Anda di halaman 1dari 10

Distrik di Kota Denpasar

1. Pengertian Distrik
Sebuah district memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola dan wujudnya) dan
khas pula dalam batasnya, orang akan merasa harus mengakhiri atau
memulainya. District mempunyai identitas yang baik jika batasnya dibentuk
dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan
posisinya jelas (introvert/ekstrovert; berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang
lain). Citra distrik ini tidak boleh hilang, karena bila hal ini terjadi akan
mengaburkan citra kawasan.
Sumber : modul V Teori Kota dan Permukiman

2. Macam-macam Distrik yang ada di Kota Denpasar


1) Ditrik Pusat Pemerintahan
Kawasan pusat pemerintahan adalah kawasan tempat berlangsungnya
kegiatan politik dan administratif, serta kegiatan lain yang berkaitan
dengan segala hal mengenai politik dan pemerintahan di suatu daerah.
Kawasan pemerintahan juga dapat berfungsi sebagai kawasan pusat
kota yang kuat dan konsisten. Kawasan pusat pemerintahan tersebut
selain berfungsi sebagai pusat dari struktur ruang kota (the core, centre),
dapat juga dipahami sebagai pusat kegiatan dari suatu kota (the
downtown).

Contoh Kawasan pusat pemerintahan di kota Denpasar memiliki


karakteristik yaitu:
1. Memiliki gerbang masuk (gapura) yang membuka
2. Tidak memiliki batas yang jelas
3. Dominasi ukiran-ukiran khas bali dan warna batubata
Kantor Walikota Denpasar
Gerbang masuk kantor walikota

Gedung Sekretariat Daerah


Bank Mandiri di Jalan Gajah Mada

Bank Mandiri di Jalan Veteran


Kantor Kesbang dan Politik di Jalan Buliton

Kodam IX Udayana di jalan Udayana


Kantor Marketing PT.Pertamina di Jalan Sugianyar no.10

Kantor Garuda Indonesia di Jalan Sugianyar no.5

2) Distrik Bisnis Pusat (Central Business District)


Distrik Bisnis Pusat atau Central Business District adalah pusat bisnis
dan komersial di suatu kota. Di kota-kota besar, kawasan ni identik
dengan “distrik keuangan” atau kawasan finansial. Secara geografis,
kawasan ini seringkali bersesuaian dengan pusat kota “city centre” atau
“downtown”, tetapi dua konsep ini berbeda: banyak kota memiliki distrik
bisnis pusat yang terletak jauh dari pusat kota kultural dan perniagaan.
Baik CBD maupun pusat kota mungkin juga bersesuaian dengan
kawasan/distrik pusat kegiatan.
CBD suatu kota biasanya ditandai dengan adanya suatu pemusatan
bangunan-bangunan perkantoran dan ritel. CBD biasanya memiliki
tingkat kepadatan perkotaan yang lebih tinggi daripada berbagai
distrik/kawasan di sekitar kota tersebut, dan seringkali merupakan lokasi
bangunan-bangunan tertinggi di kota tersebut.

Contoh Kawasan CBD di Kota Denpasar memiliki ciri:


1. Warna dan bentuk kolom yang sama pada tiap depan toko
2. Bentuk dan warna papan nama toko yang seragam

Lokasi Distrik Bisnis Pusat


Gerbang Pasar Seni Kumbasari

Gedung pasar Seni Kumbasari


Pertokoan di Jalan Gajah Mada

Bentuk kolom di Pertokoan di Jalan Gajah Mada

Anda mungkin juga menyukai