Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

NUTRISI IBU MENYUSUI

Topik : Nutrisi ibu menyusui


Sasaran : 1. Ibu-ibu menyusui
2. Semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan
Hari/Tanggal : Kamis, 25 januari 2018
Waktu : 08.00-09.00 WIB
Tempat : RSUD Kanjuruhan Kepanjen Ruang Cut Nyak Dien

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ibu menyusui
dan semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan dapat
memahami tentang kebutuhan-kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada ibu
yang sedang menyusui.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ibu menyusui
dan semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan mengerti apa yang
telah disampaikan dengan kriteria hasil :
a) Peserta dapat menyebutkan 3 alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk ibu
menyusui.
b) Peserta dapat menyebutkan 3 dari 5 syarat-syarat makanan bagi ibu
menyusui.
c) Peserta dapat menyebutkan minimal 3 macam zat nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.
d) Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi
dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama
menyusui.
e) Peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi per hari
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.
B. Materi (terlampir)

1
C. Kegiatan Belajar Mengajar

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN


PENYULUH PESERTA
1 Pembukaan 5 menit o Memberikan salam o Peserta menjawab
o Memperkenalkan salam
diri o Peserta
o Menyampaikan mendengarkan
tujuan o Peserta menyetujui
o d. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 20 menit o Menjelaskan isi o Peserta
materi. mendengarkan
o Mengevaluasi dengan seksama.
secara verbal pada o Peserta menjawab
peserta penkes. beberapa
o Membagi leaflet pertanyaan yang di
lontarkan perawat.
o Peserta menerima
leaflet
3 Penutup 5 menit o Menyimpulkan o Peserta
hasil kegiatan. memperhatikan.
o Mengakhiri o Peserta menjawab
kegiatan dengan salam
mengucapkan salam

D. Metode Penyampaian
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Contoh Makanan

2
F. Setting Tempat
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah dibentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
e. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat dapat untuk digunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
3. Evaluasi Hasil
a. 75% peserta dapat menyebutkan 3 alasan pentingnya nutrisi yang baik
untuk ibu menyusui dengan tepat.
b. 75% peserta dapat menyebutkan minimal 3 dari 5 syarat-syarat makanan
bagi ibu menyusui.
c. 75% peserta dapat menyebutkan minimal 3 macam zat nutrisi yang
harus dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama
menyusui dengan tepat.
d. 75% peserta dapat menyebutkan jenis-jenis makanan yang mengandung
nutrisi dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama menyusui dengan benar.
e. 75% peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi
per hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dengan
tepat.
f. Penyuluh dapat melaksanakan tugas sesuai peran.

3
LAMPIRAN (MATERI)
YANG WAJIB DIKONSUMSI IBU MENYUSUI

Sebagai ibu yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian Ibu sepenuhnya
diberikan pada si buah hati. Sampai-sampai Ibu ‘lupa’ dengan kondisi Ibu sendiri.
Padahal, setelah melahirkan, masih ada tugas berat menanti Ibu, yaitu menyusui si
kecil yang membutuhkan kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi
ketimbang di masa hamil.
Salah satu keberhasilan Ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola makan,
baik di masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI Ibu terjamin kualitas
maupun kuantitasnya, makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi
setiap harinya. Artinya, Ibu harus menambah konsumsi karbohidrat, lemak,
vitamin, mineral dan air dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh selama
menyusui. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI dan kesehatan Ibu
terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu Ibu dalam memproduksi ASI.
Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa Ibu dengan gizi yang baik,
umumnya mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya pada Ibu
yang gizinya kurang baik, biasanya tidak mampu menyusui bayinya dalam jangka
waktu selama itu, bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
Mengingat pentingnya ASI pada tumbuh kembang si kecil di masa awal
kehidupannya, ada baiknya bila Ibu mengupayakan agar ASI yang bermutu baik
dapat diberikan pada si kecil seoptimal mungkin. Caranya? Disini akan dibagikan
kiat untuk mengoptimalkan ASI lewat makanan bergizi, berikut aneka menu dan
resep praktis yang tepat untuk ibu menyusui. Tak hanya itu, juga akan dibagikan
kiat-kiat khusus tentang cara tepat menurunkan berat badan setelah melahirkan
tanpa harus melakukan diet ketat yang dampaknya tentu tak baik untuk ibu
menyusui. Gizi yang baik sama pentingnya bagi wanita hamil maupun menyusui.
Berikut 3 alasan mengapa nutrisi yang baik sangat berguna bagi anda:
1. PRODUKSI ASI MEMBUTUHKAN BANYAK ENERGI
Dalam hal gizi, kebutuhan bayi menyusui jauh lebih banyak dibandingkan
masa dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan bayi yang
sangat cepat. Pada 4 bulan pertama, berat badan seorang bayi menjadi dua kali

4
lipat dibanding berat setelah 9 bulan dalam kandungan. Dibutuhkan produksi
ASI yang sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi tersebut.
Menyusui selama satu bulan memerlukan kalori sama banyak dengan masa
kehamilan.
2. NUTRISI YANG BAIK MENGOPTIMALKAN KUALITAS DAN
KUANTITAS AIR SUSU IBU
Kekurangan nutrisi menyebabkan produksi ASI menurun. Asupan vitamin
yang kronis selama hamil akan menghasilkan air susu yang juga rendah nutrisi
esensial. Protein-protein penting yang membantu mencegah infeksi pun akan
berkurang jumlahnya.
3. NUTRISI YANG BAIK MEMBANTU MELINDUNGI KESEHATAN
ANDA
Apabila makanan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi maka tubuh anda
pun menjadi sangat rentan terhadap kekurangan gizi. Sekalipun asupan mineral
rendah cenderung tidak menurunkan kandungan mineral dalam air susu, tubuh
andalah yang akan kekurangan karena harus mengkompensasi asupan rendah
itu. Untuk itulah ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang. Beberapa penelitian membuktikan ibu dengan gizi yang baik,
umumnya mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya ibu
yang gizinya kurang, biasanya tak mampu menyusui selama itu, bahkan tak
jarang air susunya tidak keluar. Ada beberapa syarat makanan bagi ibu
menyusui, yakni:
a. Jumlah dan mutu harus lebih baik dari makanan wanita yang tidak
menyusui.
b. Makanan harus seimbang dan bervariasi.
c. Hendaknya tidak menggunakan bahan makanan yang bersifat
merangsang seperti bumbu-bumbu yang terlalu pedas.
d. Mengutamakan sayur-sayuran terutama sayuran berwarna hijau dan
buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
e. Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa untuk
minum susu.

5
Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
1. Buatlah setiap gigitan berarti Makan makanan yang bermanfaat untuk
menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung
kalori sesuai dengan kebutuhan.
3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang
terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan
mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori
yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan
nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol,
obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi
air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
TAMBAHAN ENERGI YANG DIBUTUHKAN
Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui dibutuhkan tambahan
sebanyak 500 Kalori. Jadi jumlah energi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui per
hari adalah 2.400 Kalori. Sedangkan untuk 6 bulan kedua dan seterusnya
dibutuhkan tambahan 550 Kalori atau jumlah energi per hari yang dibutuhkan
menjadi 2.450 Kalori.
Komposisi makanan juga mesti diperhatikan. Untuk mendapatkan gizi yang
seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 6070%, protein 1215%
dan lemak kurang lebih sebesar 10-20%. Nah, agar berhasil mencapai jumlah energi
yang dibutuhkan per hari hendaknya ibu menyusui menyiasati dengan menambah

6
frekuensi makannya. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan selingan yang
bergizi di antara dua waktu makan.
a) KALORI
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada
waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500
kalori diatas kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi
apabila anda menyusui bayi kembar Sekalipun tubuh anda menyimpan banyak
lemak pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak akan mencukupi seluruh
kebutuhan kalori. Sisanya harus didapatkan dari makanan. Bila menyusui
selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori
harus lebih banyak lagi.
b) PROTEIN
Wanita hamil membutuhkan protein 30 - 40% lebih banyak dari kebutuhan
normal. Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus
mengkonsumsi 65 g protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 g selama 6
bulan kedua. Beberapa penyelidikan menyebutkan kebutuhan protein selama
menyusui bahkan lebih besar dari angka-angka tadi. Apabila anda kurang
mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang. Cadangan
protein dalam tubuh anda juga akan berkurang. Bahan makanan sebagai
sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas, daging sapi,
daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis
kacang dan serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga
kaya protein. Anda bisa juga mempertimbangkan mengganti susu sapi segar
dengan minuman bergizi seimbang, S-26* MAMA misalnya. Selain
memberikan 9.5 g protein per sajian, S-26 MAMA juga diperkaya dengan
vitamin dan mineral lengkap.
c) DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan
daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada
kandungan DHA dalam air susu ibu. Para ahli riset telah menemukan hubungan
erat antara kandungan DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi. Para ahli
menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar 300 mg perhari. Telur,

7
otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa
minuman yang diformulasikan secara khusus, seperti S-26 MAMA misalnya,
telah diperkaya dengan DHA.
d) VITAMIN DAN MINERAL
Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan vitamin
dalam makanan ibu. Kecukupan mineral dari bayi yang disusui sangat
tergantung pada air susu ibunya. Kebutuhan vitamin dan mineral wanita
menyusui lebih tinggi dari kebutuhan normal. Vitamin A, vitamin B6, vitamin
D, asam folat, kalsium, dan seng sangat diperlukan selama masa menyusui.
e) VITAMIN A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap
menjadi sumber penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak
terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Penyelidikian
menunjukkan bahwa karoten dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi
1,300 mcg vitamin A per hari. Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber
vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta
karotenoid lainnya. Berdasarkan manfaat-manfaat ini, mungkin anda ingin
menggunakan suplemen nutrisi yang mengandung beta-karoten dan karotenoid
lain sebagai sumber vitamin A. S-26 MAMA diperkaya dengan karoteniod
alami. MATERNA diperkaya dengan beta-karoten.
f) VITAMIN B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf.
Oleh karena kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda memerlukan
lebih banyak vitamin B6. Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan
bagi wanita menyusui. Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang
adalah sumber-sumber vitamin B6 yang baik.
g) VITAMIN D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu
vitamin D juga diperlukan untuk penyerapan kalsium. Walaupun kebutuhan
vitamin D sama seperti biasa, asupan yang cukup tetap harus dijamin—

8
setidaknya 5 mcg per hari. Bila anda kekurangan vitamin D maka bayi hanya
menerima sedikit kalsium dari air susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko
menderita ricketsia, satu penyakit yang menyebabkan deformasi tulang. Ikan,
hati, dan kuning telur banyak mengandung vitamin D. Suplemen nutrisi seperti
S-26 MAMA dapat anda pilih untuk menjamin kecukupan asupan vitamin D.
h) ASAM FOLAT
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel
secara normal. Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat
setiap hari. Asam folat banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau,
jeruk, dan semangka. Akan tetapi, karena belum diketahui secara pasti berapa
banyak asam folat dalam makanan yang dapat diserap, anda perlu
mengkonsumsi suplemen vitamin atau susu untuk menjamin asupan yang
memadai.
i) KALSIUM
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan
fungsi otot dan syaraf. Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat
tetapi asupan hariannya harus terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun
keatas harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Bila asupan kalsium
dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI akan mengambil kalsium dari
tulang anda. Akibatnya anda beresiko besar mengalami fraktur (patah tulang).
Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam,
adalah sumber kalsium yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak
mengkonsumsi makanan berkalori tinggi, belum tentu kalsium anda terpenuhi.
Dalam hal ini, anda tetap membutuhkan suplemen.
j) SENG
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme
memerlukan seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan
pertumbuhan bayi. Asupan seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita
menyusui berusia 19 tahun keatas. Seafood, hati, dan daging banyak
mengandung seng. Beberapa studi menunjukkan, wanita menyusui justru
mengkonsumsi seng kurang dari kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh karena
itu penggunaan suplemen dapat membantu.

9
TAKARAN
Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang
sedang menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per hari
dapat dicapai dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut
diingat bila jumlah energi sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat,
protein dan lemak juga ikut terpenuhi. Berikut beberapa contoh makanan dan nilai
gizi yang dikandungnya.

Makanan Jumlah energi

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


3/4 gelas nasi seberat 100 g
karbohidrat

2 buah kentang berukuran sedang 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


seberat 200 g karbohidrat

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


2 iris roti seberat 80 g
karbohidrat

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


5 biskuit kraker seberat 50 g
karbohidrat

1 potong daging ukuran sedang


95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
seberat 50 g

1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

1 buah tahu ukuran besar seberat 100 80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
g karbohidrat

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g


2 potong sedang tempe seberat 50 g
karbohidrat

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g


2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
karbohidrat

Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan
pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi

10
mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan
gangguan pada mata ataupun tulang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Muaris, hindah. 2005. Gizi Ibu Menyusui. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Direktorat kesehatan dan gizi masyarakat, Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional. Pengembangan database pembangunan bidang kesehatan dan
gizi masyarakat. 2009. Jakarta.
Prasetyono, dwi sunar. 2005. Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, dan
Kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta: DIVA

12

Anda mungkin juga menyukai