KEJANG DEMAN
Di susun oleh:
Nim: 0213045
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan tugas
penyuluhan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin tugas ini tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
penyuluhan ini agar pembaca dan pendegar dapat memperluas ilmu tentang ispa,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. penyuluhan ini disusun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dariAllah
SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yaitu ibu
“Trilia,S.Pd.,M.Kes” yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara kami memberikan penyuluhan
Semoga penyuluhan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
dan pendegar Walaupun penyuluhan ini memiliki kelebihan dan kekurangan Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya.Terima kasih.
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
II. TUJUAN
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat Menambah pengetahuan
kesehatan masyarakat tentang penyakit kejang deman.
III. Materi
1. Defenisi kejang deman
2. Etiologi atau penyebab kejang deman
3. Tanda gejala kejang deman
4. cara pengobatan kejang deman
5. pencegahan kejang deman
IV. Kegiatan Penyuluhan
3. Memperhatikan
3) Menjelaskan
penjelasan tentang
tujuan penyuluhan
tujuan penyuluhan
yang hendak
yang ingin dicapai
dicapai
deman deman
deman deman
4) Menjelasan deman
deman
deman deman
V. Metode
- Persentasi
- Tanya jawab
- Evaluasi
VI. Sasaran
Masyarakat rumah sakit muhammadiyah palembang
VII. Media
- Leaflet
VIII. Evaluasi
Mengkaji pemahaman peserta tentang apa yang di sampaikan dengan memberikan
beberapa pertanyaan secara lisan.
a. etiologi atau penyebab kejang deman
b. tanda gejala kejang deman
c. pencegahan kejang deman
d. pengobatan kejang deman
e. perawatan kejang deman.
IX. Referensi
Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta.
1.3.Tujuan
1. Masyarakat dapat mengetahui pengertian kejang deman
2. Masyarakat dapat mengetahui etiologi atau penyebab kejang deman
3. Masyarakat dapat mengetahui tanda gejala kejang deman
4. Masyarakat dapat mengetahui pencegahan kejang deman
5. Masyarakat dapat mengetahui cara pengobatan kejang deman
1.4.Metode
a. Ceramah
b. Diskusi (Tanya jawab)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat
dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz &
Sowden,2002).
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (rectal
38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. (FKUI)
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan sel-
sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara fisik,
mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fase dari aktifitas kejang adalah fase prodromal, aura, iktal, dan posiktal. Fase
prodromal meliputi perubahan alam perasaan atau tingkah laku yang mungkin mengawali
kejang beberapa jam / beberapa hari. Fase aura adalah awal dari munculnya aktifitas kejang
dan mungkin berupa gangguan penglihatan, pendengaran atau fase raba. Fase iktal
merupakan fase dari aktifitas kejang, yang biasanya terjadi gangguan muskuloskeletal. Fase
optiakal adalah periode waktu dari kekacauan mental /somnolen/peka rangsang yang terjadi
setelah kejang tersebut.
2.2. Etiologi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:
1. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
2. Riwayat kejang demam dalam keluarga
3. Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
4. Riwayat demam yang sering
5. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut,
exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih (Goodridge, 1987;
Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti
tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak
(morbili) dapat menyebabkan kejang demam.
6. Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
9. Gabungan dari faktor-faktor diatas
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesinpulan
3.1.1. Pengertian kejangdeman adalah Kejang merupakan perubahan fungsi otak
mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan
pelepasan listrik serebral yang berlebihan
3.1.2. Kejang deman disebabkan Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama, Riwayat
kejang demam dalam keluarga, Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam
atau saat suhu sudah relatif normal, Riwayat demam yang sering.
3.1.3. Tanda dan gejala Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau
kaku, Bola mata berputar ke arah belakang kepala, Pernafasan bermasalah, Hilang
kesadaran, Mengompol, Muntah, Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari
38.5ºC.
3.1.4. Pencengahan Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit.
Seringkali kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya
sedang sakit.
3.1.5. Cara pengobatan jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk
mencegah luka, Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari
benda yang keras atau tajam, Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva
(ludah) atau muntah dapat mengalir keluar darimulut, Jangan menaruh apapun di
mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya sendiri, Hubungi dokter anak
anda,Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2 kegawatan,
Jangan memegang anak untuk melawan kejang.
3.2. Saran
Akhirnya terselesainya makalah ini kami selaku penulis menyadari dalam penyusunan
makalah ini yang membahas masalah Kejang Demam pada anak masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta.
Kriasa I Made, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3: EGC Marilynn, Jakarta.