c) Teori Mekah.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari
Arab pada abad ke 7.Pendapat ini didasarkan pada adanya bukti perkampungan Islam di Pantai
Barus, di sebelah Barat Sumatera Utara dan kompleks pemakaman Mahligai, yang pada salah
satu batu nisannya tertulis nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 48 H.
d) Teori China.
Teori ini menjelaskan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim
China. Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara,
khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke
Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah
keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan catatan yang
menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di
Nusantara.
17 Mengaitkan Pada awalnya, Kesultanan Demak berusaha membangun legitimasi pemerintahannya terutama untuk
keberadaan wali mengantisipasi tumbuhnya kekuatan-kekuatan di pedalaman dan wilayah tetangga yang tidak secara tulus
songo terhadap mengakui kekuasaan dan kedaulatan Demak. Oleh karena itu, Kesultanan Demak merangkul Walisongo
berdirinya kerajaan dalam hubungan yang saling mendukung. Kesultanan Demak mendapat legitimasi sebagai kesultanan
Islam di Jawa yang sah dan merupakan penerus Majapahit. Sementara Walisongo mendapatkan dukungan dari
penguasa Demak dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
18 Mengaitkan bukti 1) Keraton atau Istana
dan teori tentang Keraton atau istana merupakan bangunan luas yang dipakai sebagai tempat tinggal raja atau ratu
masuknya Islam di yang sedang memerintah. Selain itu, keraton juga biasanya difungsikan untuk menjalankan urusan-
Indonesia urusan kerajaan. Keraton umumnya dikelilingi oleh tembok besar yang tinggi sebagai simbol
pemisah antara raja dengan rakyat biasa.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Pura Pakualaman (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Keraton Surakarta Hadiningrat (Jawa Tengah)
Pura Mangkunegaran (Jawa Tengah)
Keraton Banten (Banten)
Keraton Kasepuhan (Jawa Barat)
Keraton Kanoman (Jawa Barat)
Keraton Kacirebonan (Jawa Barat)
Keraton Maimun (Sumatra Barat)
Istana Bima (Nusa Tenggara Barat)
2) Masjid
Umumnya, masjid dibangun di alun-alun dekat dengan keraton.
Masjid Agung Demak (Demak)
Masjid Agung Surakarta (Surakarta)
Masjid Kudus (Kudus)
Masjid Agung Kasepuhan (Cirebon)
Masjid Sunan Ampel (Surabaya)
Masjid Agung Banten (Banten)
Masjid Sendang Duwur (Tuban)
Masjid Baiturrahman (Aceh)
Masjid Agung Yogyakarta (Yogyakarta)
Masjid Mantingan (Jepara)
3) Makam dan Batu Nisan
Makam kuno bernapaskan Islam di antaranya:
Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon (Jawa Barat)
Makam Sunan Tembayat di Klaten (Jawa Tengah);
Makam Troloyo di Mojokerto (Jawa Timur)
Makam raja-raja Mataram di Imogiri, Yogyakarta
Kompleks makam Sultan Hasanuddin di Gowa (Sulawesi Selatan)
Makam Sunan Bonang di Tuban (Jawa Timur)
Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon (Jawa Barat)
Beberapa nisan peninggalan kerajaan Islam di Indonesia yang bisa kita jumpai antara lain:
Batu nisam makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, Jawa Timur. Batu nisan ini berangka
tahun 1082 M atau 475 H.
Batu nisan makam Sultan Malik al Saleh dari Samudra Pasai. Batu nisan ini berangka tahun 1297 M
atau 696 H.
Batu nisan makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun
1419 M atau 822 H.
Batu nisan makam berangka tahun 1380 M (781 H) dan 1389 M (789 H) di Munje Tujoh, Aceh
Utara.
4) Pesantren
Pesantren Ampel Denta di Surabaya
Pesantren Prabu Giri Satmaka di Gresik
Pesantren Ampel Denta sendiri didirikan oleh Sunan Ampel
5) Seni dan Sastra
Hikayat Panji Inu Kertapati,
Hikayat Amir Hamzah,
Hikayat Bayan Budiman,
Hikayat Si Miskin,
Hikayat Bahtiar,
Hikayat Hang Tuah,
Syair Abdul Muluk,
Gurindam Dua Belas.
6) Perayaan Keagamaan
Garebek Besar, Garebek Syawal, dan Garebek Maulud atau Sekaten yang diadakan di Keraton
Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon.
Ada juga perayaan Tabuik yang dilaksanakan di Sumatera Barat
19 Menjelaskan Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa dimulai saat Eropa ingin berusaha mengembalikan
proses masuk dan masa kejayaannya saat perang salib dengan imperium islam. Pengembalian masa kejayaan ditandai
perkembangan dengan pasca massa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibat perang saib, bangsa Eropa
penjajahan bangsa harus melakukan penjelajahan samudra karena Pelabuhan Konstantinopel gaga mereka rebut. Ada 4 negara
Eropa yang melakukan penjelajahan yakni, Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
1) Portugis
Alfonso de Albuquerque
Rute : Afrika Barat (Calcuta) Malaka
Tahun 1511 Portugis membuat perdagangan Muslim terdesak dengan memonopoli
Tahun 1512 Pate Kedir pemuka masyarakat melawan Portugis namun kalah
Tahun 1513 Kerajaaan Demak menyerang Portugis, namun tetap gagal, akhirnya Portugis
memonopoli hingga ke Maluku
Mendirikan kantor dagang di Goa
Membuat benteng Saint Jhon
Portugis mundur karena Belanda mengambil alih kekuasaan
2) Spanyol
Ferdinand Magelhoen 1519
Rute : Spanyol Kep.Masava(Filipina) Maluku
Spanyol tiba di Tidore
Portugis tiba di Ternate
Mengadakan perjanjian Saragosa dengan Portugis yang mana Spanyol harus pindah ke
Filipina dan Portugis menetap di Maluku
3) Inggris
Sir Francis Drake 1577
Rute : Inggris Atlantik Pasifik Ternate
Berhasil membawa rempah rempah dari Ternate ke Inggris
Diadakan Perjanjian Treat of London dengan Belanda tentang menukar wilayah jajahan
British India Srilanka dan Indonesia , berdasarkan negara yang yang paling diinginkan dengan
mematuhi peraturan yang ditetapkan
4) Belanda
Cornelius de Houtman 1595
Rute : Belanda - S.Hindia Malaka Banten
Tiba di Banten namun perlakuannya tidak diterima akhirnya diusir
Jacob Van Naek & Van Waerwyck 1598
Tiba di Banten dengan disambut baik karena saat itu hubungan Banten dengan Portugis buruk.
Selama di Banten mereka berhati hati mengambil hati penduduk setempat. Akhirnya mereka
membawa rempah rempah yang dimuat dalam 3 kapal ke Belanda dan 5 kapal lainnya menuju
Maluku
20 Mengkaitkan a) Kebijakan VOC
keberadaan VOC Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli
dengan sistem perdagangan.
monopoli Melaksanakan politik devide et impera (memecah dan menguasai) dalam rangka untuk menguasai
perdagangan pada kerajaan-kerajaan di Indonesia
masa penajajahan Untuk memperkuat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal
Belanda Melaksanakan sepenuhnya hak Oktroi yang diberikan pemerintah Belanda.
Membangun pangkalan/markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah ke Jayakarta
(Batavia).
Melaksanakan pelayaran Hongi (Hongi tochten)
Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi
ketentuan.
Adanya verplichte leverantie (penyerahan wajib) dan Prianger stelsel (sistem Priangan)
b) Aturan Monopoli VOC
Rakyat Maluku hanya boleh menanam rempah rempah atas izin VOC
Luas wilayah perkebunan dibatasi VOC
Harga jual ditentukan VOC
Tempat menanam rempah rempah ditentukan VOC
c) Hak Istimewa VOC (Hak Octroi)
Memonopoli perdagangan
Mencetak dan mengedarkan uang
Mengangkat dan memberhentikan pegawai
Mengadakan perjanjian dengan para raja
Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
Memiliki benteng
Menyatakan perang dan damai
Mengangkat dan memberhentikan penguasa setempat
d) Strategi VOC
Ekstirpasi
Adalah hak VOC untuk menebang pohon yang menghasilkan komoditas yang laku di pasaran
Eropa agar tidak terjadi over produksi. Apabila panen melimpah maka rakyat Indonesia yang
memiliki kelebihan hasil panen dapat menjual ke pedagang lain bukan kepada VOC. Hak ini
sangat merugikan petani karena pohon pohon yang sudah ditanam dan biaya penanaman serta
perawatannya tidak diganti rugi oleh VOC
Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi adalah misi pelayaran VOC yang ditugasi mengawasi, menangkap, dan
mengambil tindakan terhadap para pedagang dan penduduk pribumi yang
dianggapnya melanggar ketentuan perdagangan Belanda.
Pelayaran Hongi dilakukan oleh VOC untuk mengawasi penanaman cengkeh di Ambon,
hal ini juga dilakukan agar cengkeh tidak ditanam di daerah lain. Pada masa itu, satu
keluarga di Ambon hanya boleh menanam 10 batang pohon cengkeh. Aturan ini ditetapkan
oleh VOC, karena harga cengkeh yang sangat tinggi pada saat itu yang disebabkan karena
langkanya cengkeh di pasaran Eropa.
VOC ingin tetap mempertahankan kelangkaan cengkeh, agar harganya tetap tinggi.
Pelayaran Hongi juga dilakukan oleh VOC untuk menghabisi para pesaingnya, demi
menghindari adanya perdagangan gelap antara petani Indonesia dengan pedagang Eropa
lainnya. Para pe dagang Inggris dan Portugis, menjadi sasaran utama VOC, selain juga para
warga pribumi yang menentang kebijakan ini turut menjadi korban.
21 Mengkaitkan A. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Portugis
strategi perlawanan 1. Serangan Kerajaan Aceh
bangsa Indonesia Strategi :
terhadap a. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit
penjajahan bangsa b. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki pada
Eropa sampai awal tahun 1567.
abad ke-20 c. Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.
d. Menjalin hubungan baik dengan Turki Persia dan Gujarat
e. Meningkatkan kerjasama dengan kerajaan demak dan Makassar
2. Serangan Kerajaan Demak
Strategi:
a. Sultan Demak R. Patah mengirim pasukannya dengan kekuatan 100 kapal laut dan lebih dari
10.000 prajurit di bawah Pati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka.
b. Di bawah pimpinan Fatahillah tentara Demak berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.
3. Perlawanan rakyat Maluku
Strategi:
a. Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis,
sehingga Portugis dapat didesak
b. Pasukan Sultan Baabullah memusatkan penyerangan untuk mengepung benteng Portugis di
Ternate.
B. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Spanyol
1. Perlawanan Rakyat Minahasa
Strategi:
Perang Spanyol dengan Minahasa dilakukan anak suku Tombatu (toundanow/Tansawang) di
daerah Kali dan Batu Lesung atau sekitar danau Bulilin di bawah pimpinan Panglima Monde
suami dari Ratu Oki (1643)
C. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Belanda
1. Perlawanan terhadap VOC
Strategi:
a. Pada tahun 1628 dan 1629, Mataram melancarkan serangan besar-besaran terhadap VOC di
Batavia. Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia dari darat
dan laut.
b. Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia di bawah pimpinan
Sultan Hassanuddin.
c. Perlawanan terhadap VOC di Pasuruan Jawa Timur dipimpin oleh Untung Suropati.
d. Sultan Ageng Tirtayasa mengobarkan perlawanan di daerah Banten.
2. Perlawanan Pattimura (1817)
Strategi:
Dibawah pimpinan Pattimura (Thomas Matualessi) rakyat Maluku bangkit melawan Belanda
tahun 1817 dan berhasil menduduki Benteng Duursted dan membunuh Residen Van Den Berg.
3. Perang Padri
Strategi:
a. Pasukan Padri dengan taktik perang gerilya, berhasil mengacaukan pasukan Belanda.
b. Kaum Adat maupun kaum Padri menyadari arti pentingnya pertahanan. Maka bersatulah
mereka bersama-sama menghadapi penjajah Belanda.
c. Imam Bonjol menyatakan perdamaian dan mengajukan perundingan. Perundingan
perdamaian ini adalah siasat mengulur waktu, agar dapat mengatur pertahanan lebih baik,
yaitu membuat lubang yang menghubungkan pertahanan dalam benteng dengan luar
benteng, di samping untuk mengetahui kekuatan musuh di luar benteng.
4. Perang Diponegoro (1925-1830)
Strategi:
a. Pangeran diponegoro membangun pusat pertahanan di selarong.
b. Dukungan pada pangeran diponegoro datang dari mana mana sehingga pasukan diponegoro
semakin kuat.
c. Pangeran diponegoro memimpin pasukannya dengan perang gerilya.
5. Perang Banjarmasin (1859-1863)
Strategi:
a. Pangeran Antasari bersama pengikutnya berhasil menghimpun kekuatan sebanyak 3000
orang. Ia bersama pasukannya menyerang pos-pos Belanda di Martapura dan Pengaron.
b. Ketika kedudukan pasukan Pangeran Antasari semakin terjepit, mereka melakukan perang
gerilya.
6. Perang Bali/Perang Puputan (1846-1868)
Strategi:
Rakyat Bali bertahan di benteng benteng pertahanan sambil sedikit-sedikitmenyerang dan juga
menjalankan perang puputan yaitu perang suci sampai tetes darah penghabisan.
7. Perang Sisingamangaraja XII/Perang Tapanuli (1870-1907)
Strategi:
Sisingamangaraja menyingkir ke hutan dan melakukan perjuangan gerilya.
8. Perang Aceh (1873-1906)
Strategi:
a. Mau berkompromi dengan Belanda agar kedudukannya dalam pemerintahan dan masyarakat
tidak hilang.
b. Melakukan sisasat untuk mendapatkan persenjataan dari Belanda untuk gerilya
(menandatangani perjanjian pendek)
D. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Inggris
1. Perlawanan Rakyat Palembang terhadap Penjajahan Bangsa Inggris
Strategi:
a. Mundurnya SMB II dari kraton Kesultanan Palembang Darussalam ke pedalaman tanpa
berhadapan langsung dengan pasukan Inggris merupakan suatu strategi dari SMB II untuk
menyiapkan serangan balik.
b. Melakukan perjuangan gerilya
22 Menilai dampak Saat itu dibagun sekolah sekolah untuk mengajari ajaran agama kristen dan katolik kepada pribumi.
dibidang Karena saat itu adanya kebijakan politik etis, pemerintah colonial memberakukan sekolah sekolah dengan
pendidikan pada sistem pendidikan barat yang mana hanya boleh diikuti oleh golongan bangsawan
masa penjajahan Contoh sekolah yang didirikan pemerintah kolonial yakni :
bangsa Eropa 1) Sekolah satu / eerste klasse
Untuk anak priyayi dengan pellajaran bahasa Belanda
2) Sekolah dua / tweeda klasse
Untuk rakyat kebanyakan tanpa bahasa Belanda
Tingkatan / jenjang Pendidikan :
Hollandsch-Inlandsche School (HIS) setingkat dengan SD, sekolah untuk Belanda dan pribumi
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) setingkat dengan SMP, sekolah untuk golongan
priyayi/bangsawan
Algemeene Middelbare School (AMS) setingkat dengan SMA, sekolah yang bertujuan untuk
menyiapkan muridnya ke perguruan tinggi
Sekolah sekolah kejuruan :
Sekolah Calon Pegawai Negeri Sipil OSVIA
Sekolah kejuruan medis STOVIA dan NIAS
Pendidikan tingkat Perguruan Tinggi :
Sekolah Tinggi Teknik THS
23 Menilai dampak Munculnya masyarakat yang menganut agama katolik dan Kristen
dibidang sosial Raja dan keluarga kerajaan Indonesia berubah menjadi aparat/pegawai yang bekerja untuk membantu
budaya pada masa pemerintah kolonia Belanda (turun kelas)
penjajahan bangsa Kehidupan social rakyat Indonesia tidak data perlindungan dari kerajaan Indonesia sehingga sehari
Eropa harinya mereka mersa takut, cemas, dan terbelakang
Adanya pembagian kelas sosial :
Kelas atas (Bangsa Eropa)
Kelas menengah (Bangsa Asia Timur)
Kelas bawah (Golongan pribumi)
Cara pergaulan,gaya hidup, bahasa dan cara berpakaian Barat sehingga mengikis budaya tradisional
kerajaan/kraton
Mobilitas sosisal penduduk akibat kerja rodi
Masuknya budaya barat dengan kemodernisasinya mampu membuka pikiran kaum wanita Indonesia
yang saat itu dinilai terbelakang seperti R.A. Kartini
24 Menentukan Kekuasaan kerajaan di Indonesia mengalami intervensi dari pemerintah kolonial lewat devide et impera
dampak dibidang (politik adu domba) yang dapat memengaruhi para penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaan
politik pada masa mereka. Kebijakan yang diterapkan diantaranya :
penjajahan bangsa Wilayah Hindia Belanda di Jawa terbagi menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap (Kabupaten)
Eropa di Indonesia Tiap prefektur dipimpin oleh prefek berasal dari bangsa Eropa. Tiap regentschap (Kabupaten)
dipimpinan bupati bersal dari pribumi yang bangsawan
Prefektur dan bupati dibawah Gubernur Jendral yang berkedudukan sebagai pemimpin tertinggi
pemerintahkolonial Belanda
Gubernur Jendral dibantu 6 departemen
Kehakiman
Keuangan
Dalam Negeri
Ekonomi
Kesejahteraan rakyat
Perubahan politik pemerintah kolonial akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19
menuju abad 20
25 Menjelaskan Sumpah pemuda memiliki makna yang sangat penting karena pada saat sumpah pemuda merupakan
makna Sumpah awal lahirnya bangsa indonesia. Sumpah pemuda dibentuk karena adanya tekad persatuan dan kesatuan.
Pemuda Arti penting sumpah pemuda anata lain :
1) Mendorong kesatuan dan persatuan pemuda Indonesia
2) Pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia
3) Menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah mufakat
4) Masa depan Indonesia berada di tangan para pemuda Indonesia
26 Membandingkan Perjuangan kooperatif (kerjasama)
penerapan strategi Para tokoh nasionalis yang biasa memimpin Indonesia menggunakan kesempatan yang diberikan oleh
kooperatif dan non kependudukan Jepang untuk mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan Indonesia itu sendiri
kooperatif dalam Tokoh nasionalis golongan tua
melaksanakan Contoh :
perlawanan kepada Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Masyur
Jepang di Membentuk organisasi sosial
Indonesia Contoh : Putera
Perjuangan non kooperatif
Perjuangan yang tidak dilakukan berdasarkan dengan kerjasama yang dibentuk dengan Jepang.
Melainkan dapat berupa peralawanan dan juga mempelajari apa yang didalam Jepang untuk digunakan
dalam melawan Jepang itu sendiri.
Gerakan bawah tanah
Tokohnya golongan muda
27 Menjelaskan a) Gerakan Tiga A
organisasi Jepang memulai kampanye propaganda Gerakan tiga A dapat diartikan dengan sebuah Jepang akan
bentukan Jepang di melindungi seluruh asia dan menjadi pimpinan di asia.
Indonesia Jepang Cahaya Asia
Jepang Pelindug Asia
Jepang Pemimpin Asia
b) Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pada tanggal 9 Maret 1943, Jepang membuat organisasi Putera, sebuah sayap organisasi politik. Ir.
Soekarno menjadi ketuanya dan Moh. Hatta dan Ki Hadjar Dewantara sebagai anggotanya.
Gerakan ini didasari agar prakarsa pemerintahan Jepang untuk bertujuan untuk membujuk kaum
nasionalisme sekuler dan kaum intelektual agar dapat mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk usaha
Jepang di perang dunia II.
c) Himpunan Kebangkitan Jawa (Jawa Hokokai)
Organisasi ini dipernyatakan sebagai organisasi resmi pemerintahan Indonesia. Berarti, gerakan
organisasi tersebut dapat diintegrasikan ke dalam sebuah pemerintah Indonesia.
d) Seinendan
Seinendan ialah organisasi semi militer yang didirikan pada tanggal 29 April 1943. Orang-orang yang
boleh mengikuti organisasi ini ialah pemuda yang berumur maksimal 14 sampai 22 tahun.
e) Keibodan
Organisasi ini didirikan bersamaan dengan didirikannya Seinendan, yakni pada tanggal 29 April
1943. Anggotanya ialah para pemuda yang berusia sekitar 25 sampai 45 tahun. Tujuan didirikannya
Keibodan ini yakni untuk membantu polisi dalam menjaga lalu lintas dan melakukan pengamanan desa.
f) Fujinkai
Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943. Organisasi ini bertugas sebagai mengerahkan tenaga
perempuan turut serta dalam memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib.
g) Heiho
Jepang membentuk sayap militer lokal disebut dengan Heiho untuk menjadi ujit reguler Jepang.
Tentara Hiho dari Indonesia ialah kumpulan antara sukarela dan milisu. Tentara Jepang membedakan
perlakuaan terhadap Heiho dan tentara Jepang. Anggota Heiho adalah para prajurit Indonesia yang
ditemaptkan pada organisasi militer Jepang. Mereka yang tergabung di dalamnya yakni para pemuda yang
berusia sekitar 18 sampai 25 tahun.
h) PETA
Pada tanggal 3 Oktober 1943, Jepang membentuk Giyugun di Sumatera dan Jawa. Pasukan di Jawa
disebut dengan PETA (Pembela Tanah Air). Banyak tokoh yang bergabung dalam PETA, termasuk
Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer tidak begitu kemungkinan
kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, ada 120.000 pejuang tergabung dalam PETA, Kelompok ini yang
kemudian akan membentuk inti Angkatan bersenjata Indonesia.
28 Menjelaskan R.A. Kartini
peranan tokoh Menyetarakan hak perempuan dan laki laki
wanita dalam Mencerdaskan wanita dengan mendirikan sekolah wanita ( Kartini School)
memperjuangkan Cut Nyak Dhien
kemerdekaan Membantu mengusir Belanda di tanah Aceh
Indonesia Ikut berperang dalam perang Aceh
Cut Nyak Meutia
Membantu mengusir Belanda di tanah Aceh
Dewi Sartika
Meningkatkan pendidikan kaum wanita demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Maria Walanda Maramis
Mendobrak adat dan memerjuangkan kemajuan dan emansipasi perempuan di bidang politik dan
pendidikan
Mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepaa Anak Temurunnya (PIKAT)
Martha Christina Tiahahu
Berjuang langsung ke medan perang melawan kolonial Belanda pada perang Pattimura
29 Mendeskripsikan Peranan golongan tua:
peranan golongan Merumuskan Naskah Proklamasi dan Memproklamasikan kemerdekaan RI
tua dan muda Golongan tua :
dalam peristiwa
Ir.Soekarno, Drs.Moh Hatta, Mr.Achmad Soebardjo, Mr.Moh Yamin, Ki Hajar Dewantara,Kiai Haji
proklamasi
Mansyur, Dr.Buntaran, Dr.Samsi,dan Mr.Iwa Kusumasumantri.
30 Mendeskripsikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno
peristiwa Jalan Pegangsaan Timur no 56, Jakarta Pusat. Pembacaan proklamasi dimulai pukul 10.00 WIB yang
Proklamasi dihadiri banyak tokoh penting seperti, Wilopo,Soewirjo, Tabrani, Gafar Pringgodigo, dll. Teks proklamasi
Kemerdekaan dibaca oleh Soekarno dan dianjutkan pidato yang disampaikan oleh Soekarno. Bendera merah putih
Indonesia dikibarkan oleh Latief Hendradiningrat & Suhud yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan
W.R. Supratman
Menganalisa peran Sukarni mewakili golongan muda mengajak Soekarno dan Hatta secepatnya memprokamasikan
Sukarni dalam kemerdekaan Indonesia denganmenculik keduanya ke Rengasdengklok. Pada pembuatan teks
peristiwa proklamasi Sukarni mengusulkan agar penandatanganan harus bersih dari Jepang kepada Soekarno dan
proklamasi Hatta.
31 Menentukan hasil a) 18 Agustus 1945
sidang-sidang Mengesahkan UUD 1945
PPKI Mengangkat Soekarno sebagai presiden dan Moh.Hatta sebagai wakil presiden
Membentuk komite nasional
b) 19 Agustus 1945
Membentuk pemerintahan daerah yang terdiridari dari 8 provinsi
Membentuk 12 Kementrian dan 4 Menteri Negara
Membentuk Tentara Rakyat Indonesia
c) 22 Agustus 1945
Menetapkan Komite Nasional Indonesia Raya (KNIP)
Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Mengidentifikasi a) Pertempuran Surabaya
konflik senjata Pemimpin :
dalam Brigjen. A.W.S. Mallaby (Inggris)
mempertahankan Bung Tomo (Indonesia)
kemerdekaan Penyebab :
Indonesia Belanda menurunkan bendera merah putih lalu menggantikanna dengan bendera mereka merah,
putih, biru.
Tentara sekutu membebaskan tahanan Penjara Kalisosok menduduki Pangkalan Udara Tanjung
Perak dan Gedung Internation
b) Pertempuran Ambarawa
Pemimpin :
Imam Androngi,Letkol. M. Sarbini, Letkol Isdiman, Mayor Soeharto, dan Kolonel Sudirman
Penyebab :
Penindasan dan terror terhadap penduduk Magelang yang menimbulkan perlawanan dari TKR
c) Bandung Lautan Api
Pemimpin : Moh. Toha
Penyebab :
Pasukan sekutu dan NICA mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Bandung untuk menyerahkan
senjata milik mereka
d) Pertempuran Medan Area
Pemimpin :
T.E.D Kelly (Inggris)
Ahmad Tahir (Indonesia)
Penyebab :
Insiden penginjakan lencana merah putih oleh salah satu penghuni hotel di Jalan Bali, Medan tgl 19
Oktober 1945
Ultimatum dari pimpinan tentara sekutu tgl 18 Oktober 1945 pada rakyat Indomnesia untuk
menyerahkan senjata kepada sekutu
e) Pertempuran Puputan Margarana
Pemimpin :
I Gusti Ngurah Rai (Indonesia)
Kapten Markadi
Penyebab :
Kesepakatan pada perjanjian Linggarjati dalam pengakuan de facto wilayah Indonesia terdiri
dari Sumatra,jawa, dan Madura
Belanda ingin mengambil 2 kapal miliknya dan Bali tidak menyetujui karena ada hak tawan
karang
32 Menyimpulkan 1) Peristiwa Madiun pada 18 September 1948
berbagai Terjadi di bawah pimpinan Moeso yang baru kembali dari Moskow membawa aliran kiri dan
pemberontakan berusaha untuk merebut kendali kota Madiun.
dan pergolakan Pemberontakan yang dilakukannya dalam rangka untuk memproklamasikan Sovyet Republik
diawal Indonesia. Beruntung, pemberontakan ini dapat ditumpas oleh pasukan Tentara Nasional
kemerdekaan Indonesia.
Indonesia 2) Peristiwa APRA di Bandung pada 23 Januari 1950
APRA adalah singkatan dari Angkatan Perang Ratu Adil. Pemberontakan APRA dipimpin oleh
Westerling dengan tujuan untuk memberontak terhadap Republik Indonesia Serikat. Namun,
pada 24 Januari 1950, pemberontakan APRA berhasil diatasi.
3) Peristiwa Andi Aziz di Ujung Pandang pda 5 April 1950
Andi Aziz merupakan seorang bekas anggota KNIL. Ia memberontak kepada RIS. Meski sempat
memberontak, ia akhirnya menyerah pada tanggal 26 April 1950.
4) Peristiwa RMS di Maluku pada 1 November 1950
Peristiwa RMS atau Republik Maluku Selatan ini berlangsung di bawah pimpinan Soumokil yang
berupaya memberontak terhadap RIS. Pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh TNI yang
dipimpin oleh Slamet Riyadi.
5) Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah pada 1949 – 1962
Pemberontakan yang dilakukan oleh DI/TII atau Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia ini
berada di bawah pimpinan Kartosuwiryo. Pemberontakan dilakukan dalam kurun waktu yang cukup
lama. Dalam pemberontakan ini, Kartosuwiryo berkeinginan untuk membentuk negara Islam di
Indonesia.
6) Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan pada 1957
Selain di jawa Tengah, pemberontakan DI/TII juga terjadi di tempat lain, termasuk di Sulawesi
Selatan. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar dan bertujuan
untuk memberontak kepada Republik Indonesia. Kahar Muzakar sendiri akhirnya menyerah
pada tanggal 17 Agustus 1957.
7) Pemberontakan DI/TII di Brebes Jawa Tengah
Pemberontakan DI/TII yang terjadi di Brebes Jawa Tengah ini dilakukan di bawah pimpinan Amir
Fatah.
8) Pemberontakan DI/TII di Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Dauh Beureuh.
9) Pemberontakan PRRI di Sulawesi pada 1958 – 1961
Pemberontakan PRRI ini adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia.
Pemberontakan PRRI berlangsung di Sulawesi.
10) Pemberontakan Permesta di Sulawesi pada 1958 - 1961
Permesta merupakan singkatan dari Perjuangan Rakyat Semesta. Pemberontakan Permesta
dilakukan di Sulawesi.
11) Pemberontakan G 30 S/PKI pada 30 September 1965
Pemberontakan G 30 S PKI ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkhianatan yang dilakukan oleh
kelompok Dewan Revolusi Indonesia yang dipimpin oleh Letkol Untung, komandan Batalyon I
Kawal Kehormatan Resimen Cakrabirawa.
Menentukan ciri- Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
ciri politik pada Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara
masa kabinet dikepalai oleh presiden/raja.
Parlementer Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-
undang.
Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislative
Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
Parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut
33 Menentukan a) Frans Kaisiepo
tokoh-tokoh yang Mempopulerkan Indonesia Raya di Papua
dianggap Mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia (ISI)
berkontribusi Berupaya agar Papua bergabung ke Indonesia
terhadap keutuhan b) Silas Papare
NKRI Pembentuk Komite Indonesia Merdeka (Sept 1945)
Menjadi wakil Irian Barat sbg anggota delegasi RI dalam perundingan New York Agreement
c) Marthen Indey
Menjadi ketua Partai Indonesia Merdeka pada 1946
Ke New York untuk memperjuangkan masuknya Papua ke Indonesia di PBB
d) Sri Sultan Hamengku Buwana IX
Banyak memberikan fasilitas bagi pemerintah RI
e) Sultan Syarif Kasim II
Membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Barisan
Pemuda Republik Indonesia.
Menyuplai bahan makanan untuk para lascar.
Menyerahkan 30% kekayaannya berupa emas kepada Soekarno untuk kepentingan perjuangan.
f) Ismail Marzuki
Pencipta lagu perjuangan Selendang Sutra (1946) tentang membangkitkan semangat juang revolusi
kemerdekaan. Sepasang mata bola (1946) menggambarkan harapan rakyat untuk merdeka
g) Opu Daeng Risaju (Famajjah)
Membentuk cabang PSSI di Palopo
Banyak melakukan mobilisasi terhadap pemuda dan memebrikan doktrin perjuangan kepada
pemuda
h) Abdul Haris Nasution
Anaknya (Ade Irma Suryani) menjadi korban G30S/PKI
Bergabung dengan TKR
i) Ahmad Yani
Ikut memadankan pemberontakan PKI Madiun
Membentuk pasukan khusus Banteng Raiders untuk memadamkan pemberontakan DI/TII di Jateng
Ditunjuk sbg Komandan Komando Oprasi 17 Agustus di Padang utk meredam pemberontakan
PRRI/Permesta
Menjadi korban peristiwa G30S/PKI
Menentukan 1) Pemerintahan parlementer
Perkembangan Dipimpin perdana menteri
kehidupan politik Presiden sebagai kepala Negara
pada masa 2) Menganut system multipartai namun muncul persaingan kekuasaan antarpartai sehingga sering
Demokrasi Liberal terjadi pergantian kabinet
3) 7 kali pergantian cabinet
a) Kabinet Natsir (6 Sept 1950 21 Maret 1951)
Dipimpin oleh Masyumi dan PNI
Bubar sebab adanya mosi tidak percaya dari PNI karena PP No 39 tahun 1950 tentang DPRD terlalu
menguntungkan Masyumi
b) Kabinet Sukiman (27 April 1951 3 April 1952)
Bubar sebab ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari AS kepada
Indonesia sehingga muncul tafsiran bahwa Indonesiamasuk blok barat.
c) Kabinet Wilopo (3 April 1952 3 Juni 1953)
Bubar sebab akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani
Indonesia.
d) Kabinet Ali Sastromidjojo I (31 Juli 1953 12 Agustus 1955)
Berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika
Bubar sebab NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet
e) Kabinet Buhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 3 Maret 1956)
Pemilu pertama pada 29 September 1955 unutk memilih DPR & 15 Desember 1955 memilih
anggota konstituante
Berhasil membubarkan Uni Indonesia Belanda
Berakhir sebab sudah berhasil menyelenggarakan pemilu dan tugasnya selesai
f) Kabinet Ali Sastromidjojo II
(20 Maret 1956 14 Maret 1957)
Koalisi dari PNI, Masyumi, NU
Bubar sebab terjadi perpecahan antara PNI dan Masyumi. Sehingga Masyumi menarik semua
menterinya dari cabinet dan hal tersebut membuat kedudukan Kabinet Ali Sastromidjojo II sangat
lemah.
g) Kabinet Djuanda (9 April 1957 5 Juli 1959)
Pancakarya
Musyawarah Nasional (14 sept 1957) dilanjutkan Musyawarah nasional pembangunan (Nov 1957)
Mendeklarasikan hukum teritorial kelautan Nusantara namun banyak Negara keberatan sehingga
dilakukan Konferensi Jeneva (1958)
Hukum kelautan Indonesia diakui dunia (16 Nov 1994)
34 Menjelaskan Politik
keadaan politik 1) Kabinet Natsir ( 6 Sep 1950 21 Maret 1951 )
dan ekonomi dilantik pada tanggal 7 September 1950
Indonesia pada Kabinet ini merupakan kabinet yang kuat pormasinya di mana tokoh tokoh terkenal duduk di
masa Demokrasi dalamnya, seperti Sri Sultan Hamengkubuwono IX,Mr.Asaat,Ir.Djuanda, dan Prof Dr. Soemitro
Liberal Djojohadikoesoemo,sehingga kabinet ini merupakan Zaken Kabinet.
Program Kabinet ini yang penting di antaranya meliputi:
Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk Konstituante;
Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan serta membentuk peralatan
negara yang kuat dan daulat;
Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman;
Menyempurnakan organisasi Angkatan perang dan pemulihan bekas bekas anggota tentara
dan gerilya dalam masyarakat;
Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat secepatnya;
Mengembangkan dan memperkokoh kesatuan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan
ekonomi nasional yang sehat;
Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha usaha meninggikan
derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat;
Adanya mosi tidak percaya, Kabinet Natsir dibubarkan
2) Kabinet Soekiman ( 27 April 1951 3 April 1952 )
Kabinet ini terkenal dengan nama Kabinet Soekiman ( Masyumi )- Soewirjo ( PNI ) yang dipimpin
oleh Soekiman, tetapi kabinet ini tidak berumur panjang akibat ditandatanganinya persetujuan
bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual
Security Act ( MSA ). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok
Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas
aktif
Program Kabinet Soekiman :
Keamanan, menjalankan tindakan tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan ketentraman.
Sosial ekonomi, mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan memperbaruhi hukum
agraria agar sesuai dengan kepentingan petani. Juga mempercepat usaha penempatan bekas
pejuang di lapangan usaha.
Mempercepat persiapan persiapan pemilihan umum.
Menjalankan politik luar negri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah RI secepatnya.
Hukum, menyiapkan undang undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja
sama,penetapan upah minimum,dan penyelesaian pertikaian buruh.
3) Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 2Juni 1953 )
Dipimpin oleh Mr.Wilopo terdiri dari zaken kabinet yakni anggotanya dari pakar yang ahli
dibidangnya. Program Kerja :
Persiapan pelaksaan pemilihan umum
Usaha Pengembalian Irian Barat
Peningkatan keamanan dan kesejahteraan
Perbaharuan bidang pendidikan dan pengajaran
Pelakasanaan politik luar negeri bebas aktif
Adanya gerakan separatisme di sejumlah daerah 17 Okt 1952 terkait pembubaran parlemen dan
peristiwa Tanjung Morawa di Sumatra Barat terkait perizinan pengusaha asing kembali mengusahakan
tanah tanah perkebunan.
Kabinet Wilopo bubar dikarenakan mosi tidak percaya karena masalah penyerahan tanah oleh pihak
petani
4) Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli 1953-12 Agustus 1955 )
Program Kerja :
Peningkatan keamanan dan kemakmuran
Mensegerakan penyelenggaraan pemilu
Pembebasan Irian Barat
Pelaksanaan politik luar negri bebas aktif dan peninjauan persetujuan KMB
Penyelesaian pertikaian poitik
Berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung 18-24 Apri 1955. Namun
kabinet ini bubar akibat masalah TNI AD sebagai kelanjutan peristiwa 17 Oktober 1952 dan keadaan
ekonomi Indonesia makin terpuruk
5) Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 3 Maret 1956)
Program Kerja :
Mengembalikan wibawa moral pemerintah
Dilaksananya pemilu, desentralisasi, memecah masalah inflasi dan pemberatasan korupsi
Perjuangan pengembalian Irian Barat
Berhasil menyelenggarakan pemilu pada tgl 29 Sept 1955 untuk DPR dan 15 Des 1955 anggota
konstituante sekaligus pembubaran Uni Indo-Belanda
6) Kabinet Ali Satroamijoyo II (20 Maret 1956 14 Maret 1957)
Program Kerja :
Pembatalan KMB
Pengembalian Irian Barat
Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan ekonomi, keuangan, industri, perhubungn,
pendidikan, serta pertanian
Pelaksanaan keputusan Konferensi Asia Afrika
Dibubarkannya cabinet karena adanya perpecahan PNI dan Masyumi
7) Kabinet Djuanda (9 April 1957 5 Juli 1959)
Program Kerja :
Membentuk Dewan Nasional
Normalisasi keadaan Negara
Melanjutkn pembatalan KMB
Memperjuangkan Irian Barat
Mempercapat pembangunan
Terjadi peristiwa penting yakni Munas pada 14 Sept 1957 dan Munap pada Nov 1957.
Kabinet ini mendeklarasika hukum kelautan Nusantara. Kabinet ini bubar karena adanya pertentangan
antar partai hingga menimbulkan kekacauan berbagai sector kehidupan masyarakat Indonesia
Ekonomi
1) Hutang luar negeri sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun
rupiah akibat adanya pengakuan kedaulatan dari Belanda
2) Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar.
3) Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi yaitu pertanian dan
perkebunan sehingga apabila permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
4) Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di Indonesia melainkan dirancang oleh
Belanda.
5) Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli dan
dana yang diperlukan secara memadai.
6) Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri mengakibatkan pengeluaran pemerintah untuk operasi-
operasi keamanan semakin meningkat..
7) Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.
35 Menunjukan Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan Badan Perancangan Pembangunan
Kehidupan Nasional (Bappenas)
ekonomi Pembentukan Depernas pada 15 Agustus 1959 yang dipimpin Moh. Yamin. Dapernas kemudian
masyarakat menyusun program kerjanya berupa pola pembangunan nasional yang disebut sebagai Pola
Indonesia pada Pembangunan Semesta terdiri atas Blueprint tripola yaitu proyek pembangunan, pola penjelasan
Masa Demokrasi pembangunan dan pola pembiayaan pembangunan.
Terpimpin Pada tahun 1963, juga dibentuk Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang
dipimpin Presiden Soekarno sebagai pengganti Depernas. Tugas Bappenas adalah menyusun
rencana pembangunan jangka panjang maupun pendek.
Penurunan Nilai Uang
Untuk membendung inflasi dan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, pada
tanggal 25 Agustus 1950 pemerintah mengumumkan penurunan nilai uang.
Melaksanakan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Pada tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan perbaikan ekonomi secara menyeluruh yaitu
Deklarasi Ekonomi (Dekon). Tujuan dibentuknya Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang
bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari imperialisme
Pembangunan Proyek Mercusuar
Keadaan perekonomian semakin buruk karena pembengkakan biaya proyek mercusuar.
Proyek Mercusuar Soekarno adalah proyek pembangunan ibukota agar mendapat perhatian dari luar
negeri.
36 Menunjukan a) Pembentukan MPRS, DPAS, Front Nasional, dan Dewan Perancang Nasional
perkembangan b) Penetapan Manipol sebagai GBHN
politik Indonesia Pidato presiden Jalannya Revolusi Kita 17 Agt 1960
pada Masa Pidato siding umum PBB Membangun Dunia Kembali
Demokrasi c) Pembubaran DPR dan pembentukan DPR GR
Terpimpin 5 Maret 1960
3 partai PKI, PNI, NU (Nasakom)
DPR GR Partai politik dan golongan fungsional (TNI)
d) Pembentukan liga demokrasi sebagai reaksi terhadap pembubaran DPR lama
e) Pembentukan kabinet kerja
f) Pengangkatan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup
g) Pemasyarakatan Nasakom
h) Meningkatnya pengaruh PKI
Menentang sila 1 dan sila 4 Pancasila
37 Menjelaskan
kehidupan
ekonomi
Indonesia pada
masa Orde baru
sampai Reformasi
38 Menjelaskan
kehidupan politik
Indonesia pada
masa Orde baru
sampai Reformasi
39 Menganalisis Penyebab terjadinya krisis moneter :
terjadinya krisis a) Utang luar negeri Indonesia
moneter pada masa Utang yang menjadi tanggungan negara hingga 6 Februari 1998 yang disampaikan oleh Radius
akhir Orde Baru Prawira dalam sidang Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi yang dipimpin oleh Presiden
Soeharto di Bina Graha mencapai 63,462 miliar dolar Amerika Serikat, sedangkan utang pihak
swasta mencapai 73,962 miliar dolar Amerika Serikat. Saat terjadi krisis moneter 1998, nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mencapai Rp16.000,00. Akibatnya, kepercayaan
luar negeri terhadap Indonesia semakin menipis.
b) Penyimpangan Pasal 33 UUD 1945
Dalam pasal 33 UUD 1945 tercantum bahwa dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Pada kenyataannya ekonomi yang berkembang pada masa ini adalah sistem ekonomi kapitalis
yang dikuasai oleh para konglomerat dengan berbagai bentuk monopoli, oligopoli, dan diwarnai
dengan korupsi dan kolusi.
c) Pola pemerintahan sentralis
Artinya semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara sentral dari pusat
pemerintahan (Jakarta), sehingga peranan pemerintah pusat sangat menentukan dalam berbagai
bidang kehidupan masyarakat.
40 Menganalisis 1) Bidang Politik
perkembangan Adanya demokratisasi kebebasan berserikat, berkumpul, dan kebebasan berpolitik.
reformasi dalam 2) Bidang Ekonomi
berbagai bidang Penyehatan serta ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang berupa perbaikan dalam masalah
perbankan, perdagangan, koperasi yang bebas dari KKN, penghapusan system monopoli dan
oligopoli, dan penyelesaian utang luar negeri secara konstruktif.
3) Bidang Hukum
Mendukung penegakan hukum dan keadilan, serta dikeluarkannya peraturan perundangan yang
sesuai dengan tuntutan reformasi.