PENDAHULUAN
meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun
karena kehamilan, persalinan, dan nifas. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 40% kematian masa nifas terjadi
dalam 24 jam pertama. Berdasarkan laporan Depkes tahun 2015 Angka Kematian
30%, eklamsia 25%, infeksi 12%, abortus 5%, partus lama5%, emboli darah 3%,
dan penyebab lain mencapai 20%. (SKRI, 2012). Secara nasional menurut
purwanto (2001) angka kejadian infeksi pada kala nifas mencapai 2,7% dan 0,7%
diantaranya berkembang kearah infeksi akut. Dengan demikian asuhan pada masa
nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun
Kematian Janin Dalam Kandungan (IUFD) intra uterine fetal death sebagai
ekstraksi dari ibu, tanpa memandang tua kehamilan. dengan berat badan 500 gram
atau lebih dengan usia kehamilan 20 minggu atau lebih. Kematian janin
1
merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau infeksi
(Nugroho, 2014).
Janin yang ada di dalam kandungan tidak akan bisa meninggal begitu saja,
tentu ada sebab atau perihal yang bisa menyebabkan janin yang ada di dalam
Janin yang mati dalam rahim sebaiknya segera dikeluarkan secara spontan
5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa kematian bayi terjadi setiap 25-26 menit
sekali.
Kebidanan pada Ny. A P0 A1 dengan Nifas Normal di Ruang Nifas RSUP Dr. M.
2
1.2 Tujuan Penulisan
dengan Nifas Normal di Ruang Nifas RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2019
Tahun 2019
Tahun 2019
Tahun 2019
Tahun 2019
1.3.1 Bagi ibu sebagai bahan informasi untuk dapat dijadikan pembelajaran dan
3
1.3.2 Bagi masyarakat yang diharapkan mampu memberikan informasi tentang
nifas
proses pembelajaran.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Periode pasca
partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan
Periode ini juga disebut periode puerperium dan wanita yang mengalami
hamil tidak hamil sebagai akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi
Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang
Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu minggu pertama setelah
5
perubahan fisiologis Perubahan fisik, Involusi uterus dan pengeluaran lochea,
Secara garis besar terdapat tiga proses penting di masa nifas, yaitu
sebagai pengecilan Rahim. Rahim merupakan organ tubuh yang spesifik dan
mengurangi jumlah selnya. Pada wanita yang tidak hamil, berat rahim sekitar
30 gram.
lahir umumnya berat rahim menjadi sekitar 1.000 gram dan dapat diraba kira-
berkurang jadi sekitar 500 gram. Sekitar 2 minggu beratnya sekitar 300 gram
dan tidak dapat diraba lagi. Jadi, secara alamiah rahim akan kembali mengecil
40-60 gram. Pada saat ini masa nifas dianggap sudah selesai namun
Selama masa pemulihan 3 bulan ini bukan hanya rahim saja yang
Selama hamil, darah ibu relatif lebih encer, karenacairan darah ibu
6
sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula. Darah mulai mengental,
dimana kadar perbandingan sel darah kembali normal.Umumnya hal ini terjadi
tidak dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari
Dalam agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai kompli kasi. Waktu untuk
7
2.1.4 Perubahan Fisiologis dan Anatomis Masa Nifas
sebagian besar terdiri atas miometrium yang dibungkus lapisan serosa dan
darah tertekan oleh miometrium yang berkontraksi, uterus nifas pada potongan
tampak iskemik bila dibandingkan dengan uterus hamil yang hiperemis dan
menyusut, sehingga dalam 2 minggu organ ini telah turun ke rongga panggul
sejati.Organ ini mencapai ukuran seperti semula sebelum hamil dalam waktu
sekitar 4 minggu.
minggu kedua turun menjadi sekitar 300 g, dan segera setelah itu menjadi 100
g dan akan kembali pada berat biasanya pada saat tidak hamil yaitu 70 g pada
Jumlah total sel otot tidak berkurang banyak; namun, sel-selnya sendiri
jelas sekah berkurang ukurannya. Involusi rangka jaringan ikat terjadi sama
8
beraturan, dan terinfiltrasi oleh darah, khususnya di tempat melekatnya pla-
senta.
sebagai berikut:
1) Iskemia Miometrium – Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang
sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi
9
Ukuran uterus pada masa nifasakan mengecil seperti sebelum hamil.
berikut:
Berat Diameter
Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri
Uterus Uterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
7 hari (minggu 1) Pertengahan pusat dan simpisis 500 gram 7,5 cm
14 hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gram 5 cm
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
2.1.4.2 Lochea
mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan
keluar bersama dengan sisa cairan. Percampuran antara darah dan desidua
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai
reaksi basa/alkalis yang membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada
mikroskopis, lochea terdiri atas eritrosit, serpihan desidua, sel-sel epitel, dan
dan pada sebagian besar kasus juga ditemukan bahkan bila discharge diambil
10
dari rongga uterus. Kebijakan obstetri konvensional- tentang lochea yang telah
berhenti atau berlanjut hingga 56 hari setelah bersalin. Usia ibu, paritas, berat
Tabel 2.2
Perubahan Lochea
Lochea Waktu Warna Ciri-ciri
Terdiri dari sel desidua, verniks
Rubra 1-3 hari Merah kehitaman caseosa, rambut lanugo, sisa
mekoneum dan sisa darah
Putih bercampur
Sanguilenta 3-7 hari Sisa darah bercampur lender
merah
Lebih sedikit darah dan lebih banyak
Kekuningan/
Serosa 7-14 hari serum, juga terdiri dari leukosit dan
kecoklatan
robekan laserasi plasenta
Mengandung leukosit, selaput lendir
Alba >14 hari Putih
serviks dan serabut jaringan yang mati.
Umumnya jumlah lochea lebih sedikit bila wanita postpartum dalam
posisi berbaring daripada berdiri. Hal ini terjadi akibat pembuangan bersatu di
vagina bagian atas saat wanita dalam posisi berbaring dan kemudian akan
11
mengalir keluar saat berdiri. Total jumlah rata-rata pengeluaran lochea sekitar
peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam
keadaan kendor. Rugae timbul kembali pada minggu ke tiga. Himen tampak
karankulae mitiformis yang khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan
vagina hingga tingkat tertentu.Hal ini dapat dilakukan pada akhir puerperium
menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk
12
kembali normal. Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem
2.1.5.1 Nafsu Makan, Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga
diperlukan waktu 3–4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun
2.1.5.2 Motilitas, Secara khas penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna
Hal ini disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan
kembali normal.
darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini
13
Ligament-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada
sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena
pada 6-8 minngu setelah persalinan. Sebagai akibat putusnya serat-serat plastic
kulit dan distensi yang belangsung lama akibat besarnya uterus pada waktu
hamil, dinding abdomen masih agak lunak dan kendor untuk sementara
serta otot-otot dinding perut dan dasar panggul, di anjurkan untuk melakukan
2.1.7.1 Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat Celsius. Sesudah
partus dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celcius dari keadaan normal, namun
umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38 derajat
2.1.7.2 Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.Pasca
melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat. Denyut
14
nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
darah normal manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80
dapat diakibatkan oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post
2.1.7.4 Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali per
menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal. Hal ini
denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya,
kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada
masa post partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.
aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh
15
secara cepat sehingga mengurangi volume plasma kembali pada proporsi
normal.Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi.Selam
sekitar 200-500 ml, sedangkan pada persalinan dengan SC, pengeluaran dua
kali lipatnya. Perubahan terdiri dari volume darah dan kadar Hmt
(Haematokrit).
relative akan bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan beban pada jantung
kala. Umumnya, ini akan terjadi pada 3-5 hari post partum.
partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih
pembekuan darah.
15.000 selama persalinan. Jumlah leukosit akan tetap tinggi selama beberapa
16
hari pertama masa post partum. Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik
lagi sampai 25.000 hingga 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita
gizi dan hidarasi dari wanita tersebut.Jika hematokrit pada hari pertama atau
kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi daripada saat memasuki
persalinan awal, maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup
banyak. Titik 2 persen kurang lebih sama dengan kehilangan darah 500 ml
darah.
post partum dan akan normal dalam 4-5 minggu post partum. Jumlah
kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml, minggu
pertama post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas berkisar
500 ml.
1. Hormon placenta
17
dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai omset pemenuhan
2. Hormone pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak
4. Kadar estrogen
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah
18
Masa nifas atau masa purpenium adalah masa setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira 6-8 minggu, akan tetapi seluruh alat genetal baruh
(Sarwono, 2008).
2.2.1.1 Post partum dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
19
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Biodata :
ISTRI SUAMI
20
Anamnesis
a. Keluhan Utama
dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu
Keluar darah warna kehitaman dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu
ada, tidak haid sejak 4 bulan yang lalu, riwayat keputihan ada, kental dan
berbau.
Ibu mengatakan dari keluarga ibu atau suami tidak ada yang pernah
darah tinggi dan kencing manis dan tidak ada yang menderita penyakit
d. Riwayat Kebidanan
- Haid
Ibu mengatakan haid pertama kali pada usia 14 tahun, haid rutin setiap
bulan (28-30 hari), lamanya 4-6 hari. Pada hari pertama dan kedua
sehari. Pada hari pertama sampai ketiga darah keluar berwarna merah
21
kaluar berwarna merah sedikit-sedikit kemudian menjadi
haid.
bidan
- Nutrisi
Ibu makan 3x sehari, porsi sedang habis, komposisi nasi, lauk (tahu,
tempe, telur, ikan, ayam atau daging), kadang ditambah buah dan
- Eliminasi
Pada saat hamil muda, BAK 5-6 x sehari, berkurang pada hamil 4
bulan.
- Aktifitas
22
- Istirahat/ Tidur
Selama hamiltidur siang + 1 jam dan tidur malam mulai pukul 21.00
- Personal Hygiene
- Riwayat Ketergantungan
Ibu tidak berpantang pada jenis makanan tertentu (seperti telur,daging dan
ikan). Tidak ada kebiasaan membuang ASI yang keluar pertama kali.
g. Kehidupan Seksual
c. TTV
- TD : 110/80 mmHg
23
- Nadi : 85 x/i
- Nafas : 20 x/i
- Suhu : 36,5 ° C
d. BB sebelum hamil : 49 Kg
BB sekarang : 55 Kg
e. TB : 158 cm
f. LILA : 25 cm
TP : 14 Agustus 2019
a. Muka
Cloasma : Tidak
b. Kepala
c. Mata
Sklera : Anikterik
Conjungtiva : Ananemis
d. Hidung
24
Kebersihan : Bersih
e. Mulut
f. Leher
g. Dada
Kebersihan : Bersih
Aerola : Hiperpigmentasi
Papila : Menonjol
Colostrum : -/-
h. Abdomen
i. Genetalis
25
Vulva/ vagina : Tegang dan membesar
j. Ekstremitas
Bentuk : Simetris
3. Pemeriksaan Penunjang
Leukosit : 6790
Trombosit : 369.000
HT : 38%
3.3 Assesment
3.4 Planing
x/menit, T : 37 C, R : 18 x/menit
26
- Memberitahu ibu tentang hubungan seksual pasca persalinan
27
BAB IV
PEMBAHASAN
ke ruang nifas melalui IGD RSUP Dr M DJAMIL atas kemauan sendiri ditemani
suami dengan keluhan keluar darah warna kehitaman dari kemaluan sejak 6 jam
yang lalu membahasi 1 helai celana dalam, nyeri pinggang menjalar ke ari-ari
tidak ada, tidak haid sejak 4 bulan yang lalu. Post kuretase
diagnostic kematian janin dalam rahim meliputi : Rahim yang hamil tersebut tidak
bertambah besar lagi, bahkan semakin mengecil. Tidak lagi dirasakan gerakan
adanya gerak jantung, tulang kepala janin berhimpit, tulang belakang makin
permenit, amoxilin 3 x 500 mg, asam mefenamat 3 x 500 mg, metileat 3 x 0,125
mg dan tablet tambah darah dan pesangan laminaria untuk membantu dilatasi
serviks. Hal ini sesuai dengan penatlaksanaan dalam dilatasi serviks dengan
28
batang laminaria Setelah dipasang 12-24 jam kemudian dilepas dan dilanjutkan
dengan infus oksitosin sampai terjadi pengeluaran janin dan plasenta. Dilatasi
serviks dengan kateter folley. Untuk umur kehamilan > 24 minggu. Kateter folley
aquades steril.Ujung kateter diikat dengan tali, kemudian lewat katrol, ujung tali
diberi beban sebesar 500 gram. Dilanjutkan infus oksitosin 10 u dalam dekstrose 5
% 500 ml, mulai 8 tetes/menit dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit sampai his adekuat.
dinilai dengan Bishop Score, bila nilai = 5 akan lebih berhasil. Dipakai oksitosin
5-10 u dalam dekstrose 5 % 500 ml mulai 8 tetes / menit dinaikan 4 tetes tiap 15
sampaihis adekuat.
20 mg, diulang 4-5 jam. Pg-E 2 diberikan dalam bentuk suntikan im 400 mg. Pg-E
2,5 mg/ml dalam larutan NaCL 0.9 %, dimulai 0,625 mg/ml dalam infus.
kehamilan dengan kejadian IUFD dimana Ibu hamil dengan usia kehamilan
<37 minggu dan >42 minggu dapat membahayakan janin dalam kandungan ibu,
sangat bergantungan dengan air ketuban dengan air ketuban sehingga dapat
ini dapat di buktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasenta laktogen,
dan didapatkan yang usia kehamilan > 42 minggu yang menderita KJDR ada
29
10 orang dan yang tidak menderita 34 orang.Sedangkan usia kehamilan 37-42
minggu di katakan risiko rendah karna termasuk usia aterm atau cukup bulan
yang terjadi pada janin dengan berat badan lahir lebih dari 1000 gram. Sedangkan
dengan melakukan skiring terhadap ibu hamil yang berisiko mengalami IUFD
pemeriksaan ANC secara lengkap dan teratur sehingga ada pemantauan untuk
terjadinya IUFD.
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Early Fetal Death yaitu kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu. Menetapkan kematian janin dalam rahim yaitu dengan
pemeriksaan terhadap tidak adanya gerak jantung, tulang kepala janin berhimpit,
terhadap tulang kepala berhimpit, tulang belakang melengkung, dalam usus janin
yang sudah atau mendekati aterm adalah bila ibu merasa gerakan janin menurun,
tidak bergerak atau gerakan janin terlalu keras, perlu dilakukan pemeriksaan
anastomosis.
Upaya untuk mencegah terjadinya kematian janin dalam rahim yaitu dengan
31
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Ibu ibu yang hamil hendaknya memeriksakan dirinya secara rutin
mnimal 4 kali selama kehamilan agar bisa dideteksi secara dini bila ada
dan anak.
32