Anda di halaman 1dari 9

REVIEW LITERATUR

KAITAN PROSES PENELITIAN DAN PERANCANGAN

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

OLEH :

STEPHANIE YOAN LUTSINA

1605521012

KELAS A

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


1.1. Penelitian
1.1.1. Pengertian Penelitian

Penelitian dapat disebut juga dengan riset, sehingga penelitian dapat


didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk mencari solusi dalam sebuah
permasalahan yang dihadapi dengan cara mengungkapkan kebenaran. Oleh
karena itu, hasil dari sebuah penelitian ini adalah solusi atau pemecahan
masalah.

Pemecahan permasalahan ini harus dilakukan dengan sistematis, metodis,


dan koheren. Sistematis berarti proses pencaraian kebenaran ini harus
dilakukan secara teratur dan logis. Metodis berarti proses pencarian kebenaran
ini harus diolah dengan metode tertentu. Koheren berarti seluruh proses dari
pencarian kebenaran ini saling berkaitan dan harus berkesesuaian atau
konsisten.

Terdapat 9 kriteria penting dalam penelitian menurut Nazir (1998) :

1. Penelitian harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan


atau diselesaikan
2. Penelitian harus mengandung unsur-unsur originalitas
3. Penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka
4. Penelitian harus berdasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena
mempunyai hukum dan pengaturan (order)
5. Penelitian harus berkehendak untuk menemukan generalisasi
6. Penelitian harus merupakan studi tentang sebab akibat
7. Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui.

1.1.2. Proses Penelitian


Dalam sebuah penelitian haruas ada proses-proses yang dilalui dalam
pengungkpan kebenaran. Menurut Nazir (1998) langkah-langkah penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan dan mendefinisikan masalah
Dalam tahap ini dilakukan penetapan masalah yang akan dipecahkan.
Setelah itu, masalah tersebut akan didefinisikan secara jelas terperinci.
Yang kemudian dari penentuan masalah ini dapat diangkat topik dan
judul dari penelitian yang akan dilakukan.
2. Mengadakan studi kepustakaan
Dalam tahap ini, dilakukan pencarian data-data yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian yang sudah ditetapkan, data-data tersebut bisa
dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dan
lain-lain.
3. Menformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh data-data yang berkaitan dengan penelitian, data-data
tersebut kemudian di formulasikan menjadi hioptesa-hipotesa. Hipotesa
sendiri adalah kesimpulan sementara tentang hubungan keterkaitan antar
variable atau fenomena yang ada dalam penilitian. Hipotesa meripakan
kesimpulan sementara sebelum diuji kebenarannya yang dapat disebut
sebagai kesimpulan tentatif.
4. Menentukan model untuk menguji hipotesa
Dalam tahap ini, dirumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa-hipotesa
yang sudah ditetapkan. Dalam ilmu sosial, pengujian hipotesa didasarkan
pada kerangkan analisis yang sudah ditetapkan.
5. Mengumpulkan data
Dalam pengujian hipotesa, diperlukan data-data yang berupa fakta yang
dapat menguji hipotesa-hipotesa tersebut. Teknik tergantung pada
metode penelitian yang akan digunakan
6. Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi
Setelah semua data-data terkumpul, data-data tersebut disusun terlebih
dahulu untuk memudahkan analisis seperti dalam bentuk table, coding,
dll. Selanjutnya, akan dilakukan analisis terhadap data-data tersebut dan
dari hasil analisis tersebut akan diberikan interpretasi oleh peneliti.
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Dalam tahap ini, akan dibuat generalisasi dari penemuan-penemuan yang
didapat selama proses penelitian dan akan ditarik kesimpulan atas seluruh
proses penelitian ini
8. Membuat laporan ilmiah
Langkah akhir dalam proses penelitian adalah membuat laporan tentang
proses penelitian dan hasil yang didapat dari proses penelitian yang
dilakukan

1.1.3. Macam-macam Metode Penelitian

Menurut Suryana (2010) macam-macam metode penelitian menurut


bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah, dan pendekatannya terbagi menjadi
empat yaitu :

1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen atau metode uji coba adalah metode penlitian yang
bertujuan untuk menguji variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak.
Metode penelitian ini biasanya dilakukan untuk menguji hipotesis yang
dirumuskan secara ketat
2. Metode Verifikasi
Metode verifikasi atau metode pengujian adalah metode penlitian yang
bertujuan untuk menguji teori-teori yang sudah ada untuk menyusun teori
baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Metode ini
berkembang menjadi grounded research yaitu metode penelitian yang
menyajikan suatu pendekatan baru yang berasal dari data-data sebagai
sumber teori.
3. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode yang mendeskripsikan dengan tujuan
untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sufat-sifat, dari suatu fenomena.
Metode deskriptif dilakukan dengan survey, studi kasus, studi
komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan
analisis dokumenter.
4. Metode Historis
Metode penelitian historis ini adalah metode yang meneliti sesuatu yang
terjadi di masa lampau. Penelitian historis ini memiliki tujuan untuk
menemukan generalisasi dan membuat rekonstruksi masa lampau yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi dan
mensintesiskan.

1.2. Perancangan

1.2.1. Pengertian Perancangan

Pengertian perancangan menurut para ahli :

 Menurut M.Asimow (1982) perancangan merupakan proses penarikan


kesimpulan yang tampak, dengan tindakan-tindakan yang tegas bagi
kekeliruan yang terjadi
 Menurut P.J. Booker (1984) perancangan merupakan proses simulasi
dari apa yang ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali
sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan hasil akhirnya.
 Menurut Christoper Alexander (1983) perancangan merupakan upaya
untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik
 Menurut John Wade (1977) perancangan adalah usulan pokok yang
mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik,
melalui tiga proses yaitu : mengidentifikasi masalah-masalah,
mengidentifikasi metode untuk pemecahan masalah. Dengan kata lain
adalah perencanaan, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan
rancangan.

Dari penjabaran pegertian perancangan menurut para ahli diatas, dapat


ditarik kesimpualn bahwa perancangan adalah sebuah proses dari apa yang
ingin dibuat dengan meingidentifikasi permasalahan, dan metode untuk
pemecahan permasalahan.

1.3.1. Proses Perancangan


Dalam sebuah proses perancangan arsitektur ada tahapan-tahapan yang
harus ditempuh sebelum menghasilkan sebuah rancangan. Menurut Laksito
(2014) tahapan dalam proses perancangan adalah sebagai berikut :

1. Kompilasi Data
Dalam sebuah proses peracangan diperlukan pemahaman yang mendalam
tentang apa yang akan dirancan oleh karena itu dalam tahap ini kan
dikumpulkan data-data yang berkaitan dengan hal yang akan dirancang
yang mencakup studi pengamatan, studi literatur, studi lapangan, dan studi
banding.
2. Topik dan Tema
Dalam tahap ini akan dilakukan penentuan topik dan penentuan tema, hal
ini menjadi sangat penting karena setiap orang memiliki keinginan yang
berbeda-beda begitupula keinginan arsitek dan klien seringkali berbeda dan
bertolak belakang. Tahapan ini diharapkan menjadi jembatan antara
keinginan klien dan arsitek untuk menghasilkan karya yang memuaskan
baik pihak klien maupun arsitek. Melalui penentuan topik dan tema
diharapkan proses perancangan menjadi lebih efisien dan cepat.
3. Kebutuhan Fungsi dan Tipologi Bangunan
Dalam tahap ini akan dilakukan pengecekkan untuk menemukan fungsi
yang tepat sesuai dengan keinginan klien, dengan mempertimbangkan
pandangan klien, pandangan arsitek yang kemudian dilanjutkan dengan
penentuan tipologi bangunan.
4. Studi Kelayakan
Dalam tahap ini akan dilakukan pengkajian lebih mendalam sesuai dengan
bidang-bidang yang berkaitan dengan rancangan. Tahapan ini bertujuan
untuk menguji apakah rancangan layak untuk dilanjutkan atau tidak.
5. Identifikasi Fungsi
Dalam tahapan ini akan dilakukan pembahasan yang lebih mendalam
mengenai fungsi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahapan ini
akan ditentukan pengertian fungsi, filosofi fungsi, jenis fungsi, ruang
lingkup fungsi, radius pelayanan, dan asumsi yang akan datang.
6. Identifikasi Lokasi
Dalam tahap ini akan dilakukan pemilihan lokasi dan tapak sesuai dengan
fungsi, persyaratan fungsi, dan permasalahan-permasalahan yang didapat
dari tahap identifikasi fungsi sebelumnya. Dalam tahap ini akan
dirumuskan kriteria penentuan lokasi dan tapak, potensi terkait, alternative
lokasi, penentuan tapak, pemilihan tapak.
7. Analisis
Analisis merupakan pembahasan dan pendalaman lebih lanjut dari
permasalahan pokok, yang akan merujuk pada detail permasalahan,
identifikasi fungsi, dan identifikasi lokasi.
8. Sintesis
Dalam tahap ini, akan dirangkum dan disimpukan hasil kajian, jabaran dan
uraian dari tahap analisis nonfisik maupun fisik. Penggabungan dari hasil
analisis-analisis ini akan beroengaruh terhadap proses perancangan.
9. Konsep Perancangan
Konsep perancangan merupakan gabungan dari semua data-data yang
sudah didapatkan sebelumnya dalam proses sintesis. Dalam tahap konsep
perancangan ini akan dituangkan ide dan kreatvitas oleh arsiteknya.
10. Laporan Perancangan
Tahap ini merupakan tahapanpenyusunan laporan secara tertulis dan
dilengkapi dengan gambar-gambar mengenai perancangan yang bertujuan
untuk memberikan gambaran mengenai garis besar proses perancangan dari
awal sampai akhir.
Adapun laporan perancangan terdiri dari :
a. Latar Belakang Judul Tugas
b. Pengertian dan Ruang Lingkup Judul
c. Batasan Permasalahan
d. Sintesis dan Kesimpulan Permasalahan
e. Konsep Pemecahan Permasalahan
f. Aplikasi dan Solusi Perancangan
1.3. Kaitan Proses Penelitian dan Perancangan Melalui Persamaan dan
Perbedaannya
Proses penelitian dan proses perancangan merupakan dua proses yang
sama-sama mencari jawaban atau solusi dari sebuah permasalahan. Namun
proses penelitian lebih mencari jawaban atau kebenaran dari permasalahan
yang ditemui. Tetapi proses perancangan mencari jawaban atas permasalahan
yang ditemui dalam sebuah perancangan bangunan.
Berdasarkan penjabaran proses penelitian dan proses perancangan diatas
terlihat perbedaan yang sangat signifikan dalam setiap tahapan masing-masing
proses. Tetapi apabila disimak lebih mendalam semua kedua proses tersebut
walaupun berbeda tahap memiliki tujuan yang sama sehingga dapat ditarik
garis besar kesamaan proses penelitian dan proses perancangan yaitu dimulai
dari pengumpulan data, menggabungkan data dan permasalahan yang ada,
mencari jawaban atas permasalahan yang ditemui, hingga menghasilkan sebuah
laporan baik laporan penelitian maupun laporan perancangan.
Menurut saya proses penelitian dan proses perancangan ini sebenarnya
memiliki keterkaitan. Dimana proses penelitian dapat dilakukan sebelum proses
perancangan dimulai, dimana hasil dari proses penelitian akan mendukung
proses perancangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ashadi, Anisa, Nur’aini, 2018, Penerapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Penelitian Arsitektur, UMJ Press, Jakarta.

Laksito Boedhi, 2014, Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, Griya


Kreasi, Jakarta.

Ratodi, Muhamad, 2017, Metode Perancangan Arsitektur, Nulisbuku.

Suryana, 2010, Metodologi Penelitian Model Praktis Kuantitatif dan Kualitatif,


Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai