Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

UNTUK MEMENUHUI TUGAS PROMKES


TENTANG DIET DIABETES MELITUS

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan kesehatan tentang diet diabetes melitus untuk


memenuhi tugas pendidikan kesehatan telah disahkan dan disetujui.
Pelasksana : 1. Betika
2. Evinda
3. Rika
Prodi : D3 Keperawatan Stikes Karya Husada Kediri.
Hari/tanggal : Sabtu/16 Maret 2019
Judul : Diet diabetes melitus

Mengetahui dan Menyetujui

Dosen pembimbing Pembimbing Klinik

Nama :……………………………. Nama :…………………………


A. Latar Belakang
Diabetes adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas
tidakmenghasilkan insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secaraefektif
menggunakan insulin yang dihasilkan.Hal ini menyebabkanpeningkatan konsentrasi
glukosa dalam darah (WHO, 2012).
Menurut Departemen Kesehatan RI, diabetes melitus (DM)membutuhkan
perhatian dan perawatan medis dalam waktu lama baik untukmencegah komplikasi
maupun perawatan sakit. Diabetes Melitus terdiri daridua tipe yaitu tipe pertama DM
yang disebabkan keturunan dan tipe keduadisebabkan gaya hidup. Secara umum,
hampir 80 % prevalensi diabetesmelitus adalah DM tipe 2. Ini berarti gaya hidup yang
tidak sehat menjadipemicu utama meningkatnya prevalensi DM. Bila dicermati,
pendudukdengan obesitas/ kelebihan berat badan mempunyai risiko terkena DM
lebihbesar dari penduduk yang tidak obesitas (Depkes , 2009).
Menurut hasil survei WHO, jumlah penderita diabetes melitus (DM)di
Indonesia menduduki ranking ke 4 terbesar di dunia.DM menyebabkan5% kematian di
dunia setiap tahunnya. Diperkirakan kematian karena DMakan meningkat sebanyak
50% sepuluh tahun yang akan datang. Sebanyak
80% responden DM menderita DM tipe 2 dan mereka membutuhkan
pengobatan secara terus menerus (WHO, 2008).Berdasarkan hasil penelitian di
beberapa negara, angka ketidakpatuhan pasien diabetes dalam berobat mencapai 40-
50%. Menurut aporan WHO pada tahun 2003, kepatuhan rata-rata pasien pada terapi
jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju hanya sebesar 50%dan di
negara berkembang jumlah tersebut bahkan lebih rendah. Tahun 2006 jumlah
penderita diabetes di Indonesia mencapai 14 juta orang, dari jumlah itu baru 50%
penderita yang sadar mengidap dan sekitar 30% di antaranya melakukan pengobatan
secara teratur (Pratiwi, 2009).
B. TOPIK
Bahasan
a. Topik :Diet
b. Sub Topik :Diet pada Diabetes Melitus
c. Hari/tanggal : Sabtu/16 maret 2019
d. Waktu :35 menit
e. Tempat : Puskesmas Pare
f. Sasaran : Pasien Lansia

C. DIAGNOSA
Diet diabetes melitus

D. Tujuan
a. Tujuan umun
setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat mampu
memahami mengenai diet pada orang yang menderita diabetes melitus.
b. Tujuan khusus
a) Pasien mampu menjelaskan kembali mengenai pengertian dari diet pada
Diabetes mellitus.
b) Pasien dapat menyebutkan kembali 1 dari 2 pola diet pada penderita
Diabetes mellitus.
c) Pasien dapat memahami perbedaan antara diet biasa dan diet pada
Diabetes melitus.

b. Materi
a. Pengertian Diebetes melitus.
b. Hubungan Diabetes dengan Diet dan olahraga.
c. Pola diet pada penyakit Diabetes Melitus.
d. Tujuan diet Diabetes Melitus
F. Sumber materi
Basuki, 2002 dalam Soegondo. Penyuluhan Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI.
Moehyi Sjahmien. 1999. Pengaturan Makanan dan Diet untuk Penyembuhan
Penyakit. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
G. Metode dan Media
a.. Metode
a). Ceramah
b). tanya jawab
b. Media
a).leaflet

H. Tabel kegiatan
Waktu Tahap kegiatan Krgiatan penyuluhan Respon yang di harapkan dari
masyarakat.
NO Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Evaluasi
1. pembukaan 5 menit 1. membuka acara dengan Menjawab
mengucapkan salam kepada salam dan
pasien mendengarkan
2. memperkenalkan diri seksama.
3. menyampaikan topic dan tujuan
promkes kepada pasien
4. kontrak waktu untuk kesepakatan
pelaksanaan prokes dengan
masyarakat

2. Acara inti 15 1. mengenali kemampuan Mendengarkan


menit pasien mengenai materi dan
yang akan di sampaikan memperhatikan
2. memberikan penjelasan .
tentang materi yang akan di
berikan
3. memberikan kesempatan
kepada pasien untuk
bertanya
4. melakukan evaluasi

3. Diskusi 10 Meminta peserta mengajukan Peseta


menit pertanyaan jika belum jelas. mengajukan
pertanyaan .
4. Penutup 5 menit 1. menyimpulkan materi penyuluhan Peserta
2. mengklarifikasi menjawab
3. rencana tindakan lanjut salam.
4. menutup kegiatan acara
penyuluhan

I. Materi
a. Terlampir
MATERI
DIET PADA DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN DIABETES MELITUS


Diabetes melitus(kencing manis) adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam
darah tinggi yang di sebabkan tidak berfungsinya hormon insulin di dalam
tubuh,sedangkan diet pada kencing manis adalah mengelola penyakit kencing manis
atau diabetes mellitus dengan cara melakukan diet makanan memperhatikan takaran
dari sisi makanan.

B. HUBUNGAN DM DENGAN DIET DAN OLAHRAGA


Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga
yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes(kencing manis). Dalam hal
makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran
karbohidrat.Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini.ada dua
golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama
mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya
satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai
menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya,
karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen,
langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit.
Dari sisi makanan penderita kencing manis lebih dianjurkan mengkonsumsi
karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya,
kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu
manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.
Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan
fisik.Pada prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan yang
untuk orang sehat.Juga antara penderita baru atau pun lama.Olahraga itu terutama
untuk membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi.
Dengan demikian kadar gulanya bisa turun. Dengan rajin berolahraga ditambah
mengatur menu makanan serta mengontrol kadar gula darah secara teratur,
komplikasi akibat diabetes dapat dihindar.
C. POLA DIET
a. Pola A dan B
Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar
Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan
komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang
Indonesia dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 – 50% karbohidrat, 30
– 35% lemak dan 20 – 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat
lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Sementara itu tingginya
serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu
siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur
segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi)
akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah.Bawang merah dan
putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan
dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak
darah dan glukosa darah. Penderita bisa mengikuti contoh susunan menu diet B
untuk 2.100 kalori seperti pada Tabel.Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes
umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang
hamil.prinsip dasar diet diabetes, dengan pemberian kalori sesuai kebutuhan
dasar. Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25
kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x
30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas. Untuk menentukan berat badan ideal
(BBI) bisa diambil patokan: BBI = Tinggi Badan (cm) - 100 cm - 10%.
Contoh, seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64
kg - 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah
kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000
kalori sehari.
Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan makanan yang
mengandung gula.Juga menghindari konsumsi hidrat arang olahan yakni hidrat
arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala produknya.
Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan, khususnya serat
yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian
(bukan digoreng).Bila penderita juga mengalami gangguan pada ginjal, yang perlu
diperhatikan adalah jumlah konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g
protein per kilogram berat badan. Bila kadar kolesterol tinggi, disarankan
melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan
mengurangi konsumsi garam.Tabel di bawah ini yang menunjukkan contoh lima
kelompok makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayuran, makanan ringan/siap
santap, buah-buahan, dan minuman.
Makanan dalam kelompok A bisa dibilang berkomposisi paling baik, karena
mengandung serat dan atau rendah hidrat arang olahan serta rendah lemak.
rendah atau tanpa serat, dan terlalu banyak lemak. Jadi, dianjurkan untuk memilih
A atau B.Di berikut ini diberikan pula contoh menu yang dapat diikuti
b. Pola 3J
Pola 3J: yakni jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan(diatur 3 faktor
tersebut).Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan
tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat
badan dikalikan 30.Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan
kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan
olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an
kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi
sedang.Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari.Tujuannya agar
beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak
terlalu mendadak.Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, Yang
perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak,
jeroan, kuning telur.Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis,
cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan
jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih
banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila
penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan
berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak membebani kerja ginjal.
D. Tujuan diet Diabetes Melitus
1. Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal.
2. Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati normal.
3. Mencapai berat badan normal .
4. Mencegah komplikasi kronik.
5. Meningkatkan kualitas hidup sehingga dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai