PRAKTIKUM I
MORFOLOGI DAUN, BATANG, AKAR, DAN RHIZOMA
I. Tujuan Praktikum
1. Mampu menjabarkan klasifikasi taksonomi tumbuhan yang digunakan.
2. Mengenal dan menentukan ciri-ciri/karakter morfologi daun, batang, akar, dan
rhizoma :
a. Mampu menentukan bagian-bagian yang ada pada daun, mengidentifikasi daun
pada bagian ujung, pangkal, tepi, tulang daun, warna daun, dan permukaan
daun.
b. Mampu menentukan bagian-bagian yang ada pada batang, mengidentifikasi
bentuk batang, jenis batang, percabangan batang.
c. Mampu menentukan bagian-bagian yang ada pada akar, mengidentifikasi
sistem perakaran.
d. Mampu menentukan bagian-bagian yang ada pada rhizoma.
Bentuk Daun Terlebar terletak di Bagian Atas, antara Tengah Daun dan Ujung daun.
B. Batang
2.1 Pengertian Batang
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung
sumbu titik tumbuhnya, batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi terminal.
Di bagian batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, nodus tempat
daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas, yakni bagian batang di antara
dua buku yang berturutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak.
Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk
tumbuhan. Batang bisa memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan
ruas yang jelas. Sebaliknya, batang dapat juga amat pendek dan letak daunnya
merapat membentuk roset. Taraf percabangan yanng terjadi jika tunas ketiak
tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. Berkaitan dengan habitat
tumbuh dibedakan batang yang tumbuh dibawah tanah, di dalam air atau di darat.
Batang juga ada yang tegak, memanjat atau merayap. Ragam lain adalah susunan
daun pada batang, ada atau tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi
cabang, serta taraf percabangan bila ada (Tjitrosoepomo, 2011).
Batang bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tumbuhan. Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat seperti berikut
(Tjitrosoepomo, 2011) :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan
sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada
buku-buku inilah terdapat daun.
3. Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya atau matahari.
4. Selalu bertambah panjang diujungnya oleh sebab itu sering dikatakan bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek
misalnya rumput dan waktu batang masing muda.
Sebagian dari bagian tumbuh-tumbuhan batang mempunyai tugas untuk
(Tjitrosoepomo, 2011) :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu: daun,
bunga, dan buah.
2. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan menempatkan
bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, sehingga dari segi
kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang posisi
yang paling menguntungkan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi ke atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan ada di antaranya yang jelas
kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab
itu kita membedakan (Tjitrosoepomo, 2011) :
1. Tumbuhan yang tidak berbatang (Planta acaulis). Tumbuh-tumbuhan yang
benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada hanya tampaknya saja tidak ada.
Hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya
seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain
merupakan suatu rosert, misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica
juncea L.). Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata
pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang
tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan
mendukung bunga-bunganya.
2. Tumbuhan yang jelas berbatang, batang tumbuhan dapat dibedakan seperti
berikut :
a. Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair misalnya
pada bayam (Amaranthus spinosus L), krokot (Portulaca oleracea L).
b. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon dan
semak-semak pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar,
batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak
adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-
cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh mangga
(Mangifera indica L), sidaguri (Sida rhombifolia L).
c. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-
ruas yang nyata dan seringkali berongga misalnya pada padi (Oryza sativa
L) dan rumput (Gramineae) pada umumnya.
d. Batang mendong (calamus), seperti batng rumput tetapi mempunyai ruas-
ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa
Kunth.), wlingi (Scirpus grassu L.) dan tumbuhan sebangsa teki
(Cyperaceae), lainnya.
Bentuk batang pada umumnya bula, meskipun demikian beberapa tumbuhan
memiliki bentuk batang yang tidak bulat. Bentuk batang menjadi kunci dalam
determinasi dan mengklasifikasi tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan yang
tergolong pada kelas monokotil biasanya mempunyai batang yang dasarnya
dianggap tidak berubah dari pangkal sampai ke ujung. Sedangkan pada tumbuh-
tumbuhan yang tergolong kelas dikotil bentuk batang pada umumnya mengecil
pada bagian atas, yang dianggap sebagai suatu kerucut sesuai dengan pertumbuhan
ujung batang dan cabang-cabangnya. Bentuk batang sendiri biasanya dilihat dari
penampang melintangnya. Berdasarkan hal ini, bentuk batang tumbuhan
dibedakan yaitu bulat, bersegi, dan pipih. Batang bulat jika penampang
melintangnya menunjukkan bangun lingkaran. Batang bulat dapat ditemukan pada
kebanyakan tumbuhan seperti pada batang bambu. Pada batang bersegi,
penampang melintang batang menunjukkan bangun segitiga dan segi empat.
Batang segitiga dapat ditemukan pada jenis-jenis teki (Cyperus sp). Tumbuhan
berbatang segi empat dapat ditemukan pada tumbuhan markisa (Passiflora
quadrangularis), anggur (Vitis sp), dan sebagainya. Untuk batang pipih,
penampang melintang batang yang terlihat biasanya berbentuk elips atau setengah
lingkaran. Batang pipih biasanya selalu melebar menyerupai daun, sehingga
mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan
filokladia (Phyllocladium) dan kladodia (Cladodium). Batang bersifat filokladia
jika bentuk batang sangat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas,
misalnya pada jakang. Sedangkan batang bersifat kladodia, jika batang masih
tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya dari jenis-jenis kaktus.
(Rosanti, 2013)
C. Akar
2.1 Pengertian Akar
Akar adalah salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap dan dibawa
ketempat-tempat pada tubuh tumbuhanyang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan
(Rosanti, 2013).
D. Rhizoma
Rhizoma adalah batang beserta daun yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dari ujungnya dapat tumbuh tunas
yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
Rhizoma adalah penjelmaan dari batang dan bukan akar, yang memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian.
2. Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3. Mempunyai kuncup-kuncup.
4. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, terkadang tumbuh ke atas,
muncul di atas tanah.
Rhizoma berfungsi sebagai alat perkembangbiakan dan tempat
penimbunan zat-zat cadangan makanan (Setiaji, 2009)
Diamati dan ditentukan helaian daun, bentuk ujung daun, bentuk daun, tepi
daun, susunan tulang daun, permukaan daun, daging daun
Diamati dan ditentukan jenis daun, apakah daun tunggal atau daun
majemuk, daun lengkap atau tidak lengkap.
5. RHIZOMA
V. Hasil Pengamatan
VI. Pembahasan
A. Daun
Daun merupakan salah satu bagian yang terpenting dari salah satu organ
tumbuhan. Karena fungsinya sebagai tempat membuat makanan melalui proses
fotosintesis, tempat pengeluaran air melalui trasfirasi dan gutasi, tempat menyerap
CO2 dari udara serta sebagai tempat respirasi.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa yang termasuk daun tunggal
yaitu daun sirih, daun cempaka, daun suji, daun singkong dan daun adam hawa.
Sedangkan yang termasuk dalam daun majemuk yaitu daun meniran. Dalam satu
struktur daun terdiri dari satu pelepah daun, satu tangkai daun, dan satu helaian
daun. Pada keadaan lain, setangkai daun tidak memiliki satu buah helaian daun,
tetapi memiliki jumlah helaian lebih dari satu. Struktur seperti ini dikenal sebagai
daun majemuk (folium compositum). Daun majemuk merupakan modifikasi dari
daun tunggal, dimana dalam setiap satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun
yang disebut anak daun. Dari seluruh daun tidak ada yang termasuk daun lengkap
dan yang termasuk daun tidak lengkap yaitu daun sirih, daun cempaka, daun suji,
daun singkong, daun adam hawa, dan daun meniran.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis
tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang
terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara
helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman
daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun dan
warna serta bagian permukaannya.
Daun sirih (Piper betle L.) merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya
terdiri dari helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun sirih yaitu bangun daun
(circumscriptio) bulat oval atau bulat telur karena dibagian yang terlebar dibawah
helaian daun, daging daun (intervenium) tipis lunak, tepi daun (margo) rata karena
pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun (apex) meruncing
(acuminatus) karena pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi
daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang
dan runcing, pangkal daun (basis) agak bulat, permukaan daun licin mengkilat,
susunan tulang daun (nervatio) melengkung karena mempunyai beberapa tulang
yang besar, satu ditengah, yaitu paling besar sedangkan yang lainnya mengikuti
jalannya tepi daun, berwarna daun hijau muda.
Daun cempaka (Magnolia x alba) merupakan daun yang tidak lengkap karena
hanya terdiri dari helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun cempaka yaitu
bangun daun (circumscriptio) bulat oval memanjang, tepi daun (margo) rata karena
pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun (apex) runcing (acutus)
karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas
dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip, pangkal daun
(basis) runcing (acutus), susunan tulang daun (nervatio) menyirip, dan berwarna
daun hijau.
Daun suji (Dracaena angustifolia) merupakan daun yang tidak lengkap karena
hanya terdiri dari helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun suji yaitu bangun
daun (circumscriptio) lanset, tepi daun (margo) rata karena pada tepinya pada saat
diraba tidak kasar, ujung daun (apex) runcing (acutus) karena kedua tepi daun di
kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada
puncak daun membentuk suatu sudut lancip, pangkal daun (basis) memeluk
batang, susunan tulang daun (nervatio) sejajar, dan berwarna daun hijau.
Daun singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan daun yang tidak
lengkap karena hanya terdiri dari helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun
singkong yaitu bangun daun (circumscriptio) berbentuk 5 jari dan lonjong, tepi
daun (margo) rata karena pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun
(apex) runcing, susunan tulang daun (nervatio) menjari, dan berwarna daun hijau.
Daun meniran (Phyllanthus urinaria L.) merupakan daun yang tidak lengkap
karena hanya terdiri dari helai daun dan tangkai daun. Termasuk daun majemuk,
tumbuhan ini dikatakan majemuk karena terdapat beberapa tangkai cabang dan
tiap cabangnya terdiri dari satu atau lebih helaian daun, tata letak daun berselang
seling. Ciri-ciri daun meniran yaitu bangun daun (circumscriptio) bulat oval, tepi
daun (margo) rata karena pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun
(apex) tumpul (obtusus), dan berwarna daun hijau.
Daun adam hawa (Rhoeo discolor) merupakan daun yang tidak lengkap karena
hanya terdiri dari helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun adam hawa yaitu
bangun daun (circumscriptio) lonjong memanjang, tepi daun (margo) rata karena
pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun (apex) runcing (acutus),
susunan tulang daun (nervatio) sejajar dan warna permukaan daun atas hijau
permukaan daun bawah berwarna ungu. Daun adam hawa diamati secara
mikroskopik dengan perbesaran 10x dipotong secara melintang terdapat kloroplas,
stomata, sel penutup, sel tetangga, dan pigmen atosianin. Sedangkan diamati
secara mikroskopik dengan potongan secara membujur terdapat jaringan palisade,
epidermis bawah, epidermis atas, dan hypodermis.
B. Batang
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa setiap tumbuhan memiliki
struktur batang yang berbeda-beda.
Batang tebu (Saccharum officinarum Linn) berbentuk tinggi ramping, tidak
mempunyai cabang dan tumbuh tegak keatas, kulit batang tebu berstruktur keras,
berwarna hijau, kuning, atau gabungannya, terdapat lapisan lilin pada batang tebu
yang berwarna putih keabuan, pada batang juga terdapat berkas pengangkut, cincin
tumbuh, mata, mata akar, alur mata, retakan tumbuh, ruas, dan buku ruas.
Batang bambu (Bambusa vulgaris Schrad) berbuku-buku, terdapat ruas-ruas,
cincin kelopak, dan mata tunas. Batang-batang bamboo muncul dari akar-akar
rimpang dan ketika sudah tua, batang mengeras dan biasanya berongga. Batang
bamboo ini mempunyai bentuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas.
Batang bamboo ini diselimuti oleh daun-daun yang disebut dengan pelepah batang
dan biasanya akan gugur ketika sudah tua. Di bagian ujung pelepah batang
terdapat perpanjangan tambahan yang berbentuk segitiga dan disebut subang.
C. Akar
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa setiap tumbuhan memiliki
struktur akar yang berbeda-beda. Perbedaan itu tergantung pada jenis tanaman
jenis apakah tanaman tersebut tergolong pada tanaman dikotil atau monokotil.
Akar bayam (Amaranthus sp.) termasuk sistem perakaran tunggang terdapat
batang, leher akar, akar primer, akar sekuder, tudung akar, rambut akar dan batang
akar. Akar berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman, batang berfungsi
sebagai penerus unsur hara yang diserap oleh akar tanaman dan disebarkan
keseluruh bagian tanaman yang membutuhkan, leher akar merupakan perbatasan
antara batang dan akar primer, akar primer merupakan akar utama yang terdapat
akar-akar sekunder, akar sekunder merupakan cabang dari akar-akar primer dan
terdapat rambut-rambut akar yang berfungsi menyerap air dan unsur hara,
sedangkan tudung akar merupakan tempat terjadinya pembelahan sel pada akar.
Akar meniran (Phyllanthus urinaria L.) termasuk akar tunggang. Terdiri atas
akar primer, akar sekunder, tudung akar, rambut akar. Akar berfungsi sebagai
penopang berdirinya tanaman, akar primer merupakan akar utama yang terdapat
akar-akar sekunder, akar sekunder merupakan cabang dari akar-akar primer dan
terdapat rambut-rambut akar yang berfungsi menyerap air dan unsur hara,
sedangkan tudung akar merupakan tempat terjadinya pembelahan sel pada akar.
D. Rhizoma
Rimpang kunyit (Curcuma longa L.) memiliki warna kulit luar coklat muda,
warna daging rimpang kuning, terdapat ruas, tunas, dan epidermis. Rasa pedas,
aroma khas kunyit, dan permukaan agak kasar.
Rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki warna kulit luar coklat
bagian dalam berwarna putih, terdapat ruas, tunas, dan epidermis. Rasa sedikit
pedas, aroma khas tajam, dan permukaan kencur kasar.
Rimpang lengkuas (Alpinia galangal L.) berupa buah buni, berbentuk bulat,
keras. Berwarna merah muda, terdapat ruas, tunas, dan epidermis. Rasa pedas,
aroma khas, dan permukaan agak halus.
Rimpang jahe (Zingiber officinale Roscoe) memiliki warna kulit lapisan luar
coklat muda, warna daging coklat kekuningan, terdapat ruas, tunas, dan epidermis.
Rasa pedas, aroma khas, permukaan agak kasar.
Bawang Bombay (Alium cepa L.) berwarna colklat terang, berbentuk bulat,
umumnya memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, kulit licin.
Bawang Bombay diamati secara mikroskopik dengan perbesaran 10x dipotong
secara melintang pada bagian luar terdapat ini sel dan dinding sel. Serta memiliki
akar serabut.
Pengamatan yang dilakukan sudah sesuai dengan dasar teori mengenai
jenis, bentuk serta karakteritik dari organ-organ tumbuhan seperti daun, akar,
batang, serta rhizoma.
VII.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji yang dilakukan untuk mengetahui jenis dan karakteristik dari morfologi daun,
batang, akar, dan rhizoma dengan uji organoleptik, uji makroskopis serta uji
mikroskopis.
2. Setiap tumbuhan memiliki morfologi daun, batang, akar dan rhizoma yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan tumbuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA