Judul : Effects of comprehensive nursing intervention on the quality of life and prognosis of

patients with smear-positive tuberculosis.

Author : Yan-Yan Liu, Hong-Mei Zhao, Zhao-Xia Zhang
Tahun : 2017

TB BTA-positif adalah penyakit klinis umum dengan insiden tinggi, durasi panjang, dan
tanggapan pengobatan yang buruk. Sebagian besar pasien merasa sulit untuk menjalani
perawatan rutin. Selain itu, kurangnya metode keperawatan yang ideal untuk penyakit ini
memperburuk prognosis beberapa pasien, yang dengan demikian menderita kualitas hidup yang
buruk dan bahkan kehilangan kapasitas mereka untuk bekerja. Intervensi keperawatan yang
komprehensif baru-baru ini diterapkan selama pengobatan pasien dengan TB BTA-positif dan
mencapai efek yang ideal.
Penelitian tersebut menganalisis 80 pasien dengan TB BTA-positif dan yang sebelumnya
dirawat di rumah sakit selama periode Januari 2015 hingga Oktober 2015. Peneliti secara acak
membagi pasien yang direkrut ke dalam kelompok kontrol dan eksperimental. Kelompok
eksperimen terdiri dari 40 pasien, termasuk 24 laki-laki dan 16 perempuan berusia 13,4 tahun
sampai 76,9 tahun dengan usia rata-rata 45,7 ± 2,0 tahun. Kelompok kontrol terdiri dari 40 kasus,
termasuk 20 laki-laki dan 20 perempuan berusia 14,2 tahun sampai 75,4 tahun dengan usia rata-
rata 47,4 ± 2,4 tahun. Diagnosis semua responden sesuai dengan standar diagnostik klinis untuk
TB BTA-positif. Para pasien didiagnosis melalui rontgen dada, CT, dan pemeriksaan
dahak.pasien. Kelompok kontrol menerima intervensi keperawatan konvensional,termasuk:
1) Memperkuat pengetahuan terkaitpasien tuberkulosis BTA - positif berdasarkangejala klinis
dan riwayat penyakit pasien; 2)Memberikan pasien dengan intervensi manual; dan
3) Menginformasikanpasien tentang metode perawatan yang akan datang untuk
meningkatkankepatuhan pengobatan pasien.Kelompok eksperimen menerima perawatan
komprehensifIntervensi, termasuk: 1) Perawatan mental. Perawat dirumuskan merinci rencana
perawatan mental untuk setiap pasien. Mereka dikomunikasikan dengan pasien dengan sikap
hangat dan baik bahasa. Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan perawatankepatuhan pasien
dengan menghilangkan negatif mereka emosi dan membantu mereka merasa yakin tentang
mengalahkanpenyakit. 2) Pendidikan kesehatan. 3) Dukungan keluarga dan manajemen
standar.4) instruksi debit. Perawat disediakaninstruksi yang sesuai untuk pasien yang
pulang. Perawat menyarankan pasien untuk berhenti merokok dan minum alkohol dan
mempertahankan pola makan yang sehat untuk mendorong pemulihan. Kualitas hidup pasien
dalam dua kelompok tersebut dievaluasi melalui Mini-Mental State Examination(MMSE) dan
Kegiatan Kehidupan Sehari-hari (ADL).
Hasil dari penelitian ini menunjukan skor pemeriksaan keadaan mental mini (28,92 ±
6,04), skor fungsi mental (65,8 ± 9,2),dan skor fungsi sosial (57,2 ± 6,5) dari pasien dalam
kelompok eksperimen secara signifikan lebih tinggi (P <0,05) dibandingkan pasien dalam
kelompok kontrol. Namun, aktivitas nilai kehidupan sehari-hari (38,04 ± 3,02) dari kelompok
eksperimen secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol (P <0,05). Setelah
intervensi keperawatan, kelompok eksperimen memiliki indeks gas darah arteri secara signifikan
lebih baik, termasuk PaO 2 (72,39 ± 2,72), PaCO 2 (36,23 ± 3,85), dan SpO 2 (94,36 ± 3,28),
daripada kelompok kontrol. Insiden komplikasi dan tingkat kekambuhan kelompok eksperimen
adalah 7,5% dan 10%, masing-masing, dan secara signifikan lebih rendah (P <0,05)
dibandingkan dengan kelompok kontrol (17,5% dan 15%; P <0,05), berdasarkan hal tersebut
dapat disimpulkan Intervensi keperawatan komprehensif memberikan efek pengobatan yang
ideal untuk pasien TBC BTA-positif. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan prognosis pasien
dan karenanya layak aplikasi yang luas.
Dapus

Yan-Yan Liu, Hong-Mei Zhao, Zhao-Xia Zhang. (2017). Effects of comprehensive nursing
intervention on the quality of life and prognosis of patients with smear-positive
tuberculosis. Biomedical Research. Issue 22. Art. No.: 9794-9796.DOI: ISSN 0970-
938X.pub3.