Disusun oleh:
Bangsa Turki berhasil mendirikan kerajaan yaitu Turki Saljuk dan Turki Usmani.
Turki Usmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah
Mongol dan daerah Utara Cina, yang kemudian pindah ke Turki, Persia, dan Irak.
Entogrol yang merupakan pimpinan Turki Usmani berhasil membantu Sultan Saljuk
dalam menghadapi Bizantium. Atas jasa ini, Entogrol mendapat penghargaan dari Sultan
berupa sebidang tanah di Asia kecil. Selain itu, Entogrol juga diberikan wewenang untuk
memperluas wilayahnya.
Setelah Entogrol meninggal, kedudukannya digantikan oleh Usman. Setelah itu
Saljuk mendapat serangan dari Mongol, sehingga terpecah menjadi dinasti-dinasti kecil.
Pada saat itu Usman mengklaim kemerdekaan secara penuh wilayah yang didudukinya,
sekaligus mem proklamasikan berdirinya Turki Usmani, yang berarti Usman merupakan
pendiri kerajaan Turki Usmani.
1.2. Kerajaan Usmani dan Ekspansinya
3. Bidang keagamaan
Pada masanya, ada dua aliran tarekat yang paling besar yaitu Al-Bektasu dan Al-
Maulawi. Tarekat Bektasi sangat berpengaruh terhadap kalangan tentara. Sementara
tarekat Maulawi berpengaruh besar dalam mengimbangi Jannisary Bektasi. Kebanyakan
penguasa Usmanj cenderung bersikap taklid dan fanatik terhadap suatu mazhab dan
menentang mazhab-mazhab lainnya.
1.4. Kemunduran Dan Kehancuran Turki Usmani
2. Humayun (1530-1556)
Tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh Humayun. Ia berhasil mengalahkan
pemberontakan Bahadur Syah. Pada tahun 1450, Ia mengalami kekalahan dalam
peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan. Humayun berhasil
menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M.
3. Akbar (1556-1605)
Ketika menerima tahta kerajaan ini, Akbar baru berusia 14 tahun, sehingga
seluruh urusan pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan. Pemberontakan yang
paling mengancam kekuasaannya adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang
menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan pemberontak berusaha memasuki kota Delhi.
Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan tersebut sehingga terjadi peperangan
dahsyat yang disebut Panipat II. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap. Dengan
demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh. Setelah Akbar dewasa, ia
menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat. Akbar mulai
menyusun program ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar,
Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala,
Ahmadnagar, dan Asirgah.
4. Jahangir (1605-1627)
Kepemimpinannya didukung oleh kekuatan militer yang besar. Semua kekuatan
musuh dan gerakan pemberontakan berhasil dipadamkan. Pada masa kepemimpinannya,
Jehangir berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M) Kangra. Usaha-
usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan mempertegas
kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar.
6. Aurangzeb (1658-1707)
Pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat
Islam. Aurangzeb berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur
akibat kebijakan politik keagamaan Akbar.
7. Bahadur Syah (1707-1712)
Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb. 5 tahun kemudian terjadi
perebutan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar dimenangkan dalam persaingan
tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja Mughal oleh Jenderal Zulfiqar Khan.
Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 1713, Fahrukhsiyar keluar sebagai
pemenang. Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada tahun 1719 M. Sang raja meninggal
terbunuh oleh komplotan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian
mengangkat Muhammad Syah (1719-1748). Ia kemudian dipecat dan diusir oleh suku
Asyfar di bawah pimpinan Nadzir Syah.
8. Jehandar (1712-1713)
Pada masa pemerintahan Syah Alam, Kerajaan Mughal diserang oleh pasukan
Afghanistan. Kekalahan Mughal dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam
kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai
sultan.
9. Akbar II (1806-1837 M)
Pengganti Syah Alam, memberikan konsensi kepada EIC untuk mengembangkan
perdagangan di India, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus menjamin
penghidupan raja dan keluarga istana.
a. Perluasan wilayah.
b. Menjalankan roda pemerintahan secara, pemerintahan militeristik.
c. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-
distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang
kepangkatan yang bercorak kemiliteran.
d. Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua
rakyat India dipandang sama.
e. Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi kekuatan
imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri
dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India.
f. Para pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan
mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu.
g. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh
seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan
pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.
2. Bidang Ekonomi
b. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian
dan melindungi petani. Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak
mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya.
c. Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada
imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt.
d. Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar
konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company untuk
menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600.
3. Bidang Agama
a. Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi.
d. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan
terhadap mazhab hukum, tariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan
wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i.
e. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi
hukum Islam yang dinamakan fatwa Alamgiri.
a. Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan
kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana.
b. Taj mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana
Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama
(Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199),
Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza
(1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-
1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota
Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
c. Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia
Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan
membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di
wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan
pemborosan dalam penggunaan uang negara.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan
kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-
sultan sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang
kepemimpinan.
IV. Asia Tenggara
4.1. Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara
Pada abad ke-5 sebelum Masehi, Kepulauan Melayu telah menjadi tempat
persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan
dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para
pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.
Proses masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Saluran Perdagangan
Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat
pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam
perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran
Islamisasi melaui perdagangan sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan
turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan
saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar
sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi
orang Jawa dan kaya-kaya. Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih
perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2. Saluran Perkawinan
Para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi tertarik untuk menjadi isteri saudagar-
saudagar. Sebelum dikawin, mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka
mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-
kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Ada pula wanita Muslim yang dikawini
oleh keturunan bangsawan. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila antara
saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja
dan bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.
3. Saluran Tasawuf
Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama
Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok
yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau
pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah
keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah
ketempat tertentu mengajarkan Islam.
5. Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan
wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang.
Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk
mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan
alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni
ukir.
6. Saluran Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam
di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian
Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan
non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan
bukan Islam itu masuk Islam.
Ada 3 teori tentang penerimaan Islam yang sebenarnya:
a. Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri mereka di beberapa
wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia Tenggara yang lain yang kemudian
melakukan asimilasi dengan jalan menikah dengan beberapa keluarga penguasa lokal
yang telah menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalaman lnternasional terhadap
perusahaan perdagangan para penguasa pesisir.
b. Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia. Kedatangan para
sufi bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga sebagai pedagang dan politisi yang
memasuki lingkungan istana para penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan
memasuki perkampungan di wilayah pedalaman.
c. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi kalangan elit
pemerintah.
Islam masuk ke wilayah ini lewat jalan pedagang-pedagang Arab. Mereka sampai
ke Malaka pada tahun 1276 M. Raja Malaka masuk Islam melalui tangan mereka, dan
mengganti namanya menjadi Muhammad Syah, lalu diikuti oleh rakyatnya. Malaka
merupakan kerajaan islam pertama di sana. Malaysia berada di jalur perdagangan dunia
yang Menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan India dengan Wilayah China, dan
dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting.
Umat Islam memiliki sejarah yang panjang dalam kerajaan Thailand. Hubungan
mereka dengan masyarakat Thailand serta peran mereka dalam negara dapat ditelusuri ke
zaman kerajaan ayyuthaya. Kedatangan Islam di negeri Muangthai telah ada pada masa
kerajaan Sukhathai di abad ke-13. Hal ini bermula dari dua orang bersaudara dari Persia
yaitu Syeikh Ahmad dan Muhammad syaid menetap di kerajaan tersebut yang terus
melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam. Sebelum berdirinya
kerajaan Ayyuthaya sebagai pengganti kerajaan Shukhotai setelah yang terakhir ini runtuh
pada abad ke-14, Islam telah memiliki kekuatan politik yang sangat besar. Perdagangan
merupakan perintis proses islamisasi dan perkembangan politik kerajaan-kerajaan maritim
di wilayah kepulauan di abad ke-15, 16, dan 17.
Hampir semua silsilah bermula pada masa raja sipad. Pada masa pemerintahan di
pulau Jolo, datang seorang muslim bernama Tuanku Masha’ika ke suatu tempat yang
disebut Maimbuang. Sebuah batu nisan atas nama Maqhealhe ditemukan di Badatto, tidak
jauh dari Jolo pulau Sulu. Penemuan batu nisan dijadikan salah satu bukti Arkeologis
masuk dan berkembangnya Islam di Filipina, pada waktu itu masyarakat pulau Jolo masih
menganut Animisme dan Dinamisme.
Masuknya agama Islam di pulau Mindanao adalah pada abad ke-15. Yang mula-
mula membawanya ialah ‘Syarif’ Kebungsuan yang datang dari negeri Johor. Dalam
catatan sejarah pulau Sulu memeluk islam, yang datang ke sana ialah Sayid Abdul Aziz
yang dahulu telah mengislamkan Sultan Muhammad Syah di Melaka. Kemudian itu
datang penyair Islam yang kedua namanya Abu Bakar. Sesudah dia, datang seorang
bangsawan dari Minangkabau, bernama Rajo Bagindo.
V. Indonesia
5.1. Kedatangan Islam di Indonesia
- Teori Pertama: Ahli sejarah menyatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-
13. pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya Dinasti Abbassiah d Baghdad (1258
M), berita dari Marco Polo (1292 M), berita dari Ibnu Batiuttah (abad ke-14), dan Nisan
Kubur Sultan Malik as-Saleh (1297 M) di Samudra Pasai. Dan pendapat ini diperkuat
juga dengan masa penyebaran ajaran tasawuf.
- Teori Kedua: Islam masukke indonesia sejak abad ke-7 atau abad ke-1 Hijriyah. Pendapat
ini didasarkan pada berita dari Cina zaman Dinasti Tang yang menyebutkan adanya
orang-orang Ta Shih yang mengurungkan niatnya untul menyerang Ho Ling di bawah
pemerintahan Ratu Sima(674).
Uraian dari isi perjanjian bahwa:
1. Masuknya Islam ke Indonesia dimungkinkan terjadi pada abad ke-7 sampai dengan abad
ke-8 M
2. Penyebaran islam di indonesia ke berbagai penjuru pulau di Nusantara mulai abad ke-13
sampai ke abad ke-16 M
3. Perkembangan Islam di Indonesia mulai abad ke-15 M dst melalui kerajaan-kerajaan
islam.
5.2. Jalur- jalur Masuk Islam Ke Indonesia
• Jalur Perdagangan • Jalur pendidikan
• Jalur Perkawinan • Jalur Seni Budaya
• Jalur Tasawuf • Jalur Dakwah dan Politik
6. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh para walisongo di bawah pimpinan Sunan Ampel
Denta. Walisongo bersepakat mengangkat Raden Fatah sebagai raja pertama kerajaan
Demak. Ia mendapat gelar Senopati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang
Sayidin Panatagaama. Masa pemerintahan Raden Fatah berlangsung kira-kira akhir abad
ke-15 hingga awal abad ke-16, Raden Fatah raja pertama Demak yang sangat berjasa
dalam pengembangan agama islam diwilayah daerah kekuasaannya.
7. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari kerajaan Islam Demak. Kerajaan
Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging. Ia adalah menantu Sultan
Trenggono yang diberi kekuasaan di Pajang. Ia bergelar Sultan Hadi Wijaya. Pada masa
kekuasaan Sultan Hadiwijaya, ia berusaha memperluas wilayah kekuasaannya ke
pedalaman ke arah timur sampe ke Madiun. Pada tahun 1581M, ia mendapat pengakuan
dari raja-raja di Jawa sebagai Raja Islam.
9. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon merupakan Kerajaan Islam pertama di daerah Jawa Barat.
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunungjati. Dari Cirebon, Gunungjati
mengembangkan ajaran Islam ke daerah-daerah lain di Jawa Barat, seperti Majalengka,
Kuningan, Galuh, Sunda Kelapa dan Banten. Setelah Sunan Gunungjati wafat, ia
digantikan oleh cicitnya yang bergelar Panembahan Ratu. Panembahan Ratu wafat pada
tahun 1650 M dan digantikan oleh Panembahan Giriliya. Sepeninggalnya, kesultanan
Cirebon diperintah oleh dua orang putranya, yaitu Martawijaya atau Panembahan Sepuh
yang memerintah Kesultanan Kesepuhan dengan gelar Syamsuddin, dan Kartawijaya atau
Panembahan Anom yang memerintah Kesultanan Kanoman dengan gelar Badrudin.
Muslim menyeberangi Atlantik dan juga Pasifik. Yang paling terkenal dari mereka ini
adalah Jenderal Estevanio de Azemor. Dia dapat mencapai wilayah New Mexico dan
Arizona. Selama periode yang sama, seorang pangeran Mesir dengan nama Nasir al-Din
bergabung dengan Suku Mohawk di daerah yang membentuk negara bagian New York
sekarang. Dia menduduki kedudukan yang sangat tinggi dalam suku ini.
Kaum muslim di Amerika Serikat terdiri dari para imigran yang dari keturunan Afrika
(Afro-Amerika), penduduk Eropa yang masuk Islam, dan para pendatang sementara
(mahasiswa, diplomat dan lainnya). Komposisi asal-usul mereka adalah: Afrika (42 %); Asia
Selatan (India, Pakistan, Bangladesh (24,4 %));Turki (2,4%); Asia Tenggara (2%); Kulit
Putih Amerika (1,6 %); dan lain-lain (6,4 %) termasuk sekitar 5.000 muslim keturunan
Spanyol (Hispanik). Sebagian besar mereka, sekitar 70 %, tinggal di sepuluh Negara bagian:
California, New York, Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan, Virginia, Texas, Ohio, dan
Maryland.
Gelombang Pertama, Migrasi terjadi pada pada tahun 1875 hingga 1912. mereka yang
bermigrasi pada umumnya adalah para pemuda desa yang tidak terpelajar dan tidak
mempunyai keterampilan. Mereka berasal dari syiria, Jordania, Palestina, dan Libanon yang
ketika masih berada dibawah Pemeruntahan Utsmani. Mereka bermigrasi karena keadaan
ekonomi dinegrinya tidak menguntungkan dan mereka berharap mendapatkan keuntungan
financial di Amerika Serikat. Pada umumnya, mereka bekerja di pabrik-pabrik dan toko-toko.
Gelombang Kedua, Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922, yaitu setelah terjadi
Perang Dunia Pertama. Mereka pada umumnya, orang-orang intelek dan terdidik yang
berasal dari perkotaan. Mereka umumnya adalah saudara, kawan, atau orang kenalan imigran
yang telah ada di Amerika Serikat.
Gelombang Ketiga, Migrasi terjadi tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan karena
kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada mereka yang
keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika Serikat.
Gelombang Keempat, Migrasi terjadi pada tahun 1947 hingga tahun 1960. para imigran
yang datang ke Amerika Serikat pada gelombang ini bukan saja berasal dari Timur Tengah,
tapi berasal dari India, Pakistan, Eropa Timur, dan Uni Soviet. Mereka datang untuk mencari
kehidupan yang lebih baik, memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, atau untuk
mendapatkan latihan teknik lanjutan dan memperoleh pekerjaan secara spesialis.
Gelombang Kelima, Migrasi dimulai pada tahun 1967 sampai sekarang. Mereka yang
datang ke Amerika Serikat pada gelombang ini, selain karena alasan ekonomi, juga yang
utama dikarenakan politik. Dunia arab pada masa-masa itu mengalami penderitaan karena
konfrontasi dengan Israel dan konflik-konflik lainnya. Imigran Muslim ke Amerika Serikat
yang populer pada gelombang ini, antara lain Fazlur Rahman dari Pakistan yang menjadi
Guru Besar Universitas Chicago, Sayyed Hosein Nashr dari Iran yang menjadi Guru Besar
Universitas Washington, Ismail Al-faruqi yang menjadi Guru Besar Universitas Harvard, dan
lain-lain.
Orang-orang muslim kulit hitam Amerika yang tergabung dalam himpunan dakwah
muslim Amerika, yaitu Nation of Islam yang didirikan oleh Fard Muhammad. Perjuangan
Fard Muhammad dilanjutkan muridnya Elijah Muhammad. Elijah Muhammad mengajarkan
bahwa orang kulit hitam yang harus berhenti membeda-bedakan diri dengan orang berkulit
putih dan belajar untuk menerima dirinya sendiri. Muhammad mendorong kulit hitam untuk
memulai bisnis dan tinggal di komunitas mereka sendiri. The Nation of Islam mengajarkan
bahwa orang kulit hitam adalah "orang asli" dengan keilahian 4 Ibid.
Wallace D. Muhammad meneruskan kepemimpinan Nation of Islam, sebuah organisasi
yang dianggap sebagai Ku Klux Klan orang berkulit hitam. Dia mengikuti apa yang
diajarkan oleh ayahnya, tetapi semakin bertambah usianya ia sadar akan perbedaan antara
Islam yang diajarkan oleh ayahnya dan Islam diajarkan dalam Al Quran yang dipraktekkan
oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia. Wallace akhirnya menuntunnya untuk memandu
Nation jauh dari separatis, teologi berbasis ras dan menuju masyarakat dunia Islam. Ia
mengganti Nation of Islam dengan The American Bellian Community yang bermakna
Masyarakat Bilal Amerika. Kemudian diubah menjadi The World Community of Islam in the
West tahun 1976. Kemudian pada 30 April 1980, Warits mengumumkan pergantian nama
organisasi The World Community of Islam in the West menjadi American Moslem Mission (
AMM ). Perubahan ini bermaksud bahwa tugas pokok organisasi adalah dakwah islamiyah.
Kantor organisasi ini berpusat di Chicago. Di Amerika terdapat 266 Masjid, 156 didirikan
oleh Masyarakat Bilal Amerika, dan 110 masjid lainnya didirikan masyarakat muslim di
beberapa Negara bagian. Masjid terbesar adalah Islamic Centre Detroit, dibangun tahun 1949
dan diresmikan tahun 1957.
Ada beberapa alasan sejumlah warga amerika yang memeluk Islam, antara lain :
Pertama, Islam mereka akui sebagai agama yang memberikan tuntunan arti hidup,
hakekat hidup, dan petunjuk bagaimana manusia hidup di dunia serta bagaimana
mempersiapkan ke hidupan untuk akhirat.
Ketiga, Islam mereka terima sebagai ajaran yang memberi kehormatan, harga diri,
semangat kerja, dan menanamkan persaudaraan sesama Muslim di mana pun.
Perang Salib merupakan sebuah perang super maraton yang berlangsung sepanjang 200
tahun, dimana bangsa-bangsa Kristen Eropa memerangi pusat-pusat negeri islam selama
kurang lebih 90 tahun. Dalam perspektif Kristen, perang ini merupakan serangkaian operasi
militer terhadap musuh-musuh gereja yang bertujuan membebaskan tanah suci dari
cengkraman kaum Muslim. Dalam perang salib lebih mengangkat motif agama sebagai
masalah utama.
1. Perang Salib merupakan puncak dari sejumlah konflik antara negeri Barat (pihak
Kristen) dan negeri Timur (pihak Muslim) yang pada saat itu perkembangan dan
kemajuan umat islam sangat pesat.
2. Munculnya kekuatan Bani Seljuk yang berhasil merebut Asia Kecil dan Baitul Maqdis
setelah mengalahkan pasukan Bizantium dan Dinasti Fathimiah.
3. Pasukam Muslim menjadi penguasa jalur perdagangan di lautan tengah semenjak abad
ke-10.
- Hubungan Kolonialisme, merupakan suatu kelanjutan dari perang salib, karena perang
salib itu merupakan jembatan bagi kolonialisme untuk menjajah Dunia Islam.
- Hubungan Kristenisasi
Perang Munzikart adalah Perang antara kaum muslimin asal Saljuk yang dipimpin
oleh Alib Arselan Dengan orang- Romawi Byzantium. Kaum muslimin menorehkan
kemenangan besar atas mereka dan menguasai Arab Kecil. Perang ini dianggap sebagai
titik tolak dalam perjalanan sejarah Islam secara umum dan sejarah Asia Barat secara
khusus. Sebab, peristiwa ini menjadi jalan bagi penghancuran pengaruh Romawi.
peristiwa ini juga menjadi salah satu faktor terjadinya perang salib.
Pertempuran ‘Ain Jalut terjadi pada tahun 1260 M di Palestina antara Bani
Mameluk (Mesir) yang dipimpin oleh Qutuz dan Baibars berhadapan dengan tentara
Mongol pimpinan Kitbuqa. Terjadi perang ‘Ain Jalut sebagai permulaan dari kehancuran
kekhalifahan Abbasiyah di Bagdhad dan khilafah Islam, orang-orang Mongolia
menguasai negeri-negeri Asia Tengah. Terjadi perguncangan Abbasiyah yang akhirrnya
banyak dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dari Bagdhad. dinasti-dinasti kecil
tersebut adalah Persia, Turki, Kurdi. Hulaku Khan (panglima Mongolia) dan pasukannya
menyerang Bagdhad. Lalu, Khalifah Al-Mu’tashim langsung menyerah dan berangkat ke
Basis pasukan Mongolia.Setelah itu, para pemimpin dan Fukaha juga keluar, sehingga
Bagdhad kosong. orang-orang Mongolia menghancurkan Bagdhad.
Resensi Buku Sejarah Peradaban Islam
Buku Sejarah Peradaban Islam menjelaskan bagaimana seluk beluk peradaban Islam
berlangsung. Pembahasan dalam buku ini terdiri dari 13 belas bab, mulai dari masa Arab pra
Islam hingga peristiwa- peristiwa penting dalam sejarah Islam. Bab I membahas tentang definisi
atau arti peradaban Islam. Bab II membahas tentang sejarah Masyarakat pra Islam. Bab III
membahas tentang sejarah Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Bab IV membahas masa
kemajuan Islam pada masa khulafaur rasyidin. Bab V membahas perkembangan Islam pada
masa dinasti Umayyah di Spanyol. Bab VI membahas tentang perkembangan Islam pada masa
dinasti Abbasiyah. Bab VII-IX membahas tentang perkembangan Islam pada masa Kerajaan
Turki Usmani, kerajaan Syafawi, dan kerajaan Mughal di India. Bab X-XI membahas peradaban
Islam di Asia Tenggara dan Indonesia. Bab XII membahas peradaban Islam di Amerika, dan Bab
XIII membahas peristiwa- peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti Perang Salib,
Keruntuhan Granada, Penaklukan Konstantinopel, Pertempuran Munzikart, dan Pertempuran
‘Ain Jalut.
Buku ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu isi buku ini menceritakan sejarah peradaban
Islam dari masa Arab pra Islam, masa Nabi Muhammad, masa dinasti kerajaan besar, sampai
membahas peristiwa- peristiwa penting dalam sejarah Islam. Kelebihan lainnya adalah
penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh buku ini berusaha mengungkapkan sejarah
dengan objektif, tidak hanya berbagai kemajuan dan kebaikan, tetapi juga masa kelam peradaban
Islam juga diceritakan. Di samping berbagai kelebihan tersebut, buku ini juga memiliki
kekurangan. Pembahasan perjuangan kaum muslimin dalam penegakan Islam yang tidak begitu
rinci. Buku ini cukup memadai sebagai sebuah buku pengantar dalam kajian sejarah peradaban
Islam.
Buku ini diperuntukkan bagi kalangan pelajar yang ingin mempelajari lebih dalam
tentang sejarah peradaban Islam, selain itu juga sebagai referensi dalam pembuatan makalah atau
karya tulis lainnya yang berhubungan dengan sejarah peradaban Islam. Tidak hanya kalangan
pelajar, siapa pun juga yang ingin memperdalam dan mengetahui seluk beluk perkembangan
Islam dari zaman ke zaman.