Anda di halaman 1dari 10

Novita.

Amerta Nutr (2018) 172-181 172


DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

RESEARCH STUDY Open Access

Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di


SMA Al-Azhar Surabaya

Correlation between Nutritional Status and Menstrual Disorders of Female


Adolescent in SMA Al-Azhar Surabaya

Riris Novita*

ABSTRAK

Latar Belakang: Masa pubertas merupakan masa yang penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan terutama fungsi reproduksi. Gangguan mentruasi dapat menjadi pertanda adanya
penyakit ataupun adanya sistem hormon yang tidak normal. Hal ini berarti fungsi reproduksi terganggu
yang dapat berpengaruh terhadap masa reproduksi pada saat dewasa. Penyebab dari ketidaknormalan
hormon dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh asupan makanan dari remaja yang dapat diukur dengan
melihat status gizi.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi hubungan status gizi dengan gangguan
menstruasi pada siswi SMA Al-Azhar Surabaya
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan rancang bangun potong
lintang. Populasi pada penelitian ini adalah siswi SMA Al-Azhar Surabaya. Hasil dari perhitungan simple
random sampling didapat 98 siswi sebagai sampel. Pengambilan data dilakukan dengan cara
wawancara pada pengkajian gangguan menstruasi. Status gizi dinilai dengan mengukur tinggi badan
dan berat badan dari remaja putri. Klasifikasi didasarkan pada nilai tabel z-score IMT/U untuk anak
perempuasn usia 5-19 tahun dari WHO. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square
(α=0,05)
Hasil: Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 60,20% responden mengalami gangguan menstruasi.
Sebagian besar responden mengalami gangguan menstruasi berupa Premenstrual Syndrom (PMS) dan
dismenorea, masing-masing sebesar 30%. Untuk status gizi, masih ada remaja putri yang mempunyai
status gizi kurang yaitu 27,55% dan status gizi lebih sebesar 16,33%. Berdasarkan uji statistik yang
dilakukan, diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian
gangguan menstruasi (p=0,035).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri
SMA Al-Azhar Surabaya

Kata Kunci: status gizi, gangguan haid, remaja putri

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 173
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

ABSTRACT

Background: The period of puberty is an imprtant period in growth and development, especially the
reproductive function. Menstrual disorders can be a sign of disease or the presence of abnormal
hormonal system. This implies an impaired reproductive function that can affect the reproductive
period in adulthood. The causes of abnormality hormonal system in the body can be affected by intake
of nutritions in adolescents that can measured by looking at nutritional status.
Objectives: The purpose of this research is to analyze correlation between nutritional status and
menstrual disorders of female adolescent in SMA Al-Azhar Surabaya.
Methods: This reasearch belong analytic observational reasearch with cross sectional design. The
populationin this study is high school students in Al-Azhar Surabaya. From calculation by using simple
random sampling, obtained 98 students as sample. The process of colecting data is done by
interviewing on the assessment of menstrual disorders. Nutritional status was assessed by neasuring
height and weight of young women. The classification is based on value of BMI/ age z-score table for
5-19 years old child from WHO. Data analysis was performed by using chi-square test (α=0.05).
Results: From the research can be seen that 60.20% of respondents experienced in menstrual disorders.
Most of the respondents experienced of menstrual disorders of Premenstrual Syndrome (PMS) and
dysmenorrhoea, respectively 30%. In nutritional status, young women with less nutritional status
amount 27.55% and more nutritional status is 16,33%. Based on statistical tests conducted, the results
obtained that there is significant relation between nutritional status and incidence of menstrual
disorders (p=0.035).
Conclusion: There is corelation between nutritonal status with menstrual disorders of female
adolescent in senior high school Al-Azhar Surabaya.

Keywords: nutritional status, menstrual disorders, female adolescent

*Koresponden:
riris.novita-2015@fkm.unair.ac.id
Departemen Biostatistika dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Airlangga, Indonesia

PENDAHULUAN muncul dengan adanya perkembangan rahim


dan saluran telur, vagina, bibir kemaluan dan
Remaja merupakan suatu transisi Klitoris.1 Kematangan sel telur dan produksi
periode kehidupan dari masa anak ke dewasa. hormon esterogen akan menyebabkan
Perubahan akan diikuti dengan perubahan munculnya menstruasi pada periode pertama
fisik, perilaku, kognitif, biologis dan emosi. yang disebut menarche.3 Menurut Hurlock
Menurut WHO, batasan usia remaja terjadi (2007), hal tersebut menandakan bahwa
pada umur 12-24 tahun.1 Jumlah penduduk mekanisme reproduksi pada anak perempuan
remaja dunia mencapai 1,2 milyar atau 18% telah berfungsi matang.1 Masa ini merupakan
dari jumlah penduduk dunia. Di Indonesia, masa yang sangat penting sebagai proses
menurut Sensus Penduduk tahun 2010 jumlah persiapan untuk menjadi calon ibu.3
penduduk kelompok usia 10-19 tahun Menstruasi merupakan perdarahan dari
mencapai 43,5 juta atau sekitar 18% dari rahim yang berlangsung secara periodik dan
jumlah penduduk.2 siklik. Hal tersebut akibat dari pelepasan
Pada masa pubertas akan terjadi (deskuamasi) endometrium akibat hormon
kematangan kerangka dan seksual secara ovarium (estrogen dan progesteron) yang
pesat3. Menurut Mons dan Knoer (2002) pada mengalami perubahan kadar pada akhir siklus
remaja putri tanda-tanda kelamin primer ovarium, biasanya dimulai pada hari ke-14
setelah ovulasi. Menstruasi merupakan suatu

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 174
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

proses alamiah yang biasa dialami perempuan menstruasi diantaranya gangguan hormonal,
tetapi hal ini akan menjadi masalah jika terjadi pertumbuhan organ reproduksi, status gizi,
gangguan menstruasi.4 stress, usia dan penyakit metabolic.7 Penelitian
Gangguan menstruasi dapat berupa yang dilakukan pada mahasiswa kebidanan
gangguan lama dan jumlah darah haid, STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi tahun 2014,
gangguan siklus haid, gangguan perdarahan di dari 100 responden diketahui bahwa sebesar
luar siklus haid dan gangguan lain yang 92% mengalami gangguan menstruasi.8 Pada
berhubungan dengan haid. Lama menstruasi penelitian yang dilakukan oleh Shita tahun
normalnya terjadi antara 4-8 hari. Apabila 2014 di SMA Negeri 1 Melaya Kabupaten
menstruasi terjadi kurang dari 4 hari maka Jembrana pada 70 responden didapat 90%
dikatakan hipomenorea dan jika lebih dari 8 mengalami satu atau lebih tipe gangguan
hari dikatakan hipermenorea. Perempuan menstruasi. Gangguan volume dan lamanya
biasanya mempunyai siklus haid antara 21-35 menstruasi sebesar 32,9%, gangguan siklus
hari. Disebut polimenorea jika siklus haid menstruasi 68,9% dan gangguan lain yang
kurang dari 21 hari dan oligomenorea jika siklus berhubungan dengan menstruasi mencapai
haid lebih dari 35 hari. Perdarahan bukan haid 85,7%.9
adalah perdarahan yang terjadi dalam masa Kebutuhan gizi sangat erat kaitannya
antara 2 haid. Pada perempuan yang dengan masa pertumbuhan, jika asupan gizi
mengalami siklus menstruasi lebih dari 90 hari dapat terpenuhi maka pertumbuhan juga akan
maka dikatakan mengalami amenorea. Pada optimal. Remaja putri harus mempertahankan
gangguan lain yang berhubungan dengan status gizi yang baik dengan cara
menstruasi dapat berupa dismenorea dan mengkonsumsi makanan seimbang karena
premenstrual syndrome (PMS). Dismenorea sangat dibutuhkan pada saat mentruasi1.
adalah rasa sakit atau tidak enak pada perut Asupan gizi yang kurang ataupun lebih akan
bagian bawah yang terjadi pada saat menyebabkan kecukupan gizi tidak baik
menstruasi sampai dapat mengganggu sehingga dapat menjadikan gangguan selama
aktivitas sehari-hari. Premenstrual syndrome siklus menstruasi. Hal tersebut akan membaik
(PMS) muncul pada sebelum menstruasi dan bila asupan nutrisinya baik. Zat gizi yang harus
menghilang ketika menstruasi dengan gejala dipenuhi diantaranya zat gizi makro seperti
dapat berupa fisik, psikologis dan emosional.5 karbohidrat, lemak dan protein. Asupan
Adanya gangguan menstruasi akan dapat karbohidrat dapat berpengaruh terhadap
menjadi hal yang serius. Menstruasi yang tidak pemenuhan kalori selama fase luteal, asupan
teratur dapat menjadi pertanda tidak adanya protein berpengaruh terhadap panjang fase
ovulasi (anoluvatoir) pada siklus menstruasi. folikuler dan asupan lemak berpengaruh
Hal tersebut berarti seorang wanita dalam terhadap hormon reproduksi.10
keadaan infertile (cenderung sulit memiliki Status gizi berhubungan dengan adanya
anak). Pada menstruasi dengan jumlah lemak di dalam tubuh. Hal tersebut
perdarahan yang banyak dan terjadi dalam mempengaruhi jumlah insulin dan leptin.
kurun waktu yang lama akan dapat Dalam sistem reproduksi hormon tersebut
menyebabkan anemia pada remaja. Gangguan berpengaruh terhadap GnRH (Gonadotropin
lain seperti PMS dan dismenorea dapat Releasing Hormone). Sekresi GnRH akan
mengganggu produktivitas. Keluhan yang berpengaruh terhadap pengeluaran FSH
berhubungan dengan kondisi fisik seperti rasa (Folicle Stimulating Hormone) dan LH
sakit di sekitar kepala dan nyeri pada perut (Luteinizing Hormone) yang akan merangsang
bagian bawah sehingga dapat mengganggu ovarium untuk terjadi folikulogenesis (berakhir
rutinitas. Dampak emosional dapat berupa dengan ovulasi) dan steroidogenesis
emosi yang tidak terkontrol, gelisah, lekas (menghasilkan estrogen dan progesteron).
marah, mudah panik dan pada akhirnya akan Gangguan menstruasi dapat disebabkan oleh
mudah menangis.6 kelainan hipotalamus atau pituitari, estrogen
Menurut Rakhmawati (2013) faktor yang yang rendah terus atau tinggi terus dan
dapat mempengaruhi terjadinya gangguan kelainan pada ovarium.11,12 Seperti pada

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 175
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

remaja yang mempunyai kadar lemak tinggi dihitung menggunakan rumus Body Mass Index
dalam tubuh akan mempengaruhi produksi (BMI). Klasifikasi didasarkan pada nilai tabel z-
hormon estrogen karena selain dari ovarium score IMT/U untuk anak perempuan usia 5-19
estrogen juga akan diproduksi oleh jaringan tahun dari WHO. Status gizi dikatakan normal
adiposa sehingga estrogen menjadi tidak jika nilai SD >-2 dan <1 sedangkan status gizi
normal, cenderung tinggi. Produksi hormon lebih pada nilai ≥1 dan status gizi kurang pada
yang tidak seimbang inilah yang dapat nilai ≤-215.
menyebabkan gangguan menstruasi.13 Analisis data yang digunakan dalam
Penelitian yang dilakukan di SMAK St. penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
Stanislaus Surabaya tahun 2016 menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan
bahwa remaja dengan status gizi lebih akan gangguan menstruasi pada siswi SMA AL-Azhar
berisiko 1,5 kali lebih besar untuk mengalami Surabaya. Penelitian ini memakai uji chi-square
dismenorea.1 Selain itu, penelitian yang dengan menggunakan aplikasi Epi Info
dilakukan pada mahasiswa jurusan Kebidanan (α=0,05).
Poltekkes Kemenkes Kendari tahun 2016
membuktikan secara signifikan adanya HASIL DAN PEMBAHASAN
hubungan status gizi dengan kejadian
Premenstrual Syndrome (PMS).14 Penelitian Berdasarkan dari hasil penelitian yang
lain di Australia dan New Zealand didapatkan dilakukan dapat dilihat bahwa dari 98
bahwa remaja dengan obesitas (BMI ≥27) responden, didapatkan usia responden
mempunyai risiko 69,3 kali untuk mengalami berkisar antara 14-18 tahun yang termasuk
oligomenorea dan berisiko 18,5 kali mengalami dalam usia remaja. Dapat dilihat pada tabel 1,
menstruasi yang durasinya lebih dari 7 hari.11 sebagian besar dari responden berusia 16
Adanya fenomena tersebut maka perlu untuk tahun yaitu sebesar 42,9%.
dilakukan penelitian dengan tujuan
Tabel 1. Karakter Responden Berdasarkan Usia
mengetahui hubungan status gizi dengan
gangguan menstruasi pada siswi SMA Al-Azhar Karakteristik n %
Surabaya. Usia
14 tahun 4 4,10
METODE 15 tahun 22 22,40
16 tahun 42 42,90
Penelitian yang dilakukan menggunakan 17 tahun 27 27,60
desain observasional dengan pendekatan 18 tahun 3 3,10
analitik. Rancang bangun yang digunakan
Total 98 100,00
adalah potong lintang (cross sectional).
Pelaksanaan penelitian di SMA Al-Azhar yang
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Remaja Putri
terletak di Jl Pesarehan Beji no. 1 Kecamatan
Pakal, Kota Surabaya. Populasi dalam Berdasarkan Usia Menarche
penelitian ini sebanyak 103 siswi yang terdiri Usia Menarche n %
dari kelas X, XI dan XII. Teknik sampling yang 9 1 1,00
digunakan adalah simple random sampling 10 3 3,10
sehingga didapat sampel sebanyak 98 siswi. 11 9 9,20
Variabel yang diteliti adalah variabel 12 39 39,80
independent berupa status gizi remaja putri 13 31 31,60
dan variabel dependent berupa gangguan haid
14 13 13,30
pada remaja putri. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner untuk 15 2 2,00
mengkaji tentang gangguan menstruasi yang Total 98 100,00
dialami dalam 3 bulan terakhir. Setelah itu
dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi Menarche akan dialami oleh semua
badan pada masing-masing siswi. Status gizi remaja, normalnya pada usia 10-16 tahun.12
Fenomena ini berkaitan dengan perubahan

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 176
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

variasi makanan yang dapat berpengaruh Dari hasil wawancara didapatkan


terhadap pola konsumsi sehingga dapat bahwa sebagian besar siswi mengalami
mempengaruhi pertumbuhan dan gangguan menstruasi dalam kurun waktu 3
16
perkembangan dari remaja. Pada tabel 2 bulan terakhir yaitu sebanyak 59 (60,20%) dari
dapat diketahui bahwa siswi SMA AL-Azhar 98 siswi. Macam gangguan menstruasi yang
mengalami menarche pada usia 9-15 tahun dialami dapat dilihat pada tabel 3. Gangguan
dan sebagian besar terjadi pada usia 12 tahun menstruasi dapat terjadi akibat perpaduan
yaitu sebesar 39,8%. antara kesehatan genetalia dan rangsangan
Remaja dengan persentase lemak dalam hormonal yang kompleks.3 Selain itu, gangguan
tubuh semakin banyak maka akan semakin menstruasi dapat dipengaruhi oleh faktor
mengalami percepatan usia menarche.12 status gizi, aktivitas fisik, stres psikologi, usia
Menarche merupakan suatu perkembangan menarche dan faktor usia.8
secara fisik dari seorang remaja sehingga dapat Dismenorea dan Premenstrual
dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan gizi Syndrom (PMS) merupakan gangguan
dari remaja sendiri atau dapat terlihat dari menstruasi yang paling sering dialami oleh
status gizi.3 Menarche dapat mempengaruhi siswi SMA Al-Azhar Surabaya, masing-masing
kesehatan wanita kedepannya. Menurut sebesar 30,60%. Premenstrual Syndrom (PMS)
Rosenthal (2009) jika menarche terlalu dini biasanya dirasakan wanita pada beberapa hari
maka akan dapat menjadi faktor risiko seorang hingga satu minggu sebelum terjadi menstruasi
wanita untuk mengalami obesitas, terkena dan menghilang seiring terjadi menstruasi.
penyakit kanker dan kardiovaskular. Gejala yang dirasakan berupa satu atau lebih
Sementara menurut Davey (2005) menarche keluhan baik fisik, psikologis dan emosional.18
yang lambat juga dapat menjadi faktor risiko Pada penelitian Aldira (2014) keluhan PMS
suatu penyakit, salah satunya yaitu yang terjadi berupa sakit kram di bawah perut
osteoporosis.12,17

Tabel 3. Distribusi Gangguan Haid yang Terjadi pada Remaja Putri di SMA Al-Azhar Surabaya
Gangguan Menstruasi n %
Perubahan pada Siklus Menstruasi
Polimenorea Ya 20 20,40
Tidak 78 79,60
Oligomenorea Ya 8 8,20
Tidak 90 91,80
Perubahan Jumlah Darah Menstruasi
Hipermenorea/ Menoragia Ya 27 27,60
Tidak 71 72,40
Gangguan yang Berhubungan dengan Menstruasi
Dismenorea Ya 30 30,60
Tidak 68 69,40
Premenstrual Syndrom (PMS) Ya 30 30,60
Tidak 68 69,40

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 177
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

Tabel 4. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri SMA Al-Azhar
Surabaya
Gangguan Menstruasi Total
Status Gizi Ya Tidak P-value
N %
n % n %
Kurang 13 48,10 14 51,90 27 100,00
Normal 32 58,20 23 41,80 55 100,00 0,035
Lebih 14 87,50 2 12,50 16 100,00
Total 59 60,20 39 39,80 98 100,00

(74,6%), jerawat (55,9%), lebih emosional 59 anak (60,20%) mempunyai gangguan


(54,2%), sakit pinggang (44,1%), lesu (32,2%), menstruasi. hasil penelitian bahwa dari
sakit pada payudara (22%), sakit kepala/ pusing perhitungan statistik menunjukkan p-value
(15,3%) dan mual (11,9%).19 Selain itu, (0.035) kurang dari α= 0,05 sehingga terdapat
gangguan yang berkaitan dengan menstruasi hubungan antara status gizi remaja putri
yang paling banyak lainnya adalah dismenorea. dengan gangguan menstruasi. Siswi yang lebih
Dismenore atau nyeri haid biasanya terjadi banyak mengalami gangguan menstruasi
awal menstruasi atau bahkan sebelum adalah siswi dengan status gizi lebih. Adanya
menstruasi.1 status gizi lebih akan dapat menyebabkan
Baik Premenstrual Syndrom (PMS) obesitas.
maupun dismenorea yang terjadi pada remaja Hasil penelitian ini sesuai dengan
dapat menyebabkan terganggunya aktivitas penelitian Mentari (2015) bahwa status gizi
sehari-hari. Kegiatan belajar yang seharusnya mempunyai hubungan yang signifikan dengan
mereka jalani akan menjadi tidak efektif karena gangguan menstruasi pada remaja putri yang
remaja akan kehilangan daya konsentrasi dan dilakukan di Akademi Kebidanan Cipto Medan.
motivasi belajarpun juga akan menurun. Kerap Proporsi gangguan menstruasi lebih banyak
kali banyak hal tersebut membuat remaja tidak terjadi pada remaja dengan status gizi lebih
masuk sekolah maka akan berdampak pada yaitu sebesar 75% sedangkan yang tidak
prestasi yang diperoleh.1,8 mengalami gangguan proporsinya lebih besar
Berdasarkan hasil pengukuran, remaja pada remaja dengan status gizi normal sebesar
putri SMA AL-Azhar masih ada yang 95%21. Status gizi sangat berpengaruh
mempunyai status gizi kurang yaitu sebanyak terhadap pertumbuhan, fungsi organ tubuh di
27 anak (27,55%) dan status gizi lebih sebanyak dalamnya adalah fungsi reproduksi yang akan
16 anak (16,33%). Sebagian besar telah berada berpengaruh terhadap gangguan menstruasi.
pada status gizi normal sebanyak 55 anak Pada pemenuhan kebutuhan gizi untuk
(56,12%). Status gizi menujuk pada asupan gizi pertumbuhan normal diperlukan nutrisi yang
yang telah diterima tubuh. Kekurangan nutrisi memadai, kecukupan zat gizi energi, protein,
pada remaja putri dapat menyebabkan lemak dan kesediaan nutrisi esensial sebagai
terjadinya hormonal berupa gangguan siklus bahan pertumbuhan tubuh.22
ovulasi, hal ini dapat mengganggu terjadinya Gizi atau makanan, selain sebagai
gangguan fertilitas.3 Selain itu kurangnya pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental
nutrisi juga dapat berpengaruh terhadap juga dibutuhkan untuk mendukungan
pematangan seksual, pertumbuhan, fungsi kesuburan seorang wanita. Asupan gizi yang
organ tubuh dan akan menjadi penyebab sesuai dapat meningkatkan fungsi reproduksi.
terganggunya fungsi reproduksi. Terganggung Hal ini akan berpengaruh terhadap gangguan
fungsi reproduksi akan tampak dengan adanya menstruasi.21 Gangguan menstruasi
gangguan menstruasi yang terjadi.20 merupakan suatu petunjuk yang penting dalam
Pada tabel 4, dapat diketahui bahwa melihat adanya gangguan fungsi sistem
sebagian besar dari remaja putri atau sebanyak reproduksi yang berhubungan dengan risiko

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 178
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

terjadinya berbagai penyakit seperti kanker Pada hasil penelitian pada mahasiswa
rahim, kanker payudara, infertilitas serta patah jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
tulang.14 tahun 2015 juga diketahui bahwa status gizi
Pada hasil penelitian yang dilakukan berhubungan dengan PMS. Remaja dengan
Puspita tahun 2017, menyatakan bahwa ada status gizi tidak baik memiliki risiko 2,562 kali
hubungan antara status gizi dengan siklus untuk mengalami PMS. Status gizi
menstruasi. Hal ini juga sejalan dengan mempengaruhi terjadinya PMS, keluhan
penelitian yang dilakukan pada remaja di SMA selama menstruasi maupun lamanya siklus
Negeri 21 Jakarta tahun 2016, status gizi menstruasi. Secara psikologis pada awal
merupakan faktor dominan yang berpengaruh menstruasi remaja akan mengalami beberapa
terhadap siklus menstruasi. Remaja dengan keluhan seperti rasa nyeri, kurang nyaman dan
IMT kurang dari 17,5 mempunyai risiko 2,06 mengeluh perutnya terasa kram atau mules.
mengalami siklus menstruasi yang tidak Pada sebagian remaja hal ini tidak terjadi
teratur.14 karena berhubungan dengan kebiasaan
Makanan yang bergizi tinggi dan konsumsi dengan pemenuhan nutrisi yang
berlemak tinggi akan menyebabkan cukup.23
pertambahan berat badan pada remaja putri. Pemenuhan kebutuhan zat gizi juga
Hal ini akan disertai dengan kandungan dapat berpengaruh terhadap dismenorea.
kolesterol yang meningkat. Adanya kolestrol Pada saat terjadi menstruasi hormon
yang berlebih maka dapat menjadi prekusor esterogen meningkat dan hormon progesteron
dari hormon estrogen. Pada remaja putri menurun, sehingga akan menyebabkan
dengan status gizi lebih dapat mengalami terbentuknya prostaglandin. Adanya status gizi
gangguan menstruasi. hal tersebut terjadi yang tidak normal akan berpengaruh terhadap
seiring dengan peningkatan produksi estrogen. hormon reproduksi tersebut. Ketika
Selain dari ovarium, estrogen juga akan prostaglandin bertambah banyak maka
diproduksi oleh jaringan adiposa. Peningkatan menyebabkan vaso spasme pada arteriol
hormon estrogen tersebut menyebabkan uterin yang membuat iskemia dan kram pada
terjadi peningkatan hormon androgen yang perut bagian bawah sehingga terjadi rasa
dapat mengganggu perkembangan folikel nyeri.22 Sesuai dengan penelitian yang
sehingga tidak terjadi kematangan folikel. dilakukan Setyani (2014), status gizi
Selain itu peningkatan estrogen juga dapat berhubungan dengan terjadinya dismenorea
merangsang hipotalamus dan kelenjar hipofisis pada mahasiswi.24
sehingga produksi luteinizing hormone (LH) Remaja putri dengan status gizi yang
semakin banyak. LH yang terlalu cepat keluar baik dan menjaga berat badan tetap ideal akan
dapat mennyebabkan hiperandrogenisme mencapai pubertas secara normal, mengalami
kadar testosterone yang rendah sehingga menstruasi secara normal dan tanpa gangguan.
ovulasi tidak terjadi.14 Adanya keadaan yang demikian maka akan
Pada remaja putri dengan status gizi mendukung remaja putri dalam hubungannya
kurang juga dapat mengakibatkan gangguan dengan reproduksi di masa mendatang.25
menstruasi. Hal tersebut berkaitan dengan Fungsi sistem reproduksi dapat ditingkatkan
penurunan hormon gonadotropin untuk dengan menjaga status gizi. Perbaikan status
mensekresi luteinizing hormone (LH) dan gizi dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas
follicle stimulating hormone (FSH). Pada makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan
keadaan tersebut maka estrogen akan turun yang berpengaruh terhadap fungsi reproduksi
sehingga berdampak pada menstruasi. diantaranya makanan dengan kandungan asam
Penurunan LH akibat status gizi yang rendah folat, zat besi, vitamin C, vitamin E, vitamin B6,
maka dapat menyebabkan pemendekan fase seng, aluminium dan kalsium. Zat gizi tersebut
luteal. Kekurangan gizi merupakan faktor banyak terkandung dalam kacang-kacangan,
penting yang berhubungan dengan gangguan sayuran hijau, buah-buahan, daging dan juga
hipotalamus, hipofisis dan ovarium.14 ikan laut.22

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 179
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

KESIMPULAN Available from


http://www.depkes.go.id/resources/do
Hasil dari penelitian didapatkan adanya wnload/pusdatin/infodatin/infodatin%2
hubungan antara status gizi dengan gangguany 0reproduksi%20remaja-ed.pdf. Diakses
menstruasi yang terjadi pada remaja putri SMA pada 8 Nopember 2017.
Al-Azhar. Sebagian besar dari remaja putri 3. Irianto, K. Kesehatan Reproduksi Teori
masih mengalami gangguan menstruasi. dan Praktikum. (Alfabeta, 2015).
Gangguan yang paling banyak dialami adalah 4. Anindita, P., Darwin, E. & Afriwardi.
dismenorea dan Premenstrual Syndrom (PMS) Hubungan Aktivitas Fisik Harian dengan
yang dialami oleh sepertiga seluruh siswi. Pada Gangguan Menstruasi pada Mahasiswa
status gizi, hampir setengah dari remaja putri Fakultas Kedokteran Universitas
masih mempunyai status gizi yang tidak normal Andalas. J. Kesehat. Andalas 5, 522–527
baik kurang maupun lebih. (2016). Available from
Status gizi sebagai salah satu penyebab http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/j
terjadinya gangguan menstruasi. Jadi, perlu ka/article/view/570/460. Diakses
adanya pendidikan perlunya gizi seimbang dan
tanggal 9 Februari 2018.
makanan sehat. Perlu untuk memberikan
5. Sarwono, P. Ilmu Kebidanan. (Yayasan
penjelasan tentang jenis makanan yang
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
memang mengandung zat gizi yang dibutuhkan
2011).
tubuh dan makanan yang dapat mengganggu
6. Suparji. Dampak Faktor Stress Dan
metabolisme tubuh. Diharapkan remaja putri
Gangguan Waktu Menstruasi Pada
dapat mengatur dan menjaga pola makan baik
Mahasiswa. J. Kesehat. 10, 40–44 (2017).
dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu,
Available from
perlu adanya penelitian lanjut mengenai
http://ejournal.poltekkesternate.ac.id/o
penyebab gangguan menstruasi dikarenakan
js/index.php/juke/article/view/31/4.
faktor lain seperti kurangnya aktifitas fisik yang
Diakses tanggal 9 Februari 2018.
dilakukan, stres psikologi dan hal lain yang
7. Rakhmawati, A. & Dieny, F. F. Hubungan
dapat berpengaruh.
Obesitas dengan Kejadian Gangguan
Siklus Menstruasi pada Wanita Dewasa
ACKNOWLEDGEMENT
Muda. J. Nutr. Coll. 2, 214–222 (2013).
Available from
Ucapan terima kasih penulis berikan
https://media.neliti.com/media/publica
kepada staf pengajar program studi Kesehatan
tions/186208-ID-hubungan-obesitas-
Masyarakat Universitas Airlangga. Selain itu,
dengan-kejadian-ganggu.pdf. Diakses
penulis juga memberikan ucapan terimakasih
tanggal 23 Oktober 2017.
kepada pihak SMA Al-Azhar Surabaya yang
8. Ardiani, Y. Hubungan Indeks Masa Tubuh
telah memberikan kesempatan untuk
dengan Gangguan Menstruasi pada
melakukan penelitian dan para siswi sebagai
Mahasiswa Kebidanan STIKes Yarsi
responden yang telah terlibat dalam
Sumbar Bukittinggi Tahun 2014. J.
pengumpulan data.
Kesehat. STIKes Prima Nusant.
Bukittinggi 6, 51–55 (2015). Available
REFERENSI
from
http://www.ejurnal.stikesprimanusanta
1. Nurlaily, E. Z. Hubungan Antara Status
ra.ac.id/index.php/JKPN/article/view/2
Gizi, Riwayat Dismenore Keluarga dan
54/pdf. Diakses tanggal 12 Nopember
Kerutinan Olahraga dengan Kejadian
2017.
Dismenore pada Remaja Putri.
9. Shita, N. K. D. S. S. & Purnawati, S.
(Universitas Airlangga, 2016).
Prevalensi Gangguan Menstruasi dan
2. Kementerian Kesehatan Republik
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Indonesia. Infodatin : Situasi Kesehatan
pada Siswi Peserta Ujian Nasional di SMA
Reproduksi Remaja. (2016).
Negeri 1 Melaya Kabupaten Jembrana.

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 180
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

E-Jurnal Med. 5, 1–9 (2016). Available 16. Yunitasari, E., Indarwati, R. & Sofia, D. R.
from Status Gizi Mempengaruhi Usia
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/a Menarche. J. Ners 4, 168–175 (2013).
rticle/view/29496. Diakses tanggal 10 Available from http://e-
Nopember 2017. journal.unair.ac.id/index.php/JNERS/art
10. Sitoayu, L., Pertiwi, D. A. & Mulyani, E. Y. icle/viewFile/5030/3272. Diakses
Kecukupan Zat Gizi Makro, Status Gizi, tanggal 23 Nopember 2017.
Stress dan Siklus Menstruasi pada 17. Safitri, D., Arneliwati & Erwin. Analisis
Remaja. J. Gizi Klin. Indones. 13, 121–128 indikator gaya hidup yang berhubungan
(2017). Available from dengan usia menarche remaja putri. J.
https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/vie Online Mhs. Progr. Stud. Ilmu
w/17867/15583. Diakses tanggal 23 Keperawatan Univ. Riau 1, 1–10 (2014).
Oktober 2017. Available from
11. Sugiharto. Obesitas dan Kesehatan https://media.neliti.com/media/publica
Reproduksi Wanita. J. Kesehat. Masy. 5, tions/187344-ID-analisis-indikator-gaya-
34–39 (2009). Available from hidup-yang-berhu.pdf. Diakses tanggal 9
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.p Januari 2018.
hp/kemas/article/view/1858/1998. 18. Rudiyanti, N. & Nurchairina. Hubungan
Diakses tanggal 9 Februari 2018. Status Gizi dan Stress dengan Kejadian
12. Zalni, R. I., Harahap, H. & Desfita, S. Usia Premenstrual Syndrome pada
Menarche Berhubungan dengan Status Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes
Gizi, Konsumsi Makanan dan Aktivitas Tanjungkarang. J. Keperawatan 11, 41–
Fisik. J. Kesehat. Reproduksi 8, 153–161 46 (2015). Available from
(2017). Available from http://ejurnal.poltekkes-
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/ind tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/5
ex.php/kespro/article/view/6918/pdf. 16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
Diakses tanggal 9 Februari 2018. 19. Aldira, C. F. Hubungan Aktivitas Fisik dan
13. Karina, E. & Candra, A. Hubungan Stres dengan Sindrom Pramenstruasi
Obesitas Sentral dengan Siklus pada Remaja Putri di SMA Bina Insani
Menstruasi dan Dysmenorrhea Primer Bogor. (Institut Pertanian Bogor, 2014).
pada Remaja. J. Nutr. Coll. 6, 319–325 Available from
(2017). Available from http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ha
https://media.neliti.com/media/publica ndle/123456789/69370/I14cfa.pdf?seq
tions/200466-hubungan-obesitas- uence=1&isAllowed=y. Diakses tanggal
sentral-dengan-siklus.pdf. Diakses 12 Desember 2017.
tanggal 9 Februari 2018. 20. NKW, A., Gunahariati, N. N. & Triyani, N.
14. Nasrawati. Indeks Masa Tubuh dengan G. A. Hubungan Status Gizi dengan Siklus
Premenstrual Syndrome (PMS) pada Menstruasi pada Remaja Putri Kelas X di
Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes SMA PGRI 4 Denpasar. J. COPING
Kemenkes Kendari. Semin. Nas. Kesehat. (Community Publ. Nursing) 1, 1–9
Reproduksi Menuju Gener. Emas 1, 72– (2013). Availabel from
81 (2017). Available from http://e- https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping
prosiding.unw.ac.id/index.php/snkr/arti /article/view/6126/4617. Diakses pada
cle/view/55/55. Diakses 6 Februari tanggal 14 Oktober 2017.
2018. 21. Mentari. Hubungan Status Gizi dengan
15. WHO. Growth Reference 5-19 years. Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri
WHO (2007). Available at: di Akademi Kebidanan Cipto Medan.
http://www.who.int/growthref/bmifa_ (Universitas Sumatera Utara, 2015).
girls_z_5_19_labels.pdf. Diakses tanggal Available from
5 Oktober 2017. http://repository.usu.ac.id/bitstream/h
andle/123456789/54278/Cover.pdf?seq

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181
Novita. Amerta Nutr (2018) 172-181 181
DOI : 10.2473/amnt.v2i2.2018.172-181

uence=7. Diakses tanggal 23 Oktober KAH%20PUBLIKASI%20REV.pdf. Diakses


2017. tanggal 20 Oktober 2017.
22. Puspita, D. & Tingubun, S. Hubungan 24. Setyani, S. & Indarwati, L. Pengaruh
Antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi Status Gizi dan Olahraga Terhadap
pada Remaja Putri. J. Ilmu Kebidanan 3, Derajat Dismenore. J. Kebidanan 5, 57–
99–103 (2017). Available from 67 (2014). Available from
http://jurnal.akbiduk.ac.id/assets/doc/1 http://journal.stikeseub.ac.id/index.php
70710021152-99-103- /jkeb/article/view/141. Diakses tanggal
Jurnal%20Ilmu%20Kebidanan%20Juni% 23 Oktober 2017.
202017%20Jilid%203%20Nomor%202% 25. Handayani, M. S., Dwiriani, C. M. &
20Revisi%202.pdf. Diakses tanggal 23 Riyadi, H. Hubungan Komposisi Tubuh
Oktober 2017. dan Status Gizi dengan Perkembangan
23. Utari, N. Hubungan Antara Status Gizi Seksual pada Remaja Putri di Perkotaan
dengan Kejadian Dismenore pada dan Perdesaan. J. Gizi dan Pangan 8,
Mahasiswi yang Sedang Mengerjakan 181–186 (2013). Available from
Skripsi di Universitas Surakarta. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizip
(Universitas Muhammadiyah Surakarta, angan/article/view/7978/6260. Diakses
2016). Available from tanggal 6 Februari 2018.
http://eprints.ums.ac.id/44895/12/NAS

©2018. Novita. Open access under CC BY – SA license.


Received: 14-1-2018, Accepted: 13-2-2018, Published online: 30-6-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i2.2018.172-181

Anda mungkin juga menyukai