Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hitung jumlah sel eritrosit merupakan bagian hitung darah total. Hitung

sel eritrosit digunakan untuk mendeteksi jumlah sel eritrosit dalam satu mikriliter

(µl) atau milimeter kubik (mm3) darah dan untuk memberikan data yang

dibutuhkan dalam menghitung volume dan hemoglobin korpuskular rata-rata,

yang memperlihatkan ukuran sel eritrosit dan kandungan hemoglobin. Selain itu,

berguna juga untuk mendukung uji hematologi lain yang diperlukan untuk

mendiagnosis anemia atau polisitemia (Kowalak, J.P., dan Welsh, W., 2009).

Hitung jumlah sel eritrosit yang tinggi menunjukkan adanya polisitemia

absolut atau relatif. Hitung eritrosit yang menurun menunjukkan adanya anemia,

kelebihan cairan, atau perdarahan yang berlangsung lebih dari 24 jam. Uji lebih

lanjut, seperti pemeriksaan sel yang diwarnai, hematokrit, hemoglobin, indeks sel

darah merah, dan pemeriksaan sel darah putih, dibutuhkan untuk memastikan

diagnosis (Kowalak, J.P., dan Welsh, W., 2009).

Hasil laboratorium dapat dijadikan suatu diagnosis bila dihasilkan dari

rangkaian proses pemeriksaan yang akurat. Untuk mendapatkan hasil yang akurat

tersebut harus di pastikan bahwa sampel tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi pemeriksaan laboratorium.

Menurut Kiswari, R., (2014) pemeriksaan laboratorium seperti

pemeriksaan jumlah sel eritrosit dipengaruhi oleh pra-analitik, analitik dan post

analitik. Pra-analitik mengacu pada semua langkah yang harus dilakukan sebelum

1
2

sampel dapat dianalisis. Selama bertahun-tahun, serangkaian penelitian

menunjukkan bahwa 61% dari semua kesalahan pengujian terjadi pada fase pra-

analitik. Faktor-faktor yang berpengaruh di tahap pra-analitik mencakup yang

terkait dengan persiapan pasien (diet, puasa, umur, jenis kelamin, dan lain-lain),

koleksi spesimen dan teknik pelabelan, transportasi spesimen, tes yang diminta,

waktu pengambilan spesimen, tidak tepat jenis dan perbandingan antikoagulan

dengan darah, pencampuran yang tidak tepat sampai dengan prose pengambilan

darah vena.

Menurut Kiswari, R., (2014) dan Kee, J.L., (2007) salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi pada proses pengambilan darah vena adalah penggunaan

tourniquet. Penggunaan tourniquet yang benar adalah cukup ketat untuk

membatasi atau menahan aliran darah vena, tetapi tidak menghalangi atau

membatasi aliran darah arteri. Aplikasi tourniquet lebih dari satu menit dapat

menyebabkan hemokonsentrasi atau statis vena dan perpindahan cairan dari

pembuluh darah ke jaringan, yang meningkatkan konsentrasi analit dan komponen

selular sehingga berdampak pada keadaan hemokonsentrasi serta mengakibatkan

hasil yang salah.

DiLorenzo, M.S., dan Strasinger, S., (2009) berpendapat bahwa

penggunaan tourniquet dapat mengubah beberapa hasil pengujian dengan

meningkatkan rasio selular unsur plasma (hemokonsentrasi). Menurut Sacher,

A.R., dan McPherson, R.A., (2004) pemakaian tourniquet yang terlalu lama akan

berakibat asidosis pada spesimen dan juga hemokonsentrasi.


3

Hasil studi awal peneliti di beberapa laboratorium memperlihatkan bahwa

beberapa sampel darah yang diambil tidak memenuhi syarat dari penetapan hitung

jumlah sel eritrosit. Salah satu faktor yang tidak memenuhi syarat suatu sampel

adalah lama pemakaian tourniquet pada pengambilan darah vena. Hal ini biasanya

terjadi apabila belum siapnya alat-alat yang digunakan untuk pengambilan darah

vena, pada kasus pasien anak-anak yang bergerak saat pengambilan darah vena

menyebabkan jarum tidak lagi tepat di pembuluh darah, sehingga perlu pencarian

pembuluh darah, hal ini membutuhkan waktu yang dapat mempengaruhi lama

pemakaian tourniquet. Biasanya lamanya pemakaian tourniquet pada kasus-kasus

terjadi lebih dari satu menit.

1.2 Rumusan masalah

Belum diketahuinya gambaran lama pemakaian tourniquet dalam

pengambilan darah vena pada jumlah sel eritrosit.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran lama pemakaian tourniquet yang bervariasi

pada pengambilan darah vena pada jumlah sel eritosit.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekwensi gambaran lama pemakaian < 1

menit pada jumlah sel eritrosit .

2. Untuk mengetahui distribusi frekwensi gambaran lama pemakaian > 1

menit pada jumlah sel eritrosit.


4

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi penulis

Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kesehatan dalam

mengadakan penelitian khusus dibidang hematologi yang diperoleh di Rumkitban

Kerinci Jambi

1.4.2 Bagi akademi

Dapat digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan tambahan pustaka

di Rumkitban Kerinci.

1.4.3 Bagi analis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan dapat

diaplikasikan oleh pekerja kesehatan khususnya analis tentang pengaruh lama

pemakaian tourniquet dalam pengambilan darah vena terhadap jumlah sel

eritrosit.

1.5 Batasan masalah

Penelitian ini dilakukan hanya untuk mengetahui pengaruh lama

pemakaian tourniquet yang bervariasi terhadap jumlah sel eritrosit, dimana variasi

dari lama pemakaian tourniquet yaitu kurang dari 1 menit, 2 menit dan 3 menit.

Sampel yang

diamati adalah pasien Rumkitban Kerinci Jambi. Seluruh kegiatan

pemeriksaan spesimen dilakukan pada bulan April 2019 di Laboratorium

Rumkitban Kerinci. Pemeriksaan hitung jumlah sel eritrosit menggunakan alat

mindray BC 20s dengan metode otomatis

Anda mungkin juga menyukai