Tugas Dan Kewenangan BMA
Tugas Dan Kewenangan BMA
Tugas :
Dosen Pembina :
Kelompok 3
Anggota :
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah nya
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah ini, Oleh karena itu
penulis minta maaf jika makalah yang di sajikan kurang lengkap atau tidak sempurna sebagaimana
mesti nya.
Kritik dan Saran demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan, semoga makalah ini
dapat membantu kita dalam proses belajar mengajar pada mata kuliah Hukum Administrasi Negara
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ......................................................................................................10
B. SARAN ..................................................................................................................10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kepentingan korban yang sangat membutuhkan perlindungan hukum. Bisa dilihat dari
banyaknya kasus saat ini yang terjadi di dalam masyarakat mengenai perlindungan
hukum terhadap korban sangat lemah. Kasus-kasus yang sering terjadi dalam masyarakat
terutama dalam kasus tindak pidana kekerasan sangat memerlukan perlindungan hukum
yang telah menderita akibat tindak pidana yang telah menimpanya. Pentingnya
perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana bisa meringankan kondisi bagi
Indonesia adalah Negara yang berdasarkan hukum, hal tersebut tertuang dalam
Undang-Undang Dasar Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan Negara Indonesia
adalah Negara hukum. 1 Adapun tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan
Oleh karena itu hukum mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat saat
beraktivitas dan berinteraksi dengan orang lain. Penerapan hukum merupakan salah
satu usaha untuk menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat
sebagai pencegahan terjadinya pelanggaran hukum. Dengan penerapan hukum yang baik
diharapkan kepentingan manusia dapat terlindungi dari suatu perbuatan tindak pidana.
Menurut Moeljatno, bahwa tindak pidana ialah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan
1
Undang-Undang Dasar 1945 Pasca Amandemen.
2
Sudikno Mertokusumo, 2005, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, hal 77.
1
hukum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu bagi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Administrasi Negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERLINDUNGAN HUKUM
Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan
untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban, perlindungan hukum korban
kejahatan sebagai bagian dari perlindungan masyarakat, dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk, seperti melalui pemberian restitusi, kompensasi, pelayanan medis, dan bantuan
hukum.3 Perlindungan hukum yang diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk
perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat reprensif, baik yang lisan
maupun yang tertulis. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum
sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep
memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan
perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua
3
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press. Jakarta, 1984, hlmm 133.
4
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, ( Bandung : Citra Aditya Bakti, Cetakan ke-V, 2000). Hlm 53
3
Menurut Philipus M. Hadjon berpendapat bahwa Perlindungan Hukum adalah
perlindungan akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia
upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang
tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman
dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertiban dalam pergaulan hidup
peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal dari hal lainnya. Berkaitan
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum
sesuai dengan aturan hukum, baik itu yang bersifat preventif (pencegahan) maupun dalam
5
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Bagi Rakyat diindonesia, PT Bina Ilmu Surabaya, 1987, Hlm 1-2
6
Setiono Rule of Law ( Supremasi Hukum), ( Surakarta; Magistem Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret, 2004) Hlm 3.
7
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Inverstor di Indonesia (Surakarta; Magister Ilmu
Hukum Program Pasca sarjana Universitas Sebelas Maret, 2003) Hlm 14
4
bentuk yang bersifat represif (pemaksaan), baik yang secara tertulis maupun tidak tertulis
definitif;9
dan martabat manusia yang bersumber pada pancasila dan prinsip negara hukum yang
mendapatkan perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat
perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat banyak macam perlindungan hukum.
Dari sekian banyak jenis dan macam perlindungan hukum, terdapat beberapa diantaranya
yang cukup populer dan telah akrab di telinga kita, seperti perlindungan hukum terhadap
konsumen. Perlindungan hukum terhadap konsumen ini telah diatur dalam Undang-
Undang tentang Perlindungan Konsumen yang pengaturannya mencakup segala hal yang
menjadi hak dan kewajiban antara produsen dan konsumen. Selain itu, terdapat juga
perlindungan hukum yang diberikan kepada hak atas kekayaan intelektual (HaKI).
Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual meliputi, hak cipta dan hak atas
8
Philipus M. Hadjon, Op cit, Hlm 4
9
Ibid
10
Philipus M. Hadjon Op cit , Hlm 5
5
kekayaan industri. Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual tersebut telah
Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang
Pada tahun 1975, sebuah tim dari Council of Europe mengadakan suatu penelitian
yang titik beratnya adalah pada perlindungan hukum yang preventif, misalnya the rights
negara Eropa terdapat 3 kategori dalam hubungannya dengan the rights to be heard
tersebut:11
Swiss.
& Inggris.
Menurut hasil penelitian itu, arti penting dari the rights to be heard adalah:
11
S.F. Marbun Dkk, tulisan Deno Kamelus, Op.cit, Hlm 255-257
6
1. Individu yang terkena tindakan pemerintah dapat mengemukakan hak-
haknya.
Dalam garis besarnya, hukum di dunia modern sekarang ini terdiri atas 2 induk,
yaitu Civil Law System dan Common Law System. yang berbeda ini melahirkan perbedaan
mengenai bentuk dan jenis sarana perlindungan hukum bagi rakyatnya. Negara-negara
dengan Civil Law mengakui adanya dua jenis pengadilan, yaitu pengadilan umum dan
mengenal satu jenis pengadilan, yaitu ordinary court. Diantara kedua tersebut, ada negara-
perlindungan hukum yang dikenal dengan Ombudsman. Ombudsman adalah suatu badan
penguasa.12
Setiap orang berhak meminta kepada lembaga ini secara tertulis untuk memeriksa
cara suatu organ administrasi negara yang telah bertindak dalam suatu keadaan terhadap
seseorang atau suatu badan hukum. Dia juga berwenang untuk dengan atas prakarsa
sendiri mengadakan suatu pemeriksaan. Dalam rangka pemeriksaan ini, lembaga tersebut
12
Ibid.
7
pegawai yang melakukan perbuatan melanggar hukum, saksi dan pemohon. Mereka yang
dipanggil itu berkewajiban untuk memberi informasi yang dibutuhkan dan untuk hadir
disana. Setelah penutupan pemeriksaan, lembaga ini menyusun suatu laporan yang
lembaga ini tidak mengikat, tergantung dari daya meyakinkan dan ia harus berusaha
memperolehnya.
dari konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia karena
menurut sejarah dari barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan perlindungan
kewajiban masyarakat dan pemerintah.13Aspek dominan dalam konsep barat tertang hak
asasi manusia menekankan eksistensi hak dan kebebasan yang melekat pada kodrat
manusia dan statusnya sebagai individu, hak tersebut berada di atas negara dan di atas
semua organisasi politik dan bersifat mutlak sehingga tidak dapat diganggu gugat. Karena
konsep ini, maka sering kali dilontarkan kritik bahwa konsep Barat tentang hak-hak asasi
manusia adalah konsep yang individualistik. Kemudian dengan masuknya hak-hak sosial
dan hak-hak ekonomi serta hak kultural, terdapat kecenderungan mulai melunturnya sifat
adalah Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara. Konsepsi perlindungan hukum bagi
rakyat di Barat bersumber pada konsep-konsep Rechtstaat dan ”Rule of The Law”.
13
http://raypratama.blogspot.co.id/2015/04/teori -perlindungan-hukum.html. diunduh pada Selasa 15
November pada jam 01.00 Wib.
8
pada Pancasila, prinsip perlindungan hukum di Indonesia adalah prinsip
pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan
untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban, perlindungan hukum korban
kejahatan sebagai bagian dari perlindungan masyarakat, dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk, seperti melalui pemberian restitusi, kompensasi, pelayanan medis, dan bantuan
hukum.
2. Saran
Perlindungan hukum sangat membantu seseorang dalam memperoleh hak dan rasa
aman terhadap dalam hal lalu lintasnya dan saran kelompok kami agar perlindungan
hukum diindonesia semakin bagus dan terhindar dari yg namanya KKN ( Korupsi Kolusi
dan Nepotisme ).
terhadap pembacanya jika ada kesalahan kata atau pembuatan makalah ini mohon
dimaklumi.
10
DAFTAR PUSTAKA
E. Utrecht dan Moh. Saleh Djindang, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia,
Indro Harto, Usaha Memahami UU Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Buku I,
Philupus M. Hadjon Dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Cet v, Gadjah Mada
1995, Jakarta.
S. F Marbun dan Moh. Mahfud Md., Pokok –Pokok Hukum Administrasi Negara, Cet II,
Yogyakarta 2001.
11
12
13
14
15