Anda di halaman 1dari 9

A.

Konsep Biaya

Biaya adalah hal yang pasti akan kita keluarkan dalam sebuah aktivitas operasional namun apa
sebenarnya definisi dan konsep biaya akan dijelaskan dalam pembahasan berikut. Biaya (cost)
adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang
diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau masa depan bagi organisasi (Mulyadi, 2007).
Biaya juga didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk harga
pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan (Sumarsan, 2013). Dari dua
definisi tersebut dapat diketahui unsur-unsur pokok dalam biaya adalah :

 Merupakan pengorbanan sumber ekonomi setara kas


 Diukur dengan satuan uang
 Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
 Untuk tujuan organisasi baik sekarang atau masa depan

Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi
biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan,
pengendalian dan pembuatan keputusan. Tujuan lain mengapa kita harus memahami konsep dan
definisi biaya karena ada beberapa istilah yang menyerupai biaya dalam konteks cost, ada pula
beban(expenses) dan kerugian (loss), keduanya juga merupakan pengorbanan sumber ekonomi
namun untuk lebih jelasnya dipilah kembali bahwa beban (expenses) adalah bagian dari cost
sedangkan kerugian (loss)adalah pengorbanan sumber daya namun tidak menghasilkan pendapatan
atau tidak mencapai tujuan yang ingin dicapai organisasi/ perusahaan.

Biaya (cost) merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang bertujuan memperoleh aktiva, maka
akan dicatat sebagai cost aktiva (Harga Pokok Aktiva), sedangkan beban (expense) merupakan
pengorbanan sumber ekonomi yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan (revenue) maka akan
ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba.

B. Klasifikasi biaya

Biaya diklasifikasikan kedalam beberapa jenis penggolongan berdasar tujuannya antara lain:

1. Hubungan dengan pengeluaran kas


a. Biaya tunai
b. Biaya tidak tunai
2. Kapitalisasi biaya
a. Pengeluaran pendapatan
b. Pengeluaran modal
3. Biaya Pabrikasi
a. Harga pokok produk
b. Bahan langsung

1
 Biaya Bahan Baku
adalah bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi barang jadi
yang secara fisik dapat diidentifikasi pada barang jadi. Contoh : kertas
pada pembuatan buku, lensa pada pembuatan kacamata, kulit pada
pembuatan jaket kulit dan sebagainya
 Biaya Bahan penolong
adalah bahan yang digunakan pada suatu produk tapi pemakaiannya
relatif kecil atau rumit untuk diidentifikasi langsung pada produk jadi.
Contoh : straples pada buku, mur pada tangkai kacamata, benang pada
jaket.
c. Tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja adalah gaji, insentif, bonus dan sejenisnya yang langsung
diberikan pada karyawan bagian produksi.
d. Overhead pabrik
4. Peramalan perilaku biaya/ volume produksi
a. Biaya variabel
adalah biaya yang bila dihubungkan dengan volume
b. Biaya tetap
adalah biaya yang secara total tidak akan berubah jumlahnya meskipun aktivitas
maupun volume produksi berubah.
c. Biaya semi variabel
5. Pembebanan biaya terhadap obyek yang dibiayai
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
6. Pengambilan keputusan taktis
a. Biaya diferensial
b. Biaya tenggelam
c. Biaya kesempatan
d. Biaya tambahan
7. Peran biaya dalam membentuk produk
a. Biaya utama
b. Biaya conversi
8. Pelaporan keuangan eksternal
a. Harga pokok penjualan
b. Biaya penjualan
c. Biaya administrasi dan umum
d. Biaya non operasi
C. PENGGOLONGAN BIAYA

Penggolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atau keseluruhan elemen yang ada
ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan informasi yang lebih
penting.

Untuk menyajikan informasi biaya yang bermanfaat pada berbagai tingkatan manajemen, biaya
dapat digolongkan sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh manajemen. Kebutuhan informasi

2
ini mendorong timbulnya berbagai cara penggolongan biaya sehingga dikenal konsep penggolongan
biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Informasi manajemen dapat digunakan oleh
manajemen untuk berbagai tujuan. Jika tujuan manajemen berbeda maka diperlukan cara
penggolongan biaya yang dapat memenuhi informasi untuk semua tujuan. Di bawah ini akan dibahas
berbagai cara penggolongan biaya yang pokok, yaitu :

1. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Fungsi Pokok Kegiatan Perusahaan

Tujuan penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok kegiatan perusahaan adalah:

• Untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang wajar. Kesalahan di dalam penggolongan
biaya, misalnya : biaya produksi diperlukan sebagai biaya non produksi, berakibat penyajian laporan
keuangan dinyatakan terlalu besar atau terlalu kecil.

• Untuk melaksanakan proses manajemen, misalnya : proses perencanaan, proses pembuatan


keputusan, dan proses pengendalian.

•Penggolongan Fungsi Pokok Perusahaan •

Perusahaan manfaktur mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan dengan
perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur harus
mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk selesai sedangkan perusahaan dagang
langsung menjual barang yang dibeli tanpa melakukan pengubahan bentuk. Pada perusahaan jasa,
sumber daya manusia dengan menggunakan fasilitas organisasi langsung mengerahkan jasa kepada
langganan. Dalam pembahasan ini dititikberatkan untuk perusahaan manufaktur, karena dengan
mengetahui penggolongan fungsi dan biaya, perusahaan manufaktur diharapkan dapat mengetahui
struktur fungsi dan biaya pada bentuk usaha yang lainnya.

a. Fungsi produksi adalah fungsi untuk mengubah atau mengolah bahan baku menjadi produk selesai
yang siap untuk dijual kepada para pembeli.

b. Fungsi non produksi adalah meliputi fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan selain fungsi produksi,
bertujuan agar produk yang dihasilkan oleh fungsi produksi dapat dipasarkan dan kegiatan
perusahaan dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) dalam perolehan dan
penggunaan sumber-sumber perusahaan.

• Penggolongan Biaya Sesuai dengan Fungsi •

Setelah diketahui penggolongan fungsi-fungsi dalam perusahaan maka biaya dapat digolongkan
sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut di atas, yaitu :

a. Biaya Produksi Meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya
dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya produksi dapat
digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:

(1) Biaya Bahan Baku Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai
dan pemakaiannya dapat diikuti jejaknya. Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai
macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan produk.

3
(2) Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat
diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu.

Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja
langsung dan jejak manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.

(3) Biaya Overhead Pabrik Adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, antara lain :

- Biaya bahan penolong

- Biaya tenaga kerja tidak langsung.

- Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap.

- Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

- Biaya listrik dan air.

- Biaya asuransi.

- Biaya overhead pabrik lain-lain.

b. Biaya Non Produksi

Dengan semakin tajamnya persaingan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat
mengakibatkan kegiatan dan biaya non produksi menjadi semakin penting pula, sehingga
manajemen berkepentingan untuk mengendalikan dan memerlukan informasi kegiatan dan biaya
non produksi. Pada umumnya, biaya non produksi digolongkan sesuai dengan penggolongan fungsi
atau kegiatan non produksi, sehingga biaya tersebut digolongkan ke dalam :

(1) Biaya Pemasaran Adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan kegiatan
pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas, meliputi:

1. Biaya untuk Menimbulkan Pesanan

a. Biaya fungsi promosi dan advertensi.

b. Biaya fungsi penjualan

2. Biaya untuk Melayani Pesanan

a. Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai

b. Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman.

c. Biaya pemberian kredit dan penagihan piutang.

d. Biaya fungsi administrasi penjualan.

4
(2) Biaya Administrasi dan Umum Meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi
administrasi dan umum yaitu biaya perencanaan, penentuan strategi dan kebijaksanaan,
pengarahan, dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, meliputi :

a. Biaya direksi dan staf.

b. Biaya fungsi akuntansi.

c. Biaya fungsi keuangan.

d. Biaya fungsi personalia.

e. Biaya fungsi humas dan keamanan.

f. Biaya fungsi administrasi dan umum lainnya.

(3) Biaya Finansial

Yaitu semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi finansial maksudnya fungsi pemenuhan dana
yang diperlukan oleh perusahaan, misalnya :

a. Biaya bunga.

b. Biaya penerbitan obligasi.

c. Biaya finansial lain.

2. Penggolongan Biaya ke dalam Biaya Produk dan Biaya Periode

Tujuannya yaitu untuk penyusunan laporan keuangan baik untuk pihak eksternal maupun internal.
Di bawah ini akan dibahas kedua penggolongan biaya tersebut.

a. Biaya Produk

Adalah biaya yang dapat diidentifikasikan sebagai bagian harga perolehan persediaan, biaya ini
merupakan harga preolehan barang dagangan yang dibeli dengan tujuan untuk dijual atau harga
pokok produk yang dihasilkan perusahaan dengan tujuan untuk dijual.

b. Biaya Periode

Adalah meliputi biaya yang dapat diidentifikasikan dengan ukuran periode atau jarak waktu tertentu
daripada dengan pemindahan barang atau pengerahan jasa.

2. Penggolongan Biaya berdasar Perilaku BiayaPenggolongan biaya berdasar perilaku biaya


adalah dalam rangka menyajikan informasi biaya yang bermanfaat untuk :

a. Menyusun rencana kegiatan.

b. Membuat keputusan khusus.

c. Mengendalikan kegiatan perusahaan.

Atas dasar perilakunya, biaya dapat dikelompokkan ke dalam :

5
(1) Biaya Tetap Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

(2) Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan maka semakin tinggi pula total biaya
variabel.Elemen biaya variabel ini terdiri atas : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang
dibayar per buah produk / per jam, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran variabel.

(3) Biaya Semi Variabel Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai perubahan volume
kegiatan. Contoh : biaya listrik, biaya telepon, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya
kendaraan.

4. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya

Bertujuan untuk :

a. Pembebanan biaya kepada setiap pusat biaya dengan adil dan teliti.

b. Pengendalian biaya.

c. Pembuatan keputusan.Atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya digolongkan menjadi :

(1) Biaya Langsung Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek
atau pusat biaya tertentu.

(2) Biaya Tidak Langsung Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan
pada obyek atau pusat biaya tertentu.

5. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akuntansi Dimana Biaya akan Dibebankan

Penggolongan biaya ini bertujuan untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya pada periode
akuntansi yang menikmatinya.

a. Pengeluaran Modal Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada beberapa
preiode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi
yang akan datang.

b. Pengeluaran Penghasilan Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada
periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi.

6. Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya Untuk pengendalian biaya, informasi biaya
yang ditujukan kepada manajemen dikelompokkan ke dalam :

a. Biaya Terkendalikan Adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan
tertentu dalam jangka waktu tertentu.

b. Biaya tidak Terkendalikan Adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/
pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang
pejabat dalam jangka waktu tertentu.

6
7. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan. Untuk tujuan pengambilan
keputusan manajemen, data biaya dikelompokkan ke dalam :

a. Biaya Relevan Adalah biaya masa depan yang berbeda pada berbagai macam alternatif. Biaya
tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dapat berupa pemilihan dua
alternatif atau pemilihan lebih dari dua alternatif.

b. Biaya tidak RelevanAdalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan. Biaya tidak
relevan umumnya adalah biaya masa lalu atau biaya yang tidak berbeda pada berbagai alternatif.

PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan
aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya
berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan
berbagai macam cara yaitu:

1. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika
tingkat output aktivitas berubah. Rentang yang relevan adalah rentang output di mana asumsi
hubungan biaya/output berlaku.

Contoh: biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung

2. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional atau sebanding
dengan perubahan output,

Rumus total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit

Contoh : biaya bahan baku

3. Biaya campuran

Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel sekaligus.
Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketing.

Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variable

D. Struktur biaya

adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan model bisnis tertentu. Pada waktu kita
mengembangkan produk, memasarkan produk, menjaga hubungan dengan pelanggan maupun
layanan purna jual tentu membutuhkan biaya. Biaya-biaya dapat dihitung dengan mudah pada saat
kita belajar mengenai Key Resources, Key Activities dan Key Parnerships.

7
Biaya secara umum meliputi fixed cost dan variable cost. Kita memahami fixed sebagai biaya yang
tetap tanpa melihat berapa produk yang dikasilkan. Sebagai contoh dari fixed cost adalah biaya sewa
gedung, gaji karyawan tetap dan sebagainya.

Sedangkan variable cost adalah biaya yang berubah sesuai dengan perubahan jumlah unit produk
yang dihasilkan. Contoh untuk variable cost adalah bahan baku di mana biaya baku semakin besar
sesuai dengan kenaikan jumlah produk yang dihasilkan.

Pada cost structure ini perusahaan harus memahami struktur biaya dalam menjalankan model
bisnisnya. Secara umum perusahaan harus sedapat mungkin mengurangi biaya perusahaan. Tetapi
ada model bisnis yang sensitif terhadap biaya tetapi ada yang tidak. Model bisnis yang menekankan
harga murah tentu sangat memperhatikan biaya. Model bisnis yang mengutamakan kenyamanan
akan lebih menekankan pengalaman pengguna dibandingkan bagaimana cara mengurangi biaya.

Cost structure untuk aplikasi bisnis ERP adalah

a. Human Resources

Di sini perusahaan perlu mengeluarkan biaya terutama untuk melakukan pengembangan


aplikasi, implementasi aplikasi dan pemeliharaan aplikasi.

b. Cloud server

Di sini perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk cloud server yang digunakan pelanggan-
pelanggannya.

Contoh Soal Singkat Akuntansi Biaya


PT Jaya berproduksi sesuai pesanan melalui 3(tiga) departemen produksi yaitu Departemen 1, 2 dan
3. Pada periode ini, PT Jaya memproduksi sebuah produk berdasarkan pesanan dengan nomor 001/II
yang harus selesai pada 31 September 2011. Pada 1 Oktober 2011, PT Jaya memiliki aset dan
kewajiban yaitu kas Rp.650.000, Piutang Rp. 230.000, tanah Rp 1.200.000, utang usaha Rp. 580.000,
modal Rp 1.750.000 dan penarikan Rp 250.000 selama masa produksi. Berikut ini beberapa
keterangan tentang pencatatan transaksi keuangan perusahaan pada bulan Oktober 2011.

Pembagian Biaya Per Produk

No Pesanan Biaya Bahan Baku BTKL BOP Total Biaya


001/II Rp.345.000 Rp 234.450 Rp 200.600 Rp 780.050
Pembagian Biaya Per Departemen

Keterangan Dept 1 Dept 2 Dept 3


Biaya Bahan baku Rp. 170.000 Rp 175.000
Jumlah Kerja Langsung 120 85 90
Tarif upah Kerja Langsung/jam Rp 800 Rp 750 Rp 830
Jumlah jam mesin 100 80 85
Tarif Biaya Overhead pabrik/jam Rp 750 Rp 720 Rp 800
Selama Oktober 2011, PT Jaya menyelesaikan pesanan No:001/II. Harga jual yang disetujui berupa
harga pokok ditambah laba kotor sebesar 40% dari harga pokok.

Diminta:

8
1. Buatlah kartu harga pokok untuk pesanan No: 001/II
2. Hitunglah besarnya HPP per unit
3. Hitunglah harga jual per unit

Jawaban:

1.Kartu Harga Pokok Pesanan


No. Pesanan:
PT Jaya
001/II
No.
Tgl Keterangan Bukti Dept 1 Dept 2 Dept 3 Jumlah

Biaya Bahan Baku


Rp 170.000
Rp 175.000
Jumlah Rp 170.000 Rp 175.000 Rp.345.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
120 x 800 Rp 96.000
85 x 750 Rp 63.750
90 x 830 Rp 74.700
Jumlah Rp 96.000 Rp 63.750 Rp 74.700 Rp 234.450
Sponsors Link

Biaya Overhead Pabrik


100 x 750 Rp 75.000
80 x 720 Rp 57.600
85 x 800 Rp 68.000
Jumlah Rp 75.000 Rp 57.600 Rp 68.000 Rp 200.600
Total biaya Rp 341.000 Rp 296.350 Rp 142.700 Rp 780.050

2. Jumlah unit produksi pesanan No:001/II = 250 unit


Harga pokok produksi per unit = Rp 780.050 : 250 = Rp 3.120,20

3. Harga Jual Per Unit:

HPP per unit Rp 3,120.20


Laba Kotor: ( 40% x 3120.20) = Rp 1,248.08 +
Harga Jual Per unit Rp 4,368.28

No Pesanan Jumlah unit Tgl Penyerahan Harga Jual Per Unit


001/II 250 30 Oktober Rp 4,368.28

Anda mungkin juga menyukai