OLEH :
1605521012
KELAS A
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen atau metode uji coba adalah metode penlitian yang
bertujuan untuk menguji variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak.
Metode penelitian ini biasanya dilakukan untuk menguji hipotesis yang
dirumuskan secara ketat
2. Metode Verifikasi
Metode verifikasi atau metode pengujian adalah metode penlitian yang
bertujuan untuk menguji teori-teori yang sudah ada untuk menyusun teori
baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Metode ini
berkembang menjadi grounded research yaitu metode penelitian yang
menyajikan suatu pendekatan baru yang berasal dari data-data sebagai
sumber teori.
3. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode yang mendeskripsikan dengan tujuan
untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sufat-sifat, dari suatu fenomena.
Metode deskriptif dilakukan dengan survey, studi kasus, studi
komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan
analisis dokumenter.
4. Metode Historis
Metode penelitian historis ini adalah metode yang meneliti sesuatu yang
terjadi di masa lampau. Penelitian historis ini memiliki tujuan untuk
menemukan generalisasi dan membuat rekonstruksi masa lampau yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi dan
mensintesiskan.
1.2. Perancangan
1. Kompilasi Data
Dalam sebuah proses peracangan diperlukan pemahaman yang mendalam
tentang apa yang akan dirancan oleh karena itu dalam tahap ini kan
dikumpulkan data-data yang berkaitan dengan hal yang akan dirancang
yang mencakup studi pengamatan, studi literatur, studi lapangan, dan studi
banding.
2. Topik dan Tema
Dalam tahap ini akan dilakukan penentuan topik dan penentuan tema, hal
ini menjadi sangat penting karena setiap orang memiliki keinginan yang
berbeda-beda begitupula keinginan arsitek dan klien seringkali berbeda dan
bertolak belakang. Tahapan ini diharapkan menjadi jembatan antara
keinginan klien dan arsitek untuk menghasilkan karya yang memuaskan
baik pihak klien maupun arsitek. Melalui penentuan topik dan tema
diharapkan proses perancangan menjadi lebih efisien dan cepat.
3. Kebutuhan Fungsi dan Tipologi Bangunan
Dalam tahap ini akan dilakukan pengecekkan untuk menemukan fungsi
yang tepat sesuai dengan keinginan klien, dengan mempertimbangkan
pandangan klien, pandangan arsitek yang kemudian dilanjutkan dengan
penentuan tipologi bangunan.
4. Studi Kelayakan
Dalam tahap ini akan dilakukan pengkajian lebih mendalam sesuai dengan
bidang-bidang yang berkaitan dengan rancangan. Tahapan ini bertujuan
untuk menguji apakah rancangan layak untuk dilanjutkan atau tidak.
5. Identifikasi Fungsi
Dalam tahapan ini akan dilakukan pembahasan yang lebih mendalam
mengenai fungsi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahapan ini
akan ditentukan pengertian fungsi, filosofi fungsi, jenis fungsi, ruang
lingkup fungsi, radius pelayanan, dan asumsi yang akan datang.
6. Identifikasi Lokasi
Dalam tahap ini akan dilakukan pemilihan lokasi dan tapak sesuai dengan
fungsi, persyaratan fungsi, dan permasalahan-permasalahan yang didapat
dari tahap identifikasi fungsi sebelumnya. Dalam tahap ini akan
dirumuskan kriteria penentuan lokasi dan tapak, potensi terkait, alternative
lokasi, penentuan tapak, pemilihan tapak.
7. Analisis
Analisis merupakan pembahasan dan pendalaman lebih lanjut dari
permasalahan pokok, yang akan merujuk pada detail permasalahan,
identifikasi fungsi, dan identifikasi lokasi.
8. Sintesis
Dalam tahap ini, akan dirangkum dan disimpukan hasil kajian, jabaran dan
uraian dari tahap analisis nonfisik maupun fisik. Penggabungan dari hasil
analisis-analisis ini akan beroengaruh terhadap proses perancangan.
9. Konsep Perancangan
Konsep perancangan merupakan gabungan dari semua data-data yang
sudah didapatkan sebelumnya dalam proses sintesis. Dalam tahap konsep
perancangan ini akan dituangkan ide dan kreatvitas oleh arsiteknya.
10. Laporan Perancangan
Tahap ini merupakan tahapanpenyusunan laporan secara tertulis dan
dilengkapi dengan gambar-gambar mengenai perancangan yang bertujuan
untuk memberikan gambaran mengenai garis besar proses perancangan dari
awal sampai akhir.
Adapun laporan perancangan terdiri dari :
a. Latar Belakang Judul Tugas
b. Pengertian dan Ruang Lingkup Judul
c. Batasan Permasalahan
d. Sintesis dan Kesimpulan Permasalahan
e. Konsep Pemecahan Permasalahan
f. Aplikasi dan Solusi Perancangan
1.3. Kaitan Proses Penelitian dan Perancangan Melalui Persamaan dan
Perbedaannya
Proses penelitian dan proses perancangan merupakan dua proses yang
sama-sama mencari jawaban atau solusi dari sebuah permasalahan. Namun
proses penelitian lebih mencari jawaban atau kebenaran dari permasalahan
yang ditemui. Tetapi proses perancangan mencari jawaban atas permasalahan
yang ditemui dalam sebuah perancangan bangunan.
Berdasarkan penjabaran proses penelitian dan proses perancangan diatas
terlihat perbedaan yang sangat signifikan dalam setiap tahapan masing-masing
proses. Tetapi apabila disimak lebih mendalam semua kedua proses tersebut
walaupun berbeda tahap memiliki tujuan yang sama sehingga dapat ditarik
garis besar kesamaan proses penelitian dan proses perancangan yaitu dimulai
dari pengumpulan data, menggabungkan data dan permasalahan yang ada,
mencari jawaban atas permasalahan yang ditemui, hingga menghasilkan sebuah
laporan baik laporan penelitian maupun laporan perancangan.
Menurut saya proses penelitian dan proses perancangan ini sebenarnya
memiliki keterkaitan. Dimana proses penelitian dapat dilakukan sebelum proses
perancangan dimulai, dimana hasil dari proses penelitian akan mendukung
proses perancangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Anisa, Nur’aini, 2018, Penerapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Penelitian Arsitektur, UMJ Press, Jakarta.