Pada Hari Orang Sakit Sedunia yang ke-27 ini, yang akan dirayakan dengan
khidmat pada tanggal 11 Februari 2019 di Calcuta, India, Gereja – sebagai ibu
bagi semua anak-anaknya, khususnya yang lemah – mengingatkan kita
bahwa tindakan murah hati seperti Orang Samaria yang baik adalah cara
pewartaan Injil yang paling meyakinkan. Merawat orang sakit menuntut
sikap profesionalisme, kelemahlembutan, sikap terbuka dan sederhana yang
diberikan secara bebas, seperti sentuhan yang membuat orang lain merasa
dicintai.
Hidup adalah karunia dari Tuhan. Santo Paulus bertanya: “Apakah yang
engkau miliki, yang tidak engkau terima?” (1Kor. 4:7). Tepatnya karena hidup
adalah karunia, hidup manusia tidak dapat diartikan secara sempit menjadi
sekedar barang milik pribadi atau kekayaan pribadi, khususnya jika ditinjau
dari kemajuan medis dan bioteknologi yang dapat menggoda kita untuk
memanipulasi “pohon kehidupan” (bdk. Kej. 3:24).
Kita masing-masing adalah kaum miskin, kekurangan dan papa. Ketika kita
lahir, kita membutuhkan pemeliharaan dari orang tua kita untuk bertahan
hidup, dan pada setiap tahap kehidupan dalam beberapa hal kita tetap
tergantung pada bantuan orang lain. Kita seharusnya selalu sadar akan
keterbatasan kita, sebagai “makhluk ciptaan”, di hadapan individu-individu
dan situasi-situasi lain. Pengakuan yang jujur akan kebenaran ini membuat
kita rendah hati dan memacu kita untuk mengamalkan solidaritas sebagai
nilai dasar di dalam hidup.
Santa Bunda Teresa membantu kita memahami bahwa pedoman dari karya
kita haruslah kasih tanpa pamrih bagi setiap manusia, tanpa membedakan
bahasa, budaya, suku atau agama. Teladannya terus menerus menuntun kita
dengan membuka wawasan sukacita dan harapan bagi semua yang
membutuhkan pengertian dan kasih yang lembut dan terutama bagi mereka
yang menderita.
Saya meminta dengan sepenuh hati kepada setiap orang, di setiap tingkatan
dalam masyarakat, untuk mengembangkan budaya kemurahan hati dan
karunia, yang sangat diperlukan untuk mengatasi budaya mencari untung
dan pemborosan. Lembaga-lembaga perawatan kesehatan Katolik tidak
boleh terjebak ke dalam perangkap hanya sekedar menjadi perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan. Mereka harus memiliki keprihatinan pada
perawatan individu manusia lebih dari sekedar mencari keuntungan. Kita
sadar bahwa kesehatan itu berhubungan, tergantung pada interaksi dengan
orang lain, menuntut kepercayaan, persahabatan dan solidaritas. Kesehatan
adalah harta yang dapat dinikmati secara penuh hanya ketika dibagikan.
Sukacita memberi dengan murah hati adalah tolok ukur kesehatan dari
orang-orang Kristiani.
Fransiskus
Perayaan Ekaristi
Hari Orang Sakit Sedunia ke-27
RITUS PEMBUKA
Tanda Salib
Salam dan Pengantar
Tobat
Doa Pembuka
I. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Yesus Kristus ke
dunia sebagai Juru Selamat kami. Ia telah menjadi sesama kami, dan
mengalami segala suka dan duka hidup ini. Pada waktu menderita
sengsara, Ia tidak putus harapan; sebaliknya taat kepada-Mu sampai mati.
Pada Hari Orang Sakit Sedunia ini, kami berdoa bagi saudara-saudari kami
yang menderita sakit. Sudilah kiranya Engkau menganugerahkan kepada
mereka penghiburan serta kekuatan supaya mereka ini tetap tabah
menghadapi pencobaan ini. Terangilah hati dan budi mereka, sehingga
mereka mampu mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan
Putra-Mu di kayu salib.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan, dan pengantara kami, yang bersatu
dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang
masa.
U. Amin.
LITURGI SABDA
Bacaan (Kej 1:1-19)
Dibacakan oleh Lektor (L).
S. Alleluia
U. Alleluia
S. Yesus mewartakan kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang
sakit.
U. Alleluia.
Doa Umat
I. Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau telah mengutus putra-Mu Yesus
ke dunia untuk menyelamatkan dan menyembuhkan banyak orang.
Cinta dan kemurahan hati-Mu sungguh tercermin dalam diri Putra-Mu
Yesus. Maka, dengan penuh iman, kami ingin memanjatkan permohonan
kami ini, dengan perantaraan Putra-Mu terkasih, Sang Penyembuh kami.
I. Allah Bapa di surga, sumber cahaya iman, kami bersyukur atas tanda cinta
kasih-Mu yang telah kami terima. Sudilah kiranya, Engkau menyatukan
segala permohonan kami di Hari Orang Sakit Sedunia ini. Semoga dengan
perantaraan Putra-Mu terkasih, Penyembuh bagi kami, semakin banyak
orang terpulihkan baik secara jasmani maupun rohani. Demi Kristus,
Tuhan, dan Juru Selamat kami.
U. Amin.
LITURGI EKARISTI
Doa Persiapan Persembahan
I. Marilah berdoa,
Allah Bapa Mahapengasih, semoga kami Kauberi kesehatan jiwa raga
berkat anugerah-Mu ini, yang bagi kami menjadi lambang kehidupan.
Demi Kristus, Tuhan, dan pengantara kami.
U. Amin
Doa Syukur Agung
Komuni
Doa Sesudah Komuni
I. Marilah berdoa,
Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah menyembuhkan banyak orang yang
memohon kepada-Nya. Semoga kami pun meneladani Yesus Putra-Mu
yang berbelas kasih, dan peduli kepada orang sakit dan tersingkirkan.
Semoga melalui Hari Orang Sakit Sedunia ini, semakin banyak saudara-
saudari kami yang sakit diteguhkan dan memperoleh sukacita. Demi
Kristus, Tuhan, dan pengantara kami
U. Amin.
RITUS PENUTUP
Pengumuman
Berkat
Pengutusan
Doa untuk
Saudara-Saudari Kita yang Sakit
Kami berdoa juga bagi mereka yang sakitnya tak tersembuhkan. Semoga
dengan hati terbuka mereka menerima kebijaksanaan-Mu. Bagi kami sendiri,
semoga peristiwa ini semakin menyadarkan kami akan tanggung jawab kami
terhadap mereka yang sakit. Semoga karena berkat-Mu kami selalu berusaha
melayani mereka dengan senang hati. Sebab kami sadar bahwa apapun yang
kami perbuat bagi mereka, itu kami perbuat bagi Yesus Kristus sendiri,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Disebarluaskan oleh:
Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia
Jl. Teuku Cik Ditiro No.39, Jakarta 10310. Telp. 0813 8719 9319
Email: kki-kwi@kawali.org
File dapat diunduh di website:
www.karyakepausanindonesia.org