Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ary Alifia Saputra

NIM : 1513617024
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
Mata Kuliah : Profesi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Soal UAS

A. Jawablah pertanyaan dibawah ini !

1. Jelaskan empat pilar pendidikan menurut UNESCO!.


 Learning to Know atau belajar untuk menguasai

Belajar untuk menguasai artinya bukan hanya sekedar belajar untuk


mendapatkan pengetahuan semata, melainkan belajar untuk memperoleh
pengetahuan seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Di mana setiap peserta didik
yang mendapatkan pengetahuan dapat juga mengaplikasi pengetahuannya tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan yang diperolehnya bersifat
lebih kompleks dan menyeluruh.

 Learning to do atau belajar untuk menerapkan

Pendidikan merupakan proses belajar agar dapat melakukan sesuatu.


Berproses dari tidak tahu menjadi tahu sehingga menghasilkan perubahan dalam
ranah kognitif, ranah psikomotor, dan ranah sikap. Sehingga proses belajar bukan
hanya sekedar mengetahui suatu pengetahuan saja, melainkan dapat
menerapkannya. Misalnya seorang peserta didik yang telah belajar tentang cara
membuat pola baju, maka peserta didik tersebut bukan hanya berhenti pada
pembuatan pola semata, melainkan meneruskannya menjadi menggunting baju
kemudian menjahitnya hingga menjadi satu baju. Maka dapatlah dikatakan, bahwa
pendidikan sebagai learning to do adalah mengelola skills atau membekali manusia
untuk terampil mengerjakan sesuatu hingga menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan
dan dapat dimanfaatkan manusia.

 Learning to live together atau belajar untuk dapat hidup bersama

Ini sangat sesuai dengan zaman sekarang, di mana komunikasi semakin


mengglobal, sehingga yang jauh bisa menjadi dekat dan yang dekat akan semakin
dekat, ditambah lagi dengan keragaman manusia, maka pendidikan diharapkan
dapat membantu kesadaran manusia untuk dapat menerima keragaman tersebut
agar dapat hidup bersama dengan damai. Maka tidak salah, jika Learning to live
together atau belajar untuk hidup bersama, menjadi pilar belajar yang penting
untuk menanamkan jiwa perdamaian

 Learning to be atau belajar untuk menjadi

Pilar keempat ini adalah proses untuk menjadi diri sendiri melalui
penguasaan pengetahuna dan keterampilan. Proses itu melalui proses pembelajaran
yang berkualitas , yaitu pembelajaran yang bermakna. Bagaimanapun cara
memperoleh pengetahuan, keterampian, dan nilai-nilai, hendaknya dapat
mendorong peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih
baik.
2. Jelaskan manfaat dan tujuan pendidikan non formal!
 Pada dasarnya dalam pendidikan non formal terdapat dua tujuan utama, yaitu;
 Untuk memenuhi kebutuhan belajar tingkat dasar. Misalnya pengetahuan tentang
alam, pendidikan keaksaraan, pengetahuan kesehatan dan gizi, pengetahuan umum
dan kewarganegaraan, dan sebagainya.
 Untuk keperluan pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan tingkat dasar dan
pendidikan nilai-nilai hidup. Misalnya meditasi, pendidikan kesenian, pengajian,
sekolah minggu, dan lain-lain.
 Manfaat pendidikan nonformal yaitu :
 Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
 Pengembangan sikap dan kepribadian professional.

3. Jelaskan peran pendidikan nonformal sebagai penambah, pelengkap, pengganti bagi


pendidikan formal!
 Peran pendidikan non formal sebagai penambah, pelengkap dan pengganti ada;ah
Untuk keperluan pendidikan lanjutan. Misalnya meditasi, pendidikan kesenian,
pengajian, sekolah minggu, dan lain-lain. Serta sebagai akses pendidikan kepada
anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dengan berbagai alasan, diantaranya
kurangnya kesadaran dari orang tua akan pentingnya pendidikan, keterbatasan
biaya, diskriminasi gender, dan lainnya.

4. Apakah yang dimaksud dengan profesi? Apakah semua jenis pekerjaan dapat disebut
sebagai profesi? Jelaskan!
 Profesi yaitu pekerjaan yang membutuhkan persyaratan tertentu untuk
menjalankannya, supaya dalam melakukan pekerjaannya dapat meyakinkan atau
mendapatkan kepercayaan dari pihak yang membutuhkannya. Tidak semua
pekerjaan dapat disebut sebagai profesi, untuk mempunyai suatu profesi
diperlukan keahlian khusus, keahlian tersebut di dapatkan dari pendidikan dan
pelatihan yang cukup lama sesuai bidang profesinya. Suatu profesi dapat
dikatakan sebagai pekerjaan, tapi setiap pekerjaan belum tentu bisa disebut
sebagai profesi, karena profesi memiliki karakteristik, ciri, dan syarat khusus.

5. Bagaimanakah cara mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas agar dapat


menciptakan dan meningkatkan kualitas tenaga kependidikan!
 Upaya peningkatan proses pembelajaran dikelas yaitu dengan peningkatan
kualitas guru yang dapat memanagemen kelas, peningkatan materi,
peningkatan dalam pemakaian metode, peningkatan sarana, peningkatan
kualitas belajar. Apabila semua element pendidikan dapat saling
mendukung maka akan tercipta dan meningkatkan kualitas tenaga
kependidikan.

6. Bagaimanakah tipe kepribadian yang ideal yang harus di miliki oleh pendidik atau guru
Penjas dalam meningkatakan proses pembelajaran di kelas!
 Menurut saya tipe kepribadian yang ideal yang harus dimiliki pendidik yang
paling utama harus memiliki wawasan yang luas tentang dimensi kepribadian itu
sendiri beserta implikasinya dalam tujuan pendidikan untuk mencontohkan
kepada yang di didiknya. Kepribadian yang dimaksud salah satunya adalah sikap
disiplin, tegas, namun sesuai dengan apa yang seharusnya diberikan atau
diajarkan.

7. Bagaimanakah Prinsip Pembinaan Tenaga Kependidikan ?


 Pembinaan sebagai bagian dari program pembinaan sekolah yang dimana
memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu kinerja yang bersangkutan dan target-
target dari program pengembangan sekolah yang telah ditetapkan untuk jangka
panjang dan berkesinambungan dengan cara kepelatihan tenaga kependidikan

8. Bagaimanakah Sistem Pembinaan Tenaga Kependidikan ?


 Yaitu dengan mengikuti program pendidikan atau kepelatihan, mengikuti
pertemuan profesi secara regular, menyediakan sarana dan prasarana belajar
sendiri.

9. Bagaimanakah Sertifikasi bagi seorang tenaga pendidik ?


 Sertitifikasi adalah pemberian sertifikat kompetensi atau surat keterangan sebagai
pengakuan terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan
setelah lulus uji kompetensi. Serta untuk menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan;
meningkatkan martabat guru; dan meningkatkan profesionalimse guru.

10. Bagaimana system pembinaan karir tenaga kependidikan di Indonesia?


 Dalam hal mengenai pembinaan Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 pasal 12 yang menyatakan bahwa
manajemen Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasil guna, dan
untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang
Profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.

11. Bagaimana system pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga kependidikan?


 Dalam Jabatan, tersirat bahwa empat kompetensi guru profesional ini dapat
diukur atau dievaluasi melalui 10 komponen, yaitu:
1. kualifikasi akademik,
2. pendidikan danpelatihan,
3. pengelaman mengajar,
4. peencanaan dan pelaksanaanpembelajaran,
5. penilaian dari atasan dan pengawas,
6. prestasi akademik,
7. karya pengembangan profesi,
8. keikutsertaan dalam forum-forum ilmiah,
9. pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social
10. penghargaanyang relevan dengan bidang pendidikan.

12. Apakah tujuan organisasi profesi kependidikan?


 Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61, ada lima misi dan
tujuan organisasi kependidikan, yaitu : meningkatkan dan/atau mengembangkan.
Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang
profesional.
1. Meningkatkan dan / atau mengembangkan karier anggota
2. Meningkatkan dan / atau mengembangkan kemampuan anggota.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesional anggota.
4. Meningkatkan dan / atau mengembangkan martabat anggota.
5. Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan

13. Apa sajakah jenis – jenis organisasi profesi kependidikan di Indonesia?


 Disamping PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) yang satu-satunya
organisasi yang diakui oleh pemerinta juga terdapat organisasi lain yaitu :
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ; Ikatan Serjana Pendidikan
Indonesia (ISPI); Ikatan Petugas Bimbingan Belajar (IPBI), Himpunan Serjana
Administrasi Pendidikan Indonesia (HSPBI), dll.

14. Bagaimanakah pengembangan organisasi kependidikan di Indonesia?


 Kalau kita ikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia, jelas pada mulanya
guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak berpendidikan khusus
untuk memangku jabatan guru. Dalam bukunya Sejarah Pendidikan Indonesia,
Nasution (1987) secara jelas melukiskan sejarah pendidikan di Indonesia terutama
dalam zaman colonial Belanda, termasuk juga sejarah profesi keguruan. Guru-guru
yang pada mulanya diangkat dari orang-orang yang tidak dididik menjadi guru,
secara berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah dengan guru-guru yang lulus dari
sekolah guru (kweekschool) yang pertama kali didirikan di Solo tahun 1852.
Karena kebutuhan guru yang mendesak maka pemerintah Hindia Belanda
mengangkat lima macam guru, yakni :
a. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang
penuh.
b. Guru yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan
untuk menjadi guru.
c. Guru bantu yakni yang lulus ujian guru bantu.
d. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan
calon guru.
e. Guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasal dari
warga yang pernah mengecap pendidikan.
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !

a. Apa yang dimaksud dengan jiwa korps?


 Jiwa Korps adalah rasa persatuan dan kesatuan, kebersamaan, kerjasama, tanggung
jawab, dedikasi, disiplin,kreativitas, kebanggaan, dan rasa memiliki dalam rangka
mempertahankan NKRI, yang dimaksudkan dengan meningkatkan perjuangan,
pegabdian, kesetiaan, dan ketaatan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

b. Apakah tujuan dari pembinaan jiwa korps bagi pendidik dan tenaga kependidikan?
 Membina karakter, mendorong etos kerja, menumbuhkan dan meningkatkan semangat
serta wawasan kebangsaan

c. Bagaimanakah pendidik mengaktualisasikan etika dalam bernegara?


 1. Melaksanakan sepenuhnya nilai Pancasila dan UUD 1945
2. mengangkat harkat dan martabat negara
3. menggunakan sumber daya negara dengan efisien dan efektif
4. akuntabel dalam menjalan tugasnya dengan bersih dan berwibawa

d. Bagaimanakah pendidik mengaktualisasikan etika dalam berorganisasi ?


 Diantaranya adalah :
1. Melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai ketentuan
2. Memiliki kompetensi dalam pelaksaan tugas
3. Patuh dan taat pada standar opersional dan tata kerja
4. Mengembangkan pemikiran bersama secara kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi

e. Bagaimanakah pendidik mengaktualisasikan etika dalam bermasyarakat?


 Diantaranya adalah :
1. Mewujudkan pola hidup sederhana
2. Memberikan pelayan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih
3. Memberikan pelayan cepat, tepat dan terbuka tanpa diskriminatif
4. Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat
5. Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat

f. Bagaimanakah pendidik mengaktualisasikan etika terhadap diri sendiri?


 Diantaranya adalah :
1. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan
2. memiliki daya juang yang tinggi
3. berinisiatif meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan
sikap
4. jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar
g. Bagaimanakah pendidik mengaktualisasikan etika terhadap sesama tenaga
pendidik/kependidikan?
 Diantaranya adalah :

 Memiliki sikap jujur, obtimis, kreatip, rasional, rendah hati, demokratis, sopan,
mengutamakan kejujuran, menghargai waktu dan terbuka terhadap setiap
perkembangan ilmu pengetahuan, serta mampu menerima dan mampu menerapkan
Information Teknologi pada pelaksanaan tugasnya sehari-hari di sekolah.

 Mampu merancang, melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan


norma-norma dan ketentuan kurikulum yang berlaku, dengan tidak mencari-cari
alasan untuk tidak mempersiapkan sebelum masuk kelas untuk mengejar.

 Mampu menciptakan lingkungan sekolah, kelas yang aman, nyaman, bersih, tertip
dan konduksif untuk mencapai tujuan pendidikan secara Nasional dan Visi-Misi
sekolah secara khusus.

 Mampu bertanggung jawab secara moral, spiritual atas tugas dan tanggungjawab
yang dipercayakan kepadanya dengan tidak memperhitungkan untung rugi secara
materi, tetapi melaksanakannya dengan penuh pengabdian terhadap Nusa dan
Bangsa.

h. Bagaimanakah sanksi terhadap pelanggaran terhadap kode etik?


 Diantaranya adalah :
 Jika kode etik yang dilanggar masih dalam pelanggaran moral, maka sanksi yang
diberikan adalah sanksi moral, berupa celaan atau pengucilan dari kelompok
atau pihak-pihak terkait.
 Jika kode etik yang dilanggar telah melewati batas norma moral dan social,
maka sanksi yang mungkin diberikan adalah sanksi hokum. Yang lebih parah,
jika benar-benar terbukti, sanksi terakhirnya adalah hukuman penjara atau
dikeluarkan secara tidak terhormat dari institusi.

Anda mungkin juga menyukai