Anda di halaman 1dari 13

APC SAFETY MANAGEMENT

Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

PROSEDUR
PENGELOLAAN LIMBAH

Kolom Pengesahan
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Keterangan Revisi
Nomor
Tanggal Keterangan Perubahan
Revisi
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

Nomo
DAFTAR ISI
r
1 Judul

2 Kolom Pengesahan & Riwayat Revisi

3 Daftar lsi

4 Tujuan

5 Ruang Lingkup

6 Definisi

7 Tanggung Jawab

8 Diagram Alir

9 Uraian Prosedur

10 Dokumen Terkait

11 Referensi
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

1. TUJUAN

1.1. Mengatur pengelolaan limbah di seluruh area kerja Operasional PT. BISM
1.2. Mengurangi dampak Limbah akibat kegiatan Proyek terhadap Lingkungan.
Patensial dampak yang mungkin terjadi yaitu:
1.2.1. Kontaminasi tanah dan air permukaan
1.2.2. Kontaminasi air bawah tanah
1.2.3. Dampak terhadap biota teresterial dan aquatik
1.3. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab setiap karyawan terhadap
pengelolaan lingkungan di area yang menjadi tanggung jawabnya

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku di seluruh area kerja Operasional PT. BISM.

3 DEFINISI

3.1. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.


3.2. Pengelalaan Limbah adalah kegiatan yang berupaya agar limbah yang
dihasilkan tidak Mencemari Lingkungan dan mencegah bahaya bagi
personel.
3.3. Limbah B3 adalah limbah dan wadahnya yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang karena sifat atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan / atau berdasarkan PP no. 85 tahun 1999 adalah bahan
berbahaya dan beracun.
3.4. Limbah Domestik adalah limbah yang berasal dari buangan aktivitas
manusia sehari-hari seperti aktivitas kantin, dapur dan toilet.
3.5. Limbah Organik adalah limbah yang mudah diuraikan kembali oleh alam
seperti, kertas, karton, tisu, daun dan potongan tanaman lainnya.
3.6. Limbah Anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan atau sangat
lambat oleh alam,tetapi masih dapat bermanfaat dengan didaur ulang,
seperti plastik, pecahan botol dan gelas, disket, potongan logam dan
lainnya.
3.7. MSDS (Material safety data sheet) adalah lembar data keselamatan
suatu bahan /material.
3.8. WMP ( Water Monitaring Paint) adalah area yang ditetapkan untuk
melakukan pemantauan air Limbah.
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

3.9. A2B adalah alat - alat berat seperti termasuk di dalamnya namun tidak
terbatas pada Dazer,Excavatar, Grader.
3.10. Light Vehicle adalah kendaraan ringan/mobil pengangkut Personel.
3.11. Polutan adalah bahan Pencemar.
3.12. Emisi adalah zat, energi dan /atau komponen lain yang dihasilkan oleh
suatu kegiatan yang masuk dan / atau dimasukkannya ke dalam udara
ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur
pencemar.
3.13. Udara Ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan
troposfir yang berada di dalam wilayah yuridis Republik lndonesia yang
dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahkluk hidup dan
unsur lingkungan hidup lainnya.
3.14. Limbah Padat adalah limbah yang berbentuk padat.
3.15. Limbah Cair adalah limbah yang krbentuk cair.
3.16. Limbah medis adalah semua limbah sisa pengobatan dan aktivitas yang
berhubungan dengan kegiatan medis / klinik.

4, TANGGUNG JAWAB
4.1. Penangung Jawab Operasi (PJO) Memastikan prosedur ini dipelihara dan
dilaksanakan.

4.2. HSE & CD PT.APC


4.2.1. Mengawasi dan rnemantau pelaksanaan pengelolaan limbah di
seluruh daerah operasional PT. APC.
4.2.2. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pengelalaan limbah di
seluruh daerah Operasional PT. APC.
4.2.3. PT. BISM Menetapkan titik-titik lokasi Water Monitorimg Point.
4.2.4. PT. BISM Menetapkan titik - titik lokasi pengukuran udara
ambient.
4.2.5. PT. BISM Menunjuk laboratorium eksternal untuk melakukan
pemantauan kualitas lingkungan di seluruh daerah operasi.
4.2.6. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah pada
management PT. BlSM.

4.3. Safety Healt and Enviromental


4.3.1. Memastikan pembuangan limbah cair dan B3 dilakukan sesuai
prosedur ini.
4.3.2. Memastikan dan pemantauan pengelolaan air asam tambang
dilakukan sesuai prosedur ini.
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

4.3.3. Mengkoordinasiken pemantauan kualitas udara diseluruh daerah


operasi dengan PT. BISM.
4.3.4. Mengelola data hasil pemantauan dan membuat laporan tentang
kegiatan pengelolaa limbah kepada HSE PT.BISM dan menyiapkan
laporan kepada Pemerintah tentang kegiatan pengelolaan limbah
dalam laporan RKL/RPL.

4.4. Penangung Jawab Operasi (PJO)


4.4.1. Mengawasi dan memantau pelaksanaan pengelolaan limbah di
seluruh daerah operasional yang menjadi tanggung jawabnya.
4.4.2 Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pengelolaan limbah di
seluruh daerah operasional yang menjadi tanggung jawabnya.
4.4.3. Melaporkan kepada HSE Department PT. BISM tempat - tempat
Pengelolaan Limbah yang menjadi tanggung jawabnya.
4.4.4. Memastikan kegiatan di lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
terbebas Dari kontaminasi.

4.5. Seluruh Personel


4.5.1. Memisahkan jenis sampah dan membuangnya berdasarkan tempat
sampah sampah yang sudah disediakan,
4.5.2. Memaksimalkan pengunaan limbah yang masih dapat digunakan
kembali untuk kepentingan yang sesuai.
4.5.3. Meminimalkan menghasilkan limbah dengan melakukan : Reduce
{Mengurangi), Reuse (menggunakan kembali ) Recycle (mendaur
ulang).
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

5.DIANGRAM ALIR

PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH


PIC HSE DEPT KTT

Pengumpulan Limbah

Pemisahan Limbah
sesuai dengan jenis
dan sifatnya

Penyimpanan Limbah
pada tempat yang Menentukan Lokasi
sesuai dan telah di Penyimpanan Limbah
sediakan

Menentukan titik
Lakukan Pemantauan Pemantauan dan
dan pengukuran Penggukuran
secara Periodik

TIDAK

Laporkan hasil Hasil Tindakan


pemantauan dan Penggukur Perbaikan
Penggukuran Limbah an sesuai
Std ?
Review dan
Evaluasi Laporan
YA
Pengelolaan
Limbah
Membuat Laporan
Bulanan ,
Triwulan,Semester
Pengelolaan Limbah
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

6. URAIAN PROSEDUR

6.1. Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah Padat


6.1.1. Seluruh daerah operasi PT. BISM disediakan sarana pengumpul
limbah padat berupa tempat sampah yang diberi kode warna sesuai
dengan Standar Kode Warna :
6.111 Tempat sampah hijau tua untuk sampah organik dilengkapi
dengan tulisan warna putih "Tempat Sampah Organik "
6.112 Tempat sampah wama kuning untuk sampah Anorganik
dilengkapi dengan tulisan warna hitam “Tempat Sampah
Anorganik"
6.113 Tempat sampah warna biru muda untuk limbah logam
dilengkapi dengan tulisan warna hitam “Tempat Sampah
Logam"
4.114 Tempat sampah warna Hitam untuk Limbah Karet
Dilengkapi tulisan Putih Tempat Sampah Limah Karet
6.115 Tempat warna Merah untuk Limbah B3 Mudah terbakar
dilengkapi dengan tulisan warna putih "Tempat Limbah B3
Mudah Terbakar”
6.1.2. Limbah padat dibuang ke tempat sampah dipisahkan berdasarkan
jenis limbah yaitu limbah organik, anorganik dan limbah B3.
6.1.3. Limbah Anorganik seperti scrap metal, karet, plastik yang masih
bisa didaur ulang,dapat ditempatkan pada tempat sampah
Anorganik secara terpisah dan diberi nama sesuai jenis limbahnya.
6.1.4. Secara periodik setiap hari atau jika tempat sampah telah penuh,
limbah padat dipindahkan ke tempat penampungan sementara
untuk limbah yang bisa di daur ulang dan sisanya langsung di buang
ke lokasi pembuangan akhir yang diizinkan, misalnya disposal aktif.
6.1.5. Tempat penampungan sementara limbah padat harus ditempatkan
secara khusus dan harus dikelola sehingga :
6.1.51 Tidak menimbulkan pencemaran baru
6.1.52 Tidak menimbulkan gangguan pada pekerja
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

6.1.53 Terlihat rapi dan teratur.

6.2. Pengelolaan Limbah Padat


6.2.1. Limbah padat non B3 yang dapat didaur ulang seperti scrap metal,
karet/ban bekas,plastik, drum bekas, dan lain-lain yang masih
bermanfaat dapat digunakan kembali untuk kegiatan operasi lain
(reuse), atau untuk menunjang program community Develapment
melalui program bak sampah, atau diserahkan kepada pengumpul
limbah daur ulang (recycls) berizin yang ditunjuk aleh pihak Owner
PT. BlSM, sedangkan limbah yang tidak bermanfaat dibuang pada
tempat penimbunan disposal tambang yang sudah disetujui oleh
Owner PT. BISM.
6.2.2. Ceceran batubara di sideboard tongkang harus dikumpulkan dalam
kantong atau Zak dan dibawa kembali kedalam tongkang.
6.2.3. Limbah yang masih dapat digunakan -seperti kertas - kertas bekas
secara Maksimal digunakan kembali untuk kepentingan yang sesuai.
6.2.4. Pengelolaan limbah padat B3 harus menyesuaikan Prosedur
Pengelolaan Limbah B3.

6.3. Pengelolaan Limbah Cair


6.3.1. Limbah Cair Domestik
6.3.1.1 Semua limbah cair damestik dari closet dibuang langsung ke dalam
Saluran septic tank
6.3.1.2 Limbah cair yang berasal dari buangan kantin, dapur, dan kamar
mandi harus disaring terlebih dahulu sebelum dibuang keluar ke
lingkungan.
6.3.2. Limbah Cair Laboratorium & B3
6.321 Pengelolaan limbah cair B3 atau Limbah bahan kimia yang berasal
dari laboratorium harus dilakukan dengan memperhatikan petunjuk
pada MSDS ( Materiat Safety Data Sheet ).
6.322 Pengelolaan limbah cair yang tergolong B3 harus disesuaikan
berdasarkan Prosedur Pengelolaan Limbah B3.
6.3.3 Limbah Air Asam Tambang
6.331 Pengelolaan limbah air asam tambang dilakukan dengan mengalirkan
Air asam tambang ke dalam bak - bak sedimen pand untuk
pengendapan dan pemberian bahan kimia yang sesuai sebagai
penetralisasi dan atau dialirkan ke dalam wet land.
6.332 Pengelolaan air asam tambang harus dilakukan dengan :
1. Memastikan ketersediaan kapur senantiasa selalu siap sedia, jika
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

pengelolaan air asam tambang dilakukan dengan pengapuran.


2. Menjaga proses pengelolaan berjalan dengan lancar
3. Membersihkan endapan lumpur yang tertinggal pada sedimen
pond secara periodik atau jika sedimen pond telah penuh
6.333 Pemantauan kualitas hasil pengolahan air asam tamhang dilakukan
oleh Owner secara periodik dengan pengukuran yaitu sebagai
berikut :
1. Setiap hari untuk mengetahui nilai pH, TSS dan debit air limbah
hasil pengolahan tersebut dan hasil pengukuran dicatat pada papan
WMP (Water Monitaring Point), serta dicatat dalam Form Analisa
Air Limbah Harian.
2. Setiap bulan untuk mengetahui nilai pH, TSS, Fe serta Mn dan
hasil pengukuran dicatat dalam Form Analisa Air Limhah Bulanan.

6.4. Limbah Air Pencucian Alat-Alat Berat dan Kendaraan


6.4.1. Limbah air pencucian A2B dan kendaraan lain, diolah dengan mengalirkan
ke dalam instalasi pengolahan air pencucian unit dan kendaraan.
6.4.2. lnstalasi pengolahan air limbah pencucian limbah unit dan kendaraan
dengan system tertutup (daur ulang) yang dilengkapi dengan oli
traps/fuel traps dan bak pengendap sedimen pond serta fasilitas
pengapuran (netralisasi) jika karakteristik air limbah memiliki pH yang
rendah {pH<6)
6.4.3. Pengolahan pada instalasi pengolahan air limbah pencucian unit dan
kandaraan harus dilakukan dengan :
6,431 Memastikan ketersediaan kapur pada instalasi pengolahan air
limbah pencucian unit dan kendaraan senantiasa selalu siap sedia
jika karakteristik limbah memiliki pH rendah {pH<6}.
6.432 Menjaga proses pengolahan berjalan dengan benar.
6.433 Membersihkan endapan - endapan yang mengganggu kelancaran
proses pengolahan.
6.434 Melakukan pembersihan oil traps secara periodik.
6.435 Melakukan pembersihan saluran drainase secara periodik atau jika
sedimen sudah penuh.

6.5. Pengelolaan Limbah Udara


6.5.1. Pengelolaan Emisi Sumber Bergerak
6.5.1.1 Penggunaan unit/kendaraan, maupun kendaraan Operasional lain
harus memperhatikan masa pemakaian kendaraan, untuk mencegah
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

peningkatan emisi sumber bergerak yang disebabkan karena


faktor umur unit/kendaraan.
6.5.1.2 Untuk Unit/kendaraan dilakukan perawatan secara berkala untuk
mencegah terjadinya peningkatan polutan udara yang dikeluarkan.
6.5.1.3 Penyewaan unit/kendaraan memperhatikan kondisi mesin dengan
tujuan memperoleh kondisi mesin yang baik dan emisi yang kecil.
6.5.1.4 Secara berkala setiap semester kendaraaan Operasional dan alat
berat dilakukan uji petik untuk emisi gas buang. Hasil pemantuaan
dicatat dalam Form Pengukuran Emisi Udara.

6.5.2. Psngelolaan Emisi Sumber Tidak Bergerak


6.5.2.1 Penggunaan mesin - mesin dan generator (sumber tidak bergerak)
harus dilakukan perawatan (service) secara berkala dan jika
diperlukan dilakukan perbaikan untuk mencegah pembakaran tidak
sempurna dari mesin yang menyebabkan tingginya polutan udara
yang dikeluarkan.
6.5.2.2 Secara berkala setiap semester mesin - mesin dan generatar
(sumber tidak bergerak) dilakukan uji emisi. Hasil pemantauan
dicatat dalam Form Pengukuran Emisi Udara.

6.5.3. Udara Ambien


6.5.3.1 Jalur jalan angkut batubara dan tambang dikelola agar dapat
mengurangi debu yang dihasilkan dengan melakukan penyiraman
secara rutin dan penanaman pohon,
6.5.3.2Secara berkala udara ambien di seluruh daerah operasional PT.
BISM diukur sesuai titik - titik pengukuran yang ditetapkan oleh
Owner pihak HSE Department sesuai dengan peraturan dan lokasi
yang dianggap perlu untuk di pantau.
6.5.3.3Hasil pengukuran udara ambien di catat dalam Form Pengukuran
Udara Ambien.
6.5.3.4Penempatan Batubara pada vessel dan harus dirapikan dan muatan
tidak melebihi vessel untuk menghindari Batubara yang jatuh.

6.5.4. Kebisingan
6.5.4.1 Daerah - daerah kebisingan dilengkapi dengan komunikasi bahaya
seperti label peringatan bahaya kebisingan.
6.5.4.2Personel yang memasuki daerah daerah kebisingan diwajibkan
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

menggunakan alat pelindung diri seperti ear plug atau ear muff.
6.5.4.3Department Head /Section Head memberikan pengamatan daerah
– daerah bising untuk menghindari setiap personel atau siapapun
memasuki daerah bising tersebut tanpa izin.
6,5.4.4Jika hasil pengukuran didapatkan sumber - sumber limbah yang
tidak sesuai dengan standar baku mutu, maka Dept Head /Seclian
Head segera mengambil tindakan - tindakan untuk menanggulangi
hal tersebut.

6.6. Limbah Medis/klinis


6.6.1. Limbah dari aktivitas medis seperti sisa kasa yang terkena darah,
jaringan/bagian tubuh manusia, jarum suntik bekas pakai, obat kadaluarsa
ditempatkan pada tempat sampah khusus terbuat dari ptastik.
6.6.2 Limbah tersebut selanjutnya akan dikirimkan ke pengumpul untuk
dimusnahkan dengan menggunakan Incenerator yang telah memiliki izin
dari Kementerian Lingkungan Hidup.
6.6.3. Paramedis akan bertanggung jawab untuk pengelolaan limbah medis
tersebut dan pengiriman ke pengumpul yang ditunjuk PT. BISM.
6.6.4. Pengelolaan limbah medis/klinis harus disesuaikan dengan Prosedur
Pengelolaan Limbah B3,

7. DOKUMEN TERKAIT

7.1. Prosedur Pengelolaan Limbah B3


7.2. Prosedur Pemantauan dan Pengukuran K3L
7.3. Standar Kode Warna
7.4. Standar Penyimpanan Limbah B3 Sementara
7.5. lK Pengelolaan air limbah WMP 06
7.6. lK Sampling Udara Ambien, Emisi Udara & Kebisingan Lingkungan
7.7. lK lnspeksiTPS Limbah B3
7.8. lK Pengolahan Air Limbah Menggunakan Bahan Kimia
7.9. Form Pengecekan Air Limbah Harian
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

7.10. Form Laporan Limbah B3 Bulanan


7.11. Form Checklist Oil Trap
7.12. Form Laporan Pengeluaran Limbah B3
7.13. Form Bukti Pengambilan Sampel Emisi Sumber Bergerak
7.14. Form Bukti Pengambilan Sampel Emisi Sumber Tidak Bergerak
7.15. Form Bukti Pengambilan sampel Udara Ambien & Kebisingan
7.16. Form Inspeksi settling pond
7.17 Form Limbah Medis

8. REFFERENSI

8.1. UU No. 15 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah


8.2. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pertindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
8.3. PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
8.4. PP No. 85 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
8.5. PP No. 41 Tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara
8.6 Kepmen LH No. 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan
Atau Kegiatan Penambangan Batubara
8.7. Permen LH No. 18 Tahun 2009 Tentang Tata Gara Perizinan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
8.8. Permen LH No. 3 tahun 2008 Tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label
Bahan Berbahaya dan Beracun
APC SAFETY MANAGEMENT
Nomor :
SYSTEM
Tanggal Terbit :
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH Revisi :
Halaman :

Anda mungkin juga menyukai