Kata kunci : pemurnian, minyak pelumas bekas, metode acid and clay, tanah liat, adsorben.
106
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
107
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
0
Gambar 1. Grafik Viskositas Kinematik 100 C
108
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
Dari data dan grafik viskositas oleh kontaminan yang viskositasnya tinggi
o
kinematis pada temperatur 100 C didapatkan juga yaitu kandungan kontaminan logam
bahwa semakin banyak campuran asam dalam minyak pelumas bekas. Kontaminan
sulfat yang digunakan pada minyak pelumas logam dalam minyak pelumas bekas pada
akan semakin besar nilai penurunan proses pemurnian akan beraksi membentuk
viskositas kinematik dari minyak pelumas larutan garam dimana larutan garam memiliki
hasil daur ulang. Dengan menggunakan densitas lebih tinggi dari minyak pelumas
analisis data statistik anova juga dapat di sehingga terjadi pengendapan ke dasar
buktikan bahwa pengaruh faktor nilai variasi larutan. Berikut reaksi kontaminan logam,
asam sulfat berpengaruh secara signifikan contohnya Fe ketika dilakukan proses acid
terhadap penurunan nilai viskositas kinematik treatment
o
pada temperatur 100 C. Namun pada Fe (s) + H2SO4 (l) → H2 (g) + FeSO4 (aq).
perhitungan statistik anova dua arah faktor Perubahan atau penurunan viskositas
nilai variasi campuran asam sulfat tidak kinematik tertinggi pada campuran A15T500
berpengaruh secara signifikan terhadap sebesar 13.08 cSt tidak bisa dijadikan standar
penurunan viskositas kinematik pada penurunan viskositas kinematik optimal
o
temperatur 40 C bahwa nilai F lebih kecil dari dikarenakan nilai viskositas kinematik ini
F crit. Dan untuk nilai variasi campuran tanah terlampau melewati viskositas kinematik
liat tidak berpengaruh secara signifikan standar dari minyak pelumas standar
terhadap penurunan viskositas kinematik Pertamina yaitu 13.39 cSt, hal ini dapat
bahwa nilai F lebih kecil dari nilai F crit, pada disebabkan oleh banyaknya jumlah campuran
taraf signifikan 5%. dari cairan terlarut dari asam sulfat ataupun
Perubahan atau penurunan viskositas gas yang terbentuk dari asam sulfat yang
kinematik tertinggi pada variasi campuran kemungkinan masih tersisa dan tidak bereaksi
A15T500 sebesar 13.08 cSt menandakan dari campuran minyak pelumas tersebut. Dan
bahwa tingginya nilai kontaminan yang dapat campuran yang paling mendekati dengan
diserap pada variasi campuran ini. Jika dilihat standar LBO didapatkan dari campuran
dari nilai viskositas kinematik dari minyak A10T400 yaitu13.43 cSt.
pelumas bekas adalah 17.27 cSt dan nilai
viskositas kinematik dari LBO yaitu 13.39 cSt, Tabel 3. Density
maka di dapatkan hubungan antara viskositas H2SO4 TANAH LIAT USED OIL LBO
minyak pelumas bekas dengan kontaminan
T300 T400 T500
adalah semakin tinggi nilai viskositas
kinematik minyak pelumas bekas maka akan A5 0.89104 0.89096 0.89073
0.93301 0.8893
semakin tinggi pula nilai kontaminan pada A10 0.88983 0.88905 0.88899
minyak pelumas bekas. Tingginya viskositas A15 0.88754 0.88751 0.88604
kinematik minyak pelumas bekas disumbangi
Dalam hal ini specific gravity menjadi grafity dari lube base oil (LBO) Meditran S
tolak ukur dalam pengurangan nilai SAE 40 pertamina adalah 0.8893 dan specific
kontaminan, semakin rendah (mendekati gravity dari used oil = 0.933005 dari kedua
LBO) nilai massa jenis minyak pelumas maka data tersebut diambil persentase penurunan
semakin banyak kontaminan yang nilai specific gravity minyak pelumas sehingga
dihilangkan. Diketahui bahwa nilai specific didapatkan nilai penurunan specific gravity
109
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
110
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
memiliki warna dasar coklat kemerahan yang adsorben (clay treatment) dalam hal ini
kemudian diolah untuk mengubah warna adalah adsorben warna bekrja dengan
tersebut menjadi jernih sehingga dapat mengikat sisa karbon serta warna gelap dari
diterima di pasaran yang oleh produsen minyak pelumas hasil dari proses acid
masing-masing pelumas diolah menjadi treatment dan diendapkan kedasar larutan.
warna yang lebih spesifik guna menentukan Sehingga Pembentukan atau perubahan
karakteristik produknya masing-masing. warna pada minyak pelumas sebagian besar
Dalam prosesnya perubahan warna terjadi pada proses clay treatment.
minyak pelumas mulai terlihat dari awal tahap
pemprosesan yaitu tahap pencampuran
dengan asam sulfat (acid treatment) terjadi
perubahan warna minyak pelumas dari hitam
menjadi coklat. Hasil dari proses acid
treatment menunjukkan masih adanya bau
menyengat dan warna yang masih gelap,
Warna gelap pada minyak pelumas umumnya
disebabkan oleh kandungan kerak karbon dari Gambar 5. Endapan Gambar 6. Kontaminan
sisa hasil pembakaran dalam ruang bakar
yang masuk kedalam celah ruang pelumasan Tabel 6. Volume Hasil
(Sailon,2009). Dalam proses pemurnian yang T300 T400 T500
dilakukan pada tahap acid treatment sebagian
besar kontaminan karbon akan ikut terikat A5 537.67 538.67 470.00
bersama larutan garam dan terendap kedasar A10 584.33 539.33 453.33
larutan, namun dari proses tersebut masih
terdapat sisa dari kontaminan karbon yang A15 574.33 568.00 473.33
tidak ikut terendap. Tanah liat sebagai
Volume hasil adalah volume akhir yang terhadap volume hasil minyak pelumas bekas
dihasilkan dari proses pemurnian minyak bahwa nilai F lebih kecil dari nilai F crit.
pelumas bekas dalam mililiter (ml) yang dari Namun pada nilai variasi campuran tanah liat
volume awal sebelum dilakukan pelakuan berpengaruh secara signifikan terhadap
adalah 1000 ml. Jika dilihat dari data dan volume hasil bahwa nilai F lebih besar dari
grafik, volume hasil cenderung tidak nilai F crit, pada taraf signifikan 5%.
berpengaruh terhadap variasi asam sulfat.
Namun pada variasi tanah liat terjadi KESIMPULAN DAN SARAN
peningkatan volume hasil yang didapatkan, Kesimpulan
semakin rendah massa tanah liat yang Dari hasil pembahasan yang telah
ditambahkan maka semakin tinggi volume dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
hasil yang diperoleh (Grafik 4.13). Analisis ini sebagai berikut :
diperkuat dengan perhitungan analisa data - Hasil optimal viskositas kinematik yang
volume hasil minyak pelumas dari hasil daur mendekati dengan standar LBO didapatkan
ulang dengan menggunakan program analisis dari variasi A10T400 yaitu13.43 cSt.
Anova (analysis of variant) dan hasilnya - Hasil optimal Specific gravity di dapatkan
didapatkan pada nilai variasi campuran asam pada variasi A10T300 yaitu 0.88983 dengan
sulfat tidak berpengaruh secara signifikan
111
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
112