PENDAHULUAN
waktu dan tidak dikendalikan oleh kemauan pada waktu orang tersebut
basal. Ganglia basal adalah otak yang paling dalam yang mengatur gerakan –
gerakan yang sifatnya kasar sehingga gerakan yang dihasilkan menjadi halus.
sekitar sewaktu kita marah. Secara reflek diatur oleh ganglia basal tersebut.
ekstrapiramidal.
Sistem susunan saraf pusat yang berkaitan dengan gerakan pusat yang
1
Atetosis dalam bahasa Yunani berarti berubah. Pada atetose gerakan
lebih lambat, seperti gerak ular, dan melibatkan otot bagian distal. Namun
2
BAB II
TINJAU PUSTAKA
2.1 Definisi
atau meliuk yang lambat seperti “ular”, berulang, dan tidak sadar, terutama di
tangan, leher, jari, lengan, dan kaki, dan melibatkan otot bagian distal, namun
akhir abad ke 19. Athetosis banyak dijumpai pada penyakit yang melibatkan
ganglia basal.
geliat pada ekstremitas dan batang badan dan palingsering terlihat pada anak-
terjadi, ketika menutup mata, disebabkan oleh karena kegagalan sensasi posisi
2.2 Etiologi
1. Trauma lahir
3
Biasanya terjadi pada bayi yang besar yang dilahirkan oleh ibu
dengan kehamilan primipara. Hal ini dapat terjadi pada partus lama,
persalinan sulit karena kelainan kedudukan janin dalam rahim. Pada bayi
2. asfiksia neonatal
berpengaruh pada sel otak, lama lama akan terjadi infark dan menjadi
lesi di otak
3. Penyakit Wilson
4. Kernicterus
otak yang tersebut tidak hanya karena kadar bilirubin yang tinggi tetapi
(kernikterus).
6. Stroke
4
2.3 Gejala Klinis
5
berlebihan. Aktivitas yang selaras tidak mungkin terdapat dalam kelompok
Tabel 1
Perbedaan gejala Chorea, Balismus, Athetosis
2.4 Patofisiologi
dapat terlaksananya suatu gerakan volunter yang terampil dan mahir. Dengan
impuls motorik yang menyangkut tonus otot dan sikap tubuh yang sesuai
6
1. Inti-inti korteks serebri area 4S, 6 & 8;
talamus ventrolateralis;
inti ganglia basalis dan korteks serebelum sehingga telah siap sebagai impuls
1) Sirkuit pertama
inti melewati korteks piramidalis (area 4 ) , area 6, oliva inferior, inti inti
7
pontis, korteks serebelli, nucleus dentatus, nucleus rubber, nucleus
– Ataksia
– Dismetria
2) Sirkuit kedua
menimbulkan:
3) Sirkuit ketiga
8
& nucleus ventrolateralis talami. Hasil pengolahan ini dengan
pallidus kepada nucleus Luysii. Bila area 4S & 6 tidak dikelola oleh impuls
tersebut maka timbul gerakan involunter (gerakan spontan yang tidak dapat
2.5 Klasifikasi
Atetosis terbagi menjadi Distonia dan Diskinetik. Kondisi ini sangat jarang,
misdiagnosis.
1. Distonia
2. Diskinetik
9
Gerakan atetotik juga dapat ditemukan pada beberapa penyakit anta lain
yaitu:
10
atetotik dan pada usia di atas 2 tahun sudah dapat ditemukan
2.6 Penatalaksanaan
11
BAB III
KESIMPULAN
Gerakan involunter ialah suatu gerakan yang timbul spontan, tidak disadari,
Kelainan ini bukan suatu penyakit dalam arti sebenarnya, tetapi hanya
serebelum.
12