Anda di halaman 1dari 10

Aplikasi Technology Acceptance ….

(Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono)

APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA KOMPUTERISASI


KEGIATAN PERTANAHAN

Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono


Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Email: wahyu.prabawatii@gmail.com

Abstrak: Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM) Pada Komputerisasi Kegiatan


Pertanahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh
Technology Acceptance Model (TAM) Pada Komputerisasi Kegiatan Pertanahan.
Sebuah metodologi survey digunakan untuk mengumpulkan data 100 karyawan. Path
analysis menunjukkan bahwa (1) Computer self-efficacy berpengaruh pada persepsi
kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat teknologi, (2) Persepsi kemudahan
penggunaan teknologi berpengaruh pada persepsi manfaat dan sikap untuk
menggunakan teknologi, (3) Persepsi manfaat teknologi berpengaruh pada sikap
dalam menggunakan teknologi, dan (4) Sikap untuk menggunakan teknologi
berpengaruh pada niat untuk menggunakan teknologi.

Kata kunci: Technology Acceptance Model (TAM), computer self-efficacy, persepsi


manfaat teknologi, sikap menggunakan teknologi, niat menggunakan teknologi

Abstract: Application of Technology Acceptance Model (TAM) On Computerized


Land Activities. The purpose of this study was to examine and analyze the effect of
the Technology Acceptance Model (TAM) on computerized land activities. A survey
methodology used to collect data of 100 employees. The results indicated that (1)
Computer self-efficacy affected the perceived ease of use and usefulness of the
technology, (2) the perceived ease of use technology affected of perceived usefulness
and attitude towards using technology, (3) the perceived usefulness affected attitude
towards using technology, and (4) the attitude to use technology affected intention to
use technology.

Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), computer self-efficacy, perceived


usefulness, attitude to use technology, intention to use technology

PENDAHULUAN Reformasi Birokrasi Republik Indonesia


Pelayanan publik berdasarkan Undang- Nomor 16 Tahun 2014, pelayanan publik
undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun yang dilakukan oleh aparatur pemerintah
2009 pasal 1 merupakan suatu kegiatan atau saat ini belum memenuhi harapan
rangkaian yang digunakan untuk memenuhi masyarakat jika dilihat dari berbagai keluhan
kebutuhan pelayanan atas barang, jasa, dan masyarakat yang disampaikan melalui media
pelayanan administratif bagi setiap warga masa dan jaringan sosial. Sebagai contoh
negara dan penduduk sesuai dengan adalah keluhan layanan masyarakat yang
peraturan perundang-undangan yang terjadi pada layanan permasalahan
disediakan oleh penyelenggara pelayanan pertanahan yang menempati urutan
publik. Menurut Peraturan Menteri keempat (Suara Ombusdman, 2008).
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Dampak buruk yang ditimbulkan adalah

13
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016

terjadi ketidakpercayaan masyarakat menggunakan teknologi (Davis et al., 1989;


terhadap pelayanan pemerintah. Fenomena Hu et al., 1999; Rose dan Fogarty, 2006; Teo
ini menyebabkan pemerintah mengeluarkan et al., 2008; Park, 2009; Lin dan Chang, 2011;
kebijakan yang menegaskan bahwa Suki dan Suki, 2011; Abramson, 2015).
pemerintah harus mampu memanfaatkan Self efficacy menurut Bandura (1977)
kemajuan teknologi informasi untuk merupakan penilaian seseorang terhadap
meningkatkan kemampuan mengolah, kemampuannya dalam mengorganisasi dan
mengelola, menyalurkan serta memutuskan tindakan yang diperlukan
mendistribusikan informasi dan pelayanan dengan tujuan untuk mencapai kinerja yang
publik (Inpres No. 3 Tahun 2003). Langkah diinginkan. Individu dengan self-efficacy
utama yang harus diambil dalam rendah akan merusak motivasi melalui
menghadapi kemajuan teknologi informasi perasaan bahwa mereka tidak mampu untuk
adalah mempersiapkan pengguna teknologi menyelesaikan tugas tersebut, sebelum
untuk menerima dan menggunakan tugas tersebut dicobanya (Davis, 1989).
teknologi. Kajian literatur mengindikasikan bahwa self
Technology Acceptance Model (TAM) efficacy berpengaruh pada persepsi manfaat
merupakan sebuah alat teoritis yang baik dan persepsi kemudahan penggunaan
(Park, 2009), populer (Priyanka dan Kumar, teknologi. Menurut Rose dan Fogarty (2006)
2013), dan menawarkan suatu penjelasan dalam penelitiannya terhadap 208
yang kuat serta sederhana (Davis, 1989) responden mendapatkan hasil bahwa
untuk mempelajari penerimaan dan pengguna teknologi yang memiliki
penggunaan teknologi (Venkatesh, 2000). kepercayaan terhadap kemampuannya
Technology Acceptance Model (TAM) untuk menggunakan teknologi akan merasa
menunjukkan bahwa terdapat dua keyakinan bahwa teknologi tersebut bermanfaat dan
tertentu, yaitu persepsi kemudahan mudah untuk digunakan. Hasil penelitian ini
penggunaan teknologi dan persepsi manfaat mendukung penelitian Park (2009);
teknologi untuk menentukan niat perilaku Venkatesh (2000); Yusof et al. (2009); dan
seseorang dalam menggunakan teknologi Abramson (2015).
(Venkatesh, 2000). Niat merupakan Persepsi manfaat merupakan suatu
predisposisi perilaku aktual (Ajzen, 1975) ukuran di mana penggunaan teknologi
yang dipengaruhi oleh computer self efficacy dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi
(Venkatesh, 2000; Rose dan Fogarty, 2006; orang yang menggunakannya, sedangkan
Park, 2009; Yusof et al., 2009; Abramson, persepsi kemudahan terhadap penggunaan
2015), persepsi manfaat dan persepsi teknologi adalah suatu ukuran di mana
kemudahan penggunaan teknologi (Davis, seseorang yakin bahwa komputer dapat
1989; Davis et al., 1989; Hu et al., 1999; dipahami dan digunakan dengan mudah
Venkatesh, 2000; Rose dan Fogarty, 2006; (Davis, 1989). Kajian literatur
Teo et al., 2008; Park, 2009; Yusof et al., mengindikasikan persepsi manfaat akan
2009; Lin dan Chang, 2011; Suki dan Suki, dipengaruhi oleh persepsi kemudahan
2011; Abramson, 2015), serta sikap dalam penggunaan karena sebuah teknologi yang

14
Aplikasi Technology Acceptance …. (Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono)

lebih mudah digunakan menjadi lebih menggunakan teknologi memprediksi niat


berguna (Venkatesh, 2000). Untuk untuk menggunakan teknologi. Hasil
membuktikan pernyataan tersebut telah penelitian ini sejalan dengan penelitian Park
dilakukan penelitian oleh Teo et al. (2008); (2009); Lin dan Chang (2011); Suki dan Suki
Park (2009); Yusof et al. (2009); Lin dan (2011); dan Abramson (2015).
Chang (2011); dan Abramson (2015) dengan Berdasarkan uraian diatas yang
hasil mendukung pernyataan yang didasarkan pada penelitian terdahulu, maka
disampaikan. Kajian literatur juga penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
mengindikasikan bahwa persepsi manfaat menganalisis pengaruh variabel yang
teknologi dan persepsi kemudahan membangun Technology Acceptance Model
penggunaan teknologi berpengaruh pada (TAM). Penelitian ini akan dilakukan pada
sikap dalam menggunakan teknologi. Teo et Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
al. (2008) dalam penelitiannya mendapatkan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan
hasil bahwa teknologi dengan persepsi Kabupaten Sukoharjo yang diaplikasikan
manfaat dan persepsi kemudahan pada layanan Komputerisasi Kegiatan
penggunaan teknologi yang tinggi akan Pertanahan. Aplikasi ini diharapkan dapat
membentuk sikap positif dalam menjadi titik awal bagi terwujudnya inovasi
penggunaannya karena sikap merupakan layanan berbasis teknologi informasi dan
prediksi untuk menggunakan sebuah komunikasi untuk menunjang performansi
teknologi. Hasil penelitian ini mendukung kinerja pelayanan pengaturan dan penataan
penelitian Hu et al. (1999); Park (2009); Lin pertanahan serta menyelesaikan masalah
dan Chang (2011); dan Abramson (2015). agrarian (Surat Edaran Nomor 5/SE-
Sikap merupakan suatu disposisi untuk 100/I/2015).
merespon secara positif atau negatif suatu
perilaku. Secara umum, semakin individu METODE
memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan Penelitian ini dikategorikan sebagai
menghasilkan konsekuensi positif maka penelitian survey. Penelitian ini dilaksanakan
individu akan cenderung bersikap baik di Kementerian Agraria dan Tata
terhadap perilaku tersebut, sebaliknya Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor
semakin individu memiliki evaluasi negatif Pertanahan Kabupaten Sukoharjo. Variabel
maka individu akan cenderung bersikap tidak yang digunakan dalam penelitian ini adalah
baik terhadap perilaku tersebut (Ajzen, computer self efficacy, persepsi kemudahan
2005). Hubungan antara sikap dalam penggunaan teknologi, persepsi manfaat
menggunakan teknologi dengan niat untuk teknologi, sikap untuk menggunakan
menggunakan teknologi telah banyak diteliti teknologi, dan niat dalam menggunakan
sebelumnya. Penelitian Hu et al. (1999) teknologi. Kerangka pemikiran dalam
terhadap dokter di Hongkong mendapatkan penelitian ini tertuang dalam Gambar 1.
hasil bahwa sikap berpengaruh signifikan Berdasarkan dugaan sementara bahwa
terhadap niat untuk menggunakan teknologi, computer self efficacy berpengaruh pada
hal ini berarti bahwa sikap dalam persepsi manfaat teknologi (Rose dan

15
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016

Persepsi Manfaat
Teknologi
H1 H4

Sikap Terhadap H6 Niat Untuk


Computer Self
H3 Penggunaan Menggunakan
Efficacy
Teknologi Teknologi

H2 H5
Persepsi Kemudahan
Menggunakan
Teknologi

Gambar 1. Skema Konseptual Penelitian (Davis et al., 1989; Park, 2009)


Fogarty, 2006; dan Park, 2009), dan persepsi H3: Persepsi kemudahan penggunaan
kemudahan penggunaan teknologi teknologi berpengaruh pada persepsi
(Venkatesh, 2000; Rose dan Fogarty, 2006; manfaat
Park, 2009; Yusof et al., 2009; dan Abramson, H4: Persepsi manfaat berpengaruh pada
2015). Persepsi kemudahan penggunaan sikap untuk menggunakan teknologi
teknologi berpengaruh pada persepsi H5: Persepsi kemudahan penggunaan
manfaat teknologi (Teo et al., 2008; Park, teknologi berpengaruh pada sikap
2009; Yusof et al., 2009; Lin dan Chang, 2011, H6: Sikap berpengaruh pada niat untuk
dan Abramson, 2015). Persepsi manfaat menggunakan teknologi
teknologi dan persepsi kemudahan Sampel merupakan bagian dari jumlah
penggunaan teknologi berpengaruh pada dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
sikap untuk menggunakan teknologi (Teo et (Sugiyono, 2010). Ukuran sampel yang
al., 2008; Park, 2009; Lin dan Chang, 2011; digunakan menggunakan indikator 20
dan Abramson, 2015). Sikap berpengaruh observasi per variabel (Dachlan, 2014), maka
pada niat untuk menggunakan teknologi (Hu sampel adalah minimal 100 orang. Teknik
et al., 1999; Park, 2009; Lin dan Chang, 2011; penarikan sampel dalam penelitian ini
Suki dan Suki, 2011; dan Abramson, 2015), menggunakan teknik purposive sampling,
maka hipotesis yang diajukan dalam yaitu seseorang diambil sebagai sampel
penelitian ini adalah sebagai berikut: karena dipastikan bahwa seseorang tersebut
H1: Computer self efficacy berpengaruh memiliki informasi yang diperlukan bagi
pada persepsi manfaat teknologi penelitian (Sugiyono, 2010). Kriteria dalam
H2: Computer self efficacy berpengaruh purposive sampling yang dimaksud, adalah
pada persepsi kemudahan penggunaan (1) responden merupakan Pegawai Negeri
teknologi Sipil Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor

16
Aplikasi Technology Acceptance …. (Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono)

Pertanahan Kabupaten Sukoharjo dan (2) Asumsi Model


responden memiliki fasilitas akses internet Penelitian ini menggunakan uji normalitas
untuk aplikasi Komputerisasi Kegiatan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
Pertanahan. normal ataukah tidak. Evaluasi normalitas
Instrumen penelitian untuk diidentifikasi baik secara univariate maupun
pengumpulan data dalam penelitian ini multivariate. Secara univariate untuk nilai-
menggunakan kuesioner. Uji instrumen nilai dalam C.r skewness, tidak terdapat item
penelitian meliputi uji validitas dan uji pernyataan yang menunjukkan nilai > 2,58.
reliabilitas. Uji validitas menggunakan teknik Sedangkan untuk nilai-nilai dalam C.r
Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan kurtosis, semua item pernyataan
bantuan AMOS 22. Standar loading estimate menunjukkan nilai < 2,58. Dengan demikian
yang digunakan pada masing-masing item analisis selanjutnya dapat dilakukan.
pertanyaan dalam penelitian ini adalah ≥ Penelitian ini juga menggunakan uji
0,50 (Ghozali, 2008). Uji reliabilitas terhadap multivariate outliers dengan
menggunakan Cronbach alpha sebesar 0,7 menggunakan kriteria jarak mahalanobis
(Ghozali, 2008). Teknik analisis data pada tingkat p < 0,001. Jarak mahalanobis itu
menggunakan path analysis yang merupakan dievaluasi dengan menggunakan 2 pada
pengembangan dari model regresi yang derajat bebas sebesar jumlah variabel
digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) indikator yang digunakan dalam penelitian
dari matrik korelasi dua atau lebih suatu (Ferdinand, 2006). Penelitian ini
model yang dibandingkan (Ghozali, 2008). menggunakan 5 variabel indikator, sehingga
Kelebihan analisis jalur adalah dalam hal semua kasus yang mempunyai Jarak
kemampuannya untuk menentukan tipe Mahalanobis lebih besar dari 2 (5; 0,001) =
relasi antar variabel independen dan ketika 20,515 adalah multivariate outlier. Hasil
menjelaskan hubungannya dengan variabel menunjukkan bahwa tidak ditemukan
dependen (Dachlan, 2014). Indeks adanya kasus yang dapat dikategorikan
kesesuaian model Goodness of fit yang sebagai outlier karena semua observasi
digunakan dalam penelitian ini memiliki jarak mahalanobis < 20,515.
menggunakan referensi dari Ferdinand
(2006). Analisis Kesesuaian Model
Dalam pengujian ini nilai 2 menghasilkan
HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05
Penelitian ini menggunakan path analysis dengan nilai 2 sebesar 6,521 menunjukkan
dengan bantuan program AMOS 22. Hal-hal bahwa model penelitian yang diajukan sudah
yang diperhatikan dalam melakukan memenuhi. Nilai CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI, CFI,
pengujian dengan pendekatan path analysis dan RMSEA dalam model penelitian ini
yaitu asumsi model, analisis kesesuaian menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik.
model dan analisis koefisien jalur.

17
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016

Tabel 1. Hasil Goodness-of-Fit Model


Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi Model
Chi-Square (2) Diharapkan kecil 6,521 Fit
Degrees of freedom Positif 4 Fit
Probability level (p) ≥0,05 0,164 Fit
CMIN/DF ≤2,0 1,630 Fit
GFI ≥0,90 0,975 Fit
AGFI ≥0,90 0,907 Fit
TLI ≥0,95 0,962 Fit
CFI ≥0,95 0,985 Fit
RMSEA ≤0,08 0,080 Fit

Analisis Koefisien Jalur Pertanahan akan memberikan manfaat


Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari 6 untuk penyelesaian pekerjaan mereka
jalur yang dianalisis, semua memiliki sehingga karyawan dapat mencapai kinerja
hubungan yang signifikan, terlihat dari yang diinginkan. Hasil penelitian ini
besarnya tingkat signifikansi (p) uji hipotesis mendukung penelitian yang dilakukan oleh
kurang dari 5%. Rose dan Fogarty (2006) dan Park (2009)
Hasil analisis jalur menunjukkan nilai CR yang menunjukkan bahwa computer self
computer self efficacy pada persepsi manfaat efficacy menentukan persepsi manfaat. Park
teknologi sebesar 2,758 dengan tingkat (2009) juga mengemukakan bahwa bahwa
signifikansi 0,006. Nilai p < 0,05 (0,006 < computer self efficacy merupakan konstruk
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa yang baik pada Technology Acceptance
computer self efficacy berpengaruh pada Model.
persepsi manfaat teknologi sehingga Nilai CR computer self efficacy pada
hipotesis 1 didukung dalam penelitian ini. persepsi kemudahan menggunakan
Fenomena ini dapat terjadi karena karyawan teknologi sebesar 5,855 dengan tingkat
memiliki keyakinan tinggi bahwa signifikansi 0,000. Nilai p < 0,05 (0,000 <
penggunaan Komputerisasi Kegiatan 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa

Tabel 2. Regression Weights


Estimate S.E. C.R. P
Persepsi Computer Self
<--- .549 .094 5.855 ***
kemudahan Efficacy
Persepsi Computer Self
<--- .260 .094 2.758 .006
Manfaat Efficacy
Persepsi Persepsi
<--- .383 .087 4.407 ***
Manfaat kemudahan
Persepsi
Sikap <--- .285 .097 2.934 .003
Manfaat
Persepsi
Sikap <--- .475 .090 5.297 ***
kemudahan
Niat <--- Sikap .626 .088 7.122 ***

18
Aplikasi Technology Acceptance …. (Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono)

computer self efficacy berpengaruh pada Nilai CR persepsi manfaat teknologi pada
persepsi kemudahan penggunaan teknologi, sikap untuk menggunakan teknologi sebesar
sehingga hipotesis 2 didukung dalam 2,934 dengan tingkat signifikansi 0,003. Nilai
penelitian ini. Fenomena ini dapat terjadi p < 0,05 (0,003 < 0,05), maka dapat
karena karyawan memiliki keyakinan tinggi disimpulkan bahwa persepsi manfaat
terhadap kemampuan dan keterampilannya teknologi berpengaruh terhadap sikap untuk
dalam menggunakan aplikasi Komputerisasi menggunakan teknologi, sehingga hipotesis
Kegiatan Pertanahan, oleh karena itu mereka 4 didukung dalam penelitian ini. Fenomena
merasa mudah dalam menggunakan aplikasi ini dapat terjadi karena apabila karyawan
tersebut tanpa memerlukan usaha yang merasa bahwa aplikasi Komputerisasi
besar. Hasil penelitian ini mendukung Kegiatan Pertanahan memiliki banyak
penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh manfaat untuk menyelesaikan pekerjaan
(2000); Rose dan Fogarty (2006); Park (2009); mereka maka akan mempengaruhi sikap
Yusof et al. (2009); dan Abramson (2015) karyawan untuk menggunakan teknologi
yang menemukan bahwa Computer self tersebut. Hasil penelitian ini mendukung
efficacy berpengaruh terhadap persepsi penelitian yang dilakukan oleh Hu et al.
kemudahan penggunaan teknologi. (1999); Teo et al. (2008); Park (2009): Lin dan
Hasil analisis jalur juga menunjukkan nilai Chang (2011); dan Abramson (2015), yang
CR persepsi kemudahan penggunaan menemukan bahwa persepsi manfaat
teknologi pada persepsi manfaat teknologi berpengaruh terhadap sikap dalam
sebesar 4,407 dengan tingkat signifikansi menggunakan teknologi.
0,000. Nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Hasil analisis jalur menunjukkan nilai CR
dapat disimpulkan bahwa persepsi persepsi kemudahan penggunaan teknologi
kemudahan penggunaan teknologi pada sikap dalam menggunakan teknologi
berpengaruh pada persepsi manfaat sebesar 5,297 dengan tingkat signifikansi
teknologi, oleh karena itu hipotesis 3 0,000. Nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka
didukung dalam penelitian ini. Fenomena ini dapat disimpulkan bahwa persepsi
dapat terjadi karena karyawan yang merasa kemudahan penggunaan teknologi
mudah dalam menggunakan aplikasi berpengaruh terhadap sikap dalam
Komputerisasi Kegiatan Pertanahan akan menggunakan teknologi, sehingga hipotesis
merasakan manfaat yang diperoleh dari 5 didukung dalam penelitian ini. Fenomena
adanya teknologi tersebut untuk ini dapat terjadi karena karyawan yang
penyelesaian pekerjaan mereka. Hasil merasa mudah dalam menggunakan aplikasi
penelitian ini mendukung penelitian yang Komputerisasi Kegiatan Pertanahan akan
dilakukan oleh Teo et al. (2008); Park (2009); menentukan sikap untuk menerima atau
Yusof et al. (2009); Lin dan Chang (2011), dan menolak menggunakan teknologi dalam
Abramson (2015) yang menemukan bahwa penyelesaian pekerjaannya. Hasil penelitian
Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap ini mendukung penelitian Teo et al. (2008);
persepsi manfaat. Park (2009); Lin dan Chang (2011); dan
Abramson (2015) yang menemukan bahwa

19
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016

Persepsi kemudahan penggunaan teknologi Kabupaten Sukoharjo dapat diambil


berpengaruh terhadap sikap dalam kesimpulan, sebagai berikut:
menggunakan teknologi. 1. Computer self efficacy berpengaruh pada
Hasil analisis jalur juga menunjukkan nilai persepsi manfaat karyawan.
CR sikap dalam menggunakan teknologi 2. Computer self efficacy berpengaruh pada
terhadap niat untuk menggunakan teknologi persepsi kemudahan penggunaan
sebesar 7,122 dengan tingkat signifikansi teknologi.
0,000. Nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka 3. Persepsi kemudahan teknologi
dapat disimpulkan bahwa sikap dalam berpengaruh pada persepsi manfaat.
menggunakan teknologi berpengaruh 4. Persepsi manfaat berpengaruh pada
terhadap niat untuk menggunakan teknologi, sikap dalam menggunakan teknologi.
sehingga hipotesis 6 didukung dalam 5. Persepsi kemudahan penggunaan
penelitian ini. Fenomena ini dapat terjadi teknologi berpengaruh pada sikap dalam
karena karyawan yang memiliki sikap untuk menggunakan teknologi.
menerima atau menolak dalam 6. Sikap dalam menggunakan teknologi
menggunakan teknologi akan berpengaruh pada niat perilaku untuk
mempengaruhi niatnya untuk menggunakan menggunakan teknologi.
teknologi tersebut dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Jika karyawan memiliki sikap DAFTAR PUSTAKA
untuk menolak menggunakan teknologi, Abramson, J., Dawson, M., Stevens, J. (2015).
maka karyawan tidak berniat untuk An Examination of the Prior Use of E-
menggunakan teknologi tersebut. Akan Learning Within an Extended Technology
tetapi, jika karyawan memiliki sikap untuk Acceptance Model and the Factors That
menerima teknologi, maka karyawan Influence the Behavioral Intention of
Users to Use M-Learning. Sage Open, hal.
tersebut memiliki niat yang kuat untuk terus 1-9.
menggunakan teknologi dalam
Ajzen, I. (2005). Attitude, Personality and
menyelesaikan pekerjaannya. Hasil
Behavior. New York: Open University
penelitian ini mendukung penelitian yang Press
dilakukan oleh Hu et al. (1999); Park (2009);
Bandura, A. (1977). Self-Efficacy: Toward A
Lin dan Chang (2011); Suki dan Suki (2011); Unifying Theory of Behavioral Change.
Abramson (2015) yang menemukan bahwa Psychological Review, 84(2), 191-215.
sikap berpengaruh terhadap niat untuk Dachlan, U. (2014). Panduan lengkap
menggunakan teknologi. Structural Equation Modeling Tingkat
Dasar. Semarang: Lentera Ilmu.
SIMPULAN Davis, F.D. (1989). Perceived Usefulness,
Hasil penelitian mengenai aplikasi Perceived Ease Of Use And User
Technology Acceptance Model (TAM) Pada Acceptance Of Information Technology.
MIS Quarterly, 13(3), 319-340.
Komputerisasi Kegiatan Pertanahan di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Davis, F.D., Bagozzi, R.P., & Warshaw, P.R.
(1989). User Acceptance Of Computer
Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan

20
Aplikasi Technology Acceptance …. (Wahyu Prabawati Putri Handayani & Mugi Harsono)

Technology: A Comparison Of Two International Journal of Advance


Theoretical Models. Management Research in Computer Science and
Science, 35(8), 982-1003. Management Studies, 1(6), 144-148.
Ferdinand, A. (2006). Structural Equation Rose, J dan Fogarty, G. (2006). Determinants
Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Of Perceived Usefulness and Perceived
Semarang: Badan Penerbit Universitas Ease Of Use In The Technology
Diponegoro. Acceptance Model: Senior Consumers
Adoption Of Self-Servive Banking
Fishbein, M. and Ajzen, I. (1975), Belief,
Technologies. Academy of World
Attitude, Intention and Behavior: An
Business, Marketing & Management
Introduction to Theory and Research,
Development, 2(10), 122-129.
Addison-Wesley, Reading, MA.
Suara Ombudsman. (2008). Kerjasama
Ghozali, I. (2008). Model Persamaan
Komisi Ombudsman Nasional dan Badan
Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan
Pertanahan Nasional dalam rangka
Program Amos 16.0. Semarang: Badan
Peningkatan Kualitas Penanganan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Keluhan Bidang Pertanahan. Artikel.
Hu, P.J., Chau, P.Y.K., Sheng, O.R.L, Tam, K.Y. ISSN: 1412 – 3932.
(1999). Examining the Technology
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis.
Acceptance Model Using Physician
Bandung: Alfabeta.
Acceptance of Telemedicine Technology.
Journal of Management information Suki, N.M dan Suki, N.M. (2011). Exploring
Systems, 16(2), 91-112. The Relationship Between Perceived
Usefulness, Perceived Easy Of Use,
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor
Perceived Enjoyment, Attitude And
3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan
Subscribers Intention Towards Using 3G
Strategi Nasional Pengembangan E-
Mobile Services. Journal of Information
Government.
Technology Management, 22(1), 1-7.
Lin, J dan Chang, H. (2011). The Role Of
Surat Edaran Nomor 5/SE-100/I/2015
Technology Readiness In Self-Service
Tentang Penggunaan Aplikasi
Technology Acceptance. Managing
Komputerisasi Kegiatan Pertanahan
Service Quality: An International Journal,
21(4), 424 – 444. Teo, T., Luan, W.S., Sing, C. C. (2008). A Cross-
Cultural Examination Of The Intention To
Park, S.Y. (2009). An Analysis of the
Use Technology Between Singaporean
Technology Acceptance Model In
and Malaysian Pre-Service Teachers: An
Understanding University Students
Application Of The Technology
Behavioral Intention to Use e-Learning.
Acceptance Model (TAM). Educational
Educational Technology & Society, 12(3),
Technology & Society, 11(4), 265–280.
150–162.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survei Venkatesh, V. (2000). Determinants of
Kepuasan Masyarakat Terhadap Perceived Ease of Use: Integrating
Penyelenggaraan pelayanan Publik. Control, Intrinsic Motivation, and
Emotion into the Technology Acceptance
Priyanka, S dan Kumar, A. (2013).
Model. Information System Research,
Understanding The Evolution of
11(4), 342-365.
Technology Acceptance Model.

21
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016

Yusoff, Y.M., Muhammad, Z., Pasah, E.S.E., Usefulness in the E-Library Usage.
Robert, E. (2009). Individual Differences, Computer and Information Science, Vol.
Perceived Ease of Use, and Perceived 2(1), 76-83.

22

Anda mungkin juga menyukai