Anda di halaman 1dari 4

A.

Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.
Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (1986:9)
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya
maupun dalam peristilahannya.

Dari beberapa kajian tentang penelitian kualitatif dapat disintesiskan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
sebagainya secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Adapun alasan penelitian dalam menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan


kualitatif ini salah satunya dimanfaatkan pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan
penelitiaan motivasional, di mana sesuai dengan judul peneliti yang akan meneliti perubahan
perilaku penderita dimensia. Selain itu dengan pendekatan kualitatif sesuai dengan kegiatan
penelitian yang diharapkan dapat berjalan secara alami serta memperoleh data-data yang objektif
dan mendalam.

B. Teknik Pengumpulan Data

Penderita dimensia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, jumlahnya kurang lebih 20
orang, namun peneliti hanya menggunakan 4-5 orang saja. Karena kelompok yang dimaksudkan
dalam penelitian ini hanya lingkup kecil bukan lingkup besar. Penelitian ini akan menggunakan
teknik sampel bertujuan (purposive sampling) sampel bertujuan. Sampel bertujuan dapat
diketahui dari, rancangan sampel yang muncul, pemilihan sampel secara berurutan, penyesuaian
berkelanjutan dari sampel, dan pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Jadi, informan
yang terpilih untuk menjadi sampel tentunya mempunyai tujuan tertentu.
Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitisn,
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan


oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud
mengadakan wawancara, menurut Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian dan lain-lain.

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik wawancara pembicaraan


formal. Menurut Patton (1980:197), pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan
sangat bergantung pada pewawancara itu sendiri, jadi bergantung pada spontanitasnya
dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Hubungan pewawancara dengan
terwawancara adalah dalam suasana biasa, wajar, sedangkan pertanyaan dan jawaban
berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari saja. sewaktu
pembicaraan berjalan, terwawancara malah barangkali tidak mengetahui atau tidak
menyadari bahwa ia sedang diwawancarai.

Pada teknik wawancara ini, peneliti akan mewawancarai beberapa pekerja yang ada
disana yang berinteraksi langsung dengan lansia yang mengalami dimensia, seperti
Pekerja Sosial, Psikolog, dan Caregiver (pengasuh).

2. Observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan yang dilakukan adalah untuk mengamati perilaku lansia
dimensia yang menjadi informan sebelum mengikuti terapi kelompok dan sesudah
mengikuti terapi kelompok. Guba dan Lincoln (1981:191-193) mempunyai beberapa
alasan pengamatan dimanfaatkan sebesara-besarnya dalam penelitian kualitatif, yaitu :

Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung.


Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga,
pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan
dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi ada
keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau
bias. Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang
rumit. Keenam, dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Buford Junker (dalam Patton, 1980:131-132) dengan tepat memberikan gambaran


tentang peranan peneliti sebagai pengamat, yaitu berperanserta secara lengkap,
pemeranserta sebagai pengamat, pengamat sebagai pemeranserta, dan pengamat penuh.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berperanserta secara lengkap. Pengamatan
dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamatinya. Jadi, nanti peneliti
akan melakukan atau membuat terapi kelompok tersebut dan mengamatinya. Dengan
demikian peneliti dapat memperoleh informasi apa saja yang dibutuhkannya, termasuk
yang dirahasiakan sekalipun.

3. Studi dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Penulis dapat
menggunakan dokumentasi sebagai sumber catatan harian, sejarah, biografi, peraturan,
kebijakan dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gamabr hidup,
sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, film dan lain-
lain.

Dari teknik dokumentasi ini peneliti akan mendapatkan berbagai informasi tentang
lansia yang akan menjadi informan. Misalnya, dari pekerja sosial peneliti akan mendapat
keadaan awal informan saat datang ke panti tersebut, kemudian perkembangan informan
dari hari ke hari selama tinggal di panti.

C. Teknik analisa data

Analisis data, menurut Patton (1980:268) adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Penelitian ini
menggunakan metode perbandingan tetap. Metode ini dikemukan oleh Glaser & Strauss dalam
buku mereka The Discovery Of Grouded Research. Dinamakan metode perbandingan tetap atau
Constant Comparative Method karena dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu
datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan
kategori lainnya.

Dalam penelitian ini, menggunakan 3 tahapan, yaitu: Pertama, reduksi data (data reduction),
mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal pokok, dan memfokuskan pada hal-hal
penting, terhadap data yang terkait dengan objek penelitian. Kedua, penyajian data (display
data), dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami objek penelitian
berdasarkan apa yang telah dipahami. Ketiga, penariakan kesimpulan (conclusion
drawing/verification) dengan menyimpulkan terhadap data tentang objek penelitian dan
mengaitkan dengan kerangka teori.

Anda mungkin juga menyukai