1) John Locke:
Individu pada State of Nature adalah baik
Namun, karena adanya kesenjangan akibat harta atau kekayaan maka
khawatir jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga mereka
membuat perjanjian yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah
tetapi harus ada syarat bagi penguasa sehingga tidak seperti ‘membeli kucing
dalam karung.
Menurut Locke, karena adanya keadaan ini maka akan berpotensi untuk
timbulnya negara Monarkhi Konstitusional.
Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan Negara itu akan dibatasi oleh
individu sehingga kekuasaan Negara menjadi terbatas – hanya sebagai
“penjaga malam” atau hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik.
2) Hobbes:
Berpandangan bahwa dalam ‘’State of Nature’’,
Individu itu pada dasarnya jelek (egois)
Namun, manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu mereka membentuk
suatu masyarakat baru – suatu masyarakat politik yang terkumpul untuk
membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya dari individu lain di mana
perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa)
Hobbes berpendapat akan timbul Negara Monarkhi Absolute
Inti dari terbentuknya Negara, menurut Hobbes adalah demi kepentingan
umum (masing-masing individu) meskipun baik atau tidaknya Negara itu
kedepannya tergantung pemimpin negara
3) Adam Smith:
Pertama, haluan pandangan Adam Smith tidak terlepas dari falsafah politik.
Kedua, perhatian yang ditujukan pada identifikasi tentang faktor-faktor apa dan
kekuatan-kekuatan yang manakah yang menentukan nilai dan harga barang.
Ketiga, pola, sifat, dan arah kebijaksanaan negara yang mendukung kegiatan
ekonomi ke arah kemajuan dan kesejahteraan mesyarakat.
1.
Deliar Noer. Pemikiran Politik di Negeri Barat. (Jakarta: Penerbit Mizan,
1998)
2. Sukarna. Ideologi : Suatu Studi Ilmu Politik. (Bandung: Penerbit Alumni,
1981)
3. O. Dickerson et al., An Introduction to Government and Politics: A
Conceptual Approach (2009)
4. Sukarna. Ideologi : Suatu Studi Ilmu Politik. (Bandung: Penerbit Alumni,
1981)
5. M. O. Dickerson et al., An Introduction to Government and Politics: A
Conceptual Approach (2009)
6. Shodiq, Abdulloh, Sekularisme Soekarno dan Mustafa Kamal, (Pasuruan :
PT Garoeda Buana Indah), 1992
7. Adams, Ian, Ideologi Politik Mutakhir (Political Ideology Today),
Penerjemah Ali Noerzaman, (Yogyakarta : Penerbit Qalam), 2004