Anda di halaman 1dari 11

STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL (SPO)

PEMERIKSAAN RUMPLED TEST/ TOUNIQUET TEST

NO URAIAN NILAI

1 2 3 4
1. PENGERTIAN
Evaluasi nonspesifik untuk mengukur kerapuhan dinding kapiler
dan kekurangan platelet dan fungsinya.

Manset pemompa tekanan darah pada tekanan yang spesifik


dengan periode waktu yang menghasilkan peningkatan tekanan
dan hipoksia pada bagian distal dari manset. Penurunan resistensi
kapiler menyebabkan kapiler darah pecah, yang berujung pada
perdarahan

2. TUJUAN
Untuk mengukur kerapuhan dinding kapiler dan kekurangan
jumlah platelet dan fungsinya.

3. PERSIAPAN
A. Persiapan Alat :
- Manset tekanan darah
- Manometer
- Pengukur waktu
- Senter
B. Persiapan klien
- Ucapkan salam
- Bina hubungan saling percaya antara perawat dan
k lien
- Klien diberitahu maksud, tujuan dan langkah-langkah
pemeriksaan
- Buat kontrak waktu pemeriksan dengan klien
- Atur posisi klien dengan cara meluruskan kaki klien di
tempat tidur
C. Persiapan lingkungan
- Pasang sampiran/ menutup horden untuk menjaga
privasi pasien
- Atur pencahayaan ruangan
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

D. CARA KERJA
- Mendekatkan alat-alat ke sekitar klien
- Lakukan cuci tangan
- Pasang manset tekanan darah pada bagian lengan dan
pompa hingga mencapai pertengahan antara tekanan
sistolik dan diastolic (sistol + diastole : 2) tidak lebih
tinggi dari 100 mmHg
- Tahan manset 5 – 15 menit dan perhatikan setidaknya
1 inchi bagian distal dari lengan dekat manset untuk
melihat pembentukan ptechie
- Hasil tes dilaporkan dalam rentang dari negative ke
+4, tergantung pada jumlah dari kemunculan petechia
dengan diameter 5 cm
- Baca hasil dengan cara :
Negative = tidak ada petechia
+1 = 1-10 petechia
+2 = 11-20 petechia
+3 = 21-50 petechia
+4 = >50 petechia
- Kempiskan dan lepaskan manset tekanan darah
- Klien dianjurkan untuk membuka dan mengepalkan
tangannya guna mempercepat kembalinya darah ke
bagian distal ekstremitas tubuh
- Bereskan alat-alat
- Rapihkan klien
- Ucapkan salam
- Cuci tangan
- Dokumentasikan seluruh hasil pengumpulan data pada
format yang telah disiapkan.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO )

PERMINTAAN DAN PENGAMBILAN DARAH DAN PRODUK DARAH

UNTUK TRANSFUSI

URAIAN NILAI

1 2 3 4
1. Pengertian :
Melakukan fasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan akan
permintaan darah dan produk darah yang akan ditransfusikan
kepada pasien.
Tujuan :
- Mempermudah pasien pada proses permintaan darah ke PMI.
2. - Mempercepat proses pemberian transfusi darah
3. Prosedur :
a. Kaji kebutuhan penggunaan produk darah dan riwayat
transfusi sebelumnya.
b. Berikan penjelasan tentang prosedur, minta persetujuan
kepada pasien secara tertulis.
c. Siapkan formulir permintaan darah dan produk darah
yang akan di transfusikan
d. Minta dokter menulis PDUT
e. Lakukan Flebotomi untuk mengambil sampel darah yang
akan dikirim ke PMI sebanyak 3 cc dan masukan dalam
botol yang berisi etha
f. Masukan dalam cool box dan segera bawa ke PMI
beserta PDUT.
g. Hubungi PMI tentang permintaan darah yang di
perlukan.
h. Lakukan Pendokumentasian
Standar Prosedur Operasional ( SPO )

PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DAN KOMPONEN DARAH

URAIAN NILAI

1 2 3 4
1. Pengertian :
Transfusi darah adalah pemberian darah dan komponen
darah melalui sirkulasi darah dari donor darah yang cocok
dengan darah pasien setelah dilakukan pemeriksaan
croos maching
2 Tujuan :
a. Menjaga keselamatan pasien
b. Meningkatkan volume sirkulasi darah
c. Meningkatkan sel darah merah
d. Mempertahankan jumlah Hb dalam batas normal
e. Menghindari resiko over load pada sirkulasi
f. Mengatasi devisiensi factor – factor koagulasi
3. Persiapan alat :
a. 1 set transfuse darah dengan blood filter
b. Cairan normal salin ( NaCl 0,9 % )
c. Cairan desinfektan ( alcohol 70 % / kapas )
d. Sarung tangan bersih
e. Tensi meter dan thermometer
f. Formulir observasi
g. Obat – obatan sesuai program medis
4. Cara Kerja :
a. Jelaskan prosedur transfusi dan minta persetujuan
pasien.
b. Cek ketepatan darah dan produk darah yang akan
di transfusikan meliputi Nama klien, golongan darah
dan tipe resus klien, kesesuaian croos match, tipe
dari produk darah jumlah darah dan nomor kantong
darah, masa berlaku, volume.
c. Cuci tangan
d. Gunakan sarung tangan bersih
e. Ukur tanda – tanda vital
f. Pasang NacL 0,9 %
g. Buka set transfusi darah diatur dalam posisi klem
tertutup
h. Lakukan desinfektan pada botol Nacl, lalu pasang
set transfusi darah
i. Masukan Nacl -/+ 50 – 100 cc
j. Beri premedikasi sesuai program medis ( Deuretik,
Kortikosteroid )
k. Pindahkan set transfusi ke kantong darah
l. Alirkan transfusi darah 2 mm/menit
m. Dampingi klien selama 15 menit pertama
n. Beritahu pasien untuk segera melapor bila ada
keluhan
o. Lepaskan sarung tangan
p. Rapikan pasien dan lingkungan
q. Lakukan observasi dan tanda – tanda vital selama
terpasang transfusi
- 5 menit pertama setelah pemasangan
- 15 menit selama 1 jam berikutnya
- 1 jam sampai selesai transfuse
r. Gunakan kembali handscon bila darah telah habis
s. Segera lepas set transfusi tanpa harus membilas
t. Gunakan Set biasa dengan mengalirkan cairan
Nacl 0,9 %
u. Dokumentasikan pada lembar transfuse
Standar Prosedur Operasional ( SPO )

PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI

URAIAN NILAI

1 2 3 4
1. Pengertian :
Reaksi transfuse merupakan semua kejadin yang tidak
menguntungan pasien yang timbul selama atau setelah transfusi
dan memang berhubungan dengan transfusi tersebut. Reaksi
tersebut harus segera di laporan ke dokter DPJP
2 Tujuan :
Mengidentifikasi, mengatasi, melaporkan adanya reaksi
transfusi

3. Prosedur :
a. Lakukan pemantauan keadaan umum seperti yang
tercantum pada formulir transfuse, bila didapatkan tanda
– tanda positif maka :
- Hentikan segera transfuse
- Pertahankan infuse dengan pemberian Nacl 0,9 %
- Periksa ulang lebel darah, surat permintaan transfuse,
identitas penderita
- Segera lapor terjadi reaksi transfuse pada dokter
DPJP
b. Catat semua kejadian selama atau sesudah pemberian
transfuse pada formulir pemberian transfuse yang
meliputi :
- Kapan transfuse mulai diberikan.
- Waktu pemberian transfuse selesai
- Gejala klinik selama atau sesudah transfuse
- Jenis darah yang di berikan
- Dokter atau perawat yang bertanggung jawab.
STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL (SPO)

PEMBERIAN OBAT KEMOTHERAPI

NO URAIAN NILAI

1 2 3 4
1 Persiapan Pasien :
Inform Consent

2. Persiapan Alat :
a. Troly berisi :
Set pemasangan infuse ( cairan NACL 0,9%, Selang
infuse, plester, kapas alcohol, perlak, tourniquet,IV
Kateter no 22, pengalas)
b. Alat Pelindung Diri ( APD)
Penutup kepala, masker, google, sarung tangan, apron/
celemek plastic, skort/ gaun, sepatu boots
c. Tempat sampah ( Plastik ungu, countener utk jarum)

3. Cara kerja
a. Menjelaskan dan meminta persetujuan
b. Mencuci tangan
c. Mengukur vital sign
d. Memasang cairan infuse NACL 0,9% loading 200cc
e. Menggunakan APD lengkap
f. Membaca protocol pemberian obat kemo
g. Melakukan premedikasi ( anti mual/muntah, pelapis
lambung, kortikosteroid/ anti alergi )
h. Obat kemo sudah siap dalam box yang telah
diaplos/campur apoteker dan telah diberi label 7 Benar
i. Melakukan double cek dengan 7 Benar
j. Melepas set infuse, posisi terbalik mengalas seputar
plabot obat kemo lalu menusukan set infuse kembali
secara terbalik ( hati-hati terjadi tumpahan obat kemo dari
plabot
k. Bila obat kemoterapi dalam sediaan iv lanagsung/ bolus,
beri melalui triway dengan melakukan swab alcohol , lalu
dorong obat secara perlahan sambil memperhatikan
respon pasien dan lokasi pemasangan infuse
l. Atur tetesan infuse sesuai dosis tertera pada label
m. Obsevasi setiap 30 menit/ 1 jam tetesan infuse. Lokasi
pemasangan infuse ( bahaya ekstravasasi )
n. Melepas APD mulai dari handscoon, gaun, penutup
kepala, masker.
o. Buang pada plastik ungu
p. Cuci tangan
q. Lakukan pendokumentasian
 Bila obat kemoterapi lebih dari 1 macam, lakukan
pembilasan dengan NACL 0,9% 200 cc, lalu pasang
dengan cara yang sama di atas

Standar Prosedur Operasional ( SPO )

Penanganan Ekstravasasi

URAIAN NILAI

1 2 3 4
1. Pengertian :
Terjadi kebocoran pembuluh darah sehingga cairan obat
kemoterapi keluar dan masuk ke jaringan subkutan yang bersifat
iritan/ vesikan sesuai jenis obat kemoterapi

2. Persiapan alat :
a. Trolly berisi : spuit 3cc , 5 CC, 1 CC, jarum no 24, obat
anti dotum, kassa, kapas alcohol 70%, spidol, perlak/
kain pengalas,transparan dressing, zalf
b. APD lengkap
3. Cara kerja
a. Beri penjelasan pada pasien
b. Cuci tangan, gunakan APD lengkap
c. Siapkan obat anti dotum/ kortikosteroid( oradexon )
d. Siapkan plastiK sampah
e. Pasang pengalas di bawah lengan yang terjadi
ekstravasasi
f. Lakukan blood return, bila tidak ada darah segera
hentikan tetesan infuse
g. Lingkari dengan spidol area ektravasasi
h. Lepas set infuse, sedot cairan melalui iv kateter
i. Suntikkan antidotum ½ cc ke dalam iv kateter
j. Lepas iv kateter
k. Suntikkan ½ cc di seputar lingkaran serah jarum jam
secara intra kutan
l. Lakukan pemttretan area ekstravasasi
m. Beri salp hidrokortison di daerah ekstravasasi
n. Beri kompres dingin/ panas sesuai jenis obat kemoterapi(
kompres hangat pada obat vincristin
o. Tinggikan area ektravasasi dalam 2 x 24 jam
p. Dokumentasikan tanggal, jam, obat, jumlah obat
q. Lapor dokter dan kepala ruang
r. Buang sampah dan beri label sampah kemoterapi

Standar Prosedur Operasional ( SPO )

Heandling spill

URAIAN NILAI

1 2 3 4
1. Persiapan alat ; BOX SPILL KIT berisi :
a. APD LENGKAP, tissue, deterjen/ klorin, pincet tanda
peringatan

2. Cara kerja
a. Pasang tanda peringatan
b. Cuci tangan
c. Gunakan APD
d. Tututp tumpahan dengan tissue
e. Bersihkan dengan cairan deterjen/ klorin dengan cara
memutar menggunakan pincet dan tissue, masukkan
tissue ke dalam tempat sampah
f. Bersihkan dengan air, lap kembali dengan tissue
g. Beresekan alat-alat, buang samapah yang telah diberi
label
h. Lepas APD
i. cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai