Sekilas sejarahnya yakni, nama Karaeng Pattingalloang, yang diambil dari nama salah
seorang tokoh cendikiawan kerajaan Gowa pada masa lalu. Ia merupakan putra Gowa yang
kecakapannya melebihi orang-orang Bugis-Makassar pada umumnya.
Yang unik dari koleksi ini, adanya material (batu bata)Benteng Somba Opu yang
memiliki goresan (pola hias) menyerupai burung, naga, lipan, lubang berjejer dan kotak
persegi empat serta huruf lontara’ kuno.
Museum ini memuat beberapa peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Benteng Somba
Opu serta beberapa hasil penggalian yang dilakukan di Benteng Somba Opu tersebut,
diantaranya :
Beberapa baju adat yang terdiri dari beberapa warna yakni biru, hijau, merah dan
kuning.
Alat-alat rumah tangga bakul nasi, tikar, dan alat-alat dapur yang masih berbahan
dasar rotan.
Alat-alat perang seperti tombak yang terdapat 8 buah, dimana 1 tombak memiliki 3
ujung, 2 tombak yang memiliki 2 ujung, dan kelima tombak lainnya memiliki 1 ujung.
Hasil penggalian batu bata, terdapat bermacam-macam bentuk dan ukuran yang
dibuat dari tanah liat dan dibuat dengan cetakan. Dulu, batu bata tersebut digunakan
oleh masyarakat untuk kalender dimana kalender ini bertujuan untuk menghitung hari
baik dan hari buruk. Banyak batu bata yang ditemukan dengan banyak macam bentuk
hiasan diatas batu bata tersebut. Seperti, hiasan bekas kaki hewan, tanaman, batik,
garis-garis lurus seperti gambar rumput, garis segi empat kecil, ukiran-ukiran, dan
cetakan hiasan jari-jari tangan.
Hasil penggalian meriam, yang terdiri dari beberapa bentuk.
Genteng, dimana genteng ini terdiri dari beberapa bentuk, ada yang panjang, pendek,
dan lebar.
Alat Musik