Anda di halaman 1dari 30

Makalah Telaah Kurikulum

PERBEDAAN KTSP, KURIKULUM 2013, DAN


KURIKULUM 2013 REVISI

Dosen Pengampu : Dr. Sondang R Manurung, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : IV
NAMA : NURHUDA SHADRIANI SIMANULLANG
NOVYA AFRYANTY
RICHAN FAHRI
RICHO FERNANDO
RIKA RUSDAYANI SIREGAR
SILHFA YANNI PANE
SUKARDI WIDODO
KELAS : FISIKA DIK D 2015

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan tugas makalah yang berjudul ‘PERBEDAAN
KTSP, KURIKULUM 2013, DAN KURIKULUM 2013 REVISI’.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami
dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita
mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Medan, Mei 2018

Penyusun,

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 6
B. Kurikulum 2013 7
C. C. KURIKULUM 2013 REVISI 10
Perbedaan KTSP, Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 revisi 13
BAB III PENUTUP 29
A. Kesimpulan 29
B. Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30

3
BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, kahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bertujuan untuk membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pembangunan
bangsa itu sendiri. Sumber daya manusia juga merupakan faktor yang sangat mendasar
dalam usaha pembangunan suatu bangsa dengan demikian usaha pembangunan pendidikan
merupakan suatu hal harus terus dikembangkan jika kita ingin mencapai keberhasilan
pembangunan disegala bisang.
Berkaitan dengan hal diatas, pengembangan dunia pendidikan terus diperhatikan
dalam hal ini kurikulum, kurikulum memiliki peran penting yang cukup besar. Dimana
inovasi-inovasi kurikulum sangat diperlukan dalam pendidikan yang mana diharapkan dapat
meningkatkan dan mewujudkan tujuan pendidikan secara umum.
Orientasi kurikulum merupakan suatu bagian dari strategi meningkatkan capaian
pemdidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu. Dengan demikian dalam penyusunan makalah ini yang memaparkan hasil-hasil
inovasi kurikulum diharapkan dapat memberi gambaran tentang perkembangan dunia
pendidikan dalam lingkup kurikulum secara khusus.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah yang
terdapat dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
2. Bagaimana Kurikulum 2013?
3. Apa perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum 2013?

4
F. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, dapat disimpulkan tujuan penulisan yang
terdapat dalam makalah ini adalah :
1. Untuk memahami Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2. Untuk memahami Kurikulum 2013
3. Untuk memahami perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan
Kurikulum 2013

5
BAB II
PEMBAHASAN

D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


KTSP merupakan kurikulum operasioanal yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional mengharapkan paling
lambat tahun 2009/2010, semua sekolah telah melaksanakan KTSP. Penyusunan KTSP yang
dipercayakan pada masing-masing tingkat satuan pendidikan ini hampir senada dengan
prinsip implementasi KBK (Kurikulum 2004) yang disebut Pengelolaan Kurikulum
Berbasis Sekolah (KBS). Prinsip ini diimplementasikan untuk memberdayakan daerah dan
sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran
sesuai dengan kondisi dan aspirasi mereka. Prinsip pengelolaan KBS ini mengacu pada
“Kesatuan dalam Kebijaksanaan” ditandai dengan sekolah-sekolah menggunakan perangkat
dokumen KBK yang “sama” dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan
“Keberagaman dalam Pelaksanaan” ditandai dengan keberagaman silabus yang akan
dikembangkan oleh sekolah masing-masing sesuai dengan karakteristik sekolahnya.
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan di Indonesia. KTSP secara Yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP
oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22
Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan
sekolah itu sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat stauan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang

6
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.

B. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP.
Perubahan ini dilakukan karena banyaknya masalah dan salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat. Hal inilah yang
melatarbelakangi lahirnya kurikulum berbasis karakter 2013. Ini bermula dengan serasehan
yang diadakan oleh mantan kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal 14 Januari 2010
dengan tema “Serasehan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya Bangsa” di Hotel
Budikara Jakarta. Peserta serasehan ini adalah para pakar pendidikan, tokoh masyarakat,
budayawan, rohaniawan, akademisi, birokrat, praktisi, pengelola pendidikan, dan pihak-
pihak lain hadir dalam acara tersebut. Pada akhir serasehan disepakati komitmen pendidikan
budaya dan karakter bangsa harus dikembangkan secara komprehensif sebagai proses
pembudayaan. 8 Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka disusunlah kurikulum 2013 yang
merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap, yakni :
1. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan
sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
2. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua
Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan
Komisi X DPR RI pada 22 November 2012.
3. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen
masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran jaring (on-line) pada
laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak.
4. Keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum
2013.

7
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang telah dikembangan pada tahun 2004 lalu yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

1. Elemen Perubahan Kurikulum 2013


Pada kurikulum 2013, terdapat beberapa elemen perubahan, antara lain Elemen
Perubahan Kompetensi kelulusan, elemen Perubahan pada Kedudukan mata pelajaran
(isi), Pendekatan (isi), struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan alokasi waktu) isi, Proses
pembelajaran, Penilaian hasil Belajar, dan Ekstra kurikuler. Elemen Perubahan :
a. Pada Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan terjadinya peningkatan dan keseimbangan soft ski lls dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (mulai
dari SD,SMP, SMA, dan SMK).
b. Pada Kedudukan Mata Pelajaran (Isi)
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran yang dikembangkan melalui Kompetensi.
c. Pendekatan
Kompetensi dikembangkan melalui :
 Untuk SD: dikembangkan melalui Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran.
 Untuk SMP: dikembangkan melalui mata Pelajaran
 Untuk SMA: dikembangkan melalui mata pelajaran.
 Untuk SMK ; dikembangkan melalui Vokasinal.
d. Pada Struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu)
 Untuk SD: Holistik berbasis Sains (alam, sosial, dan budaya. Jumlah mata pelajaran
dari 10 jam menjadi 6 jam. Jumlah Jam pelajaran berubah menjadi 4 jam/minggu
akibat dari perubahan pendekatan pembelajaran.
 Untuk SMP: TIK menjadi Media semua mata pelajaran. Pengembangan diri
terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler. Jumlah mata pelajaran
berubah dari 12 menjadi 10. Jumlah jam bertambah 6 jam/minggu akibat dari
perubahan pendekatan pembelajaran.
 Untuk SMA: Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran
pilihan. Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa. Jumlah jam
bertambah 1 jam/minggu akibat dari perubahan pendekatan.

8
 Untuk SMK: Penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan ( 6
program keahlian, 40 bidang keahlian, dan 121 kompetesi keahlian). Pengurangan
adaptif dan normatif, penambahan produktif. Produktif disesuaikan dengan
perkembangan di Industri.
e. Pada Proses Pembelajaran
 Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi,elaborasi, dan konfirmasi
dilengkapi dengan mengamati, menanyakan, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan dan mencipta.
 Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
 Guru bukan satu-satunya sumber belajar,Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
melalui contoh dan teladan.
 Proses Pembelajaran dilakukan melalui :
o Untuk SD: melaui Tematik
o Untuk SMP: IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu.
o Untuk SMA: Adanya mata pelajaaran wajib dan pilihan sesuai dengan minat.
o Untuk SMK: Kompetensi keterampilan sesuai dengan standar industri.
f. Pada Penilaian hasil belajar
 Penilaian berbasis kompetensi.
 Pergeseran penilaian melalui tes (mengukur semua kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).
 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu penilaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal),
 Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi Inti dan SKL.
 Mendorong pemanfaatan fortofolio yang dibuat oleh siswa sebagai instrumen
penilaian.
g. Pada Ekstrakurikuler
 Untuk SD : Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris
 Untuk SMP: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.
 Untuk SMA: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.
 Untuk SMK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.

9
C. KURIKULUM 2013 REVISI

Bukan Berdasarkan No. 53/2015 dinyatakan tidak BERLAKU dan dirubah menjadi
PERMENDIKBUD No 23/2016 tentang PENILAIAN revisi Kurikulum 13.
Dibawah ini merupakan satu-satunya hal yang perlu dipikirkan oleh para siswa di
Indonesiayang sangat penting oleh rekan-rekan guru seluruh Indonesia terutama yang
melaksanakan kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018.

1. Istilah KKM berubah ketentuan dengan KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)


2. Istilah UH berubah istilah dengan PH (Pernyataan Harian).
3. Istilah UTS berubah dgn PTS (Penghargaan Tengah Semester)
4. Istilah UAS berubah Istilah PAS (Penilaian Akhir Semester) Gasal / Genap
5. Istilah UKK Perubahan PAT (Penilaian Akhir Tahun)

Bahan ajar soalnya mencakup semester GANJIL 25% dan semester * GENAP 75%
> KENAIKAN KELAS LIHAT KBM (60)
a. Semester Ganjil = 55
b. Semester Genap = 65
120: 2 = 60 Tuntas

 Siswa TIDAK NAIK KELAS


1. Dimaksud 3 nilai Mapel yang KBMnya tidak TUNTAS.
2. Nilai Pengetahuan KI.3 harus Tuntas.
3. Nilai Ketrampilan KI.4 harus Tuntas.
4. KI.1 dan KI.2 harus BAIK.
KKM (KBM) semua mapel sama.

 KI 1 dan KI 2 Observasi guru dalam jurnal yang ditulis yang KURANG dan
yang AMAT BAIK
1. Sikap dikatakan Tuntas, jika predikat minimal B (baik)
2. Pengetahuan dan Keterampilan, judul Tuntas jika predikat Minimal C.

10
3. K-13: Sebuah mapel Direktur Tuntas, Jika Pengetahuan dan keterampilan
Tuntas.
4. 2006: Sebuah mapel kata tuntas jika pengetahuan dan keterampilan (jika ada
keterampilan), dan sikap tuntas.
5. Tidak perlu bingung dengan Predikat C pada mapel Pengetahuan dan
Keterampilan, karena sudah Tuntas.

 Peraturan- peraturan yang diubah


A. Permendikbud No.20 Th 2016 tentang STANDAR KOPETENSI LULUSAN
(Permendikbud No.54 Th.2013 sebaliknya TIDAK BERLAKU).
B. Permendikbud No.21 Th 2016 tentang STANDAR ISI PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH (Permendikbud No.65 Th.2013 sebaliknya tidak BERLAKU).
C. Permendikbud No.22 Th 2016 tentang STANDAR PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH (Permendikbud No.54 Th.2013 bertanggal TIDAK BERLAKU).
D. Permendikbud No.23 Th 2016 tentang STANDAR PENILAIAN (Permendikbud
No.66 Th.2013 dan Permendikbud No.104 tahun 2014 sebaliknya TIDAK
BERLAKU).
E. Permendikbud No.24 Th 2016 tentang KOPETENSI INTI dan KOPETENSI
DASARKalau Ulangan Akhir Semester ganjil (UAS) berubah menjadi Penilaian
Akhir Semester Ganjil (PAS) Jika Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) Berubah menjadi
Penilaian Akhir Tahun (PAT).

 PANDUAN PENYUSUNAN RPP K13

Berikutnya adalah isi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP


Kurikulum 2013 Revisi 2017
a. perwakilan sekolah; nama satuan pendidikan;
b. identitas mata Pelajaran atau tema / subtema;
c. kelas / semester;
d. materi pokok;
e. pengaturan waktu sesuai dengan keperluan untuk KD dan beban belajar dengan jam
jumlah jam Pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

11
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat mempelajari dan mengukur, yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD yang disesuaikan dengan materi
siswa dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk Memberi materi
Pelajaran;
k. bisa belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau belajar
lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui puncak pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. evaluasi hasil belajar.

12
C. Perbedaan KTSP, Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 revisi
NO PERBEDAAN KURIKULUM KTSP 2006 KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 REVISI

1 Tujuan  Tujuan pendidikan tingkat Pendidikan dasar dan menengah, dengan Pendidikan dasar dan menengah,
Pendidikan satuan pendidikan dasar dan mengacu pada Peraturan Pemerintah dengan mengacu pada Peraturan
Tingkat menengah dirumuskan mengacu Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
Satuan kepada tujuan umum dan Penyelenggaraan Pendidikan, tentang Pengelolaan dan
Pendidikan pendidikan berikut. bertujuan membangun landasan bagi Penyelenggaraan Pendidikan,
 Tujuan pendidikan dasar adalah berkembangnya potensi peserta didik agar bertujuan membangun landasan bagi
meletakkan dasar kecerdasan, menjadi manusia yang : beriman dan berkembangnya potensi peserta didik
pengetahuan, kepribadian, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar menjadi manusia yang : beriman
akhlak mulia, serta keterampilan berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; dan bertakwa kepada Tuhan Yang
untuk hidup mandiri dan berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; Maha Esa, berakhlak mulia, dan
mengikuti pendidikan lebih sehat, mandiri, dan percaya diri; dan berkepribadian luhur; berilmu, cakap,
lanjut. toleran, peka sosial, demokratis, dan kritis, kreatif, dan inovatif; sehat,
 Tujuan pendidikan menengah bertanggung jawab. mandiri, dan percaya diri; dan toleran,
adalah meningkatkan peka sosial, demokratis, dan
kecerdasan, pengetahuan, bertanggung jawab.
kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup

13
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
 Tujuan pendidikan menengah
kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
 KTSP ( Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan ) disusun
dalam rangka memenuhi amanat
yang tertuang dalam Undang-
Undang Republik Indonesia
Nomer 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomer 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

14
2. Struktur dan Struktur dan muatan KTSP pada  Ditinjau dari manajemen sekolah,  Ditinjau dari manajemen
Muatan jenjang pendidikan dasar dan maka KTSP pada dasarnya merupakan sekolah, maka KTSP pada
Kurikulum menengah yang tertuang dalam SI bentuk perencanaan satuan pendidikan dasarnya merupakan bentuk
Tingkat meliputi lima kelompok mata pada bidang intrakurikuler, perencanaan satuan pendidikan
Satuan pelajaran sebagai berikut : kokurikuler, ekstrakurikuler untuk pada bidang intrakurikuler,
Pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuannya. kokurikuler, ekstrakurikuler
 Kelompok mata pelajaran
 Dokumen KTSP pada jenjang untuk mencapai visi, misi, dan
agama dan akhlak mulia
pendidikan dasar dan menengah tujuannya.
 Kelompok mata pelajaran
setidak-tidaknya meliputi :  Dokumen KTSP pada jenjang
kewarganegaraan dan
 Kurikulum nasional yang terdiri pendidikan dasar dan
kepribadian
dari Rasional, Kerangka Dasar menengah setidak-tidaknya
 Kelompok mata pelajaran ilmu
Kurikulum, Struktur Kurikulum, meliputi :
pengetahuan dan teknologi
Deskripsi Matapelajaran, KI dan  Kurikulum
 Kelompok mata pelajaran
KD, dan Silabus untuk satuan nasional yang
estetika
pendidikan terkait. terdiri dari
 Kelompok mata pelajaran
 Kurda yang terdiri dari KD dan Rasional,
jasmani, olahraga dan kesehatan
Silabus yang dikembangkan oleh Kerangka
daerah yang bersangkutan, dengan Dasar
acuan KI yang dikembangkan pada Kurikulum,
kurikulum nasional Struktur
Kurikulum,

15
 Rencana Pelaksanaan Deskripsi
Pembelajaran (RPP). Matapelajaran,
 Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, KI dan KD, dan
kokurikuler, ekstrakurikuler) Silabus untuk
 Kalender Pendidikan. satuan
pendidikan
terkait.
 Kurda yang
terdiri dari KD
dan
Silabus yang
dikembangkan
oleh daerah
yang
bersangkutan,
dengan acuan
KI yang
dikembangkan
pada kurikulum
nasional

16
 Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
 Kegiatan
kurikuler
(intrakurikuler,
kokurikuler,
ekstrakurikuler)
 Kalender
Pendidikan.
 Permendikbud No.20 Th 2016
tentang STANDAR
KOPETENSI LULUSAN
(Permendikbud No.54 Th.2013
sebaliknya TIDAK
BERLAKU).
 Permendikbud No.21 Th 2016
tentang STANDAR ISI
PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH (Permendikbud

17
No.65 Th.2013 sebaliknya
tidak BERLAKU).
 Permendikbud No.22 Th 2016
tentang STANDAR
PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH (Permendikbud
No.54 Th.2013 bertanggal
TIDAK BERLAKU).
 Permendikbud No.23 Th 2016
tentang STANDAR
PENILAIAN (Permendikbud
No.66 Th.2013 dan
Permendikbud No.104 tahun
2014 sebaliknya TIDAK
BERLAKU).
 Permendikbud No.24 Th 2016
tentang KOPETENSI INTI
dan KOPETENSI
DASARKalau Ulangan Akhir
Semester ganjil (UAS)
berubah menjadi Penilaian

18
Akhir Semester Ganjil (PAS)
Jika Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) Berubah menjadi
Penilaian Akhir Tahun (PAT).

3. Sistem yang Dalam kurikulum 2006 yang Dalam kurikulum 2013 yang Dalam kurikulum 2013 yang
digunakan digunakan Standar Kompetensi dan digunakan Kompetensi Inti (KI) Berbasis digunakan Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi dasar Berbasis mata tematik, sehingga dalam pembelajaran Berbasis tematik, sehingga dalam
pelajaran, masing-masing disiplin yang digunakan adalah tema-tema yang pembelajaran yang digunakan adalah
ilmu dibahas atau dikelompokkan menjadi acuan atau bahan ajar. tema-tema yang menjadi acuan atau
dalam satu mata pelajaran. bahan ajar.

4. Silabus yang Silabus yang digunakan adalah Silabus yang digunakan adalah silabus dari Silabus yang digunakan adalah silabus
digunakan silabus yang dibuat oleh masing- pusat, sehingga seluruh indonesia dari pusat, sehingga seluruh indonesia
masing satuan pendidikan yang menggunakan silabus yang sama. menggunakan silabus yang sama.
berdasarkan silabus nasional.

19
6 Mata pelajaran Dalam kurikulum 2006, mata Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran Dalam kurikulum 2013, mata
pancasila pelajaran pendidikan pancasila pendidikan kewarganegaraan dirubah pelajaran pendidikan
ditiadakan dan diganti dengan mata menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dirubah menjadi
pelajaran pendidikan kewarganegaraan. pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan. kewarganegaraan.

5 Implementasi Dalam kurikulum 2006, sistem yang Dalam kurikulum 2013, sistem yang Dalam kurikulum 2013, sistem yang
kurikulum digunakan adalah penjurusan. digunakan adalah peminatan. digunakan adalah peminatan.

7 Beban belajar Beban belajar siswa terlalu berat Beban belajar siswa lebih sedikit dan Beban belajar siswa lebih sedikit dan
siswa karena banyaknya mata pelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa disesuaikan dengan kemampuan siswa
yang terlalu kompleks melebihi
kemampuan siswa.

8 Proses Berfokus pada pengetahuan melalui Berbasis kemampuan melalui penilaian Berbasis kemampuan melalui
penilaian penilaian output. proses dan output. penilaian proses dan output.

20
10 Penilaian Menekankan aspek kognitif. Test Menekankan aspek kognitif, afektif, Menekankan aspek kognitif, afektif,
menjadi cara penilaian yang psikomotorik secara proporsional Penilaian psikomotorik secara proporsional
dominan. test dan portofolio saling melengkapi. Penilaian test dan portofolio saling
melengkapi.

1. Istilah KKM berubah ketentuan


dengan KBM (Ketuntasan Belajar
Minimal)
2. Istilah UH berubah istilah dengan
PH (Pernyataan Harian).
3. Istilah UTS berubah dgn PTS
(Penghargaan Tengah Semester)
4. Istilah UAS berubah Istilah PAS
(Penilaian Akhir Semester) Gasal /
Genap
5. Istilah UKK Perubahan PAT
(Penilaian Akhir Tahun)

11 Pendidik dan Memenuhi kompetensi profesi saja Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, Memenuhi kompetensi profesi,
Tenaga Fokus pada ukuran kinerja PTK. sosial, dan personal motivasi mengajar pedagogi, sosial, dan personal
Kependidikan motivasi mengajar

21
12 Pengelolaan · Satuan pendidikan mempunyai
· Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki
· Pemerintah Pusat dan Daerah
Kurikulum kebebasan dalam pengelolaan kendali kualitas dalam pelaksanaan memiliki kendali kualitas dalam
kurikulum terdapat kecenderungan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. pelaksanaan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan menyusun Satuan pendidikan mampu menyusun satuan pendidikan. Satuan pendidikan
kurikulum tanpa kurikulum dengan mempertimbangkan mampu menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi satuan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta peserta didik, dan potensi daerah pendidikan, kebutuhan peserta didik,
didik, dan potensi daerah. (Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki dan potensi daerah (Pemerintah Pusat
Pemerintah hanya menyiapkan kendali kualitas dalam pelaksanaan dan Daerah memiliki kendali kualitas
sampai standar isi mata pelajaran kurikulum di tingkat satuan pendidikan). dalam pelaksanaan kurikulum di
(Satuan pendidikan mempunyai tingkat satuan pendidikan).
kebebasan dalam pengelolaan
kurikulum).

22
13 Implementasi  Materi disusun untuk memberi  Materi disusun seimbang mencakup  Materi disusun seimbang
untuk semua pengetahuan untuk siswa. kompetensi sikap, pengetahuan, dan mencakup kompetensi sikap,
mata Pelajaran  Pendekatan pembelajaran keterampilan. pengetahuan, dan keterampilan.
adalah siswa diberitahu tentang  Pendekatan pembelajaran berdasarkan  Pendekatan pembelajaran
materi yang pengamatan, pertanyaan, hasilnya. berdasarkan pengamatan,
 harus yang harus dihafal (siswa  melalui pemanfaatan berbagai sumber pertanyaan, hasilnya.
diberitahu). belajar (siswa mencari tahu).  melalui pemanfaatan berbagai
 Penilaian pada pengetahuan  Penilaiaian otentik pada aspek sumber belajar (siswa mencari
melalui ulangan dan ujian kompetensi sikap, pengetahuan dan tahu).
keterampilan berdasarkan fortofolio.  Penilaiaian otentik pada aspek
kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan berdasarkan
fortofolio.
14 Strategi Pengetahuan Sosial : Pengetahuan Sosial : Pengetahuan Sosial :
Pembelajaran
 Materi Ilmu disajikan terpisah  Materi disajikan terpadu, tidak  Materi disajikan terpadu, tidak
menjadi geografi, sejarah, dipisahkan dalam kelompok geografi, dipisahkan dalam kelompok
ekonomi, sosiologi. sejarah, ekonomi, sosiologi. geografi, sejarah, ekonomi,
 Tidak ada platform, semua  Mengenalkan geografi sebagai sosiologi.
kajian berdiri sejajar. platform kajian dengan pertimbangan  Mengenalkan geografi sebagai
 Diajarkan oleh guru berbeda semua kejadian dan kegiatan terikat platform kajian dengan
(team tea ching) dengan dengan lokasi. Tujuannya adalah pertimbangan semua kejadian dan

23
sertifikasi berdasarkan mata menekankan pentingnya konektivitas kegiatan terikat dengan lokasi.
kajian. ruang dalam memperkokoh Tujuannya adalah menekankan
Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris : NKRI.Kajian sejarah, sosiologi, pentingnya konektivitas ruang
budaya dan ekonomi disajikan untuk dalam memperkokoh
 Materi yang diajararkan
mendukung konektivitas yang lebih NKRI.Kajian sejarah, sosiologi,
ditekankan pada tata bahasa dan
kokoh. budaya dan ekonomi disajikan
struktur bahasa.
 Diajarkan oleh satu orang guru yang untuk mendukung konektivitas
 Siswa tidak dibiasakan
memberikan wawasan terpadu antar yang lebih kokoh.
membaca dan memahami teks
mata kajian tersebut sebelum  Diajarkan oleh satu orang guru
yang disajikan.
mendalaminya secara terpisah dan yang memberikan wawasan
 Siswa tidak dibiasakan
lebih mendalam pada jenjang terpadu antar mata kajian tersebut
menyusun teks, yang sistematis,
selanjutnya. sebelum mendalaminya secara
logis dan efektif.
Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris : terpisah dan lebih mendalam pada
 Siswa tidak dikenalkan tentang
jenjang selanjutnya.
aturan-aturan teks yang sesuai  Materi yang diajarkan ditekankan pada
Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris :
dengan kebutuhan. kompetensi berbahasa sebagai alat
 Kurang menekankan pada komunikasi untuk menyampaikan  Materi yang diajarkan ditekankan
pentingnya ekspresi dan gagasan dan pengetahuan. pada kompetensi berbahasa
spontanitas dalam bahasa.  Siswa dibiasakan membaca dan sebagai alat komunikasi untuk
Pendidikan Pancasila dan memahami makna teks serta meringkas menyampaikan gagasan dan
Kewarganegaraan : dan menyajikan ulang dengan bahasa pengetahuan.
sendiri.

24
 Materi disajikan berdasarkan  Siswa dibiasakan menyusun teks yang  Siswa dibiasakan membaca dan
empat pilar dengan pembahasan sesuai sehingga sistematis, logis, dan memahami makna teks serta
yang terpisah-pisah. efektif melalui latihan-latihan meringkas dan menyajikan ulang
 Materi disajikan berdasarkan penyusunan teks. dengan bahasa sendiri.
pasokan yang ada pada empat  Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan  Siswa dibiasakan menyusun teks
pilar kebangsaan. teks yang sesuai sehingga tidak rancu yang sesuai sehingga sistematis,
 Tidak pada penekanan pada dalam proses penyusunan teks (sesuai logis, dan efektif melalui latihan-
tindakan nyata sebagai warga dengan situasi dan kondisi: apa, siapa, latihan penyusunan teks.
negara yang baik. dimana).  Siswa dikenalkan dengan aturan-
 Pancasia dan kewarganegaraan  Siswa dibiasakan untuk dapat aturan teks yang sesuai sehingga
disajikan sebagai pengetahuan mengekspresikan dirinya dan tidak rancu dalam proses
yang harus dihafal. pengetahuannya dengan bahasa yang penyusunan teks (sesuai dengan
Matematika : menyakinkan secara spontan. situasi dan kondisi: apa, siapa,
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dimana).
 Langsung masuk ke materi
:  Siswa dibiasakan untuk dapat
abstrak.
mengekspresikan dirinya dan
 Banyak rumus yang harus  Materi disajikan tidak berdasarkan
pengetahuannya dengan bahasa
dihafal untuk menyelesaikan pada pengelompokan menurut empat
yang menyakinkan secara
permasalahan (hanya bisa pilar kebangsaan tetapi berdasarkan
spontan.
menggunakan). keterpaduan empat pilar pembentukan
Pendidikan Pancasila dan
karakter bangsa.
kewarganegaraan :

25
 Permasalahan matematika  Materi disajikan berdasarkan  Materi disajikan tidak berdasarkan
selalu diasosiasikan dengan kebutuhan untuk menjadi warga negara pada pengelompokan menurut
(direduksi menjadi) angka. yang bertanggungjawab (taat norma, empat pilar kebangsaan tetapi
 Tidak membiasakan siswa asas, dan aturan). berdasarkan keterpaduan empat
untuk berfikir kritis (hanya  Adanya kompetensi yang dituntut dari pilar pembentukan karakter
mekanistis). siswa untuk melakukan tindakan nyata bangsa.
 Metode penyelesaian masalah sebagai warga negara yang baik.  Materi disajikan berdasarkan
tidak terstruktur.  Pancasila dan kewarganegaraan bukan kebutuhan untuk menjadi warga
 Data dan statistik dikenalkan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan negara yang bertanggungjawab
pada kelas IX saja. melalui tindakan nyata dan sikap (taat norma, asas, dan aturan).
 Matematika adalah eksak. keseharian.  Adanya kompetensi yang dituntut
Matematika : dari siswa untuk melakukan
tindakan nyata sebagai warga
 Mulai pengamatan permasalahan
negara yang baik.
konkret, kemudian ke semi konkret,
 Pancasila dan kewarganegaraan
dan akhirnya abstraksi permasalahan.
bukan hanya pengetahuan, tetapi
 Rumusan diturunkan oleh siswa dan
ditunjukkan melalui tindakan
permasalahan yang diajukan harus
nyata dan sikap keseharian.
dapat dikerjakan siswa hanya dengan
Matematika :
rumus-rumus dan pengertian dasar
(tidak hanya bisa menggunakan tetapi  Mulai pengamatan permasalahan
juga memahami asal usulnya). konkret, kemudian ke semi

26
 Perimbangan antara matematika konkret, dan akhirnya abstraksi
dengan angka dan tanpa angka permasalahan.
(gambar, grafik, pola, dsb).  Rumusan diturunkan oleh siswa
 Dirancang supaya siswa harus berfikir dan permasalahan yang diajukan
kritis untuk menyelesaikan harus dapat dikerjakan siswa
permasalahan yang diajukan. hanya dengan rumus-rumus dan
 Membiasakan siswa berfikir pengertian dasar (tidak hanya bisa
algoritmis. menggunakan tetapi juga
 Memperluas materi mencakup memahami asal usulnya).
peluang, pengolahan data, dan statistik  Perimbangan antara matematika
sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan angka dan tanpa angka
dengan standar internasional. (gambar, grafik, pola, dsb).
 Mengenalkan konsep pendekatan dan  Dirancang supaya siswa harus
perkiraan. berfikir kritis untuk
menyelesaikan permasalahan
yang diajukan.
 Membiasakan siswa berfikir
algoritmis.
 Memperluas materi mencakup
peluang, pengolahan data, dan
statistik sejak kelas VII serta

27
materi lain sesuai dengan standar
internasional.
 Mengenalkan konsep pendekatan
dan perkiraan.

28
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa konsep yang dijelaskan bahwa
kurikulum 2013 lebih baik dan lebih terarah dibandingkan dengan kurikulum 2006 (KTSP).
Hal ini dikarenakan dalam kurikulum 2013 guru di tuntut untuk tidak hanya sekedar
menyampaikan materi namun juga untuk mengajarkan nilai-nilai positif untuk membangun
karakter peserta didik dimana di dalam hal ini masing-masing sekolah diperkenankan
menyusun sesuai dengan kemampuan peserta didik dan mengacu pada visi dan misi sekolah
masing-masing. Kompetensi yang dibutuhkan untuk pengembangan karakter tidak
terakomodasi di dalamnya dan dimana hal ini belum mampu terspesifikasikan dimana
masing-masing kemampuan sekolah yang berbeda. Perbedaan struktur kurikulum 2013
pelajarannya lebih sedikit dari KTSP yaitu yang semula berjumlah 8 mata pelajaran
menjadi 6 mata pelajaran.
Walaupun lebih baik karena sudah menekankan terhadap pengembangan karakter,
namun kurikulum 2013 ini tetap harus dikaji dan di evaluasi secara komprehensif dimana
segala kekurangan dan kelebihan harus harus sesuai sehingga dapat memaksimalkan
sosialisasi kurikulum. Kurikulum 2013 ini belum bisa diterapkan karena dibutuhkan
persiapan yang matang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

D. Saran
Hakikat dari perubahan kurikulum haruslah mengandung isi dan arah menuju suatu
perbaikan kondisi atau mengarah pada peningkatan mutu yang lebih baik dari pada
kurikulumsebelumnya.demikian pula harapan tentang perubahan kurikulum 2013 yang
segera di implementasikan pada tahun ini.kita semua berharap,melalui salah satu unsure
keunggulan kurikulum 2013 ini dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan
karakter bangsa.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Lukmanul. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Analisis Perbedaan Antara Kurikulum Ktsp
Dan Kurikulum 2013. Vol : 17 (2). Universi t as I sla m Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

30

Anda mungkin juga menyukai