Anda di halaman 1dari 12

“MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL”

DISUSUN OLEH:
-Mohammad Syaban

-Joko Sosiono

-Ruilogo

-Rosalina Jitmau

-Yudistira Felle

Yang bertanya : Iswan,

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG


PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 1

C. Tujuan Makalah ................................................................... 1

D. Manfaat Makalah ................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2

A. Pengertian Manusia Sebagai Mahluk Sosial ....................... 2

B. Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Sosial .................... 2

C. Kedudukan Manusia Sebagai Mahluk Sosial ...................... 2

D. Pengembangan manusia Sebagai Mahluk .......................... 2

BAB III KESIMPULAN........................................................................ 3

Kesimpulan ............................................................................... 3
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatNya lah maka kami boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Manusia Sebagai
Makhluk Sosial", yang menurut kami dapat memberikan manfaat besar bagi kita untuk
dipelajari.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
ALLAH SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Aamiinn..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh
ALLAH SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Di dalam
kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini
merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.

Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan kita sendiri itu karena kita
adalah makhluk sosial. Hidup tanpa bantuan dari orang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik
dan tidak akan bisa tercapai. Sering kita lihat dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita tanpa
ada teman yang bisa membantu dan menemani kita, kita tidak akan bisa berinteraksi dan
bersosialisasi. Makhluk individu dan makhluk sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan masyarakat di sekitar kita

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai
berikut:
1. Apa alasan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial?
2. Apa saja Karakteristik Manusia sebagai makhluk sosial?
3. Bagaimana Kedudukan Manusia sebagai makhluk sosial?
4. Bagaimana Manusia Mengembangkan diri nya sebagai makhluk sosial?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini ditulis agar penulis dan pembaca mampu mempelajari tentang manusia sebagai
makhluk sosial. Dan memahami arti Manusia sebagai Makhluk sosial dalam kehidupan sehari-
hari.

D. Manfaat Makalah
1. Penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya
tentang manusia sebagai makhluk sosial.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang manusia sebagai makhluk sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat (zoon politicon). Keutuhan manusia
akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan
sosial. Sebagai makhluk sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya
sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Misalnya, dalam
lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga.Dalam keluarga, seorang bayi membutuhkan kasih
sayang kedua orang tuanya agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat.

Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia
menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran
dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium
kehidupan sosial.

Sebagai masyarakat Indonesia, setiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya tentunya
dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi antara satu sama lainnya membuat interaksi yang
kuat untuk mengenal kepribadian manusia lain. Manusia yang mudah bersosialisasi adalah
manusia yang dapat atau mampu menjalankan komunikasi dengan baik dengan lingkungan
sekitarnya.Dengan berlandaskan pancasila manusia sebagai makhluk yang sosial dan budaya
disatukan untuk saling menghormati dan menghargai antara manusia yang memiliki budaya yang
berbeda-beda.

Manusia sebagai makhluk sosial.Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam
masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat.Aristoteles mengatakan bahwa makhluk
hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan.

Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1 ½ tahun.Pada
waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh serigala dalam sebuah gua.Setelah ditemukan
kemudian anak yang kecil mati, tersisa yang besar. Selanjutnya, walaupun ia sudah dilatih hidup
bermasyarakat sifatnya masih seperti serigala, kadang-kadang meraung-raung di tengah malam,
suka makan daging mentah, dan sebagainya. Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak
berumur 5 tahun kedapatan di atas loteng.Karena terasing dari lingkungan dia meskipun umur 5
tahun belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap.Jadi jelas bahwa manusia meskipun
mempunyai bakat dan kemampuan, namun bakat tersebut tidak dapat berkembang, Itulah
sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Misalnya saja
hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan adanya interaksi sosial antar tetangga akan
mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan bantuan dari
manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

B. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan
pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur
keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai


seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling
ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran
oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam
arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk
pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu
menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa
berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga
terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana
manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya
sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep
sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk
interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah
dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:
- Suka bergaul
- Suka bekerja sama
- Hidup berkelompok
- Memiliki kepedulian terhadap orang lain
- Tidak bisa hidup sendiri

Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral .


- Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.

Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral:


- Bergotong-royong membersihkan desa.
- Mengunjungi orang sakit

Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari
tiga hal yakni :
1.Tekanan emosional.
Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2.Harga diri yang rendah.
Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut
dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan
moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3.Isolasi sosial.
Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau
sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang
selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri.

Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan


simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat
menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak
pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.
Esensi Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status
dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya
di dalam kebersamaan.

Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat.
Faktor-faktor itu adalah:

1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan


atau jenisnya.

2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk
lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan bersama, yang terdapat dalam
perserikatan dengan orang lain.

3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia bermasyarakat karena ia
telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari
lingkungannya.

4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita,


kebudayaan, dan lain-lain.

Faktor-faktor lain yang dapat mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu :

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan
sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut.Perlakuan manusia terhadap
lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya
sendiri.Manusia dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan
agar tingkat kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana
manusia mensikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-
pola peradaban dan kebudayaan.

Oleh karena itu, manusia sering disebut makhluk sosial, artinya makhluk yang harus
hidup bersama dengan manusia lain dalam satu kesatuan yang disebut dengan
masyarakat. Disamping itu, manusia adalah makhluk yang menciptakan kebudayaan
dengan berbudaya itulah manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya.Manusia
tidak dapat dilepas dari kebudayaan, dimana ada manusia disitu ada
kebudayaan.kapankah kebudayaan mulai ada dimuka bumi?bersamaan dengan mulai
adanya umat manusia dimuka bumi ini.

Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memilikifungsi dan tugas yang harus


diembannya. Baik dalam masyarakat maupun kemasyarakatan, selain itu fungsi dan
tugasnya dimasyarakatSebagaiwadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam
keluarga sebagai lingkungam sosial terkecil. Agar individu-individu menjadi satu
anggota keluarga untuk menjadi manusia sebagai makhluk sosial.

C. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.
Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain.
Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk
sosial.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum,
mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam
perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama
dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang
baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab


untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan
”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam
bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
D. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki


keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi.

Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif
maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.

Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama
Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional
dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan,
dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh
apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan
kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia
hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan
tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena


beberapa alasan, yaitu:
 Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
 Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
 Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
 Ada dorongan untuk berinteraksi
 Manusia tunduk pada aturan, norma social
 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
 Manusia tidak dapat hidup sebagai manusia jika tidak ada di tengah-tengah
manusia.

Dengan terselesaikannya makalah ini, semoga dapat dimanfaatkan dan dapat


dijadikan sumber pengetahuan baru oleh semua pihak. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan materi yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami bisa
menjadi lebih baik dalam meyusun makalah.

Anda mungkin juga menyukai