 15 Apr. 18

6 https://almanhaj.or.id/2643-pandangan-islam-terhadap-kebudayaan.html diakses pada 15


Apr. 18
7

kebudayaan adalah kebiasaan tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia

digerakan oleh akal dan perasaannya.

Apabila dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya

bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan filsafat

adalah cara berfikir secara logis, sistematis dan universal. Dengan demikian

jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan, oleh karena

itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan filsafat.

Pendekatan filosofis yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan

masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan

membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut

pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman.

Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai. Sebagai contoh seseorang

berbuat sesuatu karena sesuatu itu bernilai dan berguna bagi kehidupannya. Yang

menentukan nilai itu ialah Tuhan Yang Maha Esa dan juga manusia itu sendiri

yang dibedakan mana yang baik dan juga mana yang buruk. Orang yakin bahwa

Tuhan itu ada tentu berbeda tingkah lakunya dengan orang yang tidak

mempercayai, dan dapat terlihat dalam kebiasaan hidupnya.7

D. Konsepsi IBD dalam Keindahan


Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yg

dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu


7 https://almanhaj.or.id/2643-pandangan-islam-terhadap-kebudayaan.html diakses pada 15
Apr. 18
8

budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu

bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya, akan tetapi ilmu

budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian

seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan

kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam

sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.8


Keindahan atau estetika berasal dari kata Yunani yang berarti merasakan to

sense, atau to perceive. Pengalaman keindahan termasuk ke dalam tingkat persepsi

dalam pengalaman manusia, boasanya bersifat visual (terlihat) atau terdengar

(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.9


Kebudayaan kontras dengan keindahan, karena didalam kebudayaan itu

sendiri mengandung unsur-unsur estetis yang membuatnya terlihat mahal untuk

dibudayakan. Keindahan dalam kebudayaan merupakan salah satu sifat manusia

dalam karya cipta manusia. Didalam kebudayaan apapun pasti memiliki nilai

keindahan, karena di dalamnya memiliki nilai estetika enak di pandang, dan

didalamnya kebudayaan memiliki keindahan yang mewakili sifat-sifat dari

keindahan tersebut. Suatu kebudayaan tidak akan berkembang tanpa adanya suatu

keindahan yang tidak bisa dinikmati oleh mata. Jadi hubungan antara kebudayaan

kerap kaitannya dengan keindahan.10


E. Hubungan antara Agama, Filsafat dan Keindahan

8 https://pgmi-iain.blogspot.co.id/2011/10/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-agama.html
diakses pada 15 Apr. 18

9 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar, (Bandung: PT Refika


Aditama, 2001), cet.Ke-8, h.84

10https://mickael12.wordpress.com/2013/01/17/hubungan-antara-kebudayaan-dan-
keindahan/ diakses pada 15 Apr. 18
9

Keindahan adalah Kebenaran, Dan dalam agama kebenaran adalah suatu

yang sangat diterima dikalangan agama. jika manusia melakukan kebenaran maka

agama tidak akan menghukumnya dan dalam filsafat tidak akan salah. Adapun

sebaliknya jika manusia melakukan kesalahan itu berarti bukan termasuk dalam

agama.
1. Nilai Estetik

The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan di anggap

sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai

pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang behubungan dengan segala sesuatu

yang tercakup dalam pengertian keindahan di sebut nilai estetik.


Masalah sekarang ialah apakah nilai estetik itu ? dalam bidang filsafat,

istilah nilai sering di pakai suatu kata benda abstrak yang berarti

keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).


Dalam Dictionary of Sociology and Related Science di berikan

rumusan tentang nilai sebagai berikut:

Kemampuan yang di anggap ada pada suatu benda yang dapat


memuaskan keinginan manusia;sifat dari suatu benda yang menarik
minat seseorang atau suatu kelompok.
Hal itu berarti bahwa nilai dalah semata-mata realita psikologi yang

harus di bedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa

manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu dianggap ada pada

suatu benda bila terbukti kebenarannya.


Ada yang membedakan antara nilai subjektif dan objektif, atau ada

yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Akan

tetapi, penggolongan yang penting ialah nilai ekstrinsik dan instrinsik.


Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau

sarana untuk hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
10

pembantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan,

atau sebagai tujuan apapun demi kepentingan benda tersebut.11

2. Manusia menciptakan Keindahan


Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah.sedangkan alam adalah

ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan adalah ciptaan Tuhan. Alamiah

memiliki arti wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau wanita dalam

lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah. Bila

ada pemain drama yang berlebih-lebihan, misalnya marah yang meluap-luap

untuk masalah kecil, atau kehilangan barang yang tak berharga kemudian

menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah. Dalam dunia seni

menciptakan keindahan di dasari oleh:12

a. Renungan

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan

diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan

adalah hasil merenung. Kadar renungan setiap orang berbeda,

tergantung dengan subject dan object renungan.

Setiap kegiatan untuk merenung atau mengevaluasi segenap

pengetahuan yang telah di miliki di sebut berfilsafat. Akan tetapi tidak

semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikir kefilsafatan

mendasarkan diri kepada penalaran.yaitu proses berfikir yang logis

dan analtis. Berfikir merupakan kegiatan untuk menyusun

11 Mawardi - Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar IAD Ilmu Sosial Dasar ISD Ilmu Budaya
Dasar IBD, (Bandung : Pustaka Setia, 2000) h. 159

12 Ibid., h.160
11

pengetahuanyang benar. Berfikir logis menunjuk pola berfikir secara

luas. Kegiatan berfikir dapat di sebut logis di tinjau dari suatu logika

tertentu. Dengan demikian, kemungkinan suatu pemikiran yang logis

akan menjadi tidak logis bila di tinjau dari sudut logika yang lain.

Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang juga menyandarkan

diri pada suatu analisis. Anlisis adalah kegiatan berfikir berdasarkan

langkah-langkah tertentu sehingga pengetahuan yang di peroleh di

sebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan

pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitis. Hanya

saja pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang

berbeda dengan karakter keilmuan.

Keats berpendapat bahwa jika seniman pada waktu merenung

dalam rangka menciptakan seni, selalu di liputi ragu-ragu, takut,

ketidaktentuan, pesimistis, (negative capability). Justru seniman yang

tidak memiliki kemampuan negatif tidak mampu menciptakan

keindahan. Hal ini karena kemampuan negative ini identik dengan

proses mencari keindahan karena yang bersangkutan merasa belum

puas atas keindahan yang telah di ciptakan. Pengertian yang dekat

dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan intensitas ini erat

hubungan nya dengan ketidak beresan imajinasi yang berarti seniman

tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.13

13 Mawardi - Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar IAD Ilmu Sosial Dasar ISD Ilmu Budaya
Dasar IBD, (Bandung : Pustaka Setia, 2000) h. 162-164
12

b. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi, dengan kata dasarnya adalah

rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok,

mengandung pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang. Perpaduan

misalnya, otrang yang berpakaian serasi antara kulit dan warna

pakaiannya. Orang hitam memakai warna hijau pasti akan terlihat

lebih hitam, warna hijau pantas dipakai orang berkulit kuning.


karena itu, sebagian ahli fikir berpendapat bahwa keindahan

ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.

Kualita yang paling sering disebut kesatuan (unity), keselarasan

(harmony), kesetangkupan (symmery), keseimbangan (balance), dan

perlawanan atau pertentangan (contrast).


Dalam mencipta seni, ada dua teori, yakni teori objektif dan

teori subjektif. Teori subjektif menyatakan bahwa keindahan adalah

terciptanya nilai-nilai estetik yang merupakan kualitas yang melekat

pada benda itu.


Keserasian juga bisa membedakan antara yang indah atau tidak

indah. Bila sudah direnungkan atas karyanya itu indah pasti karyanya

sudah dikatakan serasi. Ataupun sebaliknya bila suatu karyanya itu

tidak indah maka tidak ad rasa keserasian dalam pikirannya.14


c.Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar

(perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan

14 Mawardi - Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar IAD Ilmu Sosial Dasar ISD Ilmu Budaya
Dasar IBD, (Bandung : Pustaka Setia, 2000) h. 164-165
13

berarti sifat-sifat yang halus, sopan, dan beradab. Halus bagi manusia

adalah sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam

kata-kata, roman muka, maupun sikap anggota badan lainnya.

Lawannya adalah sikap kasar atau emosional, sombong, kaku, atau

bermusuhan.Sikap halus merupakan gambaran hati yang tulus serta

cinta kasih terhadap sesama.

Juga merupakan perwujudan dari sifat-sifat ramah, sopan,

sederhana dalam pergaulan. Kehalusan atau kekasaran dapat terlihat

dari roman muka, gerak laku, tutur bahasa. Anggota badan yang

melahirkan sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir

mata, dan bahu.

Bagian rohaniah yang melahirkan sikap ialah kemauan,

perasaan, dan pemikiran (karsa, rasa dan cipta). Cipta rasa dan karsa

itu membuat orang bergerak, karena itu ketiga nya di sebut trias

dinamika.

Prinsip hidup kekeluargaan harus didasarkan kepada cinta

kasih,keadilan,kejujurankesetian,ketertiban,kedisiplinan. Pergaulan

yang didasarkan pada prinsip itu tentu akan melahirkan kehalusan

dalam pergaulan

Karya seni adalah hasil ciptaan manusia yang mempunyai nilai-

nilai tertentu. Nilai itu antara lain nilai inderawi, nilai bentuk, nilai

pengetahuan. Nilai-nilai itu terwujud dalam bentuk lahir yang dapat di

nikmati oleh indera kita [mata, telinga] sehingga memuaskan hati kita.
14

Hasil seni sangat berpengaruh terhadap jiwa dan perbuatan

manusia. Banyak orang menangis karna seni. [seni drama, film, seni

suara], namun banyak juga orang yang melenggang-lenggang karena

irama musik. Banyak orang merasa tenteram, damai, dan bahagia

mendengarkan lagu-lagu yang tenang menghanyutkan. Itulah

sebabnya bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya

berperasaan halus, di anjurkan untuk memutar lagu-lagu klasik.15

Kehalusan juga mendasari atas terciptanya karya jika hasil

karyanya melalui proses kehalusan maka hasilnya juga akan

baik,menarik,bagus dan Indah. dan merupakan suatu kebenaran

melalui proses-proses renungan keserasian dan kehalusan.

15 Mawardi - Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar IAD Ilmu Sosial Dasar ISD Ilmu Budaya
Dasar IBD, (Bandung : Pustaka Setia, 2000) h. 165-166
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan kontras dengan keindahan,karena didalam kebudayaan itu

sendiri mengandung unsur-unsur estetis yang membuatnya terlihat mahal untuk

dibudayakan. Keindahan dalam kebudayaan merupakan salah satu sifat manusia

dalam karya cipta manusia. Didalam kebudayaan apapun pasti memiliki nilai

keindahan , karena di dalamnya memiliki nilai estetika enak di pandang , dan

didalamnya kebudayaan memiliki keindahan yang mewakili sifat-sifat dari

keindahan tersebut. Suatu kebudayaan tidak akan berkembang tanpa adanya suatu

keindahan yang tidak bisa dinikmati oleh mata. Jadi hubungan antara kebudayaan

kerap kaitannya dengan keindahan.


Keindahan adalah Kebenaran, Dan dalam agama kebenaran adalah suatu

yang sangat diterima dikalangan agama. jika manusia melakukan kebenaran maka

agama tidak akan menghukumnya dan dalam filsafat tidak akan salah. Adapun

sebaliknya jika manusia melakukan kesalahan itu berarti bukan termasuk dalam

agama.
Untuk menciptakan karya atau suatu hasil di pertunjukan kepada manusia

lainnya dibutuhkan renungan,keserasian,dan kehalusan dalam proses penciptanya.

Bila tidak melalui tahapan tersebut maka tidak akan bisa menciptakan sesuatu

estetika yang baik.


Dalam Menerima bahwa itu adalah keindahan kita bisa merasakan dalam

hubungan sesuai agama kita apakah hasil yang diciptakan oleh orang lain itu

sesuai dengan agama kita bila itu sesuai maka itu dikatakan benar.
B. Saran

16
16

Semoga dengan pembuatan makalah ini senantiasa menambah wawasan

serta pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Soelaeman, M. Munandar, Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2001)


17

Mawardi - Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar IAD Ilmu Sosial Dasar ISD Ilmu

Budaya Dasar IBD, (Bandung : Pustaka Setia, 2000)

https://pgmi-iain.blogspot.co.id/2011/10/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-

agama.html

https://almanhaj.or.id/2643-pandangan-islam-terhadap-kebudayaan.html

https://mickael12.wordpress.com/2013/01/17/hubungan-antara-kebudayaan-dan-

keindahan/

Anda mungkin juga menyukai