Anda di halaman 1dari 12

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT

RUMPUT LAUT (Eucheumaspinosum)


DENGAN METODE PEREDAM RADIKAL BEBAS DPPH (1,1-dietil-2-pikrihidrazil)

Hilda Fahira Malihatunnisa, Murniwati Telaumbanua, Rifha Shafira Awalia,


Topan Siregar, dan Yunita Lestari

Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

ABSTRAK
Telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut etil asetat alga merah
(Eucheuma spinosum). Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan metode maserasi
menggunakan etil asetat. Pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH dengan
menentukan nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan (Eucheuma
spinosum) cukup kuat dengan nilai IC50 1,010 ppm dengan konsentrasi 10ppm, 100ppm, dan
1000ppm sedangkan vitamin C yang digunakan sebagai antioksidan tergolong sangat kuat
dengan nilai IC50 1,3580 ppm.
Kata kunci : Eucheuma spinosum, Aktivitasantioksidan, DPPH, IC50.

ABSTRACT
Antioxidant activity assay red algae (Eucheuma spinosum) extract was conducted. Active
compound extraction was conducted using maceration method with ethyl acetate. Antioxidant
activity assay using DPPH method with determining IC50 value. The result show that
antioxidant activity of (Eucheuma spinosum) ethyl acetate extract has IC50 value ppm with 10
ppm, 100 ppm and 1000 ppm concentrate and IC50 ppm for vitamin C.
Keyword:Eucheumaspinosum, Antioxidant activity, DPPH, IC50
PENDAHULUAN tingkat rendah yang tidak memiliki
Rumput laut (Eucheuma spinosum) perbedaan susunan kerangka seperti akar,
adalah salah 1 komoditas ekspor yang potensial batang dan daun yang sejati dan lebih
untuk dikembangkan. Disamping permintaan dikenal dengan nama tumbuhan talus
pasar yang tinggi, Indonesia mempunyai
(Berhimpon, 2001). Masyarakat
sumberdaya yang cukup besar baik yang alami
menggunakan rumput laut hanya sebagai
maupun untuk budidaya. Rumput laut Eucheuma
sayuran dan bahan yang tidak berbahaya
spinosum dapat diolah menjadi karaginan yang
untuk dimakan. Dengan berjalannya waktu,
memiliki nilai ekonomi tinggi.
Karaginan ialah senyawa hidrokoloid
pengetahuan tentang rumput laut pun

yang merupakan senyawa polisakarida rantai semakin berkembang.


panjang dan diekstraksi dari rumput laut jenis Orang semakin tahu apa yang
karaginofit. Karaginan banyak digunakan pada terkandung dalam rumput laut (Indriani dan
industri pangan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, Sumarsih 1999). Kandungan utama rumput
cat, pasta gigi dan industri lainnya. Karaginan laut segar adalah air yang mencapai 80–
memiliki peranan yang sangat penting sebagai 90%, sedangkan kadar protein dan lemaknya
stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener
sangat kecil. Walaupun kadar lemak rumput
(bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi.
laut sangat rendah, susunan asam lemaknya
Eucheuma Spinosum merupakan salah satu jenis
sangat penting bagi kesehatan. Lemak
rumput laut dari kelas Rhodophyceae (ganggang
rumput laut mengandung asam lemak
merah). Ciri-ciri rumput laut jenis ini yaitu
thallus silindris, percabangan thallus berujung omega-3 dan omega-6 dalam jumlah yang

runcing atau tumpul dan ditumbuhi nodulus, cukup tinggi. Kedua asam lemak ini
berupa duri lunak yang tersusun berputar teratur merupakan asam lemak yang penting bagi
mengelilingi cabang, lebih banyak dari yang tubuh, terutama sebagai pembentuk
terdapat pada E. cottonii. membran jaringan otak, syaraf, retina mata,
Jaringan tengah terdiri dari filament plasma darah dan organ reproduksi. Seratus
tidak berwarna serta dikelilingi oleh sel-sel (100) gram rumput laut kering mengandung
besar, lapisan korteks, dan lapisan epidermis.
asam lemak omega-3 berkisar 128–1.629µg
Hidup diperairan Sulawesi Selatan dan Sulawesi
dan asam lemak omega-6 berkisar 188–
Tenggara dengan kadar kekeringan 35% - 38%.
1.704µg (Winarno,1990).
Rumput laut atau algae dikenal dengan nama
Manfaat lain dari rumput laut yaitu
seaweed merupakan bagian terbesar dari
sebagai sumber antioksidan alami,
tanaman laut. Rumput laut adalah tanaman
antioksidan berdasarkan sumbernya dibagi Pengkelatan terjadi dalam sistem cairan
menjadi dua yaitu antioksidan alami dan ekstraseluler.
antioksidan sintesis. Antioksidan sintesis
telah banyak digunakan, namun penggunaan METODE PRAKTIKUM
dalam jumlah berlebihan dapat  Alat
menimbulkan efek samping (Cahyadi, Alat yang digunakan dalam praktikum
2006). adalah, timbangan digital, labu ukur, batang
Antioksidan primer yaitu sebagai pengaduk, kertassaring, cawan porselen,
antioksidan utama pemberi atom hidrogen botol kaca, pipet ukur, tabung reaksi,
(AH), karena senyawa ini memberikan atom stopwatch, dan spektrofotometer UV-Vis.
hidrogen secara cepat ke senyawa radikal,
dimana radikal yang terbentuk menghasilkan Pembuatan Serbuk Simplisia
derivat lipida dan radikal antioksidan (A*). Rumput laut yang sudah diperoleh dicuci
Peranannya sebagai donor atom hidrogen bersih menggunakan air mengalir untuk
pada radikal bebas lemak untuk membentuk menghilangkan kotoran yang menempel,
kembali molekul lemak. Dengan demikian kemudian dijemur dibawah sinar matahari
jika antioksidan diberikan mencegah langsung sampai kering dan berubah warna
pembentukan radikal baru, maka akan menjadi kecoklatan. Seetelah kering
menghambat proses autooksidasi (Dewanti, kemudian rumput laut ditimbang beberapa
2006; Eitenmiller, 2008). Antioksidan gram dan dihaluskan menggunakan blender
sekunder disebut juga antioksidan non dan diayak menggunakan ayakan mesh 25,
enzimatis atau eksogenus yaitu kelompok hingga diperoleh serbuk simplisia rumput
senyawa yang berperan dalam system laut.
pertahanan preventif. Atau dalam pengertian
lain antioksidan sekunder adalah senyawa Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Rumput
yang berfungsi menangkap radikal bebas Laut
serta mencegah terjadinya reaksi berantai Pembuatan ekstrak dengan metode maserasi
sehingga tidak terjadi kerusakan yang dapat adalah sebagai berikut : timbang kurang
diperoleh. Antioksidan ini dapat mengkelat lebih 300 gram simplisia serbuk rumput laut
logam prooksidan dan mendeaktifasinya. dimasukan kedalam botol kaca besar,
kemudian diberikan pelarut etil asetat
sampai serbuk simplisia terendam, Pembuatan Kontrol Positif Vitamin C
kemudian ditutup dan dibiarkan selama 1 Vitamin c sebanyak 0,1 gram digerus halus,
hari terlindung dari cahaya, setelah 1 hari kemudian dilarutkan dengan etanol sampai
disaring menggunakan corong dan kertas 100 ml sehingga diperoleh kadar 1%. Dari
saring, kemudian filtratnya dimasukan ke kadar ini dibuat seri konsentrasi 1000 ppm,
botol lain, dan simplisia direndam kembali 100 ppm, dan 10 ppm.
dengan pelarut etil asetat diamkan dan
diulangi sebanyak 3 kali pengulangan. Penentuan Panjang Gelombang
Maserat yang diperoleh kemudian Maksimal Larutan DPPH 0,1mM
dipekatkan dan diuapkan dengan evaporator Penentuan panjang gelombang ( λ ) dengan
sampai diperoleh ekstrak kental. dilakukan untuk memperoleh nilai
absorbansi maksimum pada
Pembuatan Blanko DPPH 0,1mM spektrofotometer. Dalam percobaan panjang
Serbuk DPPH ditimbang sebanyak 10 mg gelombang ini yang digunakan 513,0 nm.
dan dilarutkan dalam etanol sampai tepat 50
ml (0,1nM) (Nugraheni,207) Penentuan Operating Time Larutan
DPPH 0,1 mM
Pembuatan Kadar Sampel dan Koreksi
Penentuan operatin time dilakukan untuk
Pelarut
menentukan waktu reaksi antara sampel
Dari ekstrak tanaman rumput laut ditimbang
dengan radikal stabil DPPH untuk
0,1 gram, kemudian dilarutkan dengan span
memperoleh penghambatan radikal paling
2 ml dan etanol sampai 100 ml. Kemudian
maksimal. Dalam percobaan ini operating
dibuat seri konsentrasinya 1000 ppm, 100
time dilakukan selama 30 menit.
ppm, dan 10 ppm,. Dari sampel yang dibuat
kemudian dipipet masing-masing 2 ml dan
Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode
ditambahkan 3 ml pelarut etanol.
DPPH
Sebanyak 3 ml DPPH 0,1 m M dimasukan
Pembuatan Kontrol
kedalam tabung reaksi lalu tambahkan 2 ml
Dipipet 2 ml etanol kedalam tabung reaksi
ekstrak etil asetat rumput laut dengan
kemudian ditambahkan dengan larutan
berbagai konsentrasi kemudian di stirrer 1
DPPH sebanyak 3 ml.
menit sampai homogen dan diamkan selama
30 menit ditempat gelap. Lalu baca replikasi pengukuran. Semakin kecil nilai
absorbansinya pada panjang gelombang IC50-nya maka senyawa uji tersebut
maksimal( 513,0 nm). Untuk uji aktifitas mempunyai keefektifan sebagai penangkap
baku pembanding vitamin c perlakuannya radikal yang lebih baik.
sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Data
Pada praktikum diperoleh ekstrak kental
dengan hasil rendemen sebesar 0,213 %.
Penentuan aktivitas penangkal radikal oleh
Fisik dari larutan vitamin c yang direaksikan
tanaman rumput laut. Metode yang
dengan larutan DPPH, dengan konsentrasi
digunakan adalah metode DPPH. Hasil
dari 1000 ppm, 100 ppm, 10 ppm, 1 ppm.
aktivitas penangkal radikal fraksi dari
Tujuannya menggunakan konsentrasi yang
ekstrak tanaman rumput laut dibandingkan
berbeda adalah untuk mengetahui adakah
dengan vitamin c besarnya aktivitas
perubahan yang terjadi terutama pada
antioksidan dihitung dengan rumus
pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju
reaksi. Dari perubahan warna yang
 Persen (%) inhibisi
dihasilkan dapat diketahui bahwa semakin
tinggi konsentrasi sampel yang digunakan
=
maka aktivitas antioksidan dalam
A kontrol−( A sampel− A koreksi pelarut ) perendaman radikal bebas juga semakin
A kontrol
tinggi. Hal ini ditandai dengan berkurangnya
x 100 %
intensitas warna dari DPPH ( dari ungu
sampai bening)
Dan dilakukan perhitungan IC50 yakni suatu
Dari percobaan yang telah dilakukan
nilai yang menggambarkan besarnya
diperoleh nilai EC50 vitamin C lebih kecil
konsentrasi fraksi dari ekstrak uji yang dapat
dimiliki sampel rumput laut lebih kecil dari
menangkap radikal bebas sebesar 50%
kekuatan anti oksidan yang dimiliki vitamin
melalui persamaan garis regresi linear yang
C. Dimana dalam molekul vitamin C
menyatakan hubungan antara konsentrasi
memiliki 2 tempat abstraksi hidrogen yang
senyawa (sampel) uji (X) dengan aktifitas
terhubung secara internal, sehigga ada
penangkal radikal rata-rata (Y) dari seri
abstraksi lanjutan setelah abstraksi hidrogen diatas diketahui bahwa semakin tinggi
pertamaoleh radikal DPPH stokiomertrinya konentrasi sampel yang digunakan maka
aktivitas antioksidan juga semakin besar,
2:1. ditandai dengan berkurangnya intensitas
artinya molekul DPPH ditangkap atau warna menggambarkan penurunan
direduksi oleh 1 mlekul vitamin C. Jika konsentrasi DPPH yang diberi sampe
dihitung daya penangkap radikal. Dari tabel maupun pembanding.

Tabel I. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Tanaman RumputLaut dan Vitamin C
dengan Metode DPPH

Sampel Konsentrasi Absorbans Aktivitas Persamaan garis


sampel i antioksidan
(ppm) (Abs) (%)
Ekstrak 1000 1,140 55,471 y = 12045ln(x) - 17170
RumputLau 100 0.447 59,433 R² = 0.6967
t 10 0.574 0,754
Vitamin C 1000 0,039 216,20 y = 161.23x + 103679
R² = 0.9605
100 0,028 108,66
10 0,110 88,30

Dari percobaan yang telah dilakukan direduksi oleh 1 mlekul vitamin C. Jika
diperoleh nilai IC50 vitamin C lebih kecil dihitung daya penangkap radikal. Dari tabel
dimiliki sampel rumput laut lebih kecil dari diatas diketahui bahwa semakin tinggi
kekuatan anti oksidan yang dimiliki vitamin konentrasi sampel yang digunakan maka
C. Dimana dalam molekul vitamin C aktivitas antioksidan juga semakin besar,
memiliki 2 tempat abstraksi hidrogen yang ditandai dengan berkurangnya intensitas
terhubung secara internal, sehigga ada warna menggambarkan penurunan
abstraksi lanjutan setelah abstraksi hidrogen konsentrasi DPPH yang diberi sampe
pertamaoleh radikal DPPH stokiomertrinya maupun pembanding.
2 : 1 artinya molekul DPPH ditangkap atau
Chart Title
70,000

60,000 f(x) = 12045.37 ln(x) - 17169.67


R² = 0.7
f(x) = 31.53x + 26634.78
50,000 R² = 0.27
40,000 Linear ()
Logarithmic ()
30,000

20,000

10,000

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Gambar 1. Grafik hubungan antara Konsentrasi Ekstrak Etil asetat Rumput laut (ppm) dengan Aktivitas
Antioksidan (%)

Chart Title
300,000

250,000 f(x) = 161.23x + 103678.5


f(x)
R² = =0.96
37980.36 ln(x) - 11573.33
R² = 0.94
200,000
Linear ()
150,000 Logarithmic ()

100,000

50,000

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Gambar 2. Grafik hubungan antara Konsentrasi Vitamin C (ppm) dengan Aktivitas Antioksidan (%)
Dari gambar 1 menunjukan bahwa adanya yang masih ada dapat dibaca serapannya
senyawa yang bersifat sebagai antioksidan oleh spektrofotometer pada panjang
seperti vitamin C dan flavonoid akan segombang 525 nm yang ditandai dengan
menangkap atau mereduksi radikal DPPH. berurangnya warna ungu dari radikal DPPH
Sebagai gantinya molekul DPPH akan menjadi warna kuning pucat (molyneux,
mendonorkan atom hidrogennya sehingga 2004).
berubah menjadi difenil pikrilhidrazin yang
Dari data tabel dibuat grafik
bersifat non radikal. Sisa molekul DPPH
hubungan antara konsentrasi sampel ekstrak berbeda. Dan ekstrak etil asetat rumput laut
rumput laut dan pembanding vitamin C dengan metode DPPH ini mempunyai
dengan presentase aktivitas antioksidan, konsentrasi yang menghambat antioksidan
dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar EC50 sebesar 261,81 ppm. Dan pada
2.dari gambar 1 dan 2 dapat diketahui bahwa vitamin C hanya dibutuhkan 6,456 ppm,
seiring dengan kenaikan konsentrasi sampel adapun senyawa aktif yang terkandung
yang digunakan maka aktivitas antioksidan dalam ekstrak etil asetat rumput laut yang
juga semakin besar. berkhasiat sebagai antioksidan adalah
flavonoid.
Vitamin C memiliki nilai r2 yang mendekati
1, nilai tersebut menunjukan keefektifitasan
vitamin C sebagai penangkap radikal. Hal
DAFTAR PUSTAKA
ini terjadi karena vitamin C mudah
mengalami oksidasi oleh radikal bebas
Ahmad Hanapi, et al., 2013,
karena mempunyai ikatan rangkap dan UjiAktivitasAntioksidandanAntibakteriEkstr
dengan adanya 2 gugus –OH ysang terikat akMetanol Alga
pada ikatan rangkap tersebut, radikal bebas Merah(Eucheumaspinosum)dariPerairanWo
akan mencabut atom hidrogen dan ngsorejoBanyuwangi, Alchemy: Vol.2 (hal
menyebabkan muatan negatif pada atom 126-137).
oksigen yang selanjutnya akan di
delekolisasi melalui resonansi, sehinggal Grace Sanger, et al., 2018,
mengasilkan radikal bebas yang stabil dan PotensiBeberapaJenisRumputLautSebagaiB
tidak berbahaya. ahanPanganFungsional,
SumberPigmendanAntioksidanAlami,
JPHPJ: Vol 21 no.2.
KESIMPULAN
Jackie Kang Sing Lung,
Dapat diambil kesimpulan bahwa komponen DikaPramitaDestiani, 2017,
bioaktif dalam rumput laut (Eucheuma UjiAktivitasAntioksidan Vitamin
spinosum)dapat diekstrak menggunakan A,C,EdenganMetode DPPH, Vol 15 no.1.
pelarut yang mempunyai polaritas yang
berbeda, sehingga ekstrak yang dihasilkan
juga memiliki sifat fisiko kimia yang
LAMPIRAN

1. Perhitungan Bobot Rendemen Ekstrak RumputLaut


Beratawal 300 gram
% Rendemen
Berat ekstrak yang diperoleh
= x100 %
Berat serbuk awal
0,64 gram
= x 100 %= 0,213 %
300 gram

2. Tabel Data Absorbansi


Sampel Konsentrasi Abs
(ppm)
Kontrol 0,530
Sampel 1000 1,140
100 0,447
10 0,574
Kontrol (+) 1000 0,039
Vit C
100 0,028
10 0,110
Koreksi 1000 0,904
pelarut
100 0,232
10 0,048

3. Persen Inhibisi Ekstrak Rumput Laut

 1000 ppm
% Inhibisi
0,530−(1,140−0,904)
= x 100
0,530
0,530−0,236
= x 100
0,530

= 55,471 %

 100ppm
% Inhibisi
0,530−(0,447−0,232)
= x 100
0,530
0,530−0,215
= x 100
0,530

= 59,433 %

 10 ppm
% Inhibisi
0,530−(0,574−0,048)
= x 100
0,530
0,530−0,526
= x 100
0,530

= 0,754 %

X kadar ( ppm) ❑ Inhibisi


1000 55,471
100 59,433 A= 12045
10 0,754
B= 72,947 r2= 0,6967
Y= a + bx
50= 12045ln (x) –72,947
50+ 72,947
ln x =
12045

x = anti ln (0,0102073)
x = 1,010259 ppm
4. Persen Inhibisi Vitamin C

 1000 ppm
% Inhibisi
0,530−(0,039−0,904 )
= x 100
0,530
0,530−(−0,865)
= x 100
0,530
= 263,207 %

 100 ppm
%inhibisi
0,530−(0,028−0,232)
= x 100
0,530
−0,2904
¿
= 0,530−¿
¿
= 138,490 %

 10 ppm
% Inhibisi
0,530−(0,110−0,048)
= x 100
0,530
0,530−0,062
= x 100
0,530

= 88,301 %
X kadar ( ppm) Inhibisi

1000 263,207
100 138,490
10 88,301

A= 37980
B= 11573 r2= 0,9429
Y= a + bx
50= 37890 ln (x) - 11573
50+ 11573
ln x=
37980

x = anti ln (0,306029)
x = 1,3580 ppm

Anda mungkin juga menyukai