Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Dinamika, September 2015, halaman 1- 8 Vol. 06. No.

2
ISSN 2087 - 7889

STUDI PENURUNAN KADAR LOGAM BESI (Fe) DAN LOGAM


MANGAN (Mn) PADA LEMPUNG TERHADAP PERUBAHAN ARUS LISTRIK
DALAM SOLENOIDA

Arief Muliawan

Program Studi , Sekolah Tinggi Teknologi Bontang


Email: ariefstitek@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian kadar senyawa besi (Fe) dan mangan (Mn) pada tanah
lempung dengan cara penyaring elektromagnetik. Kedua unsur ini perlu penurunan
kadar sehingga sifat resistifitas meningkat dari bahan lempung. Penelitian ini dilakukan
dengan cara membuat sistem penyaring elektromagnetik berdasarkan prinsip solenoida.
Medan magnetik yang dihasilkan diperoleh dari perubahan arus listrik. Dari hasil
rangkaian diperoleh hambatan rangkaian sebesar 4,5 Ω dengan arus maksimum 5
ampere. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kandungan besi 0,46 ppm dan kandungan
mangan 0,40 ppm.
Kata kunci : Lempung, besi, mangan, solenoida

PENDAHULUAN Lempung dapat ditemukan


diberbagai tempat di wilayah indonesia
Produk industri keramik dewasa ini
salah satunnya di Bontang. Pemanfatan
semakin diminati oleh masyarakat. Hal
lempung yang begitu besar bagi
ini terbukti dengan semakin luasnya
cadangan bahan baku ini kurang
pemakaian barang-barang keramik.
diimbangi dengan penggunaannya
Penggunaannya mulai dari peralatan
sebagai bahan baku keramik. Sejauh ini
rumah tangga yang sederhana hingga
cadangan lempung tersebut baru
peralatan elektronika yang rumit untuk
digunakan sebagai bahan untuk
keperluan teknologi yang lebih
pembuatan bata secara tradisional, pipa-
mutakhir. Dengan perkembangannnya
pipa padat dan gerabah. Kenyataan ini
yang demikian jauh tersebut, diperlukan
membuat lempung Bontang kurang
usaha-usaha untuk meningkatkan mutu
bernilai ekonomis tinggi. Hal ini
bahan baku keramik.

1
Arief Muliawan (2015)

dikarenakan kandungan Fe dalam tentu perlu disterilkan dari senyawa besi


lempung kaolinit tinggi (lebih dari 2%), dan mangan. Hal ini memungkinkan
sehingga untuk bahan baku pembuatan pembuatan keramik isolator tanpa
keramik halus lempung kaolinit belum adanya unsur besi dan mangan.
memenuhi syarat. Oleh sebab itu Penelitian ini dilakukan berdasarkan
kandungan Fe dalam lempung kaolinit permasalahan pengurangan kadar besi
perlu diturunkan (Subagya. 1997). dan mangan dalam lempung. Penelitian
Air yang larut dalam lempung tentu ini merupakan pengolahan secara fisika
mengandung Fe, dimana air tanah yaitu dengan metode filtrasi
mengalami pencemaran. Berbagai usaha menggunakan sistem penyaring
telah dilakukan agar pencemaran elekromagnetik berdasarkan rangkaian
terhadap air dapat diminimalkan. solenoida. Metode ini dapat dijadikan
Beberapa metode pengolahan air telah salah satu metode alternatif yang efektif
dilakukan baik secara fisika, kimia, dan efisien untuk mengatasi
maupun biologi. Pengolahan secara permasalahan pengurangan unsur besi
fisika antara lain dengan cara dan mangan dalam pembuatan keramik
penyaringan (filtrasi), pemanasan, isolator. Untuk selanjutnya, penelitian
penyinaran ultraviolet, absorbsi dan ini diharapkan dapat memberikan
adsorbsi. Sedangkan untuk pengolahan manfaat bagi teknologi keramik .
secara kimia antara lain dengan proses TINJAUAN PUSTAKA
koagulasi dan aerasi, serta pengolahan
a. Lempung
secara biologi dengan menggunakan
Tanah lempung dihasilkan oleh alam,
mikroorganisme tertentu untuk
yang bersal dari pelapukan kerak bumi
menurunkan kandungan logam berat
yang sebagian besar tersusun oleh
(Alamsyah, 2006).
batuan feldspatik, terdiri dari batuan
Besi dan mangan merupakan
granit dan batuan beku. Kerak bumi
komponen utama yang terdapat dalam
terdiri dari unsur unsur seperti silikon,
lapisan kulit bumi dan sangat mudah
oksigen, dan aluminium. Aktivitas
telarut. Secara alamiah bentuk yang
panas bumi membuat pelapukan batuan
sangat umum ditemukan dalam air
silika oleh asam karbonat. kemudian
tanah adalah senyawa besi dan mangan.
membentuk terjadinya tanah liat. Tanah
Air sebagai sarana pengolahan lempung

2
Studi Penurunan Kadar Logam Besi (Fe) dan Logam
Mangan (Mn) pada Lempung terhadap Perubahan Arus Listrik dalam Solenoida

di alam mengandung besi (Fe) dan ukuran padatan yang akan disaring dan
Mangan (Mn) yang terlarut dalam air tergantung pada sifat bahan yang akan
tanah. Dalam prosesnya kedua unsur ini difiltrasi. Media ini akan menahan
juga terlarut dalam lempung. Lempung semua partikel yang memiliki ukuran
kebanyakan dipergunakan dalam partikel yang lebih besar daripada pori-
pembuatan keramik. pori bahan filter (Bernasconi, 1995).
Lempung telah didefinisikan sebagai Filtrasi yang baik ditentukan oleh
tanah yang menjadi koheren dan lengket daya filtrasinya yaitu banyaknya cairan
bila dicampur dengan air. Ketika basah yang menerobos per satuan waktu.
tanah ini mudah dibentuk, tetapi jika Daya filtrasi tergantung pada faktor-
dikeringkan maka akan menjadi keras faktor seperti luas permukaan filter,
dan rapuh serta mempertahankan dimana semakin besar luas media filter,
bentuknya. (McPhee. 1959). Lempung semakin besar pula daya filtrasinya.
atau kermik memiliki sifat densitas, Selain itu beda tekanan antara kedua sisi
kuat patah maupun resistifitasnya. Sifat media filter juga mempengaruhi daya
resistifitas yang tinggi mengakibatkan filtrasi, tekanan yang tinggi dapat
lempung dapat dimanfaatkan sebagai dicapai dengan memperbesar tekanan
penahan aliran. Resistivitas listrik suatu hidrostatik misalnya pengaliran dari
bahan merupakan ukuran kemampuan tempat yang lebih tinggi. Faktor lain
bahan tersebut untuk men-transport yang dapat memperbesar daya filtrasi
muatan listrik di bawah pengaruh adalah viskositas cairan dan tahanan
medan listrik (Haper. 2001) media filter yang kecil, semakin tipis
b. Filtrasi dan kasar media filter semakin besar
Filtrasi secara umum didefinisikan daya filtrasinya (Bernasconi, 1995).
sebagai suatu proses pemisahan padatan c. Solenoida
yang terlarut dalam air. Filter berperan Elektromagnetik merupakan sumber
untuk memisahkan air dari partikel- medan magnetik yang dihasilkan oleh
partikel padatan. Di dalam filter diisi arus listrik yang mengalir melalui
dengan bahan-bahan tertentu sebagai sebuah kumparan. Agar dihasilkan
media filter. Media yang digunakan medan magnetik yang kuat, kumparan
untuk bahan filter memiliki pori-pori diisi dengan bahan ferromagnetik,
dengan ukuran tertentu sesuai dengan misalnya besi. Sistem penyaring

3
Arief Muliawan (2015)

elektromagnetik merupakan salah satu elektromagnet.


penerapan bahan ferromagnetik pada

Gambar 1. Solenoida dengan lilitan yang sangat jarang (Halliday dan Resnick, 1989)

Pada sistem penyaring elektromagnetik dan pengujian


elektromagnetik berupa kumparan yang alat.
dialiri arus listrik, di dalamnya diisi 2. Tahap pengambilan sampel
pasir besi sebagai media filter yang (pengambilan lempung dan air
bertujuan untuk menimbulkan sumur penduduk di Bontang)
peristiwa magnetisasi bahan pada 3. Tahap proses pengambilan data
daerah di sekitar medan magnet. 4. Tahap pengujian sampel hasil
Sebuah solenoida yang dialiri arus akan penelitian
menghasilkan medan magnet. Apabila 5. Tahap analisis hasil penelitian
dalam solenoida diberi bahan yang dilakukan setelah diperoleh
mudah termagnetisasi akan terjadi hasil pengujian sampel hasil
magnetisasi yang kuat. penyaringan.
METODE PENELITIAN b. Tempat penelitian dilakukan yaitu
:Persiapan alat-alat, pembuatan
a. Waktu penelitian terdiri dari lima
sistem penyaring elektromagnetik,
tahap, yaitu :
pengujian peralatan dan proses
1. Tahap persiapan alat-alat dan
penyaringan dilakukan di
bahan penelitian, pembuatan
Laboratorium Fisika, STITEK
rangkaian penyearah, pengujian
Bontang
awal peralatan, pembuatan
c. Alat dan bahan yang digunakan
sistem penyaring
dalam penelitian ini adalah :
1. Wadah penampung

4
Studi Penurunan Kadar Logam Besi (Fe) dan Logam
Mangan (Mn) pada Lempung terhadap Perubahan Arus Listrik dalam Solenoida

2. Pipa kecil PVC 7. Rangkaian penyearah


3. Kran air 8. Multimeter digital
4. Selang air 9. Regulator
5. Pipa PVC, tutup pipa , 10. Teslameter
sambungan pipa, dan 11. Tempat larutan sampel hasil
penyambung pipa penyaringan
6. Kawat tembaga 12. Magnet batang

1 Keterangan :
2
1. Pipa kecil
3
2. Sambungan pipa, yang di dalamnya berisi
4 busa penyaring

5 3. Pipa PVC
6
4. Solenoida
7
5. Penyambung pipa PVC

6. penyaring
Gambar 2. Skema Penyaring elektromagnetik
dalam yang dibungkus kertas saring
d. Tahapan Penelitian 6. Penyusunan rangkaian sistem
7. Sambungan pipa PVC
Tahapan penelitian yang akan dilakukan penyaring
dalam hibah ini yakni: 7. Pengujian Alat dengan tidak
memastikan ada kebocoran saluran
1. Tahap Pertama Studi Pustaka dan
dan pengaturan debit aliran
Perencanaan kerja
8. Pengambilan sampel dan
2. Persiapan Alat dan bahan
pencampuran yang mengandung Fe
3. Pembuatan rangkaian penyearah
dan Mn
dilengkapi potensiometer dan
9. Pengambilan data
dilakukan pengujian.
10. Analisis data
4. Pembuatan sistem penyaring
5. Pengujian awal alat dilakukan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
solenoida dengan mengukur
Pada pengujian perlatan penyaring
hambatan solenoida.
elektromagnetik diperoleh hambatan dari

5
Arief Muliawan (2015)

penyaring sebesar 4,5 ohm (Ω) sedangkan sebesar 5 ampere (A). Hasil pengukuran
kuat arus maksimum yang dihasilkan alat ditunjukan pada gambar 3

Gambar 3. Perubahan medan magnet terhadap kuat arus listrik

Solenoida yang dialiri listrik akan persamaan


memiliki garis-garis gaya magnet yang seperti yang
serupa dengan magnet batang. Dengan ditunjukan pada gambar 4. Perubahan
prinsip ini logam akan ditarik ketika kuat arus sangat mempengaruhi
arus mengalir dalam solenoida. Dari besarnya medan magnet. Makin besar
data yang ada dapat didekati dengan arus yang diberikan maka makin besar
pendekatan kurva dengan bentuk pula medan magnet yang diperoleh.

Gambar 4. Pendekatan kurva perubahan kuat arus

6
Studi Penurunan Kadar Logam Besi (Fe) dan Logam
Mangan (Mn) pada Lempung terhadap Perubahan Arus Listrik dalam Solenoida

Gambar 5. Perubahan kadar ppm Fe dan Mn terhadap perubahan kuat arus

Dengan menambahkan kuat arus pada alat bertambah. Kadar ppm dari Fe dan Mn
penyaring maka akan meningkatkan akan menurun bersamaan dengan
besarnya medan magnet. Hal ini peningkatan arus pada alat penyaring
menyebabkan efektivitas penyaring seperti yang ditunjukan pada gambar 5.

Gambar 6. Perubahan kadar ppm besi (Fe) terhadap arus

Gambar 7. Perubahan kadar ppm mangan (Mn) terhadap arus

7
Rahmat Hidayat (2015)

Pada awal pengukuran diperoleh Halliday, D. & Resnick, R., 1998, Pysics,
kandungan ppm besi sebesar 2,12 ppm. Jilid 2, edisi tiga, terjemahan Silaban, &
Dengan menaikkan arus hingga 4,5 ampere Sucipto, E, Erlangga, jakarta.
diperoleh penurunan kadar besi hingga 0,46
Haper,C.A. 2001. Handbook of Ceramics,
ppm. Sedangkan pada pengukuran awal
glasses and diamonds” McGraw_Hill,
kandungan mangan sebesar 1,17 ppm.
USA.
Dengan meningkatkan arus hingga 4,5
ampere diperoleh kadar mangan hingga 0,40 McPhee, K. 1959. “An Introduction to
ppm. Inorganic Dielectrics”. IRE Transaction
KESIMPULAN on Component Part. Vol.6 pp.3-33.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Subagya, PH. 1997. Pengurangan


penelitian ini maka dapat disimpulkan Kandungan Fe dalam Lempung Kaolinit
bahwa: dengan Menggunakan Asam Florida.
Skripsi. Universitas Diponegoro
1. Perubahan kuat arus akan
Semarang.
mengakibatkan perubahan medan
magnet
2. Kenaikan kuat arus listrik
mengakibatkan kenaikan efektifitas
penyaring dalam menurunkan kadar
logam Fe dan logam Mn

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S., 2006, Merakit Sendiri Alat


Penjernih Air Untuk Rumah Tangga,
Penerbit PT Kawan Pustaka, Jakarta.

Bernasconi, G, 1995, Teknologi Kimia


Bagian 2, PT Pradnya Paramita, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai