Bab 2.1
Bab 2.1
DEFINISI
A. Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan secara desentralisasi dimana adanya pemisahan antara rekam medis
rawat inap dan rawat jalan
B. Sistem Penyimpanan Menurut Nomor
1. Rawat Jalan : penyimpanan dengan system nomor langsung (Straight numerical
filling system) yaitu penyimpanan rekam medis dalam rak penyimpanan secara
berurutan sesuai dengan nomor urutnya masing-masng.
2. Rawat inap : Menggunakan system nomor langsung yaitu penyimpanan rekam
medis dalam rak penyimpanan secara berurutan sesuai nomor urut.
C. Fasilitas Fisik Ruangan Penyimpanan
Alat penyimpanan rekam medis yang digunakan adalah :
1. Rak terbuka untuk rekam medis rawat jalan
2. Rak terbuka untuk rekam medis rawat inap
Berkas rekam medis rawat inap ini ditempatkan/disimpan dalam suatu ruangan
penyimpanan dengan sistem nomor langsung dan terjaga kerahasiaannya.
D. Sampul Pelindung Rekam Medis
Untuk memelihara keutuhan lembaran rekam medis dan mencegah agar terjaga
keutuhan rekam medis, maka lembaran rekam medis diletakkan dalam map dengan
ketentuan :
1. Rawat Inap :
- Map warna kuning untuk pasien anak
- Map warna biru untuk pasien interna
- Map warna merah untuk pasien bedah
- Map warna putih untuk bayi.
2. Rawat Jalan
- Kartu kuning untuk pasien Askes
- Kartu Biru untuk pasien umum
E. Ketentuan Kerja Penyimpanan
1. Adanya tangga anti tergelincir
2. Setiap sekat diberi nomor sesuai dengan dengan nomor berkas rekam medis yang
ada di rak tersebut
3. Adanya penerangan yang memadai
4. Ventilasi ruang/pertukaran udara yang cukup
F. Pengolahan Data Medis
1. Semua bentuk catatan dari rekapitulasi harian maupun dari lembaran formulir
rekam medis diteliti kelengkapannya baik isinya yang benar maupun kelengkapan
jumlahnya
2. Rekapitulasi dari sensus harian diolah untuk bahan laporan yang menyangkut
kegiatan laporan rumah sakit.
1
3. Dari formulir rekam medis diolah untuk menyiapkan laporan keadaan morbiditas
dan mortabilitas
Kegiatan pengelolahan yang dilakukan di sub bagian rekam medis antara lain :
1. Coding yaitu membuat code atas diagnosis penyakit berdasarkan ICD X
2. INDEXING yaitu pembuatan index-index antara lain :
a. Index pasien rawat jalan ( tidak ada )
b. Index pasien rawat inap
c. Index pasien jenis penyakit
G. Pengambilan Kembali Rekam Medis
Permintaan rutin rekam medis yang datang dari rekam medis, dokter yang memerlukan
data (penelitian) harus diajukan ke bagian rekam medis dengan sepengetahuan kepala
bagian perencanaan dasn rekam medis. Permintaan/peminjaman rekam medis yang
tidak rutin misalnya untuk kontrol, untuk pertolongan gawat darurat harus dipenuhi
segera mungkin dengan catatan dengan catatan semua peminjaman rekam medis
dicatata dalam buku peminjaman status dengan mencantumkan identitas lengkap
berupa :
1. Nama dan nomor register pasien
2. Nama unit kerja peminjam
3. Tujuan peminjaman
4. Tanggal dan tanda tangan peminjam
5. Tanggal dan tanda tangan pengembalian, paling lama 2 x 24 jam kecuali pasien
ulangan.
6. Khusus bagi mahasiswa penelitian, pengabilan data dilakukan di ruang rekam
medis dan tidak diperkenankan status rekam medis dari rumah sakit kecuali atas
permintaan pengadilan secara tertulis. Pada setiap pengeluaran berkas rekam
medis dari rak, hendaknya diadakan ”petunjuk keluar” yang diletakkan sebagai
pengganti pada tempat map rekam medis yang dikeluarkan dari rak penyimpanan.
Petunjuka keluar ini harus tetap berada di rak sampai map rekam medis yang
diambil di keluarkan.
Ketentuan pengambilan kembali/peminjaman rekam medis :
1. Berkas rekam medis tidak boleh keluar dari ruang penyimpanan tanpa tanda
keluar/permintaan, peraturan ini berlaku bagi semua orang termasuk petugas
rumah sakit dan petugas rekam medis sendiri.
2. Setiap peminjaman rekam medis harus mengembalikan rekam medis tepat pada
waktunya.
3. Rekam medis tidak dibenarkan dibawah keluar dari rumah sakit kecuali atas izin
pimpinan rumah sakit.
4. Dokter atau pegawai rumah sakit yang berkepentungan dapat meminjam rekam
medis untuk di bawa keruang kerjanya, setelah mendapat izin dari kepala seksi
rekam medis.
2
5. Bagi yang memrlukan rekam medis untuk bahan pendidikan atau penelitian da[pat
meminjam rekam medis dengan seizin kepala seksi rekam medis dan perencanaan,
tetapi tidak dibenarkan dibawaw pulang.
6. Pengambilan dan penyususnan rekam medis dari tempat penyimpanan hanya boleh
dilakukan oleh petugas rekam medis yang telah ditentukan
7. Petugas yang mengepalai kegiatan penyimpanan dan peminjaman harus membuat
laporan kegiatan :
a. Jumlah rekam medis yang dikeluarkan setiap hari dari rak penyimpanan.
b. Jumlah permintaan darurat
c. Jumlah penelitian
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
j. Pada kasus observasi catatan pre natal dan persalinan dicatat secara lengkap
mencakup hasil test dan semua pemeriksaan pada saat pre natal sampai masuk
rumah sakit, jalannya persalinan dan kelahiran sejak pasien masuk rumah sakit
juga harus dicatat secara lengkap dan benar.
k. Catatan perawat dan catatan lainnya tentang observasi dan pengobatan yang
diberikan harus lengkap dan benar disertai dengan penulisan tanggal dan
tandatangan.
l. Resume harus segera ditulis saat pasien pulang, yang berisi ringkasan tentang
kejadian penting selama pasien dirawat, keadaan waktu pulang, saran dan
rencana pengobatan selanjutnya.
m. Bila dilakukan otopsi maka diagnosa sementara/diagnosa anatomi dicatat
segera dalam waktu kurang dari 72 jam. Keterangan yang lengkap harus dibuat
dan digabungkan dengan rekam medis.
3. Tanggung Jawab Pimpinan Rumah Sakit
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab menyediakan fasilitas unit rekam medis yang
meliputi ruangan, peralatan dan tenaga yang memadai. Dengan demikian tenaga di
ruang rekam medis dapat bekerja secara efektif memeriksa kembali, membuat index,
penyimpanan dari semua rekam medis dalam waktu singkat. Ruangan untuk
memeriksa berkas rekam medis harus cukup untuk mencatat, melengkapi, mengulangi
kembali, tanda tangan dan nama dokter yang jelas.
4. Tanggung Jawab Staf Medis
Staf rekam medis mempunyai peranan penting di rumah sakit dan pengorganisasiannya
melalui komite medik yang melibatkan satuan medis fungsional yang ada di rumah
sakit.
Salah satu bagian dari Komite Medis yang bertanggung jawab terhadap rekam medis
adalah Panitia Rekam Medis.
5
BAB III
TATA LAKSANA
6
b. Tugas dan Wewenang
1) Mengawasi pengisian dan menilai/mengoreksi bila diperlukan berkas rekam medis
disetiap unit masing-masing, sehingga dapat dibuat laporan yang tepat waktu,
relevan dan berdaya guna dan berhasil guna.
2) Menghubungi dokter yang mengisi rekam medis yang dibuatnya apabila terdapat
kekeliruan. Mengawasi pelaksanaan kebijakan, peraturan, prosedur yang dibuat
Panitia Rekam Medis dari unit kerja masing-masing.
7
BAB IV
DOKUMENTASI
Seluruh hasil asesmen dan pengobatan serta tindakan yang dilakukan dan diberikan
kepada pasien selama proses pelayanan medis di Instalasi mana pun dalam Rumah Sakit Ar
Royyan harus dicatat secara jelas, benar dan teratur serta didokumentasikan di rekam medis
dalam tempat yang sama, aman dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan
sewaktu-waktu dan disimpan dalam urutan penyimpanan agar mudah dicari kembali diakses
dan terstandar, professional pemberi asuhan dapat menemukan serta mencari kembali hasil
asesmen direkam medis.
DITETAPKAN DI : INDRALAYA
TANGGAL : NOVEMBER 2018
DIREKTUR RUMAH SAKIT AR-ROYYAN