Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN DAN ARAHAN PEMUPUKAN N, P, DAN K

DALAM BUDIDAYA TEBU UNTUK PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN


TULUNGAGUNG
Daru Mulyono

Salah satu penyebab menurunnya produktivitas tanaman tebu di Indonesia terkait


dengan penggunaan lahan yang kurang subur. Lahan-lahan yang subur yang semula digunakan
untuk budidaya tanaman tebu, terpaksa dialihfungsikan menjadi pemukiman maupun untuk
budidaya tanaman lain yang lebih menguntungkan. Selama lima tahun terakhir ini, khususnya
PG Modjopanggoong yang ada di Kabupaten Tulungagung, hanya menerima pasokan tebu dari
areal budidaya seluas kurang lebih 4.200 ha. Dibandingkan dengan kapasitas gilingnya sebesar
2.435 ton cane per day (TCD), maka jumlah hari gilingnya hanya berkisar 130 hari saja (Hadi S &
Suyatno, 2001). Padahal jumlah hari giling di PG Modjopanggoong ini dapat optimalkan sampai
dengan 150 hari per tahun.

1. Penentuan Kesesuaian Lahan, yang dilakukanmelalui:

(a). Overlay peta-peta, yaitu peta landuse, peta iklim, peta kontur/elevasi, peta
administrasi, dan peta land system. Hasil overlay ini kemudian di overlay lagi dengan peta tanah
dan persyaratan tumbuh tanaman tebu untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan.

(b).Survey lapangan yang dilakukan (pada tanggal 24 sampai dengan 28 Agustus 2004)
dengan mengambil sampel tanah (komposit) dan mencatat hasil observasi di lapangan, seperti :
lereng/kontur, relief makro, tekstur, drainase, kedalaman perakaran, batuan permukaan, dan
singkapan batuan.

2. Analisis, yang dilakukan melalui:

(a). AnalisisGeographical Information System (GIS) yang memakai software Arc-View


Spatial Analist versi 2.0 A. Hasil analisis ini berupa peta kesesuaian lahan untuk tanaman tebu
yang menggolongkan kesesuaian lahan menjadi tiga golongan

(b). Analisis sampel tanah yang dilakukan di laboratorium untuk mengevaluasi sifat-sifat
kimia tanah dan fisika tanah di daerah penelitian.

Berdasarkan dataKabupaten Tulungagung memiliki lahan yang cocok/sesuai untuk


budidaya tanaman tebu meliputi luas 45.651 ha yang tersebar di 19 kecamatan. Luasan ini
sangat memadai bila dibandingkan dengan kebutuhan untuk perluasan areal budidaya tanaman
tebu yang mencapai sekitar 4.800 ha untuk memasok kebutuhan bahan baku tebu ke PG
Modjopanggoong sesuai dengan kapasitas terpasangnya. Kondisi tanah di Kabupaten Tulung-
agung rata-rata memiliki kandungan N, P, dan K yang rendah. Dari hasil perhitungan, diperlukan
pupuk N berupa ZA dengan dosis 500 kg/ha, pupuk P berupa SP-36 dengan dosis 215 kg/ha, dan
pupuk K berupa KCl dengan dosis 260 kg/ha untuk budidaya tanaman tebu secara optimal.
Melalui upaya penyuburan lahan, khususnya pemupukan N, P, dan K yang optimal
diperhitungkan akan mampu meningkatkan produktivitas tanaman tebu secara signifikan,
sehingga luas/areal yang dibudidayakan saat ini, yaitu sekitar 4.200 ha akan mampu untuk

Anda mungkin juga menyukai