Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................

Desember 2015

ALAT PENGUKUR SUHU, KELEMBABAN RELATIF, DAN


TEKANAN UDARA DIGITAL

Sandi Andoni1,2, Dibyo Susanto2


1
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
2
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
Email : sandiforcaptcha@gmail.com

Abstrak
Kebutuhan masyarakat terhadap informasi cuaca dan iklim semakin meningkat pada saat
ini. Oleh karena itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) harus meningkatkan
pelayanannya dengan memberikan data yang cepat dan tepat. Perancangan ini memanfaatkan
mikrokontroler ATMEGA2650, sensor suhu dan kelembaban SHT11, sensor tekanan BMP180, dan
media penyimpanan SD Card. Komuniksi SMS digunakan untuk mengirim data hasil pengamatan
dari alat ke komputer pengamat. Hasil dari perancangan adalah sebuah sistem monitoring suhu,
kelembaban relatif, dan tekanan secara digital yang menghasilkan koreksi output data sesuai
dengan rentang toleransi WMO yaitu untuk suhu sebesar -0.080 s.d -0.0175(°C), kelembaban relatif
sebesar -3.213 s.d +3.858(%RH), dan tekanan udara sebesar -0.030 s.d +0.026(mb).

Kata kunci : pengamatan, suhu, kelembaban relatif, tekanan, SD Card, SMS.

Abstract

Society needs of weather and climate information is increasing at this time.


Therefore Meteorology Climatology and Geophysics Agency ( BMKG ) have to improve
their services by providing fast and proper data . This design utilizes a ATMEGA2650
microcontroller , SHT11 temperature and humidity sensor , pressure sensors BMP180
pressure sensor, and SD Card storage media . SMS communication used to send
observation data from a device to a computer observer computer . Results of the design is
an monitoring system of digital temperature , relative humidity , and pressure with data
output correction that appropriate with WMO range for temperature is -0.080 - -0.0175(°C),
relative humidity is -3.213 - +3.858(%RH), and weather pressure is -0.030 - +0.026(mb).

Keywords : measuring instrument, temperature, relative humidity, preasure, SD Card,


SMS.

1
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

1. PENDAHULUAN
1.1 Suhu Udara 𝒆
𝑹𝑯 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Menurut WMO (1992), suhu 𝒆𝑾
didefinisikan sebagai suatu energi yang (1.3)
Keterangan:
didapat dari pergerakan molekul - molekul RH= kelembaban relatif(%)
dalam suatu benda. Suhu suatu benda e = tekanan uap air saat pengukuran (millibar)
merupakan suatu keadaan dimana benda ew = tekanan uap air jenuh (millibar).
tersebut mempunyai kemampuan untuk
memindahkan panas ke benda lain atau 1.4 Tekanan Udara
menerima panas dari benda lain. Tekanan didefenisikan sebagai gaya persatuan
Suhu juga disebut temperatur, satuan luas
𝑭
internasional (SI) suhu adalah Kelvin (K) 𝑷=𝑨 (1.3)
menurut International Temperature Scale- Tekanan udara didefenisikan sebagai berat
1990 (ITS-90) standar acuan fisika suhu sekolom udara hingga ketinggian batas
atmosfir yang menekan suatu luasan
adalah titik tiga fasa air (triple point of water)
permukaan, gaya berat F = mg sehingga
dengan nilai TTPW = 273,16 K, sehingga persamaan dapat ditulis:
satuan Kelvin adalah: 𝒎.𝒈
𝑷= 𝑨 (1.4)
1
P = Tekanan udara, satuan milibar (mB)
1𝐾 = 273,16 𝑥𝑇𝑇𝑃𝑊 (1.1) M = massa kolom udara, satuan kg
G = percepatan gravitasi, satuan m/s2
A = luas permukaan yang mendapat gaya,
Keterangan :
satuan m2
𝐾 : Kelvin Dengan mengingat bahwa atmosfer juga
𝑇𝑇𝑃𝑊 : triple point of water (273,16 K) merupakan fluida maka tekanan hydrostatik
juga berlaku pada atmosfer sehingga
Satuan lain suhu dan yang sering persamaan bisa ditulis menjadi:
dipakai adalah derajat celcius (˚C) simbol
𝑷 = 𝝆. 𝒈. 𝒉 (1.5)
yang dipakai adalah t. Hubungan antara T dan
t adalah: P adalah tekanan udara (mB/hPa)
ρ adalah rapat massa udara (kg/m3)
𝑡 = 𝑇 − 273,15℃ (1.2) h adalah tinggi kolom udara diukur dari batas
luar atmosfir (m)
Keterangan : Dengan demikian besarnya tekanan
𝑡 : suhu dalam ℃ atmosfir sangat tergantung pada ketinggian
semakin tinggi suatu tempat maka tekanan
𝑇 : suhu dalam 𝐾
udara semakin kecil dan juga rapat massa
1.2 Kelembaban Relatif (RH) udara (ρ), semakin besar ρ suatu udara untuk
Kelembaban udara adalah banyaknya ketinggian yang sama maka tekanan udara
uap air yang terkandung dalam udara atau juga semakin besar. Alat ukur tekanan
atmosfer. Besarnya tergantung dari masuknya atmosfir adalah Barometer, satuan yang biasa
uap air ke dalam atmosfer karena adanya digunakan dalam dunia meteorologi adalah
penguapan dari air yang ada di lautan, danau, millibar (mb) dimana 1 mb = 1 hPa.
dan sungai, maupun dari air tanah.
Kelembaban udara relatif memiliki 1.3 Mikrokontroler
pengertian sebagai nilai perbandingan antara
Mikrokontroler adalah sebuah
tekanan uap air yang ada pada saat
komputer kecil (“special purpose computers”)
pengukuran (e) dengan nilai tekanan uap air
di dalam satu IC yang berisi CPU, memori,
jenuh pada suhu yang sama. Persamaan untuk
timer, saluran komunikasi serial dan paralel,
kelembaban udara relatif adalah seperti
Port input/output, ADC. Mikrokontroler
berikut[6].

2
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

digunakan untuk suatu tugas menjalankan memberitahukan bahwa telepon seluler sudah
suatu program. aktif kembali untuk kemudian SMS dikirim.
Salah satu mikrokontroler yang
banyak digunakan saat ini yaitu 2. METODE PERANCANGAN
mikrokontroler AVR. AVR adalah
mikrokontroler Reduce Instruction Set Pada bab ini akan menjelaskan
Compute (RISC) 8 bit , yang dibuat oleh mengenai perancangan sistem dari alat yang
Atmel pada tahun 1996. AVR mempunyai meliputi hardware dan software yang
kepanjangan Advanced Versatile RISC atau digunakan. Blok diagram di bawah ini
Alf and Vegard’s processor yang berasal dari menggambarkan sistematika alat secara
nama dua mahasiswa Norwegian Institute of keseluruhan yang terdiri dari seluruh
Technology (NTH), yaitu Alf-Egil Bogen dan komponen yang digunakan. Komponen-
Vegard Wollan. komponen alat bekerja secara bersinergi
dengan saling melengkapi fungsi antar
1.4 Komunikasi SMS komponen.
Pengiriman data hasil pengukuran
pada penelitian ini dilakukan dengan
komunikasi Short Message System(SMS).
SMS adalah sebuah layanan yang banyak
diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa
kabel (wireless), yang memungkinkan kita
untuk melakukan pengiriman pesan dalam
bentuk alphanumeric (huruf dan nomor)
antara terminal pelanggan dengan sistem
eksternal seperti e-mail, paging, voice mail,
dan lain-lain.
Mekanisme dalam sistem SMS adalah
melakukan pengiriman pesan singkat dari
terminal pelanggan ke terminal pelanggan Gambar 2.1 Blok Diagaram Alat
lain. Layanan SMS merupakan sebuah
layanan yang bersifat non-real time di mana Pada Gambar 2.1 di atas, sensor
sebuah pesan dapat di-submit ke suatu tujuan, SHT11 meberikan input data suhu dan
tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau kelembaban dalam bentuk digital ke
tidak. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak aktif, mikrokontroler. Real Time Clock (RTC) juga
maka sistem akan menunda pengiriman ke memberi input tanda waktu secara real time.
tujuan hingga tujuan aktif kembali. Data hasil pengukuran diproses di
Komunikasi SMS menggunakan frekuensi mikrokontroler kemudian di tampilkan di
900Mhz. Liquid Crystal Display (LCD) 20x4. Data
Ketika pengguna mengirim SMS, tersebut juga disimpan ke SD Card setiap 5
maka pesan dikirim ke Mobile Switching menit. Modem berfungsi mengirim dan
Center (MSC) melalui jaringan seluler yang menerima data hasil pengukuran yang
tersedia yang meliputi tower Base Transceiver kemudian diteruskan ke komputer pengamat
Station (BTS) yang sedang meng-handle menggunakan komunikasi SMS dengan
komunikasi pengguna, lalu ke Base Station frekuensi 900Mhz. Base Transceiver Station
Controller (BSC), kemudian sampai ke MSC. (BTS) berfungsi sebagai repeater yaitu
MSC kemudian meneruskan SMS ke Short sebagai penerus sinyal dari modem TX ke
Message Service Center (SMSC) untuk Modem RX. Modem RX dihubungkan ke
disimpan. SMSC kemudian mengecek lewat komputer pengamat dengan kabel konverter
Home Location Register (HLR) untuk RS232 to USB.
mengetahui apakah telepon seluler sendang
aktif dan posisinya.
Jika telepon seluler sedang tidak aktif maka
pesan tetap disimpan, menunggu MSC

3
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

2.1 Perancangan Hardware unit-unit terkecil yang berulang-ulang atau


2.1.2 Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11 mer sebagai blok-blok penyusunnya. Pada
sensor terdapat dua elekrtoda mengapit
Sensor SHT11 digunakan sebagai membran polimer. Berdasarkan prinsip
pengukur suhu dan kelembaban dalam kapasitiv maka kerja sensor SHT11 dalam
penelitian ini. Pada pengukuran suhu sensor mengukur kelembaban sesuai dengan
ini mempunyai akurasi ± 0,4 °C dan resolusi persamaan 2.5 berikut ini.
0,01 °C. Sedangkan pada pengukuran 𝑨
𝑪 = 𝝐𝒓 𝝐𝟎 𝒅 2.6
kelembaban relatif mempunyai tingkat akurasi
sebesar ± 3,0 %RH dan resolusi 0,05 %RH. Keterangan:
Gambar 2.2 di bawah ini merupakan bentuk C = kapasitansi (F)
rangkaian dari modul sensor SHT11. εr = konstanta dielektrik
ε0= permitivitas vakum (8.85x1012F/m)

A= luas elektroda (m2)

d= jarak antar elektroda (m)

Pengukuran suhu menggunakan


sensor berbahan band gap. Prinsip kerja dari
band gap adalah meneruskan tegangan dari
silicon diode yang berupa base - emitor
junction dari sebuah bipolar junction
transistor (BJT). perubahan suhu bedasarkan
persamaan 3.4 berikut ini.
𝐾𝑇 I
𝑉𝐵𝐸 = 𝑞
ln I𝐵 (2.7)
𝐸
Keterangan:
VBE = tegangan band gap
Gambar 2.2 Rangkaian Modul SHT11
K = konstanta Boltzman
Seperti pada Gambar 3.5 ada 4 pin q = muatan electron
yang digunakan pada sensor SHT11, yaitu: IB = arus pada basis
VCC, GND, DATA, SCK. VDD dan GND IE = arus pada emiter
merupakan pin catu daya untuk SHT11. Catu 2.1.3 Sensor Tekanan BMP180
daya yang dapat digunakan 2,4 V hingga 5,5 Modul sensor tekanan udara BMP180 adalah
V. Pin SCK dan DATA adalah untuk sebuah chip digital yang berfungsi untuk
antarmuka dengan mikrokontroler. Antarmuka mengukur tekanan udara menggunakan
komunikasi yang digunakan Sensirion SHT11 prinsip piezo-resistive. Piezo-resistive adalah
adalah two-wires serial. Jenis komunikasi ini suatu piranti yang akan berubah resitansinya
memerlukan kaki SCK sebagai sumber clock jika dikenai tegangan(strain). Jadi tekanan
dan DATA sebagai jalur mengirim hasil udara mengakibatkan perubahan panjang pita
pengukuran sensor ke mikrokontroler. resistiv yang kemudian merubah nilai
SHT11 adalah sebuah single chip resistansi bedasarkan persmaan 2.8 berikut.
sensor suhu dan kelembaban relatif dengan 𝑙
𝑅= 𝜌 𝐴 (2.8)
multi modul sensor yang outputnya telah
dikalibrasi secara digital. Di bagian dalamnya Keterangan:
terdapat kapasitas polimer sebagai elemen R = Resistansi (Ω)
untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah ῥ = hambatan jenis (Ωm)
band gap yang digunakan sebagai sensor A= luas elektroda (m2)
temperatur. l= panjang pita resistiv (m)
Istilah polimer digunakan untuk Sensor ini menggunakan Analog to
menggambarkan bentuk molekul raksasa atau Digital Converter (ADC) 16 bit dan Inter
rantai yang sangat panjang yang terdiri atas Integrated Circuit (12C) untuk komunikasi

4
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

datanya. Output dari sensor adalah sinyal memory sebesar 256 Kbyte, pengguna dapat
digital dengan satuan millibar(mb). Sensor ini menulis program yang kompleks pada
dapat mengukur tekanan udara dari 300- 1100 mikrokontroler ini. Berbeda dengan
mb dengan akurasi -4,0 - +2,0 mb dan resolusi mikrokontroler jenis lain, ATMEGA2650
±0,06 mb . Blok diagram dari sensor BMP180 juga menyediakan 4 port serial sehingga alat
ditunjukkan pada Gambar 3. 7 di bawah ini. dapat melakukan komunikasi ke beberapa
piranti seperti laptop, modem, modul radio
frekwensi (RF) secara bersamaan. Gambar 2.4
di bawah ini menunjukkan Chip
Mikrokontroler ATMEGA2650.

Gambar 2.3 Blok Diagram Sensor BMP180 Gambar 2.4 Chip Mikrokontroler
ATMEGA2560
Keterangan gambar :
Mikrokontroler harus diisi program
a) Sensor Elemen : sebagai sensor,
agar dapat menjalankan perintah. Pada
menggunakan piezo-resistiv
perancangan ini compiler yang digunakan
b) ADC : sebagai
adalah Arduino 1.6.4 menggunakan bahasa C.
pengubah sinyal analog ke sinyal
Arduino merupakan aplikasi open source
digital
sehingga tidak perlu membayar lisensi dalam
c) Control Unit : sebagai
menggunkannya.
pengkalkulasi dan terdiri dari
beberapa terminal I2C yaitu
SCL ( Serial Clock Line) : 2.1.4 Modem Wavecom M1306B
sebagai jalur clock Modem Global System for Mobile
SDA ( Serial Data Line) : sebagai Comunications (GSM) Wavecom M1306B
jalur data adalah sebuah perangkat Modem Wireless
Plug and Play dengan konektivitas
2.1.4 Mikrokontroler ATMEGA2650 GMS/GPRS untuk aplikasi machine to
machine. Pada penelitian ini modem GSM
Pada perancangan sistem ini,
berfungsi untuk mengirim dan menerima
mikrokontroler digunakan untuk pengolah
hasil pengukuran dari sensor-sensor.
data informasi dari sensor curah hujan.
Modem GSM harus dikontrol oleh
Mikrokontroler yang akan digunakan pada
sebuah program AT-Command yang ditulis di
perancangan sistem ini adalah
mikrokontroler agar dapat berjalan. Sama
ATMEGA2560.
halnya dengan telepon seluler, modem GSM
Mikrokontroler ATMEGA2650
juga membutuhkan kartu Subscriber Identify
sangat cocok digunakan pada alat yang
Module (SIM) bertipe GMS. Setiap
memiliki banyak piranti input maupun output
pengiriman pesan akan dikenakan tarif sesuai
karena terdapat 16 buah pin input analog dan
yang ditetapkan operator.
54 buah pin input/output digital. Dengan flash

5
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

2.3.2 Software
1. Web Server Lokal
Web server digunakan sebagai media
tempat program SMS Gateway berbasis
web dipasang. Terdapat beberapa program
yang dibutuhkan untuk membangun web
server lokal yaitu:
a. Apache
Apache adalah core/inti utama server
dimana program SMS Gateway
dipasang
b. MySQL
Gambar 2.5 Modem GSM M1306B MySQL digunakan sebagai basis data
tempat menyimpan semua data pada
2.3 Metode Pengiriman SMS program SMS Gateway.
SMS Gateway adalah sebuah sistem aplikasi c. PHPMyAdmin
yang berfungsi untuk mengirim, menerima, PHPMyAdmin digunakan untuk
dan mengolah SMS. Dalam perancangan ini melakukan manajemen MySQL
SMS Gateway digunakan untuk menjembatani berbasis web.
pengiriman data hasil pengukuran dari alat Untuk membangun sebuah web server
pegukur suhu, kelembaban, dan tekanan ke lokal tidak perlu menginstal ketiga program di
komputer pengamat. Untuk membangun atas satu persatu. Hanya perlu menginstal
sebuah sistem SMS Gateway diperlukan software XAMP yang sudah termasuk di
beberapa hardware dan software sebagai dalamnya paket instalasi Apache, MySQL,
berikut. dan PHPMyAdmin.
2.3.1 Hardware 2. Gammu
1. PC atau Notebook Gammu merupakan aplikasi yang
Digunakkan untuk menjalankan program berfungsi sebagai media penghubung
SMS Gateway. antara komputer dengan modem agar dapat
2. Modem digunakan untuk mengirim/menerima
Dalam perancangan ini modem yang SMS.
digunakan 2 buah modem Wavecom 3. Web Browser
M1306B masing-masing sebagai TX dan Web browser digunakan untuk mengakses
RX. Modem TX terhubung dengan alat dan program SMS Gateway. Dalam
modem RX terhubung dengan komputer perancangan ini web browser yang
pengamat. digunakan adalah Google Chrome.
3. Kartu GSM atau CDMA
Sebagai penghubung modem dengan 2.4 Flowchart system
komputer.
Sebelum dioperasikan baudrate kedua Alur keseluruhan sistem pada alat
modem harus diatur pada nilai yang sama dijelaskan dalam flowchart di bawah ini.
yaitu 9600Mhz. Frekwensi pada pengiriman Flowchart ini menggambarkan kerja alat dari
SMS ini adalah 900Mhz sesuai dengan proses akuisisi data, penampilan di LCD,
regulasi operator yang digunakan yaitu penyimpanan di SD Card , dan pengiriman
Telkomsel data ke komputer pengamat.

6
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Kalibrasi Sensor

Sebelum alat dioperasikan, sensor


terlebih dahulu harus dikalibrasi. Tujuan dari
kalibrasi adalah untuk mengetahui tingkat
kedekatan hasil pengukuran antara alat hasil
rancangan dengan alat standar. Hasil dari
kalibrasi adalah nilai koreksi dan standar
deviasi pada setiap sensor. Kegiatan kalibrasi
dilakukan di Laboratorium Kalibrasi Balai
Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Wilayah II Ciputat.
3.1.1 Hasil Kalibrasi Sensor Suhu
Proses kalibrasi menghasilkan nilai koreksi
dan standar deviasi untuk setiap set point
yaitu :
20°C = koreksi -0.074°C dan s. deviasi 0.008
30°C = koreksi -0.080°C dan s. deviasi 0.013
40°C = koreksi -0.175°C dan s. deviasi 0.005
Seluruh nilai koreksi dan standar deviasi pada
setiap set point berada pada rentang toleransi
WMO.
3.1.2 Hasil Kalibrasi Sensor Kelembaban
Proses kalibrasi menghasilkan nilai koreksi
dan standar deviasi untuk setiap set point
yaitu :
40% = koreksi –3.213% dan s. deviasi 0.021
60% = koreksi –2.248% dan s. deviasi 0.185
80% = koreksi 3.858% dan s. deviasi 0.147
Seluruh nilai koreksi dan standar deviasi pada
setiap set point berada pada rentang toleransi
WMO.
3.1.2 Hasil Kalibrasi Sensor Tekanan
Proses kalibrasi menghasilkan nilai
koreksi dan standar deviasi setiap set point
yaitu:
900mB = koreksi 0.026mB dan s. deviasi
Gambar 2.6 Flowchart Sistem 0.008
950mB = koreksi -0.030mB dan s. deviasi
Flowchart pada Gambar 2.6 diawali 0.014
proses konfigurasi port-port yang digunakan 1000mB = koreksi 0.114mB dan s. deviasi
yaitu LCD,TWI,I2C dan pendeklarasian 0.038
variabel. Setelah itu mikrokontroler mulai 1050mB = koreksi 0.216mB dan s. deviasi
membaca output sensor SHT11 dan BMP180 0.024
yang berupa data digital. Hasil pengukuran Seluruh nilai koreksi dan standar deviasi pada
suhu, RH, dan tekanan udara ditampilkan di setiap set point berada pada rentang toleransi
LCD dan disimpan ke SD Card setiap 5 menit. WMO.
Selain itu, setiap 30 menit data hasil
pengukuran dikirim melalui modem ke
komputer pengamat.
3.1 Kalibrasi Sensor

7
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

3.2 Pengujian Alat data hasil pengukuran sensor suhu SHT11


layak digunakan dalam pengamatan
Tujuan pengujian alat hasil rancangan meteorologi.
adalah untuk mengetahui kedekatan data hasil 3.2.2 Pengujian dan Analisis Sensor RH
pengukuran alat operasional pengamatan
dengan alat hasil rancangan. Pengujian Pengujian sensor kelembaban SHT11
pengukuran suhu, kelembaban, dan tekanan dilakukan bersamaan dan menggunakan
dilakukan secara bersamaan di taman alat metode yang sama dengan pengujian sensor
kampus STMKG pada tanggal 7 Juli 2015 suhu SHT11. Alat standar yang digunakan
dari pukul 00.00 WIB sampai dengan 23.00 yaitu Termometer Bola Kering dan
WIB. Metode yang digunakan yaitu alat Termometer Bola Basah merek
ditempatkan berdampingan dengan alat Thermoschneider dengan No. Seri 7711194
operasional dengan pengambilan data setiap 1 dan 861669 yang disebut juga dengan
jam. Psychrometer
3.2.1 Pengujian dan Analisis Sensor Suhu
Grafik RH
Dalam pengujian sensor suhu alat
operasional pembanding yang digunakan yaitu 80.0

Termometer Bola Kering merek 75.0

70.0
Thermoschneider dengan No. Seri 7711194 RH (%)
65.0
(tanggal kalibrasi terakhir tanggal 19 Februari
60.0 Alat Standar
2014). Gambar 4.18 di bawah ini
55.0 Alat Rancangan
menunjukkan proses pengambilan data suhu
50.0
di sangkar meteo Kampus STMKG.
45.0
Pengambilan data dilakukan setiap 1 jam
40.0
secara manual. Agar data suhu tidak
terpengaruh sumber panas lain, maka Waktu Pengamatan (Jam)
pembacaan suhu harus dilakukan secara cepat
dan tepat. Grafik 3.2 Grafik Perbandingan Kelembaban
Grafik Suhu
34.0 Grafik 3.2 di atas menunjukkan
33.0 perbandingan data tekanan dalam bentuk
32.0
grafik. Grafik tersebut menunjukkan
31.0
Suhu Udara ( C)

30.0
keterkaitan yang sangat erat antara kedua alat.
29.0 Dari data hasil pengujian di atas, diperoleh
Alat Standar
28.0 nilai koreksi yang secara umum berada dalam
27.0
26.0
rentang toleransi untuk pengamatan
25.0 kelembaban relatif menutut WMO dalam
24.0 WMO N0.8 Guide to Meteorogical
23.0
Instruments and Methods of Observation,
yaitu ±5%RH. Oleh karena itu data hasil
Waktu Pengamatan (Jam)
pengukuran sensor kelembaban SHT11 layak
Grafik 3.1 Grafik Perbandingan Suhu digunakan dalam pengamatan meteorologi

3.2.3 Pengujian dan Analisis Sensor


Grafik 3.1 di atas menunjukkan Tekanan
perbandingan data suhu dalam bentuk grafik.
Grafik tersebut menunjukkan keterkaitan yang Pengujian sensor tekanan BMP180
sangat erat antara kedua alat. Dari data hasil dilakukan pada waktu yang bersamaan
pengujian di atas, diperoleh nilai koreksi yang dengan pengujian sensor suhu dan
secara umum berada dalam rentang toleransi
kelembaban SHT11. Pada pengujian ini
untuk pengamatan suhu udara permukaan
menutut WMO dalam WMO N0.8 Guide to
terdapat perbedaan penempatan kedua
Meteorogical Instruments and Methods of alat. Barometer Vaisala sebagai alat
Observation, yaitu ±0.2°C. Oleh karena itu standar terletak di ruang radar/ruang

8
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

pengamatan sementara alat hasil


rancangan ditempatkan di sangkar meteo.

Grafik Tekanan

1009.0

1008.0

1007.0

1006.0
Tekanan (mb)

Alat Standar
1005.0

1004.0 Alat Rancangan

1003.0

1002.0

1001.0

Pengambilan Data Ke-

Grafik 3.3 Grafik Perbandingan Tekanan

Grafik 3.3 di atas menunjukkan


perbandingan data tekanan dalam bentuk Gambar 4.20 Data hasil pengamatan dalam
grafik. Grafik tersebut menunjukkan inbox message
keterkaitan yang sangat erat antara kedua alat.
Dari data hasil pengujian di atas, diperoleh Selanjutnya pilih menu gammu lalu
nilai koreksi yang secara umum berada dalam klik inbox seperti pada Gambar 4.20 di atas.
rentang toleransi untuk pengamatan tekanan Data hasil pengamatan berupa data suhu,
menutut WMO dalam WMO N0.8 Guide to kelembaban, tekanan, dan tanggal beserta jam
Meteorogical Instruments and Methods of terdapat pada inbox message. Dalam
Observation, yaitu ±0.3mB. Oleh karena itu pengamatan meteorologi diperlukan ketepatan
data hasil pengukuran sensor tekanan waktu pengiriman data, oleh karena itu sistem
BMP180 layak digunakan dalam pengamatan komunikasi yang digunakan harus bisa
meteorologi. memberi kepastian keberhasilan pengiriman
dan ketepatan waktunya. Pada Tabel 4.8 di
3.3 Pengujian Pengiriman Data bawah ini menunjukkan waktu diterimanya
Menggunakan SMS data hasil pengamatan pada komputer
pengamat.
Pengujian pengiriman data dilakukan
pada tanggal 23 Agustus 2015 selama 6 jam
dari pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul
19.00 WIB. Data dikirim setiap 30 menit dari
alat yang diletakkan di sangkar meteo ke
komputer di ruang pengamatan menggunakan
komunikasi SMS. Data hasil pengamatan
dapat diakses di komputer pengamat sebagai
inbox message menggunakan aplikasi berbasis
web phpmyadmin. pengamatan pada
phpmyadmin yaitu dengan mengetik
localhost/phpmyadmin pada web browser.

9
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

Tabel 4.8 Waktu Penerimaan Data


Pengamatan

No Jam Pengamatan Jam SMS Diterima Status


1 13:00:00 13:00:10 Tepat Waktu
2 13:30:00 13:30:10 Tepat Waktu
3 14:00:00 14:00:10 Tepat Waktu
4 14:30:00 14:30:10 Tepat Waktu
5 15:00:00 15:00:10 Tepat Waktu
6 15:30:00 15:30:10 Tepat Waktu
7 16:00:00 16:00:10 Tepat Waktu
8 16:30:00 16:30:10 Tepat Waktu Gambar 4.22 File DATALOG.CSV
9 17:00:00 17:00:10 Tepat Waktu Pada file DATALOG.CSV tersebut
10 17:30:00 17:30:10 Tepat Waktu berisi data hasil pengamatan yang terdiri dari
11 18:00:00 18:00:10 Tepat Waktu tanggal, jam pengamatan, suhu, kelembaban,
12 18:30:00 18:30:10 Tepat Waktu
dan tekanan. Berikut ini adalah contoh data
hasil pengamatan seperti ditunjukkan pada
13 19:00:00 19:00:10 Tepat Waktu Tabel 4.10 di bawah ini.
*) Catatan : Waktu pengiriman data maksimal Tabel 4.10 Data Hasil Pengamatan dalam SD
pada pengamatan menteorologi adalah 5 Card
menit
No Tanggal Jam Suhu(°C) RH(%) Tekanan(mb)
Bedasarkan tabel di atas menunjukkan 1 7/7/2015 7:00 26.08 70.82 1006.18
selisih waktu pengamatan dengan waktu 2 7/7/2015 7:05 26.15 70.70 1006.30
diterimanya data di komputer pengamat 3 7/7/2015 7:10 26.21 70.90 1006.27
sebesar 10 detik. Kecepatan pengiriman ini 4 7/7/2015 7:15 26.24 70.63 1006.40
sangat dipengaruhi oleh kualitas sinyal dari 5 7/7/2015 7:20 26.31 70.21 1006.37
operator. Semakin bagus sinyal suatu operator 6 7/7/2015 7:25 26.35 69.72 1006.43
di suatu tempat maka semakin tinggi
7 7/7/2015 7:30 26.40 69.78 1006.39
kecepatan pengiriman SMS. Semua data dari
jam 13.00 sampai dengan 19.00 juga berhasil 8 7/7/2015 7:35 26.47 70.04 1006.44
terkirim dengan tepat waktu 9 7/7/2015 7:40 26.54 69.42 1006.42
10 7/7/2015 7:45 26.59 69.54 1006.53
3.4 Pengujian Penyimpanan Data dengan
SD Card
4. KESIMPULAN
Pengujian penyimpanan data dengan
SD Card dilakukan bersamaan dengan 1. Alat pengukur suhu, kelembaban, dan
pengujian pengiriman data. Pada tekanan udara telah berhasil dibuat
mikrokontroler diprogram agar setiap 5 menit dengan koreksi output data seusai rentang
alat menyimpan data ke dalam file dengan toleransi yang ditetapkan oleh WMO.
format CSV. Gambar 4.17 di bawah ini 2. Data hasil pengamatan berhasil disimpan
menunjukkan file DATALOG.CSV di dalam ke SD Card.
SD Card yang berisi data hasil pengamatan. 3. Data hasil pengamatan berhasil dikirim
dari alat dan diterima oleh komputer
pengamat.
4. Sensor suhu dan kelembaban SHT11
kurang stabil dalam melakukan
pengukuran suhu dan kelembaban,
sedangkan sensor tekanan BMP180 dapat
mengukur tekanan dengan stabil.
10
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol....................... No.......................Desember 2015

DAFTAR PUSTAKA Wirjohamidjojo S., 2006, Kamus Istilah


Meteorologi Aeronautika, Penerbit
Anonim, 2009, Undang-Undang Republik Badan Meteorologi dan Geofisika,
Indonesia tentang Meteorologi, Jakarta.
Klimatologi, dan
Geofisika,Indonesia,Undang-Undang Wirjohamidjojo S. dan Y.S. Swarinoto,
2007, Praktek Meteorologi
No.31 tahun 2009.
Pertanian, Badan Meteorologi dan
World Meteorogical Geofisika, Jakarta.
Organization,2008,Guide to
Toruan, Kanton L.2009,Automatic
Meteorogical Instruments dan Weather Station (AWS) Berbasis
Methods of Observation,Seventh Mikrokontroler,Tesis, Program Pasca
Edition,Geneva. Sarjana Fakultas MIPA UI, Depok.

Djakiman,2008,Praktek Observasi Andrianto, Heri,2013,Pemrograman


Meteorologi Permukaan-1,Sekolah Mikrokontroler AVR ATMEGA16
Tinggi Meteorologi dan Geofisika, Menggunakan Bahasa
Jakarta. C,Informatika,Bandung.

11
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Anda mungkin juga menyukai