Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEM INFORMASI
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Humaniora
Disusun oleh :
Kelompok 6 Kelas B
Anggota :
1. Iwan 220110160079
2. Kharisma Gita Rinjani 220110160084
3. Via Fauziati 220110160096
4. Syifa Ratna Kamila 220110160110
5. Avrilia S. Mbuti Lihawa 220110160121
6. Yava Hanida 220110160127
7. Nisrina Aprilia Putri 220110160134
Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Peran Perawat dalam
Implementasi Perkembangan Sistem Informasi” yang merupakan tugas dari mata
kuliah Etika Humaniora.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Etika Humaniora,
yang telah memberikan materi pembelajaran sehingga dalam penyusunan tugas ini
tidak terlalu menemui kesulitan. Tidak lupa semua pihak yang ikut berpartisipasi
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
masih banyak kekurangan dalam penyajiannya. Oleh karena itu, sangat
diharapkan perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun.
Semoga tugas yang penulis buat dapat memenuhi harapan. Akhir kata, penulis
mohon maaf apabila ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Maka dari
itu, penulis memohon masukkan, kritik, dan saran yang membangun.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi kesehatan sudah tidak
asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang dalam penerapannya. Dunia
keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata
pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat
cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti
di keperawatan. Kualitas pelayanan keperawatan terus dikembangkan dengan
berbasis teknologi informasi. Namun tentunya tidak luput dari hambatan-
hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah
keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi,
masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan system informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi
informasi kesehatan. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit
bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan
tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan. Pelayanan yang
bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan
teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai
dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer
1.3 Tujuan
1. Telemedicine.
2. Internet, intranet, ekstranet.
3. Sistem informasi kesehatan publik.
setiap harinya. Tidak hanya data pasien, data-data lainnya di dalam rumah sakit
tentu tidak sedikit.
b. Rekam medik
Di masa sekarang semua database dalam mencatat data-data medis menggunakan
komputer memang perlu dilakukan. Rekam medis menggunakan komputer
biasanya perlu dilengkapi dengan aplikasi atau sistem pendukung keputusan.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, pasien dapat mendiagnosa penyakit yang
diderita. Penggunaan teknologi informasi untuk kesehatan ini sangatlah
bermanfaat karena ada banyak pekerjaan yang dipermudah menggunakan
komputer.
c. Sistem informasi rumah sakit
Dengan menggunakan teknologi yang sudah semakin berkembang seperti saat ini,
sistem informasi rumah sakit semakin bagus. Akibatnya, antara rumah sakit satu
dengan rumah sakit lain dapat bertukar informasi dengan lebih mudah.
d. Manajemen perawat
Penggunaan komputer dan teknologi informasi dalam bidang kesehatan juga
bermanfaat dalam pengaturan yang dilakukan oleh perawat. Mulai dari
pemasukan data pasien, perawatan dasar, klasifikasi pasien dan juga catatan
khusus untuk pasien.
e. Klasifikasi pasien
Dengan menggunakan komputer dan teknologi informasi, petugas rumah sakit
dapat mengklasifikasikan pasien dengan lebih mudah. Petugas dapat memberikan
pelayanan sesuai dengan kondisi pasien. Pengelompokan pasien ini memang harus
berdasarkan kebutuhan perawatan sesuai dengan kondisi pasien. Tentunya
klasifikasi dilakukan dengan menggunakan komputer dan aplikasi pendukung
keputusan seperti yang sudah disebutkan.
f. Bidang farmasi
Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam
farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga
obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi
juga membantu untuk mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan
7
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar,
yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting
adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada
realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifat manual
dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang
memadai. Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih
manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses
terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen. Salah satu bagian dari perkembangan teknologi
dibidang informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan perawat di
dunia internasional adalah teknologi PDA ( personal digital assistance). Di masa
yang akan datang, pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan
personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih
mudah mengakses data pasien serta informasi perawatan terakhir.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat
komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai
organizer individu, namun terus berkembang seiring berjalannya waktu. PDA
memiliki fungsi antara lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet
akses, mengirim dan menerima email, radio, merekam gambar/video, membuat
catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet. PDA terbaru bahkan
memiliki tampilan layar berwarna dan kemampuan audio, dapat berfungsi sebagai
telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media players. Saat ini banyak
PDA dapat langsung mengakses internet, intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi,
10
Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai perawat adalah perawat dapat mengakses
secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau
perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien,
membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya; perawat
dapat mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan
membuat rencana asuhan keperawatan; PDA dapat menyimpan daftar nama,
email, alamat website, dan diary/agenda harian; PDA sangat berguna untuk
program pembelajaran keperawatan; meningkatkan keterlibatan dan hubungan
pasien-perawat. Apabila pasien dan perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi
keperawatan tingkat mutahir dapat diterapkan, yang tidak lagi menonjolkan peran
tatap muka hubungan interaksi perawat-pasien (telenursing). PDA dapat
menunjang pengumpulan data base pasien dan RS, yang berguna untuk
kepentingan riset dalam bidang keperawatan. Sudah selayaknya institusi
11
Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan
produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan
mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.
Sebagian besar perawat secara umum masih “gaptek” tehnologi, termasuk PDA.
Kita bisa memulai bergabung dengan grup penggermar PDA dan masuk dalam
kelompok/komunitas, atau dapat pula belajar dari para dokter, membuka website
tutorial/panduan PDA, mempelajari dari buku dan dari perawat lain yang telah
terbiasa menggunakan PDA. Mulailah mencoba dari hal yang sederhana seperti
agenda harian, organizer, mengambil/upload gambar, games, musik, dsb.
Pemanfaatan PDA dan teknologi pada akhirnya berpulang kepada perawat itu
sendiri. Namun sudah semestinya diharapkan keterlibatan institusi rumah sakit
atau pendidikan keperawatan, agar mampu merangsang pemanfaatan teknologi
informasi/nursing computer secara luas di negara kita. Di Indonesia seyogyanya
akan lebih baik jika dosen/CI (clinical instructor) dari institusi pendidikan
AKPER/STIKES/FIK mulai mengenal pemanfaatan PDA, dalam interaksi belajar
mengajar. Misalnya saja saat pre/post conference pembahasan kasus praktek
mahasiswa di RS apabila terdapat obat/tindakan keperawatan yang rumit, maka
dosen dan mahasiswa dapat langsung akses browser internet.
Akan ada saatnya dimana keperawatan, perawat, klien, asuhan keperawatan akan
bersinggungan dan berjalan seiringan dengan perkembangan percepatan
tehnologi. Sentuhan asuhan keperawatan dimasa mendatang bukan tidak mungkin,
akan semakin banyak berkembang pesat. Aplikasi telemetry (alat monitor jantung
pasien) di ruang rawat semisal medikal pada pasien jantung koroner/MI, yang
dimonitor melalui CCU untuk melihat irama dan patologi, sistem data base
pasien, dan bahkan di Singapura telah dikembangkan alat pengukuran suhu pasien
dengan dimonitor melalui komputer – menjadi terobosan baru yang perawat perlu
ketahui. Hingga ada saatnya pula tehnologi informatika dapat membantu
mengurangi beban kerja perawat, dan meningkatkan akurasi hasil asuhan
keperawatan yang diberikan di Indonesia.
entry ke komputer. Sehingga yang semula ada sekitar 6 lembar kertas kerja yang
perlu diisikan, sekarang cukup 1 saja yaitu nurses notes (catatan keperawatan).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kepmenkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 Tahun 2002
tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS).