Anda di halaman 1dari 23

KETUA

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan – keputusan dan kebijakan-


kebijakan organisasi yang bersifat strategis (politis) melalui kesepakatan dalam
forum Rapat Pengurus Organisasi (RPO).

1. Tanggung jawab

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan organisasi


dan program kerjanya dan mempertanggungjawabkan secara internal kepada RPO
dan forum TKS pada akhir masa baktinya.

1. Tugas

1. Memimpin rapat – rapat pengururs Maupun Rapan Umum yang


diikuti seluruh Anggota Organisasi.

2. Mewakili organisasi untuk membuat persetujuan/kesepakatan


dengan pihak lain setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Organisasi

3. Mewakili organisasi untuk menghadiri acara tertentu atau agenda


lainnya

4. Bersama-sama Sekretaris menandatangani surat-surat yang


berhubungan dengan sikap dan kebijakan organisasi, baik bersifat kedalam
maupun keluar.

5. Bersama-sama Sekretaris dan Bendahara merancang agenda


mengupayakan pencarian dan penggalian sumber dana bagi aktifitas
operasional dan program organisasi

6. Memelihara keutuhan dan kekompakan seluruh pengurus organisasi

7. Memberikan pokok-pokok pikiran yang merupakan strategi dan


kebijakan Organisasi dalam rangka pelaksanaan program kerja maupun dalam
menyikapi reformasi diseluruh tatanan kehidupan demi pencapaian cita-cita
dan tujuan organisasi.

8. Mengoptimalkan fungsi dan peran Wakil Ketua agar tercapainya


efisiensi dan efektivitas kerja organisasi

Boys Brond Football Club


WEWENANG, TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS PENGURUS
Boys Brond fc.com

4 tahun yang lalu


Iklan

KETUA

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan – keputusan dan kebijakan- kebijakan


organisasi yang bersifat strategis (politis) melalui kesepakatan dalam forum Rapat Pengurus
Organisasi (RPO).

1. Tanggung jawab

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan organisasi dan program


kerjanya dan mempertanggungjawabkan secara internal kepada RPO dan forum TKS pada
akhir masa baktinya.

1. Tugas

1. Memimpin rapat – rapat pengururs Maupun Rapan Umum yang diikuti seluruh
Anggota Organisasi.

2. Mewakili organisasi untuk membuat persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain


setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Organisasi

3. Mewakili organisasi untuk menghadiri acara tertentu atau agenda lainnya

4. Bersama-sama Sekretaris menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan


sikap dan kebijakan organisasi, baik bersifat kedalam maupun keluar.

5. Bersama-sama Sekretaris dan Bendahara merancang agenda mengupayakan


pencarian dan penggalian sumber dana bagi aktifitas operasional dan program organisasi

6. Memelihara keutuhan dan kekompakan seluruh pengurus organisasi

7. Memberikan pokok-pokok pikiran yang merupakan strategi dan kebijakan Organisasi


dalam rangka pelaksanaan program kerja maupun dalam menyikapi reformasi diseluruh tatanan
kehidupan demi pencapaian cita-cita dan tujuan organisasi.

8. Mengoptimalkan fungsi dan peran Wakil Ketua agar tercapainya efisiensi dan
efektivitas kerja organisasi
TUGAS WAKIL KETUA

WAKIL KETUA

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan dan kebijakan organisasi di Seluruh Bidang
dalam pengurusan .

1. Tanggungjawab

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggara program kerja di Seluruh


Bidang dalam pengurusan dan mempertanggungjawabkan kepada ketua.

1. Tugas

1. Mengkoordinasikan dan mewakili kepentingan organisasi di Seluruh Bidang dalam


pengurusan.

2. Mewakili Ketua apabila berhalangan untuk setiap aktifitas dalam organisasi.

3. Merumuskan segala kebijakan di Seluruh Bidang dalam pengurusan

4. Mengawasi seluruh penyelenggaraan program kegiatan di seluruh bidang dalam


pengurusan.

TUGAS SEKRETARIS

SEKRETARIS

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama ketua dalam
bidang administrasi dan penyelenggaraan organisasi.

1. Tanggungjawab

Mengordinasikan seluruh penyelenggaraan roda organisasi bidang administrasi dan tata kerja
organisasi dan mempertanggung jawabkan kepada ketua.

1. Tugas

1. Bersama Ketua Membuat Surat Keputusan dan Rencana Kerja Organisasi.

2. Bersama Ketua dan Bendahara merupakan Tim Kerja Keuangan (TKK) atau otorisator
keuangan ditubuh pengurus.
3. Bertanggungjawab untuk setiap aktifitas di bidang administrasi dan tata kerja
organisasi.

4. Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di bidang administrasi


dan tata kerja organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi

5. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di bidang administrasi dan


tata kerja dan menghadiri rapat-rapat Organisasi dan rapat –rapat lainnya.

6. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang

7. Menjaga dan memelihara soliditas kepengurusan melalui konsolidasi internal dan


menejemen konflik yang representive.

TUGAS WAKIL SEKRETARIS

WAKIL SEKRETARIS

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama Sekretaris


dalam hal kesekretariatan dan kerumah tanggaan.

1. Tanggungjawab

Mengordinasikan seluruh aktivitas kesekretariatan dan tata usaha organisasi dan


mempertanggung jawabkan kepada Sekretaris.

1. Tugas

1. Mewakili sekretaris apabila berhalangan terutama untuk setiap aktifitas


kesekretariatan dan tata kerja organisasi.

2. Bersama Sekretaris mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di


bidang administrasi dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat Organisasi dan rapat lainnya.

3. Membuat risalah dalam setiap pertemuan/ rapat-rapat organisasi baik RPO maupun
rapat Umum.

4. Merumuskan, mengusulkan dan mendokumentasikan peraturan dan Data yang


berkaitan dengan atribut dan asset yang tidak bergerak untuk mendukung kepentingan
organisasi baik internal maupun eksternal.

5. Mengusulkan dan memfasilitasi kebutuhan organisasi dalam pengadaan akomodasi,

6. logistik dan travel organisasi.


TUGAS BENDAHARA

BENDAHARA

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama Ketua dalam
hal keuangan dan kekayaan organisasi.

1. Tanggungjawab

Mengordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan organisasi dan


mempertanggungjawabkan kepada ketua.

1. Tugas

1. Mewakili Ketua apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di bidang
pengelolahan keuangan organisasi.

2. Bersama Ketua dan Sekretaris merupakan Tim Kerja Keuangan (TKK) atau otorisator
keuangan ditubuh pengurus.

3. Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di bidang pengelolahan


keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.

4. Memimpin rapat-rapat organisasi dibidang pengolahan keuangan


organisasi,menghadiri rapat-rapat Organisasi dan rapat-rapat Lainnya.

5. Memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja dan roda organisasi.

TUGAS WAKIL BENDAHARA

WAKIL BENDAHARA

1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama Bendahara


dalam pengolahan pengawasan dan pemeriksaan kekayaan keuangan.

1. Tanggungjawab

Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pengolahan/pembukuan keuangan organisasi dan


mempertanggungjawabkan kepada Bendahara.

1. Tugas

1. Mewakili Bendahara apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di


bidang pengelolahan kekayaan dan keuangan organisasi.
2. Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi tentang system
pembukuan keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.

3. Menyelenggarakan aktifitas pembukuan terhadap transaksi pengeluaran dan


pemasukan keuangan secara rutin.

TUGAS KEPALA BIDANG / SEKSI-SEKSI (Jika Diperlukan)

1. Kewenangan

Menyelenggarakan segala aktivitas organisasi pengembangan yang berhubungan dengan


Kegiatan (Dalam hal ihi dikhususkan pada Pelaksanaan Pertandingan).

1. Tanggungjawab

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan aktifitas program kerja


dan pelaksanaan kebijakan organisasi dalam Penyelenggaraan Pertandingan.

1. Tugas

1. Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi tentang system dan


mekanisme pelaksanaan program kerja Bidang Kegiatan dan Pelaksanaan Pertandingan sesuai
dengan visi dan misi organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.

2. Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut anggaran kegiatan setiap


tahunnya untuk disetujui oleh RPO / RU.

3. Mendata dan menginventarisir aktivitas dan Kegiatan Organisasi yang sudah ada
untuk diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan lebih lanjut.

4. Menyelenggarakan pembinaan dan pendampingan dalam rangka melalui aktivitas


Kegiatan Organisasi.

5. Membangun hubungan kerjasama setiap Anggota Organisasi.

6. Menyelenggarakan Kegiatan yang sudah menjadi Agenda Dalam Organisasi.

Di bawah ini dijabarkan berbagai detail tugas-tugas khas seorang manajer pengembangan organisasi, yang
biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan

 Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi


(mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan lainnya)
 Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja
organisasi
 Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan
pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah disetujui
 Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report kepadanya)
 Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran yang sudah
disetujui
 Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain
agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan
mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan
pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi,
 Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up to date /
sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur,
para manajer dan staf di dalam organisasi
 Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-
persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan
dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.

KESEKRETARIATAN

Fungsi

Bertanggung jawab atas pengarsipan, surat menyurat dan dokumentasi


administrasi lainnya. Diharapkan pengarsipan dan administrasi
tersusun baik, rapih dan teratur. Namun, kesekretariatan tidak lagi
dipandang hanya dipandang atas administrasi namun jauh lebih
kompleks sebagai pengatur dan pengendali kegiatan organisasi.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Umum dibantu oleh Biro


Kestari.

Manajer Training atau Training Manager


Tugas manajer pelatihan dan pengembangan SDM memiliki peranan yang sangat
penting dalam mengembangkan SDM. Pelatihan dan pengembangan perlu
dilakukan di era globalisasi seperti sekarang ini.
Pelatihan dan pengembangan SDMmerupakan usaha yang dilakukan untuk
membentuk manusia yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan
kerja dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Terkadang,
tidak sedikit perusahaan yang menolak calon pegawai karena tidak memenuhi
kualifikasi yang dimaksud.
Selain itu, banyak perusahaan yang dibangun, namun SDM nya tidak tersedia atau
kurang. Dalam era globalisasi ini, persaingan akan semakin ketat. Era globalisasi
seakan memberikan arus teknologi dan informasi serta mobilitas sumberdaya
manusia dari satu tempat ke tempat lain.

Salah satu pengembangan SDM yang harus dilakukan adalah melalui pendidikan.
Pendidikan sangat penting dalam mengembangkan SDM karena pengetahuan akan
diperoleh salah satunya dengan pendidikan. Orang yang tingkat pendidikannya
rendah, cenderung tidak memiliki kemampuan dalam bekerja.

Perusahaan pun pada dasarnya menyeleksi calon karyawan dilihat dari tingkat
pendidikannya. Selain faktor pendidikan, perusahaan pun juga harus melakukan
pelatihan terhadap para karyawan agar karyawan memiliki bekal pengetahuan
dalam menjalankan tugasnya nanti. Karyawan diberikan pelatihan juga agar memiliki
skill dan mental yang kuat dalam bersaing dan membangun perusahaan.

Dalam suatu perusahaan pastilah memiliki manajer pelatihan dan pengembangan


untuk mengembangkan karyawan dan menggali potensi yang ada pada diri masing-
masing karyawan. Manajer pelatihan dan pengembangan tidaklah asal dalam
memberikan materi pelatihan kepada karyawannya, namun sesuai dengan
pengalaman yang diperoleh melalui proses selama bertahun-tahun.

Download Kumpulan SOP Lengkap Bagian


SDM, Katalog KPI Lengkap Semua Fungsi
dan Tabel SALARY GRADE disini
Selain itu, manajer pelatihan dan pengembangan juga berperan dalam memilih
mentor yang dapat memberikan pelatihan dengan baik menggunakan metode-
metode yang terintegritas dan mengikuti perkembangan zaman. Sebelum
membahas tugas manajer pelatihan dan pengembangan, sebaiknya pahami tujuan
secara rinci dari pelatihan dan pengembangan itu sendiri.

Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM


Pengembangan SDM penting dilakukan untuk kemajuan suatu perusahaan melalui
pelatihan. Hal yang paling penting adalah memberi pelatihan kepada para karyawan.
Ada beberapatujuan pelatihan dan pengembangan SDM, diantaranya adalah :

1. Meningkatkan kinerja para karyawan.


2. Meningkatkan kemampuan kerja para karyawan.
3. Dapat memiliki jiwa tanggung jawab kepada perusahaan.
4. Memiliki sikap yang lebih baik.
5. Meningkatkan keterampilan para karyawan.
6. Menggali potensi yang dimiliki individu.
7. Para karyawan diharapkan mampu memecahkan masalah secara rasional.
8. Untuk mengembangkan karir.
Tugas Manajer Pelatihan dan Pengembangan SDM
Selain memberikan materi pelatihan dan bertanggung jawab dalam pengembangan
SDM, tugas manajer pelatihan dan pengembangan SDMantara lain sebagai berikut :

1. Manajer pelatihan dan pengembangan SDM bertugas dalam perencanaan


anggaran pelatihan tiap departement, biaya tak terduga dan jumlah peserta
pelatihan sesuai kebutuhan.

2. Mengetahui informasi terkini mengenai keterampilan yang dibutuhkan karyawan


yang bersifat relevan agar memiliki kinerja yang baik dan efektif.

3. Membuat strategi dan rencana-rencana organisatoris untuk memenuhi kebutuhan


pelatihan dan pengembangan, dan mengatur pelaksanaan pelatihan, pengukuran
dan tindak lanjut yang diperlukan.

4. Membuat desain program pelatihan, kursus dan kurikulum yang di butuhkan


dalam memenuhi kebutuhan pelatihan. Kemudian bertugas untuk mengatur
terlaksananya kegiatan pelatihan menggunakan jasa dari luar perusahaan.

17 Materi Presentasi SDM yang


Cetar Membahana dan Top
Markotop. Download sekarang.
5. Memilih lembaga pelatihan yang berkualitas sesuai standard yang telah
ditentukan sebelumnya.

6. Melakukan organisir terhadap tempat pelatihan, waktu, logistik, penginapan yang


dibutuhkan agar dapat tercapai pelaksanaan pelatihan yang efisien.

7. Mengadakan kursus pelatihan secara pribadi sebagai tambahan pelatihan yang


diadakan oleh penyedia jasa dari luar perusahaan.
8. Menyusun dan menentukan semua perlengkapan dan materi pelaksanaan
pelatihan.

9. Bertugas dalam perekrutan, pengembangan dan pengaturan staf secara


langsung.

10. Memastikan bahwa setiap aktivitas memiliki inti dan tujuan serta terintegrasi
dengan persyaratan perusahaan untuk manajemen keselamatan kerja, mutu,
kesehatan, hukum, dan kebijakan.

11. Melakukan monitoring dan melakukan pelaporan mengenai kegiatan, biaya,


kinerja karyawan dan lain sebagainya.
12. Melakukan pengembangan diri dan meningkatkan pengetahuan sesuai dengan
bidang yang bersangkutan secara kontinyu. Itulah beberapa tugas manajer pelatihan
dan pengembangan SDM

Peran humas atau yang lebih dikenal dengan publik relation tentu sangat krusial
bagi sebuah organisasi. Humas memiliki peran dalam menciptakan citra baik
organisasi , mengkomunikasikan segala bentuk informasi tentang organisasi baik
kepada publik, klien ataupun para investor. Bisa dikatakan bahwa seorang humas
adalah wajah dari organisasi itu sendiri. Ia harus memahami secara detail seluk
beluk dan segala informasi yang terkait dengan organisasi. Selain itu ia juga
membawa citra dari sebuah organisasi sehingga ini harus tercermin dari tampilan
dan tata bahasa yang teratur.

Seorang humas harus mampu menciptakan poin positif sehingga akan dapat
meningkatkan penjualan atau citra positif sebuah organisasi di mata publik. Bagian
kehumasan selalu berkaitan dengan dunia luar sehingga ia akan lebih banyak
menghabiskan kegiatan di luar ruangan atau di lapangan. Ia bertugas
mengedukasikan kepada khalayak serta memperkenalkan kelebihan serta
keunggulan sebuah organisasi. Yang pada akhirnya akan menarik minat sehingga
akan banyak yang bergabung ke dalam organisasi atau membeli produk hasil
buatan para anggota yang tergabung dalam organisasi itu sendiri.

Kesuksesan sebuah organisasi dan karakteristik perusahaan manufaktur sangat


ditentukan oleh keberhasilan seorang humas atau publik relations dalam
mempertahankan reputasi, citra positif di masyarakat. Seperti saat ini, keterbukaan
akan informasi ke pada publik menjadi hal yang sudah umum adanya. Namun,
tentunya peran humas sangat krusial. Dalam hal ini humas harus memberikan
informasi berdasarkan fakta dan keakuratan tentang segala informasi dalam sebuah
organisasi. Tentunya dengan penyampaian yang benar dan tetap menjunjung tinggi
etika maka informasi itu akan bisa diterima dengan mudah oleh publik.

Peran humas sangat penting dalam menjaga hubungan antara organisasi denga
stakeholder dan masyarakat terkait. Berikut kami rangkum 7 peran humas dalam
organisasi yang perlu diketahui .

1. Strategi Komunikasi Publik

Seperti yang telah di uraikan sebelumnya bahwa humas atau publik relations
merupakan wajah dari sebuah organisasi. Humas memiliki tugas penting dalam
menyampaikan informasi mengenai organisasi kepada stakeholder yang terkait dan
kepada publik. Setiap bagian humas akan dilengkapi dengan contact center yang
memungkinkan untuk menerima keluhan dan merupakan tempat dimana
masyarakat atau publik dapat memperoleh informasi lengkap mengenai organisasi.
Bagian humas akan selalu berhubungan dengan media baik media televisi, iklan
atau cetak yang memungkinkan untuk bisa mengabarkan perihal kondisi terkini
dari sebuah organisasi.

2. Mengelola Keadaan Darurat

Ketika sebuah kondisi menhampiri yang terkadang dapat merusak bahkan


meruntuhkan citra sebuah organisasi. Maka, disinilah peran penting humas
dibutuhkan. Kondisi yang demikian tentu sangat tidak diharapkan namun, bisa
terjadi kapan saja. Hal ini bisa terjadi karena adanya isu isu negatif yang
berkembang baik di dalam organisasi hingga merebak di masyarakat. Tentunya jika
dibiarkan hal ini akan bisa merusak citra organisasi di mata publik. Oleh karenanya
bagian peran humas dalam organisasi salah satunya adalah meredam dan mengatasi
kondisi darurat agar tidak semakin berkembang kearah perpecahan dalam
organisasi. Dan tentunya mengembalikan citra positif organisasi di mata publik.

3. Sarana Marketing Yang Handal

Humas juga menjadi bagian penting dalam strategi marketing sebuah organisasi.
Terutama bagi organisasi yang bergerak di bidang produksi produk. Tentu bagian
humas bisa menjadi motor peggerak dalam meningkatkan penjualan produk. Selain
ini juga citra positif organisasi di mata masyarakat akan meningkat. Dimana akan
ada banyak orang yang mungkin ingin tergabung didalamnya. Karena melihat
bahwa organisasi yang di kelola memiliki kegiatan yang jelas. Bahkan kegiatan
tersebut bisa menjadi bagian dari jenis usaha mikro kecil dan menengah yang bisa
membantu roda perekonomian bangsa ini.

4. Hubungan Media

Bagian humas atau publik relations haruslah memiliki hubungan yang baik dengan
awak media. Humas dan media akan selalu bersinggungan. Apalagi jika ada
perkembangan terbaru mengenai jalannya organisasi sudah tentu para awak media
akan terlibat. Untuk itu humas memegang peranan dalam mengelola hubungan
dengan para media. Humas harus bekerja sama dengan media untuk bisa
menyiarkan perkembangan organisasi seluas luasnya. Dengan demikian tentu nama
organisasi yang di kelola akan lebih di kenal banyak orang.

5. Menjangkau Kegiatan

Humas profesional terkadang melibatkan diri dalam sebuah kegiatan dengn


membawa brand organisasi. Hal semacam ini tentu akan semakin memberikan
pengaruh positif pada citra organisasi. Banyak organisasi yang menjadi sponsor
sponsor kegiatan sekelas olimpiade. Tentunya hal ini juga merupakan bagian dari
kegiatan organisasi agar lebih dikenal masyarakat luas. Sehingga organisasi bisa
berkembang menjadi ciri-ciri usaha menengah .
6. Mengelola Media Sosial

Medsos atau media sosial saat ini memang tengah banyak digandrungi. Media
sosial merupakan hal yang paling akrab dengan keseharian kita. Medsos juga
merupakan sebuah sarana bagi humas untuk bisa menjaring lini massa yang lebih
luas dan kompleks. Dengan didukung teknologi dan jaringan internet yang stabil
tentu membuat sebuah akum medsos untuk dikelola tidaklah sulit. Sebuah fanpage
di twitter atau facebook akan membantu bagian humas untuk lebih bisa
berinteraksi dengan pengguna dunia maya. Oleh karenanya kita harus
memaksimalkan media sosial secara bijak agar citra dan karakter positif organisasi
yang di kelola akan lebih bisa diterima publik.

7. Mengetahui Dan Mengevaluasi Opini Publik

Sering kali opini publik yang digiring ke arah negatif issue akan bisa membawa
dampak buruk bagi citra sebuah organisasi. Oleh karenanya bagian humas
memiliki peran penting sebagai pihak yang harus mengetahui, issue issue yang
sedang berkembang dan hangat menjadi perbincangan terutama yang berkaitan
dengan organisasi yang dikelola. Ada berbagai kepentingan yang bisa menggiring
opini publik menjadi sebuah sinyal bahwa organisasi tersebut sedang dalam
kondisi yang tidak stabil. Tentunya peran humas harus secara sigap cepat tanggap
dalam menganalisis dan mengevaluasi issue yang berkembang.

Humas harus berasal dari sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya serta
harus didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Selain itu juga yang
tidak boleh diabaikan adalah anggaran yang ada harus mampu mendukung kinerja
bagian humas. Sehingga kinerja humas tidak melemah seperti penyebab ekonomi
melemah . Dengan dukungan dari semua lini maka kinerja bagian humas akan
lebih cepet, efektif serta efisien.

Itulah 7 peran humas dalam organisasi yang perlu diketahui. Yang tentunya peran
ini sangat penting bagi kemajuan dalam organisasi. Oleh sebab itu, maksimalkan
kinerja humas dengan perlengkapan yang memadai dan anggaran yang sesuai
budget. Dengan begitu maka kinerja bagian humas akam lebih optimal. Sebagai
tambahan pengetahuan, anda bisa menyimak artikel cara memulai usaha daur ulang
plastik dan bidang spesialisasi akuntansi. Semoga bermanfaat.
JOB DESCRIPTION
W e d n e s d a y, N o v e m b e r 1 3 , 2 0 1 3

KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA

Pengertian badan usaha


Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang
terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha
adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi
Koperasi sebagai badan usaha
Koperasi sebagai badan usaha maka :
1. Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku
2. Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
3. Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
4. Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi & informasi)

Tujuan dan Nilai Perusahaan

Tujuan perusahaan sebagai hasil akhir yang dicari organisasi melalui ekstensi dan
operasinya ada 4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan
1. tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkunganya.
2. tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan.
3. tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi.
4. tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.
Tujuan perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan pemenuhan manajemen
seperti memeksimumkan keuntungan ataupun efesiensi,tetapi juga harus
mempertimbangkan kepentingan pemilik
modal,pekerja,konsumen,pemasok,lingkungan,masyarakat dan pemerintah.
Menurut umum tujuan dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:

1. Memaksimumkan Keuntungan

Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan


usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal
pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan
produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber
daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC),
Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR dengan TC
mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan
dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana
TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC).

2. Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai


perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan mencakup factor-faktor penentu
penerimaan, biaya dan tingkat diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang
akan datang. Penerimaan total (TR) suatu perusahaan secara langsung ditentukan oleh
jumlah produk yang terjual dan harga jual. Ini berarti TR = P (harga produk) x Q
(kuantitas).

Dalam pembuatan keputusan , hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah factor-
faktor yang mempengaruhi harga dan kuantitasnya. Faktor-faktor tersebut meliputi :
Pemilihan prooduk yang dirancang oleh perusahaan
Pengolahan prduk
Strategi periklanan
Kebijakan harga
Sifat persaingannya
Bentuk perekonomian

Dari factor-faktor diatas hubungan antara penerimaan tersebut mencakup baik


pertimbangan-pertimbangan permintaan maupun penawaran. Hubungan-hubungan biaya
dalam proses produksi suatu perusahaan juga kompleks. Analisis biaya memerlukan
penelaan system-sistem produksi alterntif, pemilihan teknologi, kemungkinan input yang
digunakan termasuk tingkat diskonto, jenis produk (product mix), asset-aset fisik dan
struktur keuangan suatu perusahaan.

Untuk membuat tindakan yang optimal , maka keputusan berkenaan dengan


pemasaran, produksi dan keuangan termasuk dengan sumberdaya manusia , distribusi
produk dan lain-lain yang terpadu dimana setiap tindakan akan mempengaruhi seluruh
bagian dari perusahaan. Teori ekonomi perusahaan memberikan dasar bagi keterpaduan
dan prinsip-prinsip analisis ekonomi yang membuat setiap orang mampu untuk
menganalisis keterkaitan tersebut.
3. Meminimumkan Nilai Biaya
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrikdigambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC
= Average Cost). Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
- Tingkat produksi yang ingin dicapai
- Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

 Mendefinisikan tujuan perusahaan koperasi

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada
orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented).
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar
keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan
(service at cost). Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU
No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarka dalam berbagai aspek program oleh manajemen
koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.

 Keterbatasan teori perusahaan

Maximization of sales (William Banmoldb); yang mengatakan bahwa manajer perusahaan


modern akan memaksimumkan penjualan setelah keuntungan yang diperoleh telah
memadai untuk memuaskan para pemegang saham (stock holders). Jika tidak
memaksimumkan penjualan maka anggota akan di pecat, tetapi koperasi tidak.

Maximization of management utility (Oliver Williamson); yang mengatakan bahwa sebagai


akibat dari pemisahaan manajemen dengan pemilik (separation of management from
ownership), para manajer lebih tertarik untuk memaksimumkan penggunaan manajemen
yang diukur dengan kompensasi seperti gaji, tunjangan tambahan (fringe benefit),
pemberian saham (stock option), dan sebagainya, daripada memaksimumkan keuntungan
perusahaan. Antara pemilik da anggota terjadi perbedaan yang mencolok, tetapi koperasi
tidak

Satisfying Behaviour (Herbert Simon); Didalam perusahaan modern yang sangat dan
kompleks, dimana tugas manajemen menjadi sangat rumit dan penuh ketidakpastian
kerana kekurangan data, maka manajer tidak mampu memaksimumkan keuntungan tapi
hanya dapat berjuang untuk memuaskan beberapa tujuan yang berkaitan dengan
penjualan (sales), pertumbuhan (growth), pangsa pasar(market share),dll. Hanya satu
pihak yang berjuang, tetapi koperasi semua anggota berperan penting.

 Teori laba
Teori laba dalam menghadapi risiko
Menurut teori ini, hasil laba ekonomi di atas normal dibutuhkan oleh perusahaan untuk
masuk dan bertahan di beberapa bidang seperti eksplorasi minyak yang memiliki risiko di
atas rata-rata.
Teori laba karena pergesekan
Teori ini menekankan bahwa laba timbul akibat pergesekan atau gangguan dari
keseimbangan jangka panjang. Jadi, dalam jangka panjang, pada keseimbangan
persaingan sempurna, perusahaan cenderung menghasilkan laba normal saja (yang telah
disesuaikan dengan risiko) atau laba(ekonomi) nol dari investasinya.

Teori laba monopoli


Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan karena faktor-faktor (skala ekonomis,
kebutuhan-kebutuhan modal atau hak paten) bisa bertindak sebagai monopolis yang
memungkinkan merekauntuk mempertahankanlaba di atas normal untuk jangka panjang.

Teori laba inovasi


Pada teori inovasi ini, laba di atas normal merupakan kompensasi dari inovasi yang
berhasil.

Teori laba efisiensi manajerial

 Fungsi laba

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih
dari industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa
konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode
produksinya tidak efisien.
Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi
anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.

 Koperasi sebagai badan usaha

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengkoordinasikan sumber – sumber daya untuk tujuan memproduksi dan menghasilkan
barang atau jasa.
1. Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku
2. Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
3. Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
4. Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi & informasi)
Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip-prinsip
ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Khusus yang menyangkut aspek
pengkoperasian, ada 4 aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan
koperasi sebagai badan usaha, yaitu:

1. Status dan Motif Anggota Koperasi

Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai pemilik (owner) dan sebagai
pemakai (users). Sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah melakukan investasi atau
menanam modal dikoperasinya. Sedangkan sebagai pemakai, anggota harus menggunakan
secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

Calon anggota paling tidak harus memenuhi 2 kriteria, yaitu :


a. Calon anggota tersebut tidak lagi berada pada tingkat kehidupan di bawah garis
kemiskinan, atau orang tersebut paling tidak mempunyai potensi ekonomi ataupun
kepentingan ekonomi yang sama.
b. Calon anggota koperasi harus memiliki pendapatan ( income) yang pasti, sehingga
dengan dmikian mereka dapat dengan mudah melakukan investasi pada usaha koperasi
yang mempunyai prospek.

2. Kegiatan Usaha

Untuk koperasi di Indonesia, lapangan usaha koperasi telah ditetapkan pada UU No.
25/1992, pasal 43, yaitu :
a. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota
untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraannya.
b. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatyang bukan anggota koperasi.Perlu digarisbawahi bahwa, yang
dimaksud dengan kelebihan kemampuan disini adalah kelebihan kapasitas dana dan daya
yang dimiliki oleh koperasi untuk melayani anggotanya.
c. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang
kehidupan ekonomi rakyat.

3. Permodalan Koperasi
Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja. Adapun pengertian kedua istilah
ini adalah sebagai berikut :
a. Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan untuk
pengadaan saranaoperasional suatu perusahaan, yang bersifat tidak mudah diuangkan
(unliquid) seperti tanah, mesin, bangunan, peralatan kantor, dan lain-lain.
b. Modal kerja adalah sejumlah uang yang ditanam dalam aktiva lancar perusahaan
atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti
pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya listrik, dan lain-lain.

Prinsip-prinsip dalam perusahaan, yaitu :


a. Modal yang diterima sebagai pinjaman jangka pendek sebaiknya dipergunakan untuk
pembiayaan modal kerja, dan
b. Modal yang diterima sebagai pinjaman jangka panjang dipakai untuk modal
investasi.

Yang menjadi acuan pembahasan permodalan koperasi di Indonesia adalah UU No. 25/1992
pasal 41, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri bersumber dari :
a. Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib
dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota.Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama
banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu.
Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha
dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
d. Donasi atau hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk
mengembalikannya.

Sedangkan modal pinjaman atau modal luar, bersumber dari :


a. Anggota,yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi yang
bersangkutan
b. Koperasi lainnya atau anggotanya, pinjaman dari koperasi lainnya atau anggotanya
yang didasari dengan perjanjian kerjasama antara koperasi
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yaitu pnjaman dari bank dan lembaga
keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
d. Penerbitan dan obligasi dan surat hutang lainnya, yaitu dana yang diperoleh dari
penerbitan obligasi dansurat hutang lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
e. Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota yang dilakukan
tanpa melalui penawaran secara umum.

4. Sistem pembagian keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan (UU No. 25 tahun 1992).
Penjelasan Pasal 45 ayat 2 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian memberi
gambaran bahwa SHU yang dihasilkan dalam setiap satu tahun buku, disamping dibagaikan
kepada anggota juga diperuntukan keperluan lain yang besarnya diputuskan dalam rapat
anggota. Keperluan – keperluan lain yang dimaksud adalah :
a. Dana cadangan
b. Dana pendidikan
c. Dana sosial
d. Dana pembangunan Daerah Kerja
e. Dana pengurus, pengawas dan karyawan, dan lain – lain.

Sisa Hasil Usaha bagian anggota adalah hak anggota yang pembagiannya diatur sesuai
prinsip koperasi yang ketiga “Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing – masing anggota”. Pembagian SHU kepada anggota
berdasarkan atas dua hal, yaitu partisipasi modal dan transaksi.

Untuk dapat menumbuhkembangkan koperasi sebagai lembaga ekonomi sebagaimana


lembaga ekonomi dan lembaga keuangan lain yang berorientasi pada profit motif namun
tetap berwatak sosial, maka pembinaan dan pemberdayaan koperasi tidak ada cara lain,
yaitu dengan upaya peningkatan pelayanan koperasi, sehingga koperasi benar-benar dapat
berperan sebagaimana tujuannya didalam peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota
dan masyarakat dalam kerangka tatanan ekonomi kerakyatan.

 Sisa Hasil Usaha Koperasi

Pengertian SHU
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.

gInformasi dasar

Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU


anggota diketahui sebagai berikut.
1. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku
2. Bagian (persentase) SHU anggota
3. Total simpanan seluruh anggota
4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Omzet atau volume usaha per anggota
7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

Istilah-istilah Informasi Dasar


•SHU Total
adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba-rugi koperasi setelah pajak
(profit after tax)
•Transaksi anggota
adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota terhadap
koperasinya.
•Partisipasi modal
adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu bentuk simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.
• Omzet atau volume usaha
adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan atau jasa pada suatu
periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan.
• Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal
anggota
•Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota
adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi
anggota.

Rumus Pembagian SHU

SHU Koperasi = Y + X

Keterangan :
SHU Koperasi : Sisa Hasil Usaha per Anggota
Y : SHU Koperasi yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi
X : SHU Koperasi yang dibagi atas Modal Usaha

Dengan model matematika, SHU Koperasi per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHU Koperasi AE : Ta/Tk (Y) | SHU Koperasi MU : Sa/Sk (X)

Keterangan :
Y : Jasa usaha anggota koperasi
X : Jasa modal anggota koperasi
Ta : Total transaksi anggota koperasi
Tk : Total transaksi koperasi
Sa : Jumlah simpanan anggota koperasi
Sk :Total simpanan anggota koperasi

Prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.


Pada umumnya SHU yang dibagikan kepada anggota koperasi, bersumber dari anggota itu
sendiri.
Sedangkan SHU yang sifatnya bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya
tidak dibagi kepada anggota, tetapi dijadikan sebagai cadangan koperasi. Dalam hal ini
sebuah koperasi tertentu, bila SHU yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka
rapat anggota dapat menetapkannya untuk dibagi secara merata selama pembagian
tersebut tidak mengganggu likuiditas koperasi.
Pada koperasi yang pengelolaan dan pembukuannya sydah bai, pada umumnya terdapat
pemisahan sumber SHU yang asalnya dari non-anggota. Oleh karena itu, langkah pertama
yang dilakukan dalam pembagian SHU adalah melakukan pemisahan antara yang
bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber dari non-
anggota.

2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri.
SHU yang diterima oleh setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang
diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Oleh karena
itu, dibutuhkan penentuan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang
akan dibagikan kepada para anggota koperasi.

Dari SHU bagian anggota koperasi, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa
modal, misalkan 30% dan sisanya sebesar 70% berarti digunakan untuk jasa usaha.
Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai penentuan proporsi jasa modal dan
jasa transaksi usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan koperasi itu
sendiri.
Apabila total modal sendiri yang dimiliki koperasi sebagian besar bersumber dari
simpanan-simpanan anggota (bukan dari donasi ataupun dana cadangan), maka disarankan
agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota diperbesar, tetapi tidak akan
melebihi dari angka 50%. Hal ini harus diperhatikan untuk tetap menjaga karakter yang
dimiliki oleh koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan dan terbuka.


Proses perhitungan SHU per-anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus
diumumkan secara transparan dan terbuka, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah
menghitung secara kuantitatif berapa besaran partisipasinya kepada koperasi. Prinsip ini
pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam
membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan
dalam proses demokrasi. Selain itu juga untuk mencegah kecurigaan yang dapat timbul
antar sesama anggota koperasi.

4. SHU anggota dibayar secara tunai


SHU yang dibagikan per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian
koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan
masyarakat mitra bisnisnya.

Pembagian SHU per-anggota


Setelah kita mengetahui prinsip dan rumus pembagian SHU, kita dapat menghitung
pembagian SHU per anggota. Pastinya pembagian SHU per anggota berbeda-beda karena
modal dan kerja yang berbeda pula. Berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU
per anggota:
Perhitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi Rinaldy Tahun Buku 2009 (Rp000)

9. Reporter

Melakukan kegiatan reportase dan menuliskannya sesuai dengan konsep media


yang telah ditentukan, baik atas inisiatif sendiri maupun penugasan dari redaktur
bidang atau koordinator peliputan. Membuat rencana peliputan, baik harian,
mingguan atau bulanan, dan mengajukannya pada redaktur bidang masing-masing.
Wajib mengikuti proyeksi yang dilakukan redaktur. Wajib mempelajari dan
menambah wawasan mengenai topik masalah yang akan diliput dengan
berkonsultasi terlebih dahulu dengan redaktur bidang masing-masing.

Yang perlu diingat juga yaitu setiap Lembaga Pers Mahasiswa memiliki
kebijakannya sendiri dalam pengaturan devisi-devisinya, tergantung dari devisi-
devisi apa saja yang dibutukan oleh LPM tersebut

Penjualan /Penerimaan Jasa Rp 850.000


Pendapatan lain Rp 150.000
Rp 1.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp (200.000)
Pendapatan Operasional Rp 800.000
Beban Operasional Rp (300.000)
Beban Administrasi dan Umum Rp (35.000)
SHU Sebelum Pajak Rp 465.000
Pajak Penghasilan (PPH Ps 21) Rp (46.500)
SHU setelah Pajak Rp 418.500

Anda mungkin juga menyukai