Anda di halaman 1dari 5

Shofi Qonitannisa

1707165407
Quiz 1 Perancangan Alat Proses
S1 Teknik Kimia Penyetaraan

1. Apakah yang dimaksud dengan Analisis Tegangan (Stress Analysis) pada


perancangan alat proses? Jelaskan.

Analisis Tegangan (Stress Analysis) adalah penentuan hubungan antara gaya eksternal
yang diterapkan pada bejana dan tegangannya. Hal yang harus dianalisa oleh seorang
perancang diantaranya adalah jenis beban dan pengaruh beban terhadap bejana secara
keseluruhan.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Stress Analysis?

Stress Analysis dipengaruhi oleh faktor-faktor:


• Teori kekuatan/kegagalan yang digunakan
• Jenis dan kategori beban
• Tegangan yang ada pada bejana

3. Apa yang dimaksud dengan Membrane Stress Analysis? Sebutkan tegangan apa saja
yang mempengaruhi Membrane Stress Analysis?

Membrane Stress Analysis merupakan analisa tegangan pada dinding bejana yang
memiliki ketebalan yang kecil.
3 tegangan yang mempengaruhi Membrane Stress Analysis:
a. Tegangan longitudinal/meridional
b. Tegangan circumferential/latitudinal
c. Tegangan radial

4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam perancangan suatu


vessel/ bejana? Jelaskan.
Faktor yang menyebabkan kegagalan dalam perancangan suatu vessel/bejana adalah
sebagai berikut:
a. Excessive Elastic Deformation
Deformasi elastis adalah perubahan yang terjadi ketika sebuah material
diberikan beban, dimana ketika beban itu dilepas, material itu akan kembali ke
bentuk semula. Pada bejana, hal ini bisa disebabkan oleh beban bejana itu
sendiri, tekanan fluida masuk, gaya angin, dll. Jenis beban yang diujicobakan
untuk mendesain bejana yaitu tensile, compressive, shear, bending dan torsion.
b. Elastic Instability
Merupakan fenomena yang terjadi pada struktur yang memiliki kekerasan
yang lemah ketika ia dikenai perlakuan kompresi, pembengkokan, torsi atau
gabungan kondisi pembebanan. Bentuk dari material pada fenomena ini
menjadi berubah dikarenakan kekakuan material yang tidak mencukupi.
Contoh : pembengkokan tabung silinder di bawah tekanan luar sebagai hasil
dari operasi vakum.
c. Plastic Instability
Merupakan suatu fenomena yang berkaitan tentang tekanan maksimum suatu
peralatan dimana elastisitas yang dimiliki oleh peralatan tersebut melebihi
yield point sehingga terjadi perubahan bentuk pada bejana.
d. Brittle Rupture
Brittle Rupture (kerapuhan), yaitu peristiwa patahnya material bejana yang
disebabkan oleh kerapuhan dan kelelahan (fatigue) yang dialami oleh material
bejana tersebut.
e. Creep
Creep (mulur), yaitu terjadinya suatu aliran plastis yang dialami oleh material
bejana pada kondisi tegangan tetap sehingga material mengalami perubahan
bentuk.
f. Corrosion
Corrosion (korosi), yaitu suatu fenomena dimana terjadinya kerusakan atau
degradasi pada material bejana akibat pembentukan reaksi antara bahan
material dan senyawa-senyawa yang ada di lingkungan (sebagai contoh, H2O,
O2, NaCl, dan sebagainya).
5. Beban apa saja yang termasuk kategori beban umum dan beban lokal? Jelaskan.

a) Beberapa beban yang termasuk ke dalam beban umum, antara lain :


• Pressure loads
• Moment loads
• Compressive/tensile loads
• Thermal loads
b) Beberapa beban yang termasuk ke dalam beban lokal, antara lain :
• Radial load
• Shear load
• Torsional load
• Tangential load
• Moment load
• Thermal load

6. Jenis beban apa saja yang termasuk dalam beban tunak (steady load)?

a. Wind loads
b. Thermal loads
c. Internal/external pressure
d. Dead weight
e. Vessel contents
f. Loadings due to attached piping and equipment
g. Loadings to and from vessel supports

7. Jelaskan tentang klasifikasi dan kategori tegangan!

Terdapat beberapa klasifikasi dan kategori tegangan yang dimana tegangan-tegangan


tersebut memiliki nilai stress tersendiri, berikut diantaranya :
a) General primary membrane (Pm), yang memiliki allowable stress SE
b) General primary bending (Pb), yang memiliki allowable stress 1.5SE < .9Fy
c) Local primary membrane (Pl), yang merupakan kombinasi dari general primary
membrane (Pm) dan membrane stresses from sustained loads (Qms), memiliki
allowable stress 1.5SE < .9Fy
d) Secondary membrane (Qm), yang memiliki allowable stress 1.5SE < .9Fy
e) Secondary bending (Qb), yang memiliki allowable stress 3SE < 2Fy < UTS
f) Peak (F), yang memiliki allowable stress 2Sa
g) Kombinasi antara general primary membrane (Pm), general primary bending
(Pb), membrane stresses from relenting (Qm) dan secondary bending (Qb) yang
memiliki allowable stress 3SE < 2Fy < UTS
h) Kombinasi antara Local primary membrane (Pl) dan General primary bending
(Pb) yang memiliki allowable stress 1.5SE < .9Fy
i) Kombinasi antara general primary membrane (Pm), general primary bending
(Pb), membrane stresses from relenting (Qm), secondary bending (Qb), dan peak
(F), yang memiliki allowable stress 2Sa

Berikut disajikan dalam bentuk tabel klasifikasi dan kategori tegangan dengan
allowable stress masing-masing.

Stress Clasification and Category Allowable Stress


General primary membrane (Pm) SE
General primary bending (Pb) 1.5SE < .9Fy
Local primary membrane (Pl)
1.5SE < .9Fy
(Pl = Pm + Qms)
Secondary membrane (Qm) 1.5SE < .9Fy
Secondary bending (Qb) 3SE < 2Fy < UTS
Peak (F) 2Sa
Pm + Pb + Qm + Qb 3SE < 2Fy < UTS
Pl + Pb 1.5SE < .9Fy
Pm + Pb + Qm + Qb + F 2Sa
Keterangan :

Qms = Membrane stresses from sustained loads


Qm = Membrane stresses from relenting, self-limited loads
S = Allowable stress per ASME code, Section VIII, Division 1, at design temperature
Fy = Minimum specified yield strength at design temperature
UTS = Minimum specified tensile strength
Sa = Allowable stress for any given number of cycles from design fatigue curves
8. Bagaimana hubungan ketebalan minimum dengan tekanan eksternal pada disain
bejana bertekanan didasarkan pada tekanan eksternal?

Hubungan antara ketebalan minimum dan tekanan eksternal pada desain bejana
bertekanan dapat dilihat pada persamaan berikut :

Maka, persamaan tersebut dapat dijabarkan menjadi berikut :

t2 Pe
( 2 2) =
4 Rs 𝐸𝑦

t2 Pe
( 2
)=
16Rs 𝐸𝑦

t 2 Ey
Pe = ( )
42 Rs 2

Berdasarkan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan external pressure
(Pe) memiliki nilai yang sebanding dengan t2 (thickness), dengan kata lain bahwa
untuk satu satuan Pe diikuti dengan dua rangkap untuk satu satuan ketebalan.

Anda mungkin juga menyukai