Anda di halaman 1dari 7

Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No.

2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak


ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

ANALISA PEMURNIAN MINYAK PELUMAS BEKAS DENGAN METODE


ACID AND CLAY

I Made Mara1*, Arif Kurniawan2


1,2
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
Jalan Majapahit No.62 Mataram – NTB
*Made.Mara@ymail.com
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian karakteristik viskositas kinematik, specific
gravity, warna, kadar air dan volume hasil dari minyak pelumas hasil daur ulang untuk
mengetahui variasi campuran optimal antara asam sulfat dengan tanah liat sebagai adsorben
pada tahap clay treatment dan kemudian dibandingkan dengan lube base oil standar. Dari
pengujian, menunjukkan bahwa campuran asam sulfat dan tanah liat terbukti efektif dalam
memurnikan kembali minyak pelumas yang telah terkontaminasi (minyak pelumas bekas). Pada
pengujian nilai viskositas kinematik yang mendekati dengan viskositas kinematik lube base oil
diperoleh pada variasi campuran A10T400 dengan nilai 13.43 cSt, untuk Specific gravity yang
mendekati dengan nilai lube base oil pada variasi campuran A10T300 dengan nilai 0.88983,
untuk warna didapatkan nilai L 4.1 pada variasi A15T500, kadar air terendah pada 0.000633 g/l
pada variasi A5T500 dan volume hasil terbanyak didapatkan pada variasi campuran A10T300
yaitu 584.33 ml.

Kata kunci : pemurnian, minyak pelumas bekas, metode acid and clay, tanah liat, adsorben.

PENDAHULUAN kontaminan dari sisa pelarutan asam. Asam


Minyak pelumas bekas atau yang sulfat (H2SO4) sebagai salah satu senyawa
dalam keseharianya disebut juga dengan oli asam kuat umum kita jumpai penggunaanya
bekas pada dasarnya adalah minyak pelumas sebagai bahan dalam pemrosesan bijih
yang dalam pemakaianya telah mengalami mineral, oksidator pada karatan besi dan baja
berbagai macam gesekan dan tercampur serta alkilasi pada pengilangan minyak.
dengan kotoran dari komponen-komponen Sifatnya yang dapat bekerja menurunkan
mesin, sisa pembakaran maupun debu, hal ini tegangan permukaan cairan dapat digunakan
menyebabkan efektifitas minyak pelumas dalam menghilangkan sejumlah kontaminan
menurun dan kontaminan yang didalamnya yang terkandung dalam minyak pelumas
bila dibiarkan terlalu lama akan menjadi bekas. Dalam prosesnya, penggunaan
partikel yang abrasive dan merugikan, Jika metode acid dalam pemurnian oli bekas
ditinjau dari segi tersebut maka dengan masih membutuhkan sejumlah perlakuan
menghilangkan sejumlah kontaminan dan lebih lanjut untuk mengembalikan karakteristik
mengembalikan sifat pelumasan yang minyak pelumas. Yaitu salah satunya dengan
dimilikinya minyak pelumas sangat berpotensi clay treatment (Petder,2012)
jika didaur ulang kembali. Tanah liat sebagai komoditas bahan
Daur ulang minyak pelumas bekas galian golongan C di wilayah NTB khususnya
selain merupakan salah satu alternatif dalam pulau Lombok ketersediaannya cukup
rangka efisiensi dan penghematan konsumsi memadai. Dimanfaatkan oleh masyarakat
minyak bumi juga dapat mengurangi sebagai bahan utama pembuatan kerajinan
pencemaran. Dan energi yang diperlukan gerabah,batu bata dan industri keramik.
untuk pengolahan oli bekas hanyalah Tanah liat adalah mineral alam dari keluarga
sepertiga dari yang dibutuhkan-untuk silikat yang berbentuk kristal dengan struktur
mengolah minyak mentah menjadi pelumas berlapis dan mempunyai ukuran partikel lebih
yang baik. Daur ulang minyak pelumas dari 2 mikrometer, bersifat liat jika basah
dilakukan dengan cara memurnikan kembali (bersifat plastis) dan mengeras jika
kandungan dasar minyak pelumas (base oil) kering.Tanah liat atau lempung mengandung
sehingga dapat digunakan lagi sebagai bahan leburan silika dan aluminium yang
dasar oli baru. Salah satu metode yang halus.Struktur dasar unit silika dan unit
digunakan dalam pemurnian oli bekas yaitu alumina pada tanah liat mempunyai
metode acid and clay yaitu proses pemurnian kemampuan untuk menyerap anion atau
dilakukan dengan menggunakan asam kuat kation yang sangat berpotensi bila
sebagai pelarut dan clay dalam menjerap

106
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

dimanfaatkan sebagai adsorbant. ViskositasKinematik


(Rusmini,2011) Viskositas kinematik merupakan suatu
Penggunaan metode acid and clay ukuran tahanan yang diberikan oleh suatu
dalam pemurnian minyak pelumas bekas bahan cair untuk mengalir pada suhu tertentu.
pada umumnya diakukan dengan Viskositas akan berubah dengan adanya
memanfaatkan jenis-jenis clay khusus yang perubahan temperatur. Satuan
dimanfaatkan sebagai adsorbent, diantaranya internasionaluntuk viskositas kinematik yang
2
adalah bentonit, zeolit serta kaolin, selain digunakan adalah centistokes (cSt = mm /s).
karena sumber daya clay khusus ini terbatas Selama mesin bekerja, suhu di dalam mesin
di beberapa tempat dam metode produksinya semakin lama akan semakin meningkat.
juga yang memerlukan biaya lebih besar jika Kenaikan suhu menyebabkan viskositas
dibandingakan dengan tanah liat biasa. Dari pelumas semakin menurun.Hal ini sangat
beberapa hal tersebut dilakukanlah penelitian mempengaruhi gesekan antara bagian mesin
mengenai sejauh mana efektifitas tanah liat yang bergerak. Untuk mengurangi gesekan
dalam pemurnian minyak pelumas bekas antar metal yang dapat mengakibatkan
terhadap karakteristik minyak pelumas yang keausan pada mesin diperlukan pelumas
dihasilkan berupa viskositas kinematik, yang mempunyai viskositas index tinggi.
specific gravity, kadar air serta warna yang Pengujian viskositas pelumas
dihasilkan. menggunakan metode ASTM D-445 dengan
mengamati waktu yang dibutuhkan untuk
LANDASAN TEORI mengalirkan pelumas dalam kapiler pada
Clay treatment dengan menggunakan suhu tertentu sehingga didapatkan harga
tanah liat yang di lakukan oleh Lilik, 2011 viskositas kinematik dan pelumas.Sampel
terhadap limbah cair industri Mengemukakan dengan volume tertentu ditempatkan dalam
bahwa Kandungan silica (SiO2) dan viskosimeter tube dan temperatur disesuaikan
Alumunium Oksida (Al2O3) dalam tanah liat padatemperatur pemeriksaan kemudian
memiliki kemampuan dalam mengikat unsur dialirkan melalui kapiler dan dicatat waktu
pengotor, tanah liat merupakan salah satu pengalirannya.
jenis material berpori alam yang memiliki daya v = C.t
adsorpsi yang tinggi, sehingga dapat Dimana:
2
digunakan untuk menurunkan kadar ion v = viskositas kinematik (mm /s)
2 2
logam berat dari limbah industri. Dan C = konstanta kalibrasi viskometer (mm /s )
Rusmini, 2011 memanfaatkan tanah liat t = waktu alir (s)
sebagai adsorbent terhadap pengotor solar.
Struktur dasar unit silika dan unit alumina Specific Gravity
pada tanah liat mempunyai kemampuan untuk Specific gravity (kerapatan relatif)
menyerap anion atau kation. Berdasarkan didefinisikan sebagai perbandingan antara
sifat tersebut maka tanah liat sangat kerapatan dari cairan tersebut dengan
berpotensi sebagai adsorben. Struktur tanah kerapatan air.
liat memiliki luas permukaan yang relatif besar
untuk mengadsorpsi air atau liquid. Sisa
permukaan yang ada akan digantikan oleh Dengan (densitas) adalah suatu
struktur ikatan mineral yang menyerap air di ukuran dari konsentrasi massa dan
dalam lapisannya sampai 4 lapisan. Lapisan- dinyatakan dalam bentuk massa tiap satuan
lapisan tersebut biasanya sampai kehilangan volume. Kerapatan cairan dapat didefinisikan
bentuknya, namun tidak sampai sebagai :massa tiap satuan volume pada
meninggalkan permukaannya (Rusmini, suatu temperatur dan tekanan tertentu.
2011). Kandungan Al2O3 dalam tanah liat
mempengaruhi pengikatan adsorbat. Dengan
Dimana:
adanya Al2O3 yang memiliki partikel berupa
= kerapatan zat (g/ml)
kristal kuarsa dalam adsorben tanah liat
menjadikan adsorben dapat mengikat dan = massa cairan (g)
mengendapkan adsorbat yang terserap = volume cairan (ml)
(Rusmini, 2011). Clay treatment juga bisa
dipakai untuk menghilangkan resin-resin dan Kadar air
warna dari minyak pelumas setelah dilakukan Kandungan air dalam minyak pelumas
ekstraksi pelarut. Tanah liat biasanya akan menimbulkan korosi, oksidasi dan bisa
langsung ditambahkan ke dalam minyak dan membentuk emulsi dengan oli.Oleh karena itu
diaduk dengan dipanaskan (Rusmini, 2011). kandungan air dalam minyak pelumas harus

107
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

dikurangi seminimal mungkin guna Pengujian dilakukan dengan


menghindari akibat buruk yang ditimbulkan. menggunakan metode standar ASTM D 7279
untuk viskositas kinematik, ASTM D 4052
Warna untuk density, ASTM D1500 untuk warna dan
Warna minyak pelumas selain metode pengovenan untuk kadar air.
menunjukkan kemurnian dan daya tarik Campuran asam sulfat dan tanah liat
produk juga dapat dipakai sebagai dasar yang ditambahkan diformulasikan sebagai
untuk mengetahui tingkat kontaminasi minyak berikut:
pelumas,sistem pembakaran pada suhu tinggi A/T T300 T400 T500
di dalam mesin kendaraan menyebabkan A5 A5T300 A5T400 A5T500
komposisi minyak terdegradasi dan
A10 A10T300 A10T400 A10T500
menghasilkan senyawa-senyawa oksida yang
bersifat polar dengan warna coklat kehitaman A15 A15T300 A15T400 A15T500
(Monika, 2008).Warna bertindak sebagai
indikasi dan tingkat kemurnian bahan.dimana Dimana:
bila kisaran warna produk diketahui maka T300 = Tanah liat 300 gram.
variasi diluar kisaran yang ditentukan dapat T400 = Tanah liat 400 gram.
merupakan indikasi kemungkinan T500 = Tanah liat 500 gram.
terkontaminasi dengan produk lain Warna A5 = Asam sulfat 50 ml.
menunjukkan terang gelapnya suatu minyak A10 = Asam sulfat 100 ml.
pelumas yang diukur dari intensitas cahaya A15 = Asam sulfat 150 ml.
yang dapat menembus sejumlah minyak
tertentu. Tahap Perhitungan dan Analisa Data
Berdasarkan data uji karakteristik
METODE PENELITIAN minyak pelumas maka dilakukan pengolahan
Bahan Penelitian data dan dianalisa menggunakan metode
Bahan utama yang digunakan pada statistik anova dua arah untuk mengetahui
penelitian ini adalah minyak pelumas bekas pengaruh variasi volume asam sulfat serta
dari meditran S SAE 40. Pertamina dan variasi massa tanah liat yang di tambahkan.
sebagai bahan pemurnianya adalah asam
sulfat pekat serta tanah liat gerabah. PEMBAHASAN
o
Alat yang digunakan yaitu alat uji Tabel 1. Viskositas Kinematik 40 C (cSt)
automatic viscometer, automatic density H2SO4 TANAH LIAT USED OIL LBO
meter, colourimeter, timbangan digital, oven, T300 T400 T500
alat pengaduk, gelas ukur, screen mesh 200. A5 121.97 120.38 118.30
123.47 -
A10 116.93 116.47 115.59
Prosedur Penelitian
A15 115.13 112.33 109.08
Prosedur penelitian dilakukan dengan 2
tahap yaitu tahapan pertama pencampuran o
dengan asam sulfat (acid treatment) dengan Tabel 2. Viskositas Kinematik 100 C (cSt)
lama waktu pengadukan 30 menit (900 rpm) T500 H2SO4 TANAH LIAT USED OIL
dan dilanjutkan dengan tahap pencampuran 13.51 T300 T400 T500
tanah liat (clay treatment) lama waktu 13.74 A5 13.78 13.72 13.62
pengadukan 30 menit (900 rpm). Pada 17.27
13.60 A10 13.51 13.43 13.35
masing-masing tahap diberikan waktu lama
pengendapan selama 21 hari. 13.60 A15 13.32 13.31 13.08

0
Gambar 1. Grafik Viskositas Kinematik 100 C

108
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

Dari data dan grafik viskositas oleh kontaminan yang viskositasnya tinggi
o
kinematis pada temperatur 100 C didapatkan juga yaitu kandungan kontaminan logam
bahwa semakin banyak campuran asam dalam minyak pelumas bekas. Kontaminan
sulfat yang digunakan pada minyak pelumas logam dalam minyak pelumas bekas pada
akan semakin besar nilai penurunan proses pemurnian akan beraksi membentuk
viskositas kinematik dari minyak pelumas larutan garam dimana larutan garam memiliki
hasil daur ulang. Dengan menggunakan densitas lebih tinggi dari minyak pelumas
analisis data statistik anova juga dapat di sehingga terjadi pengendapan ke dasar
buktikan bahwa pengaruh faktor nilai variasi larutan. Berikut reaksi kontaminan logam,
asam sulfat berpengaruh secara signifikan contohnya Fe ketika dilakukan proses acid
terhadap penurunan nilai viskositas kinematik treatment
o
pada temperatur 100 C. Namun pada Fe (s) + H2SO4 (l) → H2 (g) + FeSO4 (aq).
perhitungan statistik anova dua arah faktor Perubahan atau penurunan viskositas
nilai variasi campuran asam sulfat tidak kinematik tertinggi pada campuran A15T500
berpengaruh secara signifikan terhadap sebesar 13.08 cSt tidak bisa dijadikan standar
penurunan viskositas kinematik pada penurunan viskositas kinematik optimal
o
temperatur 40 C bahwa nilai F lebih kecil dari dikarenakan nilai viskositas kinematik ini
F crit. Dan untuk nilai variasi campuran tanah terlampau melewati viskositas kinematik
liat tidak berpengaruh secara signifikan standar dari minyak pelumas standar
terhadap penurunan viskositas kinematik Pertamina yaitu 13.39 cSt, hal ini dapat
bahwa nilai F lebih kecil dari nilai F crit, pada disebabkan oleh banyaknya jumlah campuran
taraf signifikan 5%. dari cairan terlarut dari asam sulfat ataupun
Perubahan atau penurunan viskositas gas yang terbentuk dari asam sulfat yang
kinematik tertinggi pada variasi campuran kemungkinan masih tersisa dan tidak bereaksi
A15T500 sebesar 13.08 cSt menandakan dari campuran minyak pelumas tersebut. Dan
bahwa tingginya nilai kontaminan yang dapat campuran yang paling mendekati dengan
diserap pada variasi campuran ini. Jika dilihat standar LBO didapatkan dari campuran
dari nilai viskositas kinematik dari minyak A10T400 yaitu13.43 cSt.
pelumas bekas adalah 17.27 cSt dan nilai
viskositas kinematik dari LBO yaitu 13.39 cSt, Tabel 3. Density
maka di dapatkan hubungan antara viskositas H2SO4 TANAH LIAT USED OIL LBO
minyak pelumas bekas dengan kontaminan
T300 T400 T500
adalah semakin tinggi nilai viskositas
kinematik minyak pelumas bekas maka akan A5 0.89104 0.89096 0.89073
0.93301 0.8893
semakin tinggi pula nilai kontaminan pada A10 0.88983 0.88905 0.88899
minyak pelumas bekas. Tingginya viskositas A15 0.88754 0.88751 0.88604
kinematik minyak pelumas bekas disumbangi

Gambar 2. Grafik Specific Gravity

Dalam hal ini specific gravity menjadi grafity dari lube base oil (LBO) Meditran S
tolak ukur dalam pengurangan nilai SAE 40 pertamina adalah 0.8893 dan specific
kontaminan, semakin rendah (mendekati gravity dari used oil = 0.933005 dari kedua
LBO) nilai massa jenis minyak pelumas maka data tersebut diambil persentase penurunan
semakin banyak kontaminan yang nilai specific gravity minyak pelumas sehingga
dihilangkan. Diketahui bahwa nilai specific didapatkan nilai penurunan specific gravity

109
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

atau penurunan nilai kontaminan yang berpengaruh secara signifikan terhadap


terkandung dalam minyak pelumas bekas, specific gravity bahwa nilai F lebih besar dari
pada campuran A10T300 mencapai 98.79%, nilai F crit. Namun pada variasi tanah liat tidak
96.72% pada A5T500, 96.21% pada A5T400 berpengaruh secara signifikan terhadap
dan 96.01% pada A5T300. Untuk campuran specific gravity bahwa nilai F lebih kecil dari F
A15T500, A15T400, A15T300, A10T500 dan crit. Pada taraf signifikan 5%.
A10T400 tidak dimungkinkan untuk dihitung
perentase penguranganya dikarenakan nilai Tabel 4. Kadar Air
dari campuran ini dibawah nilai standar LBO. H2SO4 TANAH LIAT USED OIL LBO
Analisa data specific gravity minyak T300 T400 T500
pelumas hasil daur ulang dengan A5 0.000867 0.000667 0.000633
menggunakan program analisis Anova A10 0.000800 0.000700 0.000667
0.0014 -

(analysis of variant) dan hasilnya dapat


A15 0.000867 0.000733 0.000667
diketahui bahwa : nilai variasi asam sulfat

Gambar 3. Grafik Kadar Air

Dalam pengujian yang dilakukan


didapatkan nilai kadar air yang terkandung
pada minyak pelumas hasil daur ulang
berkisar antara 0.000667 gram/liter sampai
0.000867 gram/liter, dari kadar air awal yang
didapatkan dari minyak pelumas bekas
adalah 0.0014 gram/liter dan dari perhitungan Gambar 4. Warna Dari Minyak Pelumas Daur
statistik anova pada taraf signifikan 5%, Ulang
didapatkan bahwa nilai variasi tanah liat
maupun asam sulfat tidak berpengaruh Pengujian warna bertujuan untuk
secara signifikan terhadap kadar air bahwa menentukan warna visual dari minyak
nilai F lebih kecil dari F crit. Artinya terjadi pelumas bekas yang dihasilkan dan
penurunan nilai kadar air, namun nilai dibandingkan dengan minyak pelumas dasar
penurunan kadar air tidak akan berpengaruh LBO. Tingkat kejernihan warna dari yang
secara signifikan terhadap variasi yang telah terendah ke tertinggi adalah L5-L1, L adalah
dilakukan, yaitu variasi asam sulfat maupun singkatan dari light, too dark menandakan
tanah liat. bahwa kejernihan warna dari minyak pelumas
terdeteksi melampaui batas terendah
Tabel 5. Warna kejernihan warna.
T300 T400 T500 USED OIL LBO
Dalam hal ini warna tidak bisa dijadikan
A5 L 4.4 L 4.6 TOO DARK
tolak ukur dalam penurunan nilai kontaminan
A5 L 4.5 L 4.4 L4.5 terhadap variasi campuran yang dilakukan
A5 TOO DARK TOO DARK TOO DARK dikarenakan oleh masih adanya perubahan
A10 L 4.5 TOO DARK L 4.4 warna yang tidak terdeteksi oleh colourimeter.
A10 TOO DARK TOO DARK L 4.4 TOO DARK L 3.0 Colourimeter adalah alat yang
A10 L 4.5 L 4.5 TOO DARK mengukur berapa banyak cahaya yang
A15 L 4.4 TOO DARK L 4.1 diserap oleh objek atau substansi. Pada
A15 TOO DARK L4.4 L 4.3 dasarnya lube base oil sendiri pada
A15 L 4.5 TOO DARK TOO DARK pengolahanya dari minyak mentah (crude oil)

110
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

memiliki warna dasar coklat kemerahan yang adsorben (clay treatment) dalam hal ini
kemudian diolah untuk mengubah warna adalah adsorben warna bekrja dengan
tersebut menjadi jernih sehingga dapat mengikat sisa karbon serta warna gelap dari
diterima di pasaran yang oleh produsen minyak pelumas hasil dari proses acid
masing-masing pelumas diolah menjadi treatment dan diendapkan kedasar larutan.
warna yang lebih spesifik guna menentukan Sehingga Pembentukan atau perubahan
karakteristik produknya masing-masing. warna pada minyak pelumas sebagian besar
Dalam prosesnya perubahan warna terjadi pada proses clay treatment.
minyak pelumas mulai terlihat dari awal tahap
pemprosesan yaitu tahap pencampuran
dengan asam sulfat (acid treatment) terjadi
perubahan warna minyak pelumas dari hitam
menjadi coklat. Hasil dari proses acid
treatment menunjukkan masih adanya bau
menyengat dan warna yang masih gelap,
Warna gelap pada minyak pelumas umumnya
disebabkan oleh kandungan kerak karbon dari Gambar 5. Endapan Gambar 6. Kontaminan
sisa hasil pembakaran dalam ruang bakar
yang masuk kedalam celah ruang pelumasan Tabel 6. Volume Hasil
(Sailon,2009). Dalam proses pemurnian yang T300 T400 T500
dilakukan pada tahap acid treatment sebagian
besar kontaminan karbon akan ikut terikat A5 537.67 538.67 470.00
bersama larutan garam dan terendap kedasar A10 584.33 539.33 453.33
larutan, namun dari proses tersebut masih
terdapat sisa dari kontaminan karbon yang A15 574.33 568.00 473.33
tidak ikut terendap. Tanah liat sebagai

Gambar 7. Grafik Volume Hasil

Volume hasil adalah volume akhir yang terhadap volume hasil minyak pelumas bekas
dihasilkan dari proses pemurnian minyak bahwa nilai F lebih kecil dari nilai F crit.
pelumas bekas dalam mililiter (ml) yang dari Namun pada nilai variasi campuran tanah liat
volume awal sebelum dilakukan pelakuan berpengaruh secara signifikan terhadap
adalah 1000 ml. Jika dilihat dari data dan volume hasil bahwa nilai F lebih besar dari
grafik, volume hasil cenderung tidak nilai F crit, pada taraf signifikan 5%.
berpengaruh terhadap variasi asam sulfat.
Namun pada variasi tanah liat terjadi KESIMPULAN DAN SARAN
peningkatan volume hasil yang didapatkan, Kesimpulan
semakin rendah massa tanah liat yang Dari hasil pembahasan yang telah
ditambahkan maka semakin tinggi volume dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
hasil yang diperoleh (Grafik 4.13). Analisis ini sebagai berikut :
diperkuat dengan perhitungan analisa data - Hasil optimal viskositas kinematik yang
volume hasil minyak pelumas dari hasil daur mendekati dengan standar LBO didapatkan
ulang dengan menggunakan program analisis dari variasi A10T400 yaitu13.43 cSt.
Anova (analysis of variant) dan hasilnya - Hasil optimal Specific gravity di dapatkan
didapatkan pada nilai variasi campuran asam pada variasi A10T300 yaitu 0.88983 dengan
sulfat tidak berpengaruh secara signifikan

111
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay

nilai penurunan kontaminan mencapai Untuk penelitian selanjutnya bisa


98.79%. dilakukan variasi terhadap waktu kontak (lama
- Kadar air terendah didapatkan pada variasi pengadukan) terhadap campuran tanah liat
A5T500 dengan nilai 0.000633 g/l. maupaun asam sulfat dan variasi lama waktu
- Pada variasi tanah liat 300, 400 dan 500 pengendapan.
gram perubahan warna yang dihasilkan
antara L 4.1-L 4.6 yang menandakan bahwa DAFTAR PUSTAKA
peran tanah liat sebagai adsorben warna [1] Monika, Ika., Umar, Fatia, Datin., 2008,
maupun kontaminan terbukti efektif dalam Pemanfaatan bentonit sebagai
memucatkan warna minyak pelumas bekas penjernih minyak pelumas bekas hasil
hasil daur ulang. proses daur ulang dengan batubara,
- Hasil warna yang mendekati dengan standar Pusat Penelitan dan Pengembangan
LBO terdapat pada campuran A15T500 Teknologi Mineral dan Batubara,
yaitu L 4.1. Bandung Jawa Barat.
- Volume hasil masimal minyak pelumas daur [2] Petder., 2012, Selection of the Most
ulang yang dapat dihasilkan adalah 584.33 Appropriate Technology for Waste
ml pada variasi A10T300. Mineral Oil Refining Project Technical
- Dari analisa data statistik anova taraf Research Report, Direct Operation
signifikan 5% bahwa variasi asam sulfat Support Program of Istanbul
akan berpengaruh signifikan terhadap Development Agency.
o
viskositas kinematik 100 C dan specific [3] Rusmini., Maharani, Kartika, Dina.,
gravity dan tidak berpengaruh secara 2011, Adsorpsi pengotor solar produksi
o
signifikan terhadap viskositas kinematik 40 tradisional Bojonegoro dengan variasi
C, kadar air dan volume hasil. Untuk variasi ukuran dan massa clay, Jurusan Kimia,
tanah liat akan berpengaruh signifikan FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.
terhadap volume hasil dan tidak [4] Sailon., 2009, Penanggulangan
berpengaruh signifikan terhadap viskositas kontaminasi dan degradasi minyak
kinematik, kadar air dan specific gravity. pelumas pada mesin, Jurusan Teknik
Saran Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.

112

Anda mungkin juga menyukai