Latar Belakang
B. Landasan Filosofis
a. Media Pembelajaran Biologi
Media di dalam pendidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
proses aktif siswa yang mengembangkan potensi dirinya. Siswa dilibatkan ke
dalam pengalaman yang difasilitasi oleh guru sehingga siswa melbatkan pikiran,
emosi, ikut dalam kegiatan (Dananjaya, 2013). Media pembelajaran biologi yang
berbahan dasar barang bekas adalah alat atau bahan yang digunakan dalam
kegiatan belajar dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman materi Biologi
dan juga menanamkan sikap sadar akan kepedulian terhadap lingkungan. Sikap
sadar lingkungan sangat diperlukan demi mewujudkan masyarakat yang
berwawasan lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia.
b. Literasi lingkungan
Fildan (2016) menyatakan bahwa literasi lingkungan merupakan sebuah persepsi
keaktifan individu dalam melakukan tindakan terkait lingkungan. Literasi
lingkungan menyiratkan pemahaman tentang bagaimana manusia dan masyarakat
berhubungan antara satu dengan yang lain dengan alam, serta bagaimana manusia
menanamkan pemahaman tentang lingkungan kepada siswa dengan cara yang
spesifik berupa pengetahuan dan keyakinan yang difokuskan pada
pengetahuan(knowing), pemeliharaan(caring) dan kewenangan (competence).
Kemungkinan yang akan terjadi jika literasi lingkungan tidak dimiliki siswa
menurut Rahmawati (2016) antara lain adalah masyarakat akan berperilaku
sebagaimana kebiasaan yang dilakukan dan perilaku tersebut bersifat turun
temurun, maka bukanlah tidak mungkin jika akan terjadi kerusakan lingkungan
yang lebih parah dari sebelumnya. Maka dengan mengubah suatu perilaku yang
lebih baik baik itu untuk individu maupun untuk lingkungan maka siswa perlu
memiliki literasi lingkungan.
c. Edupreneurship
Menurut Munandar (1987) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinsi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kreativitas
dapat diartikan juga sebagai kemampuan yang di dalamnya terdapat orisinalitas
dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengembangkan, memperkaya,
memperinci suatu gagasan. Maka dapat disimpulkan bahwa edupreneurship
adalah bagian dari enterpreneurship di bidang pendidikan yang mengarahkan para
pendidik untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi dengan kemampuan :
1. Menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan
2. Menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja global (Purwanti, 2014)
Gambar 1. Kerangkan Konsep Edupreneurship
(Purwanti, 2014)
d. Ecopreneurship
Merujuk pada keprihatinan terhadap masih rendahnya kewirausahaan di
Indonesia, maka diperlukan sebuah konsep enterpreneur yang menekankan
kepada tanggung jawab untuk turut melestarikan keberlanjutan manusia secara
umum. Dengan menggunakan bahan-bahan dasar produksi yang layak,
keberlanjutan ekologi dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam
proses produksinya serta menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan serta
keberlanjutan ekonomi dengan memberdayakan masyarakat sekitar sehingga
kegiatan usaha tersebut dapat ikut meningkatkan perekonomian masyarakat serta
mengurangi limbah di lingkungan. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka
ecopreneurship adalah bentuk pendidikan ang menghasilkan creator dan inovator
inovator yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.
Adinugraha, F. (2017) Media Pembelajaran Biologi Berbasis ecopreneurship.
Jurnal Formatif 7(3): 219-233.
Dananjaya, Utomo. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa
Cendekia.
Nagel, F, J, P.(2016) Pengembangan Jiwa dan Kecerdasan Wirausaha untuk
Kemandirian Bangsa. Seminar Nasional IENACO ISSN: 2337 – 4349
Purwanti, S., Sugiyono., Multyaningsih., Endang. (2014) Pengembangan
Edupreneurship Sekolah Kejuruan. Universitas Negeri Yogyakarta