Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
VIVA – PT Garuda Indonesia Tbk, menyatakan bahwa untuk tahun mendatang atau 2019,
strategi yang akan digenjot perseroan akan berfokus pada tiga hal.
"Jadi, untuk fuel sendiri, walaupun memang sekarang harganya turun, kita tidak bisa
memastikan harga itu stabil di bawah harga US$60 per barel," kata Ari.
"Contohnya kemarin, selama delapan bulan itu (harga bahan bakar) sudah naik US$80 (per
barel), tetapi kemudian drop. Tapi kita tidak pernah tahu itu akan berlangsung lama, karena
masih fluktuasi," ujarnya.
Saya mengutip strategi Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara
Danadiputra menjelaskan tiga landasan strategi tahun 2019 yaitu :
selanjutnya dikaitkan dengan pendapat para ahli menurut Heizer dan Render (2011) strategi
apakah yang paling dominan diterapkan Garuda di tahun 2019?. Apakah diferensiasi, low
cost, atau quick respond?
Menurut saya yang paling dominan yang dilakukan dan diterapkan Garuda di tahun 2019
adalah low cost atau biaya rendah dengan memakai strategi redefine cost constructure/
mendefenisikan kembali konstruksi biaya berdasarkan shared service
organization/organisasi layanan bersama," ........melalui investasi yang masuk ke dalam
Garuda sudah belasan, tetapi berdasarkan kerja sama dengan pihak luar (kutipan dari
pernyataan Direktur PT Garuda Indonesia).
Selain kerjasama dengan pihak luar, kerjasama juga dapat dilakukan di dalam negeri.
PT Garuda Indonesia memiliki kesempatan besar atas hal itu, selain maskapai penerbangan
plat merah, PT Garuda Indonesia memiliki akses yang cukup besar dengan bekerjasama pada
pemerintah daerah wilayah NKRI, inilah keistimewaan dan perbedaan mendasar dengan
maskapai penerbangan lainnya yang dapat dimanfaatkan secara efisien. Sebagai contoh nyata
pada penggunaan strategi low cost atau biaya rendah di daerah Kepulauan Nias tempat saya
berdomisili saat ini, PT Garuda Indonesia meminta dukungan “Hardblock Skema” atas
penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta-Binaka Gunungsitoli –Nias (pulang-pergi).
Kesepakatan Bersama antara Bupati/Walikota se-Kepulauan Nias dan Ketua DPRD se-
Kepulauan Nias kepada pihak Manajemen PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dituangkan
dalam bentuk MoU dimana pemerintah daerah se-Kepulauan Nias (4 Kabupaten 1 Kota)
bersama-sama mengalokasikan total anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,- (Dua Milyar
Rupiah) bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di masing-
masing Kab/Kota. Dan kegiatan ini telah berhasil, PT Garuda Indonesia telah membuka rute
Jakarta-Gunungsitoli (Nias) pulang-pergi hingga saat ini. Kebijakan PT.Garuda Indonesia
dalam membuka diri bekerjasama dengan pihak luar pun dalam negeri akan memperkuat
sistem produksi pada perusahaan dan memotong biaya persediaan yang tidak tepat lagi
sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat/pelanggan dan meningkatkan
pendapatan pada perusahaan pastinya.