1. Chyntia Rahmadayanti
2. Cintia Ardila Putri
3. Intan Soeraya Komalasari
Tokoh-tokoh Renaissance
Berikut ini beberapa tokoh bidang kesenian yang memiliki peran aktif dalam masa Renaissance:
1. Michel Angelo, yang merupakan seorang ahli perancang dan pembuatan benteng- benteng,
serta termashur dengan perencanaan pembuatan gereja Santa Peter di Vatikan, Italia.
2. Leonardo da Vinci, yang merupakan seorang insinyur dan arsitek ulung, serta seorang yang
hingga kini terkenal yakni pelukis Monalisa dan Makam Mulam Keramat
Dalam ilmu pengetahuan terutama yang berpengaruh dalam bidang politik, kenegaraan, dan
hukum pada masa renaissance yang dianggap sebagai hasil karya besar, muncul beberapa orang
tokoh, seperti:
1. Nicolo Machiavelli (1469- 15270. Hasil karyanya yang terkenal yakni diantaranya buku
yang berjudul “Ii Principe” tentang tujuan Negara yang bukan untuk mencapai
kesempurnaan dan bersifat Teologis (ketuhanan), melainkan untuk mengusahakan
terselenggaranya ketertiban, keamanan, dan ketentraman.
2. Leon Batista Alberty (1400- 1472), seorang pengarang, ahli ilmu bangunan, pengubah, ahli
ilmu pendidikan, ilmu hukum, matematika, dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya.
3. Dante (1265- 1321), seorang yang mengemukakan tentang bekas- bekas penyelidikan alam
dengan cara empiris.
4. Jean Bodin (1530- 1596), menyatakan bahwa tujuan Negara adalah kekuasaan dan
mendefinisikan Negara sebagai:
a) Negara adalah keseluruhan dari keluarga- keluarga dengan segala miliknya atau dengan
kata lain keluarga adalah asal atau dasar daripada Negara.
b) Negara merupakan perwujudan daripada kekuasaan.
5. Desiderius Erasmus (1466-1536), Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a) Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan
penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly
(1509).
b) Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat
memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul
Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).
c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli
Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian
Humanists.
Dampak Renaissance
a. Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara,
kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok
bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-
waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer
kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer milik raja. Munculnya
kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan.
Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan
dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali
memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan
masyarakat.
b. Kondisi ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan
penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkukung dan tidak
memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya
untuk keluar dari keadaan tersebut. Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota
dagang dan kota industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan
ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad Pertengahan setia
mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti dengan golongan
masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
c. Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala
kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk
menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia tidak
tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap
saling mencurigai dalam masyarakat. Akhirnya masyarakat Eropa yang tidak lagi mau
terbelenggu oleh ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada
keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin
berkembang mendesak kehidupan keagamaan.
d. Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-
tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat
sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan
karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja. Namun pasca Renaissance naskah-
naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh masyarakat
Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah
Konstantinopel jatuh ke tangan Turki. Selain itu pada era Renaissance telah
memunculkan tokoh-tokoh yang berkarya kembali dalam bidang seni.
Daftar Pustaka
Abu Hamid,Ahmad. 2007. Evolusi dan entropi.Yogyakarta :jurusan pendidikan fisika FMIPA
Universitas negeri Yogyakarta.
Henuhili, V. dkk. 2012. Diktat Kuliah Evolusi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta.