Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium
sulfat dan garam kompleks tetraamintembaga (II) sulfat monohidrat.
C. LANDASAN TEORI
Ada berbagai pandangan perihal kelompok unsur -unsur transisi. Dari
kerangka sistem periodik, nampak bahwa dari kiri ke kanan ada pergeseran sifat
kelompok unsur-unsur dari logam reaktif berkurang secara perlahan dan akhirnya
menjadi bersifat nonlogam. Dengan demikian secara sederhana unsur-unsur
transisi menunjuk pada unsur-unsur yang terletak antara kelompok logam reaktif
dengan kelompok nonlogam, atau antara kelompok s dengan kelompok p yaitu
kelompok d dan kelompok f yang sering disebut transisi
dalam (Sugiyarto, 2003: 168).
Menurut Chang (2005), Ciri logam transisi adalah memiliki sub kulit d
yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan ion-ion dengan sub kulit d yang
yang tidak terisi penuh.Ciri ini menyebabkan beberapa sifat khas dari logam
transisi yaitu meliputi warna yang unik, pembentukan senyawa paramagnetik,
aktivitas katalitik, memiliki bilangan oksidasi yang beragam dan terutama
kecenderungan besar untuk membentuk ion kompleks.Ada tiga kelompok unsur-
unsur transisi d yaitu transisi pertama 3d, transisi kedua 4d dan transisi ketiga 5d.
Kelompok transisi pertama 3d meliputi unsur-unsur Sc sampai pada Zn. Akan
tetapi logam zink tidak termasuk unsur transisi seri 3d sebab baik atom Zn
maupun senyawanya yang dikenal tidak ditentukan oleh karakter peran elektron
3d10, karena orbital ini telah penuh berisi elektron. Jadi unsur-unsur transisi
didefinisikan sebagai unsur-unsur baik dalam atom netralnya dan atau atom
dalam senyawanya mengandung konfigurasi elektronik belum penuh pada orbital
d, karena inilah yang berperan khas bagi sifat-sifat unsur
transisi (Sugiyarto, 2003: 168-169).
Menurut Effendy (2013: 3), senyawa koordinasi adalah satu senyawa
yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi antara
ion logam atau atom logam dengan atom nonlogam. Sedangkan menurut
Ramlawati (2005: 1), senyawa kompleks merupakan senyawa tersusun atas atom
pusat, biasanya logam, atau kelompok atom, seperti VO, VO2, dan TiO yang
dikelilingi oleh sejumlah anion atau molekul netral. Anion atau molekul netral
yang mengelilinsi atom pusat atau kelompok atom itu disebut ligan. Jika ditinjau
dari sistem asam basa lewis, atom pusat atau kelompok atom dalam senyawa
kompleks tersebut bertindak sebagai asam lewis, sedangkan liganya bertindak
sebagai basa lewis. Ikatan yang terjadi antara ligan dan atom pusat merupakan
ikatan kovalen koordinasi, sehingga senyawa kompleks disebut juga dengan
senyawa koordinasi. Adapun jumlah ligan yang mengelilingi atom pusat
menyatakan bilangan koordinasi. Sama dengan pernyataan Chang (2005), yaitu
mendefinisikan bilangan koordinasi sebagai banyaknya atom donor diseputar
atom logam pusat dalam ion kompleks.
Bilangan koordinasi sebagai bilangan yang menyatakan jumlah ruang
yang tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut bulatan
koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni oleh satu ligan (Svehla,1985:
95). Bergantung pada banyaknya atom donor yang ada, ligan digolongkan sebagai
monodentat, bidentat, atau polidentat.H2O dan NH3 merupakan ligan monodentat
dengan masing-masing hanya mampu memberi satu pasang atom donor. Salah
satu logan bidentat yaitu etilenadiamin (bisa disingkat “en”). Ligan bidentat dan
polidentat juga disebut dengan agen pengelat karena kemempuanya dalam
mengikat atom logam (Chang, 2005: 239).
Menurut Effendy (2013: 19-23), terdapat enam jenis ligan yaitu:
1. Ligan monodentat
Ligan monodentat memliki sebuah atom donor, contohnya adalah NH3, H2O,
CO dan Cl. Ligan monodentat yang atom donornya memiliki satu PEB
biasanya hanya dapat membentuk sebuah ikatan kovalen koordinasi.
2. Ligan bidentat
Ligan bidentat memiliki dua atom donor, contohnya adalah 1,2-diaminaetana
(etilenadiamina), 1,3-diaminopropana, ion oksalat, 2,2-bipiridina dn 1,10-
fenantrolina.
3. Ligan tridentat
Ligan tridentat memiliki tiga atom donorm contohnya adalah
dietilenatriamina (dien) dan 2,2’,6’,2”-terpiridina (terpy).
4. Ligan tetradentat atau kuadridentat
Ligan tetradentat atau kuadridentat memiliki empat atom donor, contohnya
adalah tris (2-amonietil) amina (tren).
5. Ligan pentadentat
Ligan pentadentat memiliki lima atom donor, contohnya adalah eter mahkota
15-crown-5.
6. Ligan heksadentat
Ligan hekasadentat memiliki enam atom donor, contohnya adalah ion
etilenadiamina-tetraasetat (EDTA).
Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat
sejumlah molekul air sebagai hidrat. Sebagai contoh antara lain CuSO4.5H2O,
FeSO4.7H2O dan Al2(SO4)3.9 H2O. Bentuk struktur dalam Kristal terdiri atas
kation terhidrat dan anion terhidrat, seperti Cu(H2O)42+ dan SO4(H2O)2- dalam
CuSO4.5H2O (Tim Dosen Kimia Anorganik, 2017: 17).
Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun
hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan
air, hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru, yang karateristik dari warna
ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2+. Kekecualian yang terkenal yaitu
tembaga (II) klorida yang berwarna kehijuan oleh kompleks [CuCl4]2+ yang
mempunyai bangun geometri dasar tertahedral atau bujursangkar bergantung pada
kation pasangannya. Dalam larutan encer ion menjadi berwarna biru oleh karena
pendesakan ion ligan Cl- oleh ligan H2O. Oleh karena itu, jika warna hijau ingin
dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2 dalam air ditambahkan ion senama
Cl- dengan penambahan padatan NaCl atau HCl pekat atau gas.
[CuCl4]2+(aq) + 6H2O (aq) [Cu(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq)
Hijau Biru
Jika larutan amonia ditambahkan ke dalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah
menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia
menurut reaksi:
E. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium Sufat CuSO4(NH4)2.6H2O
a. Kristal tembaga sulfat pentahidrat ditimbang sebanyak 4,8953 gram.
b. Kristal diammonium sulfat ditimbang sebanyak 2,9950 gram.
c. Kristal tembaga sulfat pentahidrat dan diammonum sulfat dilarutkan dengan
10 mL air.
d. Larutan kemudian dipanaskan sambil diaduk.
e. Larutan didiamkan beberapa menit pada suhu kamar.
f. Larutan didinginkan dalam gelas kimia yang berisi es batu.
g. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dengan kertas saring biasa.
h. Kristal kemudian dikeringkan di atas kaca arloji yang dibawahnya terdapat
air yang dipanaskan.
i. Kristal yang telah kering ditimbang.
2. Pembuatan Garam Kompleks Tetraamincopper (II) Sulfat Monohidrat Cu
(NH3)4.SO4.H2O
a. Kristal CuSO4. 5H2O ditimbang sebanyak 4,9090 gram.
b. Kristal dilarutkan dengan 5 mL aquades dan ditambahkan 8 mL amonia.
c. Larutan ditambahkan 8 ml etanol melalui dinding tabung dengan digunakan
pipet tetes.
d. Lautan didiamkan selama 1 jam dan ditutup dengan kaca arloji.
e. Larutan diaduk pelan-pelan dan kristal yang diperoleh disaring dengan
corong Buchner yang dilengkapi dengan kertas saring Whatman dan pompa
vakum.
f. Kristal dicuci dengan 5 mL amonia dan 5 mL etanol.
g. Kristal yang diperoleh dikeringkan diatas kaca arloji yang dibawahnya
terdapat air yang dipanaskan .
h. Kristal yang kering ditimbang.
3. Perbandingan Beberapa Sifat Garam
a. Kristal CuSO4 anhidrat ditimbang sebanyak 0,5062 gram dan dilarutkan
dengan 2 mL air dan ditambahkan 4 mL NH4OH pada tabung reaksi.
Perubahan yang terjadi diamati.
b. Kristal garam rangkap dan garam kompleks yang diperoleh masing-masing
dilarutkan dengan 3 mL air pada tabung reaksi dan ditambahkan kembali 10
mL. Perubahan yang terjadi diamati.
c. Kristal garam rangkap dan garam kompleks yang diperoleh dipanaskan pada
tabung reaksi yang berbeda. Perubahan yang terjadi diamati.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium Sufat CuSO4(NH4)2.6H2O
No. Perlakuan Hasil
1 Kristal tembaga sulfat pentahidrat 4,8953 gram
ditimbang
2 Kristal diammonium sulfat ditimbang 2,9950 gram
3 Kristal tembaga sulfat pentahidrat dan Larutan berwarna biru muda
ammonium sulfat dilarutkan dengan
10 mL air
4 Larutan dipanaskan Kristal larut sempurna
5 Larutan didiamkan beberapa menit Terbentuk kristal berwarna
pada suhu kamar biru muda
6 Larutan didinginkan dalam gelas kimia Kristal yang terbentuk
yang berisi es batu bertambah banyak
7 Kristal saring ditimbang 0,6837 gram
8 Larutan disaring Filtrat: larutan berwarna biru
Residu: kristal berwarna biru
muda
9 Kandungan air dalam kristal
Kristal dikeringkan ditimbang
10 Kristal kering ditimbang 6,5122 gram
2. Pembuatan Garam Kompleks Tetraamincopper (II) Sulfat Monohidrat
Cu(NH3)4.SO4.H2O
No. Perlakuan Hasil
1 Kristal tembaga sulfat pentahidrat 4,9090 gram
ditimbang
2 Kristal dilarutkan dengan 8 mL Larutan berwarna biru tua
ammonia dan 5 mL aquades
3 Larutan ditambahkan 8 mL etil alkohol Lapisan atas: larutan berwarna
melalui dinding tabung biru tua
Lapisan bawah: terbentuk
endapapan biru tua
4 Larutan didiamkan selama 1 jam Terbentuk Kristal berwarna
biru tua
5 Larutan diaduk pelan-pelan dan Residu: Kristal biru tua
disaring dengan pompa vakum Filtrat: larutan berwarna biru
6 Kristal dicuci dengan 5 mL ammonia Kristal berwarna biru tua
dan 5 mL etil alkohol
7 Kristal dicuci lagi dengan 5 mL etil Kristal berwarna biru tua
alkohol
8 Kristal dikeringkan Kandungan air dalam Kristal
hilang
G. ANALISIS DATA
1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 0,02 mol
massa (NH4 )2 SO4
n(NH4 )2 SO4 =
Mr (NH4 )2 SO4
2,9950 gram
= 132,064 g/mol
= 0,02 mol
m H2O = V H2O x ρ H2O
= 10 ml x 1 g/ml
= 10 gram
mH O
n H2 O = Mr H2 O
2
10 gram
= 18 g/mol
= 0,56 mol
= 0,02 mol
m NH4OH = V NH4OH x ρ NH4OH
= 8 ml x 0,91 g/ml
= 7, 28 gram
M NH4 OH
n NH4 OH =
Mr NH4 OH
7,28 gram
=
35 g/mol
=0,20 mol
m H2O = V H2O x ρ H2O
= 5 ml x 1 g/mL
= 5 gram
mH O
n H2 O = Mr H2 O
2
5 gram
= 18 g/mol
= 0,28 mol
Reaksinya:
CuSO4.5H2O + 4 NH4OH + H2O Cu (NH3)4SO4.H2O + 8 H2O
M: 0,02 mol 0,20 mol 0,28 mol - -
B: 0,02 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
S: 0,1996 mol - 0,2577 mol 0,0201 mol 0,1608 mol
Massa teori Cu (NH3)4SO4.H2O = n x Mr
= 0,02 mol x 245,664 g/mol
= 4,9132 gram
Massa praktek Cu (NH3)4SO4.H2O = 4,8726 gram
Massa Praktek
Jadi, % rendemen = ×100%
Massa teori
4,8726 gram
= ×100%
4,9132 gram
= 99,173%
H. PEMBAHASAN
1. Pembuatan Garam Rangkap Kupri Amonium Sulfat Heksahidrat
CuSO4(NH4)2SO4 . 6H2O
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan garam rangkap
kupri ammonium. Prinsip dasarnya yaitu pengkristalan dua garam secara bersama-
sama dalam perbandingan molekul tertentu. Adapun prinsip kerja dari percobaan
ini adalah pencampuran, penguapan, pengkristalan, penyaringan dan
penimbangan. Percobaan ini dilakukan dengan meraksikan Kristal CuSO4.5H2O
yang berwarna biru dengan (NH4)2SO4 berwarna putih. Kristal terlebih dahulu
dilarutkan dengan sedikit air agar kristal lebih cepat larut, dimana aquades
berfungsi untuk melarutkan kristal tembaga sulfat pentahidrat serta untuk
mengionkan garam ammonium sulfat menjadi ion-ionnya. Sedangkan pemanasan
dilakukan agar kristal dapat larut secara sempurna. Larutan didinginkan dengan
menggunakan es batu untuk mempercepat proses pembentukan kristal. Namun
sebelum didinginkan dengan es batu, dilakukan pendinginan pada suhu kamar
untuk menurunkan suhu dari larutan. Karena jika langsung didinginkan pada es
batu dikhawatirkan kristal yang terbentuk kurang maksimal. Untuk memisahkan
kristal yang diperoleh dari larutanya maka dilakukan proses filtarsi, filtrasi ini
merupakan proses pemisahan campuran dengan bantuan corong biasa yang telah
di lapisi dengan kertas saring biasa. Kristal ynag telah disaringkemudian
dikeringkan dengan tujuan untuk mempercepat proses penguapan air pada Kristal.
Adapun hasil yang diperoleh pada percobaan ini yaitu terbentuk kristal dari garam
rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang berwarna biru prusi dengan berat sebesar
6,5122 gram dan persen rendemen sebesar 81,47%. Artinya jumlah produk garam
rangkap CuSO4(NH4)2SO4 . 6H2O hasil praktek adalah sebanyak 81,47 gram
apabila terdapat 100 gram Kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O.
Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan teori dimana dikatakan bahwa
garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat,
padat, maupun dalam bentuk larutan air (Svehla, 1985: 230).
Reaksi yang terjadi yaitu:
I. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dapat dibuat dari garam
CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 dengan massa yang diperoleh sebanyak 6,5122 gram
dan rendemen sebesar 81,47%. Sedangkan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O
dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O dan NH4OH dengan massa yang diperoleh
sebanyak 4,8726 gram dan persen rendemen 99,173%. Garam rangkap
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O terionisasi menjadi Cu2+, SO42-, NH4+, dan H2O
sedangkan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O terionisasi menjadi [Cu(NH3)4]2+,
SO42-, dan H2O.Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O tidak mengeluarkan bau
bila dipanaskan sedangkan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O mengeluarkan bau
tengik (ammonia) bila dipanaskan.
2. Saran
Diharapkan untuk praktikan selanjutnya diharapkan agar lebih berhati-hati
dalam penambahan larutan etanol pada percobaan pembuatan garam kompleks
yang harus dilakukan melalui dinding gelas kimia supaya etanol tidak bercampur
dengan larutan sehingga diperoleh kristal yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Swastika, Lexy Nindia dan Fhimah Martak. 2012. Sintesis dan Sifat Magnetik
Kompleks Ion Logam Cu (II) dengan Ligan 2-Feniletilamin. Jurnal Sains
dan Seni Pomits. Vol. 1. No.1.
NH3 NH3
Cu2+
NH3 NH3
2. Jenis ion apa saja yang ada apabila garam rangkap kupri ammonium sulfat
dilarutkan dalam air?
Jawab:
Ion yang terdapat dalam garam rangkap yaitu Cu2+, SO42- dan ion NH4+.
3. Jenis ion apa saja yang ada apabila garam kompleks tetraamincopper (II) sulfat
dilarutkan ke dalam sedikit air. Bagaimana perubahan yang terjadi bila
dilarutkan dalam air berlebih
Jawab:
Jenis ion pada garam kompleks [Cu(NH3)4]2+ dan SO42- dan apabila
ditambahkan air diperoleh air berlebih maka akan terbentuk endapan putih.
4. Jelaskan perubahan yang terjadi apabila garam-garam itu dipanaskan!
Jawab:
Garam rangkap dan garam kompleks dilakukan pemanasan masing-masing
akan menghasilkan uap air untuk garam kompleks dan meghasilkan bau
amonia untuk garam rangkap.