S
P2A0 UMUR 26 TAHUN AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN
DENGAN AMENORE DI BPM TRI RESITI
JUWIRING KLATEN
Disusun Oleh :
Endah Sukmawati
NIM B13 014
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Endah Sukmawati
NIM B13 014
Pembimbing
Diajukan Oleh :
Endah Sukmawati
NIM B13 014
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Ka.Prodi D III Kebidanan
Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny. S P2A0
Umur 26 tahun Akseptor KB Suntik 1 Bulan dengan Amenore di BPM Tri Resiti
Juwiring Klaten”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah, SST, M.Keb selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah
3. Ibu Arista Apriani, SST., M.Kes selaku Pembimbing yang telah memberikan
4. Tri Resiti selaku Pimpinan BPM Tri Resiti Juwiring Klatenyang telah
memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Endah Sukmawati
B13014
INTISARI
PERSEMBAHAN
BIODATA
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
Halaman
INTISARI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
3. Amenore ................................................................................ 12
B. Pembahasan ................................................................................ 54
BABA V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran11. Dokumentasi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2015. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,
bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(Affandi, 2012).
1
2
Peran bidan dalam hal ini yaitu memberikan informasi yang tepat,
1143 akseptor, terdiri dari 580 akseptor KB suntik (50,7%), 315 akseptor KB
IUD (27,6%), 134 akseptor KB implant (11,7%), 110 akseptor KB pil (9,6%)
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
menurut Varney.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu
Klaten.
Klaten.
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Instansi
amenore.
b. Pendidikan
Keaslian studi kasus pada Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul asuhan
Estradiol 3 kali sehari untuk 3 hari. Keadaan umum ibu baik, tidak ada
hasil asuhan kebidanan selama 5 hari yang didapat yaitu keadaan umum
ibu baik, tidak ada kecemasan, ibu mengerti bahwa tidak haid selama 4
ibu merasa senang karena sudah bisa haid lagi dan ibu tetap menggunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian
b. Manfaat KB
c. Macam-macam Metode KB
1) KB alamiah, yaitu:
ejakulasi.
2) KB Barier
3) KB Hormonal
4) KB Non hormonal
tahun
a. Pengertian
b. Cara kerja
1) Keuntungan
panjang, efek samping kecil, klien tidak perlu menyimpan obat dan
alat sendiri
2) Kerugian
perdarahan sela hingga 10 hari) dan rasa mual, sakit kepala dan
produksi ASI.
12
tidak semua wanita dapat menggunakan, yang boleh dan yang tidak
payudara
1) Gangguan haid
2) Depresi dengan gejala rasa lesu, tak bersemangat untuk bekerja dan
4) Timbul jerawat di muka atau badan dapat disertai infeksi atau tidak
akseptor.
suntikan KB.
7) Pusing dan sakit kepala yaitu rasa berputar yang dapat terjadi pada
satu sisi atau kedua sisi atau seluruh bagian kepala biasanya bersifat
sementara
3. Amenore
a. Pengertian
b. Etiologi
kelemahan kondisi tubuh secara umum. Selain itu bisa juga disebabkan
c. Klasifikasi amenore
fenolisid.
d. Gejala
adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut
dan lengan serta tungkai yang kurus. Gejala lain yang mungkin
rambut yang berlebihan yang mengikuti pola pria), perubahan suara dan
e. Penanganan
1. Pengertian
rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
(Varney, 2007).
17
a. Langkah I : Pengkajian
fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subjektif dan data objektif
1) Data Subjektif
a) Biodata
mempermudah pemantauan.
c) Data kebidanan
(4) Riwayat KB
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
(3) Istirahat
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan Umum
(1) Kesadaran
lagi).
22
ada).
(Prihardjo, 2007).
Wartonah, 2011).
(4) Suhu
Wartonah, 2011).
23
(5) Nadi
Wulandari, 2010).
(6) Respirasi
b) Pemeriksaan Sistematis
(2009), meliputi :
(1) Kepala
(a) Rambut
kebersihannya.
24
(b) Muka
oedema.
(c) Mata
(d) Hidung
tidak.
(e) Telinga
tidak
(f) Mulut
atau tidak.
(2) Leher
(Varney, 2007).
(4) Abdomen
(5) Genetalia
(a) Inspekulo
(c) Anus
c) Pemeriksaan penunjang
1) Diagnosa kebidanan
1 bulandengan amenore.
Data Dasar
Data Subyektif :
Data obyektif :
b) Kesadaran composmentis
(Varney, 2007).
2) Masalah
3) Kebutuhan
diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak
asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien
penanganan :
pihak keluarga)
5) Beri tahu akseptor untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan.
f. Langkah VI : Implementasi
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
30
5) Memberi tahu akseptor untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila
ada keluhan.
adalah :
bulan
DATA PERKEMBANGAN
S : Subyektif
anamnesa.
O : Obyektif
laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
A : Assement
P: Planning
dan evaluasi.
32
C. Landasan Hukum
meliputi :
2. Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit hanya dapat dilakukan oleh bidan
yang dilatih.
33
BAB III
METODOLOGI
Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini
SOAP.
Subjek studi kasus adalah orang yang akan dijadikan subjek untuk
dilakukan studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Subjek studi kasus ini adalah Ny.
data (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini instrumen yang digunakan untuk
1. Data primer
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2011)
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
kesehatan.
c. Pengamatan (Observasi)
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
a. Studi dokumentasi
data yang diambil dari catatan rekam medik klien di BPM Tri Resiti
b. Studi kepustakaan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain :
c. Spighmomanometer
d. Stetoskop
e. Sarung tangan
f. Korentang
g. Termometer
h. Jam tangan
i. Bengkok
j. Spekalam
BAB IV
A. Tinjuan Kasus
1. Pengkajian
1) Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaannya yang sudah tidak haid selama 4
2) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan kawin 1 kali syah, pada umur 19 tahun dengan suami umur 23
3) Riwayat Menstruasi
40
28 hari.
teratur.
menstruasi.
5) Riwayat KB
1 KB alamiah 2010 - - - - - - -
2 KB alamiah 2014 - - - - Ya - Tidak
Ingin
Hamil
3 KB Suntik 1 2015 Bidan BPM Amenore 2016 Tidak - -
bulan
6) Riwayat penyakit
Ibu mengatakan tidak nyaman dan agak terganggu dengan keadannya sekarang.
hari
(>140/90mmHg)
7) Data Psikososial
a) Data psikologis
b) Data sosial
Ibu mengatakan tinggal dengan suami, hubungan dengan suami serta anak baik,
c) Data Spiritual
Ibu mengatakan beragama Islam, tidak percaya dengan hal yang takhayul.
43
a) Nutrisi
dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk, minum : 5 – 6 gelas air putih/ hari.
b) Istirahat
Sebelum amenore : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 8 jam
Selama amenore : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 5 jam,
c) Personal hygiene
Ibu mengatakan sehari mandi 2 kali, gosok gigi 3 kali sehari, keramas 2 kali
d) Eliminasi
e) Aktivitas
1) Status generalis
b) Kesadaran : composmentis
N : 82x/menit S : 36,5 0C
d) TB : 157 cm
e) BB : 56 kg
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
berketombe.
serumen.
limfe
tekan.
e) Anogenital
d. Pemeriksaan Penunjang
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar
46
1) Data Subjektif
keguguran.
2) Data Objektif
b) Kesadaran : composmentis
N : 82x/menit S : 36,5 0C
c) TB : 157 cm
d) BB : 56 kg
f) PP test : negatif
b. Masalah
c. Kebutuhan
amenore.
3. Diagnosa Potensial
5. Perencanaan
c. Beri KIE tentang penyebab tidak haid selama 4 bulan atau amenore
daerah kemaluan.
hari.
6. Pelaksanaan
timbul jerawat.
48
c. Pukul 10.30 WIB memberi KIE tentang penyebab tidak haid selama 4
makanan yang bergizi, yaitu nasi, sayur, lauk dan buah di tambah susu.
g. Pukul 11.15 WIB, menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 hari lagi
7. Evaluasi
bulan
bulan
DATA PERKEMBANGAN I
(Kontrol Ulang)
S : Subjektif
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
50
N : 84x/menit S : 36,6 0C
A : Assesment
P : Planning
1. Pukul 14.15 WIB memberitahu ibu bahwa keadaan ibu saat ini
2. Pukul 14.25 WIB memberikan dukungan pada ibu agar tidak cemas,
haid.
5. Pukul 14.40 WIB, menganjurkan ibu untuk kembali bila ada keluhan
Evaluasi :
3. Ibu mengerti dan bersedia menghentikan terapi bila haid sudah datang
DATA PERKEMBANGAN II
(Kunjungan Rumah)
S : Subjektif
O : Objektif
2. Kesadaran : composmentis
N : 84x/menit S : 36,6 0C
A : Assesment
amenore.
P : Planning
4. Pukul 15.30 WIB, menganjurkan ibu untuk kontrol bila tidak haid
lagi dan bila ada efek samping lain dari KB suntik 1 bulan.
Evaluasi :
B. PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis yang akan dibahas kesenjangan
antara teori yang didapat dengan praktek langsung di lapangan selama melakukan
asuhan kebidanan pada Ny. S P2A0 umur 26 tahun Akseptor KB Suntik 1 Bulan
1. Pengkajian
Data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Data yang
dikumpulkan meliputi data subjektif dan data objektif serta data penunjang
atau lebih (Suratun, 2009). Pada kasus didapatkan ibu mengatakan sudah tidak
haid selama 4 bulan. Sehingga pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara
teori dan praktek. Riwayat menstruasi pada kasus KB suntik 1 bulan dengan
teratur. Sehingga pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
Pada kasus riwayat KB ibu mengatakan peserta KB baru dengan metode KB yaitu
mengatakan selama 4 bulan berturut-turut tidak haid. Sehingga pada kasus ini
Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi dan dilihat oleh
pemeriksaan yang tak dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik yang meliputi
Pada kasus Ny. S akseptor KB suntik satu bulan dengan amenore test kehamilan
Data objektif pada kasus Ny. S dengan akseptor KB suntik 1 bulan dengan
hasilnya negatif. Sehingga pada langkah pengkajian tidak ada kesenjangan antara
a. Diagnosa Kebidanan
didapatkan data Ny. S P2A0 Umur 26 tahun akseptor KB Suntik 1 bulan dengan
b. Masalah
56
Menurut Varney (2007), masalah yang sering muncul pada akseptor KB Suntik 1
bulan dengan amenore, yaitu rasa tidak nyaman pada daerah kemaluan dan rasa
cemas. Pada kasus Ny. S P2A0 Umur 26 tahun akseptor KB Suntik 1 bulan dengan
amenorea didapatkan ibu cemas karena tidak haid selama 4 bulan berturut-turut.
Sehingga pada
kasus Ny. S umur 26 tahun P2A0 akseptor KB Suntik 1 bulan dengan amenorea
c. Kebutuhan yaitu beri support mental pada ibu, beri KIE tentang efek
kebutuhan yaitu beri support mental pada ibu dan beri KIE tentang
dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi
(Varney, 2007). Menurtu Varney (2007), pada kasus KB suntik 1 bulan dengan
amenore tidak ada diagnosa potensial. Pada kasus Ny. S umur 26 tahun P2A0
57
Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan teori dan praktek.
4. Antisipasi
Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah atau kebutuhan
tindakan emergency/ segera. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang
mampu dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi atau bersifat rujukan (Varney,
2007).
Menurut Affandi (2012) pada kasus KB Suntik 1 bulan dengan amenore beri KIE
bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Tindakan Segera pada kasus Ny.
S Umur 26 tahun P2A0 tidak ada antisipasi. Sehingga pada langkah ini tidak
5. Rencana tindakan
atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi
atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi, semua keputusan yang
dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid
berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi
tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien (Varney, 2007).
Menurut Affandi (2011), rencana tindakan yang dapat dilakukan pada akseptor
mengurangi kelelahan fisik dan stress fisiologi, Berikan KIE tentang KB suntik 1
bulan, berikan dukungan moril (baik dari pihak tenaga kesehatan maupun pihak
58
keluarga), berikan KIE tentang gizi seimbang, beri tahu akseptor untuk kontrol
Rencana tindakan pada kasus Ny. S umur 26 tahun P2A0 akseptor KB Suntik 1
bulan dengan amenorea yaitu beri informasi tentang keadaan ibu, beri informasi
tentang KB suntik 1 bulan, beri KIE tentang penyebab tidak haid selama 4 bulan
kebersihan personal hygiene terutama daerah kemaluan, beri tahu ibu untuk tetap
Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek di
lahan.
6. Pelaksanaan
Menurut Varney (2007), pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia
7. Evaluasi
Langkah ini adalah mengevaluasi keefektifan dari tindakan yang sudah diberikan,
amenore adalah klien sudah tahu bahwa amenore adalah efek samping KB suntik
Evaluasi pada kasus Ny. S P2A0 Umur 26 tahun akseptor KB Suntik 1 bulan
dengan amenorea yaitu ibu mengatakan sudah haid pada tanggal 25 April 2016,
ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi, ibu mengatakan sudah tidak minum obat
110/80mmHg, respirasi 24x/menit, nadi 84x/menit, suhu 36,6 0C, ibu tetap
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan serta saran asuhan kebidanan
pada Ny. S P2A0 Umur 26 tahun Akseptor KB Suntik 1 Bulan dengan Amenore di
B. Kesimpulan
negatif.
cemas karena tidak haid selama 4 bulan berturut-turut. Pada kasus akseptor
kecemasan.
11. Tindakan segera pada kasus yaitu berikan terapi 1 siklus pil kombinasi
12. Rencana tindakan pada kasus Ny. S P2A0 Umur 26 tahun akseptor KB
Suntik 1 bulan dengan amenorea yaitu beri informasi tentang keadaan ibu,
beri informasi tentang KB suntik 1 bulan, beri KIE tentang penyebab tidak
haid selama 4 bulan atau amenore, anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
personal hygiene terutama daerah kemaluan, beri tahu ibu untuk tetap
13. Pelaksanaandilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien,
14. Evaluasi pada kasus Ny. S P2A0 Umur 26 tahun akseptor KB Suntik 1
bulan dengan amenorea ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi, ibu
mengatakan sudah tidak minum obat lagi. Keadaan umum baik, kesadaran
15. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. S P2A0 Umur 26 tahun
C. Saran
1. Bagi Bidan
kebidanan.
2. Bagi Institusi
b. Bagi pendidikan
3. Bagi Pasien
dan apabila ada keluhan segera datang ke tenaga kesehatan terdekat dan
DAFTAR PUSTAKA
Monroe, Anne, 2010. Haid, Mati Haid dan HIV. Jurnal Dokumen Yayasan
Spiritia. http//spiritiaor.id. diakses 3 Desember 2015.
Nasir dkk, 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012.
Kementerian Kesehatan. Pusat Data dan InformasiJakarta :Kementerian
Kesehatan RI. 2013. E-mail: pusdatin@depkes .go.id. Web site:
http://www.kemkes.go.id. Diakses tanggal 24 November 2015
Syafrudin dkk, 2011. Penyuluhan Kesehatan pada Remaja, Keluarga, Lansia dan
Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Vol.1. Jakarta : EGC